~SELAMAT MALAM~
💓💓💓
**
David dan kawan-kawan sudah sampai ditempat balapan.
" Kalian bertiga datang juga." Kata seseorang.
" Ya kali kita bertiga gak datang." Ucap Dito.
" Siapa yang mau balapan." Kata seseorang.
" Gue." Sahut David.
" Ouhh eloo yahh."
" Siapa lawan David nantinya." Tanya Denis.
" Tunggu aja nanti, dia juga bakalan datang." Kata orang itu.
Denis dan kawan-kawan pun manggut-manggut, tak lama mereka menunggu. Datanglah seseorang yang memakai motor ninja, warna merah dengan pakaian serba hitam dan orang yang tadi bicara sama Denis dan kawan-kawan pun berkata:
"nNahh itu, dia sudah datang."
David pun menoleh ke arah yang datang tadi.
Oh ya, tadi yang bicara sama David dan kawan-kawan namanya adalah Tama.
Tama pun menyuruh temannya cewenya yang cantik untuk menjadi wasit, dan Tama juga menyuruh para pembalap untuk menyiapkan motornya dan cewe itu memegang bendera.
" Sedia, siap, mulai." Cewe itu menjatuhkan benderanya.
Sekitar ada 5 orang yg ikut lomba, hampir 15 menit mereka kejar-kejaran dan yang sampai garis finish adalah ....?
Yang mereka lihat adalah motor warna merah dan baju hitam yg sampai garis Finish, banyak yang bertepuk tangan namun tidak ada yang tau siapa namanya. Bahkan Denis dan Dito, dibuat mangap apa yang telah terjadi.
" Denis, kita gak mimpi kan David kalah." Kata Dito yang tidak percaya.
"Gak, kita gak mimpi." Jawab Denis yang masih dibuat takjub.
David dan yang lain pun sampai.
" Kok lo bisa kalah Vid?" Tanya Dito.
" Iya Vid gak biasanya lo kalah." Tambah Denis lagi yang juga masih belum percaya.
David hanya diam, dia terus menatap orang yang menang tadi. David turun dan mendekati yang menang tadi lalu berkata:
" Selamat ya, lo menang." Ucap David sambil mengulurkan tangannya.
Namun yang menang tadi sama sekali tidak membalas David, justru naik motor lagi dan pergi. David yang diperlakukan seperti tadi, tidak terima dan berteriak.
" Wooyyy." Teriak David.
" Eh David lo mau kemana?" Kata Denis yang melihat David mengejar yang menang tadi.
Karena Denis takut terjadi apa-apa dengan David, ia pun juga mengejar yang disusul oleh Dito.
" Sialan." Kata David ditengah jalan.
" David." Teriak Denis yang sedang mengejar David.
" Woy tungguin woyy." Ucap Dito yang juga mengejar.
David tidak mendengarkan ucapan Denis dan Dito, namun tiba-tiba David berhenti mengejar orang yang menang tadi di jalan yang sepi.
" Kenapa lo Vid." Kata Denis.
" Iya nihh, ngejar orang tiba-tiba? Berhenti pun tiba-tiba juga." Oceh Dito.
David ingat, dimana ia dibegal seminggu yang lalu dijalan ini.
" Balik guys." Kata David.
" Hah, balik" Kata Dito.
" Iyalah balik, emang lo mau ngapain disini nyet." Jawab Denis.
" Eehh sembarangan aja lo biawak." Balas Dito yang tidak mau kalah.
" Kalian berdua mau balik atau gak." Ucap David yang sudah memalingkan motornya.
"nIya nihh balik." Ucap mereka bersamaan.
Mereka pun pulang.
**
Sedangkan yang menang tadi sudah sampai depan rumah yg mewah nan megah, disinilah rumah dimana aku tinggal.
Dan aku membuka helm dan tada.. aku adalah Naawa yang tadi mengalahkan David.
" Ternyata cuma segitu kemampuannya dalam balapan." Kataku dalam hati.
Aku memarkirkan motorku dalam garasi, dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11.
" Aku harus cepat-cepat ke kamar." Monolog ku.
Aku sampai di kamar dan mengganti bajuku, dan siap untuk tidur. Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamar.
Aku pun membukanya, dan betapa kagetnya aku yang mengetuk pintu kamarku adalah.?
" Mami." Kataku, iya yang datang itu adalah Mamiku Mami Abila.
" Kenapa kamu kaget." Kata mami yang mulai curiga.
" Naawa kaget aja, kapan Mami sampai. Bukannya Mami diluar negeri ya?" Kataku.
" Baru aja tadi Mami sampai, kenapa kamu belum tidur." Tanya Mami.
" Emmmmm, belum ngantuk aja Mam." Kataku yang berbohong.
" Kan Mami udah bikin jadwal tidur kamu."
" Tapi Naawa belum ngantuk, makanya belum tidur."
" Ya sudah Mami temanin kamu tidur." .
" Gak usah mam, Naawa bisa sendiri kok. Lagian, Mami pasti capek kan baru pulang dari luar negeri." Kataku berharap mami beristirahat lebih dulu.
" Gak papa, lagian Mami tambah capek kalau lihat kamu gak tidur." Kata mami sambil merebahkan badanku.
Mami Abila sambil membelai rambutku dan berkata:
" Mami gak suka perkataan Mami dibantah, apalagi anak Mami sendiri membantah secara cuma-cuma." Kata mami dengan penuh kasih sayang.
Aku yang mendengar hanya diam, aku memang takut sama Mami. Apapun keperluanku, Mami sudah menyiapkannya.
Dan semua aktivitasku sudah dijadwalkan sama Mami baik itu baju, makanan, dan jalan-jalan itu sudah di atur sama Mami.
Bahkan media sosialku juga di atur sama Mami, aku gak berani membantah. Kalau aku membantah sekali aku bakalan dihukum sama mami, mungkin karena itu aku menjadi pribadi yang tidak suka banyak bicara.
Dan aku pun mulai tertidur, karena mendengar kata-kata Mami.
".Kamu harus jadi anak penurut." Kata Mami, melihatku yang sudah tertidur pulas.
" Ternyata kamu sudah tidur ya sayang." Kata Mami lagi.
Mamiku langsung menyelimutiku dan membenarkan posisi tidurku, lalu mengecup pipi dan alisku sambil berkata:
" Mimpi indah sayang."
Sebenarnya aku belum tidur, tapi aku hanya pura-pura supaya Mami tidak mengawasiku terus.
Inilah cara satu-satunya supaya Mami membiarkanku sendiri, aku pun kembali membuka laptopku dan memberi pesan kepada Kak Zora.
📃" Esok latihan."
📃 "Baik Sang Queen."
Aku pun memeriksa data-data perusahaan yang di laptop, tak lupa aku mencari data David dan kawan-kawan serta Sinta yang sok itu.
lalu mencari tentang Lili, hanya sekitar satu jam aku mencari data mereka. Semua sudah terkumpul, lalu aku kirim ke flashdisk yang satunya untuk nanti ku lihat di markas nanti. Karena sudah jam 12, aku memutuskan untuk tidur.
**
Aku masih tertidur pulas walaupun masih jam 6 pagi, Mami tidak pernah membangunkanku walaupun jam 12 siang sekalipun.
Karena bagi Mami melihat aku tidur sudah sangat senang, karena memang selama ini aku susah tidur.
Untungnya aku memasang alarm, untuk membangunkanku dah happ.
" Sudah jam 6.".Kataku yang terkejut sambil saat melihat alarm.
Aku langsung mandi dan memakai seragam saat aku turun dari tangga, aku sudah lihat Mami memasak dan aku tanya?
" Kenapa Mami gak bangunin Naawa."
" Lagian Mami lihat kamu tidurnya nyenyak." Kata mami tanpa wajah berdosa.
Aku sudah tau jawaban Mami seperti apa? Dan aku lihat masakan Mami juga sudah bisa ku tebak, aku lihat masakan ayam rica-rica.
Aku suka masakan rica-rica, aku mengambil nasi dan ingin menyendok rica-rica. Akan tetapi, tanganku di tahan sama Mami.
" Kamu jangan makan rica-rica, ini sudah Mami siapin." Kata mami menunjukkan makanannya.
" Tapi Naawa mau rica-rica Mam." Kataku kesal.
" Gak boleh, perut kamu nanti sakit makan yang pedas." Kata mami.
" Aishhh...Tapi Naawa suka Mam." Kataku yang tambah kesal sama jawaban Mami.
" Gak boleh, ini makan." Mami menyodorkan makanan Ayam rebus, yang dibumbui sama sayur bening.
" Mam.. Naawa bosen." Kataku dengan nada sedikit menekan tapi santai.
" Makan." Kata Mami dengan wajahnya yang datar bagai treplek.
Karena aku lihat wajah Mami datar, aku pun memakannya saat aku makan Mami ngomong.
"nLagian Mami gak pernah setuju, kamu turun langsung ke sekolah. Kenapa kamu gak dirumah aja sekolahnya, kan gak capek." Oceh Mami tanpa melihat ke arahku.
" Naawa kan pengen punya temen Mam."
" Temen itu gak penting Naawa."
Aku hanya diam..
**
Di samping itu David makan bersama kedua orang tuanya.
" Ma, Pa, David berangkat sekolah dulu yahh."
" Iya sayang hati-hati." Kata Mamahnya David.
Sambil cipika-cipiki sama Mamahnya, dan salim sama Papahnya lalu pergi. Begitulah yang dilakukan David setiap hari.
**
Lalu Sinta dirumahnya sedang bersiap pergi.
" Kamu Kakak antar aja ya." Kata Awan menawarkan.
" Gak usah Kak, teman Sinta sebentar lagi jemput."
" Kelamaan, biar Kakak aja yang antar kita kan satu arah."
" Ya udah Kak."
" Emang mobil kamu kemana Sin " Tanya Qaza.
" Mobil Sinta di bengkel Pah."
" Kok bisa, kenapa?"
" Olinya harus diganti, nanti siang juga sudah bisa di ambil."
" Ya sudah Papa pergi dulu yahh." Sinta pun salim.
" Ayo Sin." Kata Awan.
**
Sedangkan Lili tergesa-gesa turun dari tangga mau berangkat sekolah, Luna melihat adiknya tergesa-gesa menawarkan tumpangan.
" Mau Kakak antar gak?"
" Gam usah bisa sendiri."
" Yakin."
" Iyalah."
" Nanti kamu terlambat lohh."
" Biarin, dah biasa juga."
" Apa tadi kamu bilang."
" Gak papa, bisa gak sih gak nanya-nanya." Kata Lili yang langsung pergi.
" Li tunggu." Kata Luna tapi tidak dihiraukan oleh Lili.
**
Di jalan Naawa di antar sama Mami Abila, Abila sambil melihat jam tangan karena hampir terlambat.
Naawa yang melihat pun langsung mengatakan:
" Mami, Naawa turun disini aja."
" Kenapa? Gak bisa, sekolah kamu masih didepan."
" Gak papa Mam, itu ada temen Naawa yang naik mobil."
" Tapi Mami gak mau, kamu harus Mami yang nganter."
Karena memang macet, Naawa menyempatkan untuk keluar walaupun amaminya sudah melarang.
" Naawa keluar ya Mam." langsung mencium pipi Maminya yang mulus dan pergi.
" Naawa tunggum" Abila kesal melihat tingkah anaknya yang tunggal ini.
Sebenarnya Abila ingin mengejar, tapi pengendara dibelakang sudah membunyikan klaksonnya dan Abila pun pergi.
" Untung aja aku bisa." Gumam Naawa.
**
Tak lama sampai di sekolah seperti biasa, Naawa memasang wajah tanpa ekspresi dan datar.
Lili melihat Naawa.
" Hay Naawa."
" Hay Li."
" Mau ke kelas ya."
" Iya."
Sampai dikelas, Lili menceritakan apa yang terjadi tadi pagi.
" Keselkan Wa."
" Emang kenapa harus kesal sama Kakak kamu sendiri." Kataku yang tidak lepas dari buku.
" Ya kesel aja."
" Aneh kamu." Kataku lagi.
" Hmm...kok aneh sih."
" Iya."
**
Di samping itu Sinta yang baru aja sampai pun keluar dari mobil.
" Wihhh Sinta guys di antar sama Kakaknya."
" Mana, mana Kak Awan."
" Itu tuh Kak Awan."
" Aduh ganteng banget."
" Kak Awan siapa sihh."
" Itu lohh Kakaknya Sinta."
" Yang mana?"
" Itu yang ganteng lagi menawan."
" Ya elah gue kira ganteng banget."
" Yeeee sirik lo."
" Gak!"
Itulah ocehan para murid.
" Ehh itu bukannya Kak Awan yahh." Kata Dito yang tidak sengaja melihat.
" Ouh iya bener kamu Dit." Sahut Denis.
" Samperin yuk."
" Ogah lo aja yang samperin." Kata David.
" Ya udah kalau lo gak mau." Kata Dito.
Dito pun pergi.
" Eh gue ikut." Kata Denis.
**
" Udah ada semuanya Sin."
" Udah kok Kak."
" Bener gak ada yang ketinggalan kan."
" Iya Kak, gak ada."
" Hay Sin , hay ka Awan." Kata Dito.
" Hay, kalian teman Sinta."
" Iya Kak, kita teman9 Sinta." Sahut Dito.
Kemudian datang Denis.
" Kamu juga temannya Sinta." Tunjuk Awan.
" Iya Kak, aku Denis."
" Kalian berdua ini, bukannya teman David yahh."
" Iya Kak bener itu." Kata Dito.
" Lalu dimana David."
" Ada kok Kak."
" David mana yahh?" Batin Sinta.
" Eee ya udah saya mau ke kantor juga , ee kalian bisa ya jagain Sinta di sekolah "
" Ka Awan " kata Sinta
Awan hanya memandang Sinta.
" Bisa kok Kak, apa sih yang gak bisa buat Sinta." Kata Dito.
" Ohh bagus deh, kalau gitu saya pergi dulu."
" Daaah Kak Awan." Kata Sinta.
Awan pun pergi.
" Ehemmm." Ucap Dito.
Sinta yang mendengar pun langsung pergi, karena ia tidak suka sama Dito.
" Hahahahah..lo dikacangin Dit." Ejek Denis.
" Apaan sihh Den, gak lucu." Ucap Dito yang kemudian ikut pergi juga.
Jam pelajaran juga sudah selesai, saatnya istirahat seperti biasa para komplotan dan perbestian saling mencari makan.
David Dito dan Denis.
Sinta, Foni, dan Vania.
Lili dan Naawa.
Mereka semua saling memesan makan.
~SELAMAT MEMBACA CANTIK~
💓💓
BERSMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Luna piena
sudah ku duga kalo lawan nya david itu naawa🤣
2022-08-19
0
🤗🤗
Denis kek nama ponakan eke.
2022-08-17
2
miss N
Jadi berasa baca CS 😊😊
2022-08-09
1