~SELAMAT SIANG GIRLS~
💓💓💓
Malam ini aku bersama Lili di kost, tidak mungkin aku keluar membawa Lili. Karena malam ini aku mau ke markas, ada hal yang di cek aku harus cari alasan.
" Li aku pergi yahh."
" Lhooo, emang lo mau kemana?"
" Gue ada kerja sampingan kalau malam." Ucapku berbohong.
" Gue ikut yahh."
" Iya kali kamu ikut, tunggu di kost aja."
" Tapi kan aku sendirian di kost."
Saat aku berbicara, Kak Zora dan Kak Hila datang sama anaknya.
" Kamu mau kerja Wa." Tanya Kak Zora yang sudah ku rencanakan.
" Iya Kak Zora."
" Lili, karena Naawa mau kerja kamu kan sendirian di kost gimana kalau kamu ikut kita jalan-jalan di mall." Kata Kak Hila.
" Emang boleh Kak." Kata Lili.
" Iya bolehlahh." Jawan Kak Hila.
" Ya udah dehh, Wa gue gak jadi ikut lo yahh." Kata Lili yang semangat di ajak jalan-jalan.
" Kita naik mobil yahh, pokoknya malam ini kita belanja sebanyaknya kamu juga ya Lili. Nanti kita berdua yang traktir kamu, sekalian kamu juga ya Wa " Kata Kak Zora.
" Hmmm." Sahutku.
" Ya udah Lili kamu siap-siap." Ucap Kak Hila.
" Iya Kak."
**
Beberapa menit kemudian mereka pergi, dan aku juga bersiap untuk pergi.
Ku ambil kunci motor yang ku simpan di laci, dan pergi ke garasi lalu bremmmmm aku pergi.
Di tengah jalan handphone-ku berdering.
Tut tut..
Aku pun berhenti, ku lihat yang telfon adalah Kak Dani. ( Abang angkatku di mafia yang aku suruh mengurus perusahaan ).
Kemudian ku angkat telepon.
📱 "Halo Sang Queen, apa Sang Queen bisa menghadiri meeting malam ini di gedung EL sekarang."
📱"Saya kesana."
Kumatikan telepon dan pergi ke rumah pribadiku sendiri, di rumah itu aku ganti baju ala Ceo perusahaan.
**
Aku memakai jaz hitam dan sepatu lalu masker hitam, rambutku ku semir warna biru.
Memakai topi warna hitam dan tak lupa kaca mata hitam, yang membuat penampilanku tidak mencolok tapi sangat misterius aku pun meluncur ke gedung EL.
" Kira-kira pemimpin perusahaan terkenal ini siapa yahh." Kata para klien.
" Saya juga gak tau, katanya ini kedua kalinya dia menghadiri meeting." Klien 2.
" Ya sudah kita tunggu aja." Kata klien 3.
" Itu betul." Kata klien 4, 5, dan 6.
Akhirnya aku sampai di gedung itu.
" Selamat datang, Nyonya." Kata para pelayan dan karyawan di kantor.
" I-itu kan pemimpin perusahaan raksasa itu." kata salah satu karyawan.
" Mana mana?" Sambil melihat-lihat kesana kemari.
" Itu lohh, yang dikawal beberapa orang."
" Yang memakai topi itu."
" Iya, ya ampun pake masker lagi kan aku mau tau wajah bos kita selama ini."
" Iya, pasti cantik ketahuan dari sebagian lengannya putih banget."
" Tuhh lihat jam tangan yang dipakai sang ceo itu kan mahal banget."
" Gak salah lihat nihh aku, sang ceo hadir di meeting ini."
Itulah ocehan para karyawan dan pelayan yang masih ku dengar, karena aku memakai alat pendengaran jarak jauh tapi aku tidak ada waktu untuk itu.
Bagiku meeting ini harus cepat selesai karena aku ingin ke markas untuk memeriksa sesuatu, aku sampai di ruangan meeting.
Mereka semua menungguku, dan aku pun duduk dan meeting pun dimulai.
" Bagaimana dengan presentasi kami nyonya."
" Apakah proyek ini, kami bisa ikut bergabung."
aku pun memulai.
" Seperti yang kalian tau, proyek EL Group ini sangat besar dan dikategorikan raksasa pasti memakan dana yang sangat besar Selain itu, kalian juga harus tau cara dan prinsip saya dalam bekerja biar tidak ada kecurangan. Dan tahap selanjutnya, wakil saya Dani Artaya yang akan memimpin."
" Baiklah kalau begitu nyonya."
" Saya setuju."
" Ok."
" Ya sudah, karena sudah selesai dan kita akan kembali ke urusan kita masing-masing. Dan meeting cukup sampai disini dulu, kalau ada yang diperlukan kalian bisa tanya sama para staff atau sama dia.
**
Aku pergi meninggalkan mereka dan bergegas ke markas dan sampai.
" Sang Queen."
" Silahkan Sang Queen."
Aku tidak menjawab dan langsung menuju ruang rahasia.
Di ruang rahasia itu aku melihat bangkai mobil yang di dapat di danau, di situ sudah ada Kak Zora dan Kak Sima.
" Sang Queen sudah datang." Ucap Kak Zora.
Aku tidak menjawab aku langsung mendekati mobil itu seakan aku ingat sesuatu, pelan-pelan aku mendekati mobil itu dan mengelilingi mobil itu.
Aku seperti mengingat sesuatu tentang mobil ini, tapi apa? Karena aku penasaran aku menyentuh bagian depan mobil, namun tiba-tiba mataku seperti melihat mobil itu jalan dan seorang anak kecil di dalam samar-samar. Tapi aku masih bisa mendengar suara tangisan yang menyayat hati, dan mobil itu ditabrak secara biadab oleh dua mobil lainnya yang berwarna hitam.
Mataku sakit melihat, walaupun samar-samar tanpa ku sadari mataku sakit tiba-tiba..
" Sang Queen, kenapa?" Tanya Kqk Zora dan Kak Sima yang sudah memegang ku.
Aku hanya terdiam, aku merasa tadi nyata sangat nyata apa yang terjadi bahkan badanku lemes melihatnya.
" Sang Queen." Panggil mereka sekali lagi.
" Ah eee, aku kenapa?" Tanyaku.
" Tadi kami lihat Sang Queen seperti orang yang lagi melihat sesuatu, dan tiba-tiba Sang Queen mau jatuh. Makanya kami memegang Sang Queen." Kata Kak Sima.
Apa itu benar berarti bayangan tadi, aku harus menyelidikinya.
Zora sebenarnya penasaran, kenapa Sang Queen menyuruh dirinya mencari bangkai mobil ini.
" Mohon maaf Sang Queen jika ini berkenan, memang mobil ini kenapa?"
" Iya Sang Queen, bukankah mobil ini sudah tidak bisa di pakai lagi." Tanya Kak Sima juga.
Sebenarnya aku ingin cerita tentang masalahku yang selama ini ku hadapi, tapi kenapa mulutku seperti terkunci tak berdaya.
Aku hanya menjelaskan sedikit.
" Mobil ini adalah alasan saya membangun Mafia." Kataku yang membuat mereka terkejut.
" Ya ampun Sang Queen, sebenarnya apa yang terjadi? Apa anda memiliki masalah yang berat, jadi sampai seperti ini." Batin Zora.
" Sepertinya sang Queen sangat sakit dan dendam melihat mobil ini, sangat kelihatan dari tatapannya. Aku jadi penasaran sebenarnya ada apa ini." Batin Sima.
" Ouhh ya, satu lagi setelah kita menyerang Mafia BC saya ingin kalian mencari dua mobil warna hitam yang sudah membuat bangkai mobil ini masuk ke danau."
" Eee kalau begitu kapan kita menyerang mereka Sang Queen." Tanya Zora.
" Kalian latihan aja dulu, setelah semua informasi tentang mereka terkumpul baru kita bergerak tapi ingat saya ingin secepatnya."
" Baik Sang Queen." Sahut Zora.
Aku pergi meninggalkan mereka yg masih diruangan itu.
" Zor lo lihat gak tadi tatapan Sang Queen ke mobil ini." Ucap Sima.
" Gue lihat kok, Sang Queen menatap mobil seperti sangat sedih sekaligus benci."
" Sebenarnya apa yang terjadi yahh."
" Aku tidak tau, tapi aku yakin mobil ini ada hubungannya dengan Dang Queen." Ucap Zora lagi.
**
Aku meninggalkan markas dan pergi ke restoran untuk makan malam.
Di mall Lili sangat senang belanja banyak malam ini.
" Lili seneng deh kenal sama kalian, baru aja kenal tapi Kak Eza sama Kak Hila baik banget sama Lili." Kata Lili yang membawa barang-barang.
" Iya Li sama-sama." Sahut Hila.
" Ouhh ya barang Naawa sudah dibeli kan " Kata Eza.
" Ya sudah dong, gak mungkin aku lupa menyangkut tentang Naawa." Kata Hila.
" Bagus dehh kalau gitu."
" Ouhh ya, adik Sisil yang manis ini mau gak es krim." Kata Lili.
" Mau Kak." Kata Sisil.
Sisil adalah anak Eza dan Hila yang berumur 5 tahun.
" Yuk." Ajak Lili.
" Ehh Sisil Lili." Kata Hila.
**
" Ya ampun sayang." Kata Rea.
" Ini kenapa ini?" Kata Kusuma.
" Ini om." Ucap Dito tapi langsung dipotong oleh David.
" Habis jatuh dari motor Ma." Sambung David.
Dito yang merasa kalimatnya dipotong menggerutu dalam hati.
" Ini Si David apa-apaan sihh, mana pake boong lagi sama orang tua."
" David bohong lagi." Batin Denis.
" Makanya hati-hati sayang." Kata Rea yang mendudukkan David di sofa.
" Iya Ma."
" Eee ya udah om tante, David udah sampai dirumah kita pulang dulu." Kata Denis.
" Ouhh iya, kenapa kalian gak nginep aja dulu disini." Kata Kusuma.
" Eee lain kali aja om." Kata Dito.
" Ouhh iya, ya sudah kalian hati-hati yaa." Kata kusuma.
" Iya om." Kata Denis sambil salim sama Kusuma dan Rea yang di ikuti Dito, mereka berdua pun pulang ke rumah.
**
Di sisi rumah keluarga Lili, terlihat Luna sangat khawatir karena Lili tidak pulang sampai malam begini.
" Kemana ya Lili yahh, tu anak kenapa sih berubah banget." Ucap monolog Luna dia terus nelpon Lili namun gak aktif.
" Tuhh kan handphone-nya gak aktif-aktif terus dari tadi kemana sih kamu Li, jangan bikin khawatir Kakak dong." Sambil duduk di sofa.
**
Sedangkan Awan karena suntuk atas pertengkaran orangtuanya memilih keluar, untuk mencari angin atau suasana yang bisa menghapus beban pikiran namun tiba-tiba?
Brakk..
Suara tabrakan mobil Awan menabrak sesuatu.
" Astaga, tadi saya nabrak apa yahh." Kata Awan, Awan pun turun dari mobil dia menabrak motor yang dikendarai Naawa.
Naawa cukup kesakitan.
" Aawwww."
Awan berusaha membantu.
" Kamu gak papa." Awan menatap Naawa dan dia merasa.
" Awan." Batinku.
" Hey kamu gak papa."
" Pak hati-hati dong bawa mobil."
" Sekali lagi saya minta maaf saya gak sengaja, saya minta maaf sekali atau gak saya akan ganti kerugiannya." Kata Awan yang sambil memberikan uang.
" Maaf saya buru-buru." Kata Awan lagi.
" Iya." Kataku yang tidak ingin berlama bicara dengannya.
" Saya pergi dulu yahh." Sahut Awan.
~SELAMAT MEMBACA CANTIK~
🌹BERSAMBUNG🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments