Sampai dirumah aku langsung disambut para pelayan, dan kebetulan hari ini mami tidak ke kantor.
Aku ke kamar seperti biasa cuci muka dan kaki untuk merawat wajahku, yang selama ini ku sembunyikan lewat bedak.Sebenarnya sihh tidak masalah, tapi aku tidak mungkin tampil dengan wajah yang cantik.Wajah cantikku, hanya ada di balik topeng Galaxi.
Aku harus merayu mami supaya di izinkan kemping, aku melihat mami lagi nonton tv sambil makan snack.Aku duduk di samping mami, dan memulai obrolan terlebih dahulu.
"Mam."Panggilku
"Hmmmmm."Balas Mami.
"Mami mendanai sekolah High School Compani yahh, dalam acara kemping bersama di hutan."Ucapku pelan, sambil melirik ke arah mami.
Mami sepertinya melirik aku sebentar, lalu kemudian fokus ke acara tv dan seketika menjawab.
"Memangnya kenapa."Kata Mami
"Eeeeeeeeee.. semua teman-teman Naawa senang mam, karena eee mereka ikut kemping.Ucapku sedikit terbata.
"Terus,"Kata Mami.
"Ya ampun mami aku udah panjang lebar ngomong, cuma di jawab terus."Aku menggerutu dalam hati.
"Iya terus Naawa di ajak sama Lili.
"Lili, Lili siapa?Kata Mami.
"Itu lho Mam, Lili.Lili temen Naawa yang sering Naawa ceritakan.
Mami hanya diam, aku tidak boleh menyerah karena ini kesempatanku untuk membuat Si David sialan itu jera.
"Mam ......"Panggilku sekali lagi.
"Hmmmmmm."Jawab Mami.
"Kok mami diam sihh, Naawa ngomong sama mami lho."Ucapku kesal.
"Emang kamu ngomong sama mami."Kata Mami tanpa dosa.
"Astaga Mami."Ucapku yang sepertinya mami pura-pura tidak dengar.
"Emang ngapain kamu ikut kemping."Ucap mami kemudian.
"Ya kan ada teman-teman disana Mam."Jawabku.
"Gak boleh, kamu gak boleh ikut."Kata Mami.
"Maaaaaammmmm."Ucapku yang memelas.
"Kalau Mami bilang gak boleh ya gak boleh, jangan maksa kamu.
Aku jadi marah sama mami.
"Mami kenapa sihh, selalu aja kekang Naawa.Naawa kan dah besar," Ucapku tanpa memikirkan perasaan mami, aku pun pergi naik ke atas.
"Naawa, berani kamu sama Mami." Teriak Mami yang masih ku dengar dari atas.
Bodo amatlah bagiku, karena selama ini aku terus mengikuti Mami dan tidak pernah melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Sedangkan mami masih di bawah mengumpat.
"Dasar anak itu, diperhatiin malah gak mau.Sejak dia turun sekolah, dia mulai kurang ajar sama aku.Selama ini dia gak pernah melawan aku, ini gak bisa dibiarin. Ucap Mami.
Aku di kamar menangis karena selalu dikekang sama mami, asal dia tau aja kalau aku ini bukan-
Ting ..... suara pesan dari handphone-ku, yang ku lihat adalah Lili.
📃"Gimana Wa, lo bisa kan ikut besok."Pesan Lili.
Aku membaca pesan Lili bener-bener membuatku sangat marah, bagaimana tidak? Aku tidak di izinkan mami, sedangkan Lili bertanya padaku apakah aku ikut.Lalu apa yang harus ku jawab kalau begini, kepalaku pusing memikirkan bagaimana caranya mami bisa mengizinkanku.Tiba-tiba aku mendapat ide cemerlang untuk membujuk mami, aku tersenyum tipis pasti ini berhasil.
Aku tidak membalas pesan Lili, aku biarkan saja nanti kalau aku sudah di izinkan aku langsung menemui Lili ditempat perkumpulan murid.
Sedangkan David, Denis, dan Dito sedang menyiapkan alat untuk dibawa kemping, begitu juga dengan Sinta, Foni, dan Vania.
Sedangkan Lili menyiapkannya sendiri untuk dibawa besok, Lili bergumam dengan monolognya.
"Hadehhh coba aja Naawa kesini, mungkin bisa bantuin gue nyiapin peralatan yang mau dibawa besok."Kata Lili.
Ternyata gumaman Lili didengar oleh Luna, Luna berinisiatif menawarkan bantuan.
"Li sepertinya Kakak lihat kamu kewalahan, mau Kakak bantu."Kata Luna.
Lili yang mendengar pun gengsi, walaupun dia ingin di bantu.
"Gak usah, aku bisa sendiri." Jawab Lili ketus.
Luna yang mendengar jawaban Lili.
"Kamu tuhh ya ketus banget jawabnya, kan bisa ngomong baik-baik."Kata Luna kesal.
"Udah dehh Kak Luna gak usah ceramah."Kataku sewot.
"Kaka gak ceramah."Kata Kak Luna.
"Yang barusan tadi apaan, kalau bukan ceramah.
"Itu nasehat buat kamu, kalau menjawab orang yang lebih tua dari kamu itu harus sopan."Kata Luna.
"Itu juga udah sopan Kak."Sahut Lili.
Ranu yang melihat pertengkaran Luna dan Lili, langsung ikut berbicara dan menegur Lili.
"Lili yang sopan kamu sama Kakak kamu."Kata Ranu.
"Udah Pa gak papa kok."Balas Luna.
"Ayo minta maaf sama Kakak Luna."Perintah Ranu.
Lili sangat kesal lalu minta maaf dengan kata yang sedikit menyindir.
"Iyah Pa aku minta maaf, dan Kak Luna yang terhormat sang adik Lili minta maaf yahh atas omongan yang tadi melukai hati Kak Luna."Ucap Lili yang sangat jelas lalu pergi.
"Lili kamu,"Ucap Luna yang merasa Lili sengaja mengatakan itu.Dia juga tidak ingin membuat Lili terus seperti ini.
Ranu yang melihat tadi sepertinya sedih.
"Lun, apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua.Lili sangat berubah sekarang, biasanya Lili itu manja sama kamu."Kata Ranu.
"Mungkin kejadian dua tahun yang lalu pa."Kata Luna.
Ranu hanya menghela nafas kasar, sedangkan Luna pergi ke kamarnya.Dan menatap foto berdua, dia waktu kecil sama Lili yang masih imut dia ingat sekali.Lili itu sangat manja sama dia, tapi kejadian itu Lili tidak pernah lagi cerita apapun sama dia. Sekarang beda dengan yang dulu, kalau Lili di ganggu di sekolah dia cerita sama Luna. Bahkan Luna lah orang yang pertama tau, kalau Lili di bulli di sekolah baru orang tuanya.
" Kenapa kamu berubah dek .
Luna mengingat masa dimana Lili mulai membencinya .
Saat itu adalah hari ulang tahun Lili dimana pertama kali Luna bekerja sebagai dokter di rumah sakit ternama dalam naungan PT.Abila RSCM { rumah sakit citra medika } .
Luna sudah berjanji pada Lili untuk datang ke acara ulang tahunnya sebagai permintaan maaf karena tiga tahun terakhir Luna sibuk kuliah dan tak sempat bermain bersama Lili sang adik . Tapi entah kenapa Luna lupa akan ulang tahun Lili karena Luna sedang dinner bersama teman lelakinya , yang membuat Lili terus menunggu hingga teman-temannya pulang .
" Astaga . Ucap Luna
" Kenapa Lun . Ucap lelaki itu
" Malam ini ulang tahun adik aku , aku harus kesana . Luna yg buru-buru mengambil tas
" Ya sudah , aku anter yahh biar ga telat .
" Iya "
Di dalam mobil Luna terus memikirkan Lili
" Aduhh moga aja acaranya belum selesai dan Lili tidak marah sama aku .
" Tenang aja adik kamu ga bakalan marah kok .
"Iya semoga aja,"Itulah yang diharapkan Luna.Tapi itu semua sirna, saat dia keluar dari mobil dan melihat rumah sepi dan tidak ada tamu.
"Lho kok sepi yahh,"Ucap Luna.
Luna mengetuk pintu tok ...tok ...tok....dan pintu itu dibuka oleh Ranu dan Qila.
"Ma,Pa, mana tamunya."Tanya Luna.
Ranu dan Qila hanya diam lalu Qila berkata:
"Tamunya sudah pulang."Kata Qila.
Luna yang mendengar pun shock dan tidak percaya.
"Lalu, Lili mana?Kata Luna.
"Lili ada dalam kamarnya." Jawab Ranu.
Aku langsung bergegas ke kamar Lili dan mengetuk pintunya.
Tok...tok...
"Li.. ini kakak Li."Tapi tidak ada sahutan dari dalam.
"Kamu marah sama kaka Li, kaka minta maaf."Luna pun menangis dibalik pintu Lili, karena tidak dibuka oleh Lili.
Sejak itulah Lili dan Luna tidak akrab, walaupun Luna sering menyapa Lili.Tapi Lili seperti menghindari dan menjauh.
Sedangkan Dila yang di rumah sakit menatap ke arah luar, dan banyak orang lalu lalang.Dila ada di taman, dan memegang foto itu lagi dan kemudian menangis.
Sebenarnya foto siapa itu yahhh, kenapa Dila begitu ingin bertemu dengannya.Siapa yang ingin ditemui Dila, dan dirindukannya selama ini.Dan tentang kematian ayah yang selama ini dia ucapkan pada sang suami,Tuan Qaza .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Moh Rifti
next read
2023-08-01
0
😘😍 fans girl RAP LINE 😍😘
mungkin si naawa itu anaknya Dilla& Sinta itu yg Dilla maksud tadi anak sabahatnya dari suaminya yg aing cerna sih gitu ya, 😌😌
2023-02-11
0