Karena handphoneku tidak dikembalikan, aku terpaksa naik kasur dan berusaha merebut dari tangan Sahara yang memiliki perawakan lebih tinggi dariku.
"Ayo rebut kalau bisa." Tantang Sahara padaku.
" Ayo sini kembalikan Arang gosong." Ucapku kesal.
" Kalau lo masih manggil gue arang gosong, gak akan gue balikin nih handphone." Ancam Sahara.
" Lohh tuhh ya bikin orang emosi aja sihh." Ucapku dengan ketus.
" Lahh biarin, coba deh panggil gue dengann ... Kakak Sahara yang cantik ayo dong balikin handphonenya Dedek." Ledek Sahara.
" Eihhhhh, najis tau gak gue panggil lo dengan sebutan itu." Ucapku dengan jijik.
" Ya udah kalau lo gak mau, ya gue ambil dong handphone lo." Ucapnya mau pergi.
" Enak aja, cepet balikin." Pintaku.
" Emmmm gimana yahh." Pikir Sahara lagi.
" Ahhh lama banget sihh." Aku kesal dengannya.
Aku berusaha mengambil tapi aku malah mau jatuh.
" Aaaaaa..." Teriakku terkejut.
Aku ditahan sama Sahara, kini wajahku dan wajahnya sangat dekat. Dan lagi-lagi mataku melihat bayangan itu lagi, bayangan anak kecil yang lari-larian sama dia iya dia { Sahara }. Ada apa ini, kenapa denganku yang terus melihat bayangan aneh ini. Tapi tunggu? Mereka berlari seperti ketakutan, ada apa ini? Aku melihat beberapa orang, sekitar 3 orang yang mengejar mereka.
Anak kecil itu, tunggu? Wajahnya kenapa mirip sekali denganku, ada apa ini? Yang kulihat, ada tiga orang jahat sedang mengejar sampai tepi danau. Mereka ingin menembak anak itu, tapi di dorong oleh Sahara sampai ke tepi danau. Dan Saharalah yang kena tembak di kepala, mataku sangat sakit melihat ini. Apa sebenarnya yang terjadi, aku melihat Sahara bersimbah darah. Dan anak kecil itu tenggelam didanau itu, Lagi-lagi dadaku sesak.
Sahara yang melihat Naawa memegang dadanya sedikit khawatir.
" Wa lo kenapa?" Tapi Naawa tetap diam karena seperti berada dibawah alam sadarnya.
" Sialan , dia yang tenggelam kenapa dadaku yang sesak " keluhku di dalam hati
Aku seperti kehilangan nafas dan itu membuat Sahara yang kulihat bingung dan khawatir lalu berteriak
" Tanteeeee , tanteeee ...? Wa lo kenapa Wa ? Heyy jawab gue "
Aku tidak menggubrisnya karena memang mulutku seakan terkunci aku hanya bisa mengumpat didalam hatiku saja .
" Akhhhh , bajingan ingatan apa ini rasanya sangat sakit , dadaku sesak aku kesulitan bernafas sialan tubuhku tidak bisa bergerak aku tidak bisa mengendalikan tubuhku sendiri kenapa ini " ?
Abila pun datang karena mendengar panggilan Sahara
" Naawaaaaa ( teriak Abila ) Naawa kenapa Ra "
" Aku ga tau tante , tiba-tiba aja dia jatuh dan langsung sesak nafas
" Ya udah kita bawa ke rumah sakit "
Mami dan Sahara membopongku ke rumah sakit , saat dalam mobil tubuhku rasanya semakin sakit sampai teriak kesakitan
" Aaaaaakhhhh "
Mami sangat khawatir melihatku
" Naawa kamu kenapa sayang , apa yang sakit , dimana sakitnya " Ucap mami sambil menangis dan terus memelukku
Aku sampai dirumah sakit dan datang beberapa perawat , aku diletakkan dan lagi-lagi terus saja aku melihat bayangan itu lagi , bayangan dimana anak kecil sendirian ditempat yang sangat dingin bahkan dinginnya sampai ke tulang , badannya penuh dengan sayatan yang rasa sakitnya malah mentransfer padaku yang membuat tubuhku kesakitan yang luar biasa dan kejang-kejang .Aku terus meronta kesakitan dan itu disaksikan sendiri oleh mami
" Kamu tahan ya sayang , sebentar lagi kok "
Aku dimasukkan dalam ruangan UGD dan ada satu perawat yang mengatakan
" Ibu tunggu disini dulu yahh "
" Tapi itu anak saya sus , saya mau menemani dia " Ucap mami
" Tanteee , udah kita tunggu disini kita harus sabar biar dokter yang menangani Naawa " Bujuk Sahara
Abila masih menangia sejadi-jadinya , dia tidak pernah melihat Naawa kesakitan seperti itu .
" Hiks ....hiks....hiks ..."
Dalam ruangan
" Sudah siap sus "
" Siap dok "
" 123 " terus di ulangi oleh dokter hingga lampu yang ada diluar ruangan terus menyala merah sampai membuat mami panik bukan main .
" Ra , Naawa kenapa Ra kenapa dengan lampunya "
" Tante tenang dulu "
" Gimana tante mau tenang , Naawa masuk rumah sakit " Emosi Abila
" Iya tante tenang dulu " Ucap Sahara yang penuh kesabaran menenangkan tantenya ini
Dibawah alam sadarku
" Dimana ini "
Dan kemudian muncul sosok gadis sepertiku berpakaian putih ,kini aku berhadapan dengannya , dia yang terus ada di bayanganku selama ini .
" Kauu "
" Hayy "
" Siapa kau " Ucapku
" Aku Naawa , Naawa yang asli "
Aku sangat terkejut mendengarnya
" Jadi kau anak mami Abila selama ini "
" Iya "
" Tapi kenapa wajahmu sangat mirip denganku , apakah kita kembar " Ucapku
" Tidakkk "
" Lalu "
" Mungkin ini sudah jalannya , wajahmu mirip denganku atau sebaliknya wajahku mirip denganmu "
" Pantas saja , mami Abila menganggapku sebagai anaknya ternyata kita memiliki wajah yang sangat mirip ahhh tidak bukan mirip lebih tepatnya sama "
" Mungkin ini waktunya ,membuka rahasia yang selama ini ada "
" Maksudmu apa , dan aku mau bertanya sama kamu kenapa kau terus membayangiku dengan hal yang menyakitkan " Ucapku
" Karena kau tidak peka dengan apa yang berusaha aku sampaikan padamu "
" Maksudmu "
" Aku berusaha supaya kau mengungkap kematianku , kalau kau berhasil mengungkap kematianku maka aku akan membantumu siapa yang membunuh kakekmu dan mencelakaimu mereka adalah orang yang sama , tapi ingat kamu tetap aka menjadi anak dari Abila kamu tidak akan kembali pada keluarga kandungmu "
" Perjanjian macam apa itu "
" Itu mutlak dan tidak bisa di gugat dan satu lagi kalau kau berhasil mengungkap kematianku , maka jangan beritahu mami "
" Kau membuat peraturan sendiri tanpa melibatkanku dan bahkan kau menyuruhku mengungkap kematianmu tanpa harus memberitahu mami .Kau sudah gila ya hah " Ucapku dengan emosi sama arwah gentayangan ini
" Itu adalah syarat goblok " Ucapnya
" Maksudmu syarat apalagi hahh "
" Kalau kau berhasil mengungkap kematianku dan memberitahu mami, 100% aku jamin itu tidak akan membuat mami percaya. Karena sekarang tubuhmu yang kamu pakai itu, sudah 100% berubah menjadi tubuhku yang lemah. Dan tubuhmu yang kuat itu, sekarang berada dalam suatu tempat yang rahasia dan dingin. Mami itu sangat menyayangiku melebihi apapun, aku lebih tau Mami daripada kau." Ucap Naawa asli.
" Jika kau berhasil kembali pada keluarga kandungmu, aku tidak yakin kalian bisa hidup tenang. Karena Mami pasti akan merebutmu dengan kekuasaan yang dimiliki, dan membuat keluargamu menderita." Jelas Naawa yang asli sekali lagi.
" Karena sudah mengambil separuh nyawanya yaitu aku, Yang sekarang kamu tempati." Ucapnya dengan yakin.
Aku terdiam mendengar penjelasan Naawa yang asli, dan aku kemudian bertanya:
" Apa ini yang disebut pertukaran jiwa?" Tanya Naawa palsu.
" Tidak? Aku ya aku, kamu adalah kamu." Ucapnya lagi.
" Lalu kenapa ini bisa terjadi." Tanya Naawa palsu bingung.
" Aku tidak tau, mungkin.." Ucapnya terhenti.
" Mungkin apa?" Sambungku penasaran.
" Mungkin karena aku sempat melihat kau dicelakai "
" Benarkah"
" Iya "
" Hey "
" Hmmm ".
" Sekarang aku ada dimana "
" Ouhh iya , kau ada dibawah alam sadar sekarang"
" Aku sudah cukup lama bicara denganmu "
" Tenang saja , meskipun kau bicara seharian disini denganku dalam duniamu hanya hitungan detik "
Aku hanya terdiam .
" Rhumi { Ucap Naawa asli } tolong jangan tinggalkan mami dia sangat menyayangimu melebihi apapun "
" Aku tau itu "
" Dan tetap pakai nama Naawa , Naawa Alastar "
" Kalau begitu aku juga boleh mengajukan syarat "
" Apa itu "
" Aku membangun Mafia Galaxi dan aku dikenal sangat kuat, bisakah kau tidak menstransfer rasa sakit tubuhmu yang tidak tertolong itu padaku. Rasanya aku hampir gila, jangan transfer padaku lagi. Ingatan-ingatan yang ahh sudahlah, dan jangan bikin tubuhku lemah lagi." Pintaku padanya.
" Hmmmmm permintaanmu cukup berat." Keluh Arwah soplak macam dia.
" Itu mudah, justru permintaanmu yang berat." Sahutku karena tidak terima.
" Ok tapi aku tidak janji yahh, tubuhmu akan kembali kuat seperti tubuhmu yang asal saat kau tidak bersama dengan Mami. Tapi saat kau bersama Mami, maka tubuhmu berubah menjadi tubuhku yang lemah tidak berdaya. Bagaimana? Hanya itu yang bisa aku lakukan, karena aku dan kau masih terikat." Jelasnya.
" baiklah." Sahutku dengan terpaksa.
" Ya sudah aku pergi dulu, dan kau cepat bangun." Ucapnya lalu menghilang.
Jresssss ... aku terbangun dengan nafas yang terbatas, dan benar saja hidungku sudah dipasang dengan alat. Tangan kiriku juga dipasang infus, lalu semua tubuhku dipasang banyak alat yang aku pun bahkan tidak tau.
Aku dipindahkan ke ruang perawatan, Mami sama Sahara disana menungguku. Aku kembali tersadar, dari pingsanku.
Aku membuka mata yang tampak samar-samar, bayangan Mami dan Sahara.
" Sayang kamu sudah sadar nakkk." Tanya Mami.
Aku hanya diam dan mengangguk dan Mami terus membelai rambutku.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Luna piena
ngakak banget ternyata arwah bisa emosi😭🤣
2022-09-04
3