~SELAMAT SIANG TEMAN BAIK~
💓💓💓
**
Di kantin, Sinta dan kawan-kawan melihat Lili dan Naawa.
" Lo ngapain mandangin tuh anak baru." Tanya Foni.
" Gak papa." Ucap Sinta.
" Bener gak papa." Kata Foni lagi.
"Iya." Jawab Sinta.
" Eh guys, kalian denger gak berita viral baru-baru ini." Kata Vania.
" Apaan tuhh Vania." Kata Foni.
" Mafia Galaxi."Kata Vania.
" Hah, apaan tuhh." Kata Foni.
" Ya ampun Foni, lo bego apa bodoh sihh." Kata Vania.
" Ouhh Mafia Galaksi." Kata Sinta lagi.
" Iya Mafia Galaxi bikin geger tau gak, katanya mereka membantu polisi menangkap bandar narkotika internasional di London." Kata Vania.
" Anehh, mafia kok bantu yang kaya begituan." Kata sinta.
" Iya juga sihh, tapi memang itu kok faktanya yang gw lihat di WEB VIRAL." Kata Vania.
Saat itu juga David melihat Naawa.
" Hmmmm tuh anak baru kayaknya harus dikerjain dehh." Kata David.
"Ngapain lagi sih lo ngerjain dia." Kata Denis.
"Iya Vid, kenapa sih lo emang lo gak kasian ama dia. Padahal dia gak ganggu lo." Kata Dito.
" Mau jadi pahlawan kesiangan buat dia lo."Kata David.
" Gak ahh, cuma gw kasian aja ama tu anak baru. Jadi objek bahan bullian lo." Kata Dito.
" Kali ini, gue setuju ama Dito" Kata Denis.
" Males gw ngomong ama kalian berdua" Kata David.
David pun berdiri ditengah-tengah kantin.
" Semuanya, gw ada hadiah buat kalian. Kalau kalian mau makan gratis di kantin dan makan apapun, kalian harus bikin anak baru kemaren.
Semuanya menunggu lanjutan kalimat David.
" Nyanyi sambil joget." Kata David.
Semua terbelalak dengan perkataan David.
" Apaan sihh David." Kata Lili yang tidak terima dengan David, sedangkan Naawa yang tau dirinya akan jadi bahan tertawaan hanya bungkam.
" Yang benar saja aku nyanyi sambil joget." Batin Naawa.
Semua siswa pun mendatangi Naawa.
" Kenapa?" Kata Naawa.
" Lo gak denger tadi, nyanyi sambil joget dong biar kita bisa makan gratis di kantin." Kata salah satu murid.
" Iya cepet nyanyi." Kata murid yang satunya lagi.
" Aku gak bisa nyanyi." Kata Naawa yang masih datar.
" Ouhh lo... mau kita paksa." Kata mereka, salah satu murid menarik tangan Naawa.
" Eh lo apain temen gw." Kata Lili.
" Udah deh lo diam aja." Bentak murid satunya, mereka membawa Naawa ke tengah kantin.
" Nyanyi sekarang." Ucap mereka bersorak ria.
Naawa tetap diam, sekali-kali dia melirik ke arah David dan Naawa melihat David tertawa puas.
" Ayo nyanyi." Ucap mereka lagi bersamaan.
Mereka memaksa Naawa nyanyi, tapi Naawa memang tidak pernah menyanyi sedikit pun.
Karena kesal Naawa tidak menyanyi, mereka semua melempari Naawa makanan sampai muka dan pakaian Naawa kotor karena makanan.
Karena melihat Naawa kotor, mereka semua tertawa.
" Ehh coba deh lihat mirip badut." Kata salah satu murid.
" Lo benar mirip badut." Ejek murid yang lainnya.
" Astaga udah jelek yahh tambah jelek lagi deh." Hina mereka dengan puas.
" Hahahaha.. Emang jelek banget sihh." Kata Foni.
" Lo bener Fon." Sambung Vania.
Denis sebenarnya kasihan melihat Naawa dan dia menatap David.
" Untuk kali ini lo keterlaluan David." Batin Denis
" Yahhh, tub muka kaya topeng monyet." Kata Dito yang ternyata juga ikut menghina.
Semua terbahak mendengar perkataan Dito, sedangkan Denis langsung menyikut siku Dito.
Naawa paham apa yg harus dilakukannya, ia mengusap wajahnya dengan pelan lalu berkata:
" Kalian melempariku makanan yang kalian beli, dan untuk apa mengharapkan makanan gratis." Semua yang mendengar terdiam seketika.
Naawa pun melanjutkan perkataannya.
" Aku jadi ingat pepatah mengatakan."
" Orang yang berebut makanan bagaikan anjing kelaparan, aku tidak tau apakah kalian kelaparan atau hanya ingin membulliku saja. Sepertinya sekolah ini tidak pantas, mendapatkan sekolah terfavorit." Ucapku dengan nada datar dan santai, lalu pergi dan melewati David.
Saat melewati David, aku sengaja memasang mata yang penuh kekosongan dan dendam yang membara.
Dan aku lihat David juga terdiam, bahkan semuanya juga terdiam.
Aku pergi ke toilet, amarahku yang dari tadi ku tahan pun keluar.Dan ku tampar kaca yang ada didepanku, hingga tanganku berdarah.
" David, kau cari mati." Batinku dengan penuh emosi.
Diluar dugaanku ternyata Lili masuk.
" Astaga Naawa, apa yang lo lakuin." Kata Lili yang melihat kaca pecah dan tanganku berdarah, tapi aku hanya diam dan Lili membawaku ke UKS.
" Lo kenapa sih, kok tangan lo bisa begini." Tanya Lili.
Aku terus diam dan tak menjawab.
" Ya udah kita balik ke kelas yahh." Kata Lili.
Sebenarnya aku tau, Lili tulus berteman denganku makanya aku mengatakan.
" Terimakasih." Kataku tanpa menoleh Lili.
" Iya gw kan temen lo." Kata Lili tersenyum.
David yang duduk ditempat biasa, dia nongkrong terus memikirkan Naawa.
" Dia tadi kenapa yahh, matanya tadi." Batin David.
" Vid." Panggil Denis yang menepuk pundak David.
" Eh lo Den, kenapa?" Sahut David.
"nLo masih kepikiran sama yang tadi." Tanya Denis.
David hanya memandang Denis tanpa berkata apapun.
" Mungkin yang tadi buat lo itu lucu, tapi lo gak tau kan hati seseorang bagaimana?" Kata Denis menjelaskan kepada David.
Dan melanjutkan kembali kata-katanya lagi.
" Didunia ini bukan milik lo sendiri atau yang lain." Kata Denis bijaksana.
" Weeee habis ngapain kalian." Kata Dito sambil memegang pundak David dan Denis.
" Astagaaa, dasar monyet lo yehh bikin orang kaget aja." Kata Denis ketus.
" Apaan sih lo biawak." Kata Dito yang kesal dirinya dipanggil monyet.
David pun terdiam.
**
" Eh Wa lo pulang sama siapa?" Tanya Lili.
" Sendiri." Kataku dengan nada datar.
" Bareng yuk, lagian gw mau tau rumah lo dimana." Kata Lili.
" Tapi..." Kataku dengan ragu-ragu.
" Ayolah sama gue aja lo tertutup begini, tenang aja gw gak jahat sama lo" Kata Lili merayu dengan wajah andalannya yang sedikit mirip kucing yang tidak dikasih makan selama tiga hari.🤣🤣
Sebenarnya bukan itu yang aku maksud.
" Gak mungkin aku bawa Lili ke rumah Mami, apa sebaiknya aku kesana yahh." Batinku.
" Ee ya udah." Kataku pada Lili.
" Naahhh gitu dong." Sahut Lili sumringah karena senang.
Aku mengajak lili dan sampai di sebuah kosan Kak Eza dan Kak Hila.
" Lo ngekos Wa." Tanya Lili yang ikut ke kamarku.
" Iya Li, emang kenapa?" Tanyaku padanya.
" Gak papa, orang tua lo mana?" Tanya Lili.
Aku mengalihkan pembicaraan.
" Kamu lapar gak, biar aku masakin." Kataku yang sengaja, biar dia lupa.
" Iya nih gw lapar, emang lo bisa masak." Tanya Lili.
" Lihat aja." Kataku dengan santai.
Tak butuh lama aku masak, dan jadi deh masakan makanan rica-rica simple ala Naawa.
" Nihh cobain." Kataku yang memperlihatkan masakanku pada Lili.
" Hmmmm ini enak banget Wa, baunya juga wangi." Kata Lili yang memakan masakanku.
" Kamu suka gak." Tanyaku lagi untuk memastikan rasa.
" Suka banget, gila lo jago masak ternyata." Puji Lili.
" Sedikit-sedikit."
" Eh kosan lo enak tau, adem."
" Iya, tempat ini emang adem."
Saat aku dan Lili asyik makan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku.
Tok tok..
" Siapa Wa?"
" Gak tau, mungkin ada tamu."
" Ya udah aku bukain yahh."
" Iya." Sahutku.
**
Lili pun membuka pintu.
" Siapa yahh." Kata Lili bertanya pada dua orang yang didepannya.
" Temennya Naawa yahh." Kata seseorang itu.
" Iya Kak."
Naawa yang melihat kedatangan ka Eza dan ka Hila.
" Ehh Kak Eza Kak Hila."
" Eh dek.".Sahut Kak Eza.
" Silahkan masuk.".Kataku mempersilahkan mereka berdua masuk.
" Kalian lagi makan yahh." Tanya Kak Hila.
" Iya Kak, aku makan sama temenku Lili."
" Iya, aku Lili temennya Naawa."
" Wahh kebetulan, tadi Kakak masak banyak terus lihat kamu Dek bawa temen. Ya udah, Kakak inisiatif bawain makanan."
" Emang masak apa Kak."Kata Lili.
" Ini masak sop ayam kampung." Kata Kak Hila.
" Wahh itu pasti enak.".Kata Lili yang memang doyan makan.
" Ya udah, kita makan sama-sama aja."Kata Eza.
" Wahh bagus tuhh biar makin akrab." Kata Kak Hila.
" Iya aku juga setuju." Kata Lili.
Aku pun hanya menangguk.
Lili pamit pulang dan sebelum dia pulang dia minta nomor WhatsApp ku.
" Gue minta nomor lo dong." Minta Lili.
" Oh iya, ya udah nihh." Aku menunjukkan nomor ku.
" Udah gw save."
" Ya udah, hati-hati yahh." Kataku.
Lili pun pulang, aku masuk kembali dan saat itu juga Kak Eza dan Kak Hila bertanya?
" Kakak kaget lho dek, kamu ada disini. Kamu kan dah lama, gak kesini." Kata Kak Eza.
" Iya, aku lagi mengalihkan perhatian aja sama Lili."
" Emang ada apa Wa." Tanya Kak Hila.
" Aku gak mau ada orang yang tau siapa aku sebenarnya, satu pun tidak boleh ada yang tau." Kataku pada mereka berdua.
" Ya udah kalau itu mau kamu." Sahut Kak Hila.
"Ouh ya, orang tau aku tinggal disini. Jadi kalau ada yangg datang kesini dan aku gak ada, bilang aja aku lagi kerja Di Restauran Shufana." Kataku.
" Ouh iya beres." Kata mereka bersamaan.
Kak Eza dan Kak Hila adalah orang yang aku tolong dua tahun yang lalu, mereka asalnya musuhku karena sudah menjadi pencopet.
Dan kebetulan mereka mencopet dompet Mami Abila, aku mencari mereka di markasnya dan mengalahkan mereka.
Satu bulan kemudian aku bertemu mereka lagi yang sedang dihajar oleh preman pangkalan bus, mereka dihajar karena hutang.
Aku pun membantu mereka dan mengobati mereka, mereka heran padaku.
Sebenarnya mereka orang baik, tapi karena desakan ekonomi mereka jadi pencopet. Aku pun memutuskan kerja sama dengan mereka, aku bertanya pada mereka hal apa yang mereka kuasai.
Dan aku mengajak Kak Eza dan Kak Hila tinggal Di Apartemen pribadi ku, dan mengajak Kak Eza ikut balapan dan turnamen bertarung.
Dengan penghasilan fantastis, juga mengajarkan Kak Hila meretas data perusahaan raksasa yang suka menindas para karyawan.
Butuh 6 bulan mereka berhasil menghasilkan uang 2 milyar, dan membangun kos-kosan mewah yang sekarang aku tempati.
Kos-kosan mereka diberi nama Kotsan Ela, Kosan Eza dan Hila. Setelah kotsan mereka jadi, aku lihat tempatnya strategis dan adem.
Aku memutuskan untuk membeli satu kamar, dan tidak boleh ada orang yang mengkost dikamar itu selain aku.
Walaupun sebenarnya mereka tidak mau dibayar, tapi aku tetap bayar. Dan sejak itu mereka menganggapku Adik, dan aku menganggap mereka Kakak.
Mereka juga tau kalau aku adalah Sang Queen, tapi mereka tidak ikut karena aku tidak ingin mereka terancam ataupun ikut yang berbahaya.
Walaupun mereka berdua itu sangat over protective sama aku, dan mereka juga tau sifatku.
Dan satu lagi, hanya mereka berdua yang memanggilku Dek.
**
Saat aku rebahan dikamar Hp ku berbunyi.
📱"Hallo Sang Queen, kita ada misi dari klien." Kata Mafioso."
📱"Intinya." Kataku singkat."
📱"............."Dia menjelaskan."
📱" Terima, dan eksekusi." Kataku."
📱" Baik." Sahut Mafioso."
Yang menelponku tadi Kak Zora, aku harus cepat-cepat kembali kerumah. Karena aku tau Mami pasti akan marah besar, jika aku tidak ada dirumah lebih tepatnya belum sampai dirumah.
**
Di samping itu Mama Dila membuka laptop, untuk mencari informasi orang hilang 12 tahun yang lalu.
" Sudah lama aku mencari, tapi tidak ketemu juga." Gumam Mama Dila.
Dila merasa sangat kecewa dan sedih, di samping itu Awan di ruangan kantornya menatap sebuah foto yang usang dan wajah anak kecil di foto yang mulai rusak itu.
**
" Hanya foto ini yang tersisa, ini pun rusak." Kata Monolog Awan.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
" Ya masuk." Kata Awan.
" Kamu Siya, bagaimana perkembangannya." Kata Awan.
" Sepertinya ada yang menutupi identitasnya Tuan." Kata Siya.
" Maksudmu." Kata Awan yang sedikit bingung.
" Saya sama sekali tidak bisa mendapatkan data itu, seperti ada yang menutupi. Terlebih lagi mobil yang ada di danau, sudah tidak ada." Jelas Siya.
Mendengar itu Awan sangat terkejut.
" Kamu yakin, dengan yang kamu bicarakan ini." Kata Awan yang masih belum percaya.
" Iya Tuan." Kata Siya.
" Siya asal kamu tau, pihak keluarga saya masih belum mencari bangkai mobil itu. Dan tidak mungkin ada orang lain, yang menemukan mobil tenggelam itu." Kata Awan.
" Tapi saya menyuruh anak buah profesional, memang sudah tidak ada bahkan mereka sudah menelusuri danau itu dengan alat canggih." Kata Siya lagi dalam penjelasannya.
" Kenapa mobil itu tidak ada, apa Papa yang sudah mengambil bangkai mobil itu." Kata Awan.
" Saya tidak tau, tapi yang jelas mereka hanya menemukan satu benda." Kata Siya lagi.
" Benda apa itu." Kata Awan.
Siya menunjukkan bendanya.
" Ini..." Siya memperlihatkan benda itu.
" Apa tuan mengenali benda itu." Tanya Siya lagi.
" Ini miliknya." Kata Awan pelan, sambil menggenggam kalung itu.
" Benarkah, lalu apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bangkai mobil itu tidak ada." Kata Siya yang juga terlihat bingung.
" Siya, terus kamu selidiki danau itu atau mungkin ada bukti-bukti yang tertinggal." Kata Awan menyuruh Siya untuk mencari bukti lagi.
" Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." Kata Siya lalu pergi.
"Iya." Jawab Awan.
Siya pun pergi, Oh ya Siya ini adalah tangan kanan atau orang kepercayaan Awan Ranoya.
Siya adalah perempuan yang jago dalam ilmu bela diri, dia juga salah satu Mafioso dalam sebuah organisasi yang disebut Mafia Black Fire.
" Kamu dimana?" Batin Awan.
~SELAMAT MEMBACA CINTA~
🌹BERSAMBUNG🌹
TERUS IKUTI CERITA MAFIA GIRL MISTERIUS, KALAU KALIAN SUKA YAHH.
JANGA LUPA JUGA, LIKE AND KOMENNYA.SUPAYA AUTHOR SEMANGAT BISA LANJUT CERITANYA LAGI.
SEHAT-SEHAT KALIAN YAHH***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
🍁K3yk3y🍁
naawa saudara awan dan sinta????👍👀👀
2022-09-29
1
Luna piena
jangan-jangan yang di cari itu awan
2022-08-19
0
miss N
Sepertinya bakalan dari musuh jadi cinta nih 😘😘
2022-08-09
0