~SELAMAT SORE SAYANG~
💓💓💓
**
Dengan tergesa-gesa, Naawa kembali ke rumah.
" Syukurlah, Mami belum datang." Kata monolog ku.
Aku harus hati-hati karena semua penjaga yang ada dirumah ini semuanya terlatih, aku mengendap dari jalan atas bahkan samping jendela saat mereka berjaga di depan.
Kamarku ada di samping sebelah kiri, sedangkan aku naik lewat belakang.
Aku tidak bisa langsung ke kiri, karena bagian kiri banyak penjaga.
Aku lewat sebelah kanan, dan saat para penjaga berkeliling disebelah kanan aku naik ke atas atap dan menyeberang ke kiri.
Tapi di kiri ada banyak penjaga, bagaimana aku masuk? Lewat jendela gitu.
" Sial, mereka masih disitu bagaimana aku masuk." Kataku, aku memikirkan sebuah rencana.
Para penjaga yang ada dikiri pun langsung ke depan untuk memeriksa sesuatu, kesempatan emas itu aku gunakan untuk masuk jendela dan selesai.
Saat didepan, para pengawal itu berbicara.
" Apa yang terjadi."
" Hanya kucing."
" Ouhh, ya sudah kita kembali berjaga-jaga."
" Baik."
Mereka kembali ke arah kiri, tapi aku sudah tenang karena aku sudah di kamar.
Aku mandi lalu memakai baju tidur warna hitam kesukaanku, lanjut membuka laptop dan aku dikejutkan dengan beberapa informasi dari beberapa anak buahku.
" Ouhh , jadi dia menyelidiki danau itu." Aku terdiam sebentar, lalu aku melanjutkan monolog ku.
" Heh tidak semudah itu." Kataku lagi, dan aku kembali memeriksa informasi yang satunya.
" Nyonya Dila, ooouhhh aku tau apa yg harus aku lakukan. Dia berusaha mencari keberadaanku, hmm..sepertinya alur nya makin menarik saja." Kata monolog ku lagi.
Aku menyudahi dan kembali memeriksa berkas-berkas perusahaan, kemudian aku memeriksa pengajuan tender dari beberapa perusahaan dan aku pun selesai.
Pada akhirnya Mami Abila pun datang, aku mengintip dari sudut jendela terlihat seorang wanita cantik dan awet muda masuk.
Ya, seperti biasa aku akan pura-pura tidur karena sudah jam 11 malam, aku ke tempat tidur dan mulai menyelimuti tubuhku.
Ku sembunyikan wajah sedikit ke bawah selimut dan tak lama pintu kamarku, ceklek...ada orang datang dan mendekatiku.
" Kamu sudah tidur sayang." KataMami.
Kemudian Mami melihat ke sekitar ruangan kamarku, dan tertuju pada satu meja dan langsung memanggil pelayan.
" Sitii, Siti." Panggil Mami dan Siti pun datang.
" Iya nyonya ada apa?" Tanya Siti.
" Itu kenapa makanan masih ada?" Tanya Mami.
" Saya gak tau nyonya, saya kira sudah dimakan Non Muda. Soalnya tadi siang Non Muda mengunci pintunya, jadi saya mengirim makan lewat pintu kecil itu aja."
" Dari tadi siang, ada beberapa makanan dan sampai malam sepertinya anak saya tidak memakannya. Kok bisa, seharusnya kalian awasi dia makan."
" Maaf Nyonya."
" Ya sudah sekarang kamu kembali."
" Mati aku." Kataku dalam hati.
Memang dari tadi siang aku menyuruh Wana untuk menyamar menjadi diriku, dan mengunci pintu kamar.
Lalu untuk urusan makanan, bisa di letakkan dipintu kecil yang hanya bisa dilewati makanan. Aku cemas hingga keringat dingin yang luar biasa, detak jantung ku tidak beraturan. Lalu Mami kembali berkata:
" Kenapa kamu gak makan sayang." Tanya Mami.
Lalu Mami memeriksa badanku dan Mami terkejut.
" Naawa, ya ampun sayang badan kamu kenapa? Kok dingin banget, detak jantung kamu juga gak beraturan."
Aku pura-pura terbangun, dan berkata dengan suara pelan ala orang bangun dari tidur.
" Hmmmm.. apa sihh Mi, Naawa ngantuk."
" Kamu kenapa?"
" Gak kenapa-kenapa."
" Gak kenapa-kenapa bagaimana? Kamu keringat dingin sayang, tuhhh." Kata Mami memeriksa seluruh badanku.
" Ini pasti karena kamu gak makan Naawa." Kata Mami emosi.
Aku hanya diam.
" Buka bajunya."
" Untuk apa?"
" Itu kamu keringat dingin, kalau kamu pakai baju gak baik." Jelas Mami.
" Tapi Naawa gak papa Mam."
" Sudah jangan membantah." Kata Mami yang langsung membuka baju dan nampaklah BH yang warna hitam, dan kulitku yang putih, lalu perutku yang rata, badanku di lap sama Mami pakai sebuah kain lembut yang biasa di pakai buat ngompres aku.
Habis itu Mami mau melepas celanaku.
" Mami, jangan kalau celana Naawa jangan."
" Mami cuma ngelap aja, lagian ngapain kamu gak mau. Malu sama Mami, udahlah kamu itu anak mami." Kata Abila yang jengkel dengan sikap anaknya ini.
" Tapi Mam.." Belum selesai aku ngomong, celana ku sudah dilepas sama Mami dan sekarang yang tertinggal dibadanku cuma bh sama celana pendek dan CD di dalam, aku hanya pasrah kalau soal beginian pasti Mami gak bisa dilarang.
" Tunggu di sini." Kata mami keluar.
Tidak lama Mami membawa bubur dan susu, aku bilang pada mami:
" Buat apa, ini sudah malam Mam." Tanyaku.
" Buat kamu makan, gak ada penjadwalan yang penting kamu isi perut kamu."Kata Mami.
Rasanya berat untuk makan, karena siang tadi aku sudah makan banyak di kost.Tapi aku gak bisa bantah mami, aku hanya pasrah walaupun perut ku sudah kenyang.
Mami mulai menyuapiku.
" Aaaaaaaa."
Aku memakan bubur, baru 7 suap aku sudah mulai kenyang melebihi batas.
" Uhuk.." Kataku, Mami kaget.
" Kamu kenapa?"
" Naawa kenyang Mam."
" Baru juga 7 suap, udah main kenyang aja kamu."
" Bener Mam, Naawa kenyang."
Tak lama kemudian aku mulai mual karena kekenyangan dan muntahhh.
" Huuueekkkk."
" Naawa kamu kenapa sayang." Kata Mami sambil memegang punggungku dan mengelusnya.
" Huuuuekkkk, dah udah Mam Naawa gak mau makan lagi."
" Ya udahh, mendingan kamu istirahat yahh."
Mami membersihkan muntahku dan menyelimuti aku, tapi tetap menemaniku tidur.
Karena Mami, orang yang super over protective sama aku.
Ya, malam ini aku ditemani tidur sama mami. Kalau Mami ada, pergerakan ku semakin terbatas.
Aku harus menginformasikan pada Kak Zora dan yang lainnya.
**
Pagi ini semua orang sudah terbangun dari mimpi indahnya, seperti Lili yang sudah siap untuk berangkat sekolah.
Dan David yang sudah mengeluarkan motornya, yang ditunggu oleh Denis dan Dito.
Juga Sinta yang sudah dijalan bersama Foni dan Vania.
Pada saat Awan ingin pergi ke kantornya, Mama Dila bertanya pada anaknya.
" Awan."
" Iya Ma."
Dila terdiam sejenak, kemudian melanjutkan perkataannya :
" Temenin Mama yah."
" Emang Mama mau kemana?"
" Ke danau."
" Ngapain yahh Mama kesana."Batin Awan.
" Awan bisa gak?"
" Emmmm, bisa aja sih Ma tapi Awan gak bisa lama menemani Mama. Kalau 15 menit bisa, karena sekitar satu jam lagi Awan ada meeting."
" Ya udah gak papa, kita berangkat yahh."
" Iya Ma " Kata Awan sambil membuka pintu mobil untuk Mamanya.
Dan breeeeemmmmm.. mobil pun pergi, dan itu dilihat oleh Tuan Qaza.
" Ngapain Dila pergi sama Awan." Batin Tuan Qaza, lalu juga pergi ke kantornya.
Di sisi lain, Naawa masih tidur pulas di ranjangnya dan bangun. Naawa melihat di sampingnya sudah tidak ada Mami, entah kemana? Tapi Naawa sangat kaget kerena sudah pukul 7.
" Astaga, aku kesiangan."
Aku turun sambil memegang alarm dan menanyakan pada pelayan.
" Kenapa saya gak dibangunin."
" Maaf Non, kata nyonya gak usah."
" Ya terus jam alarm yang saya pasang kenapa gak bunyi, apa rusak."
" Ohh itu Non, kalau itu kita semua gak tau."
" Ouhh, Mami mana?"
" Nyonya Besar tadi pagi-pagi buta sudah berangkat ke Paris Non."
" Kok mendadak."
" Katanya ada kerjaan Non, yang harus di selesaikan."
" Ouhhh." Kataku sambil pergi, dan kembali naik ke atas.
" Kalau mami pergi ke Paris, aku bisa bergerak dengan bebas."Pikirku.
Aku pun memastikan Mami, apakah benar-benar Di Paris. Aku menelpon anak buah mafia ku di sana.
📱"Hallo, saya mau tanya apa ibu saya ada Di Paris."
📱"Betul Sang Queen, ibu anda ada Di Paris! Baru aja tadi pagi sampainya."
📱"Ouhhh." Aku pun mematikan handphone.
Tiba-tiba ada pesan dari Mami.
Ting...
📃" Sayang maafin Mami yahh, Mami pergi Ke Paris saat Naawa tidur. Mami pergi cukup lama karena perusahaan disini sedikit bermasalah, mungkin membutuhkan waktu satu bulan atau lebih." Pesan dari Mami.
📃" Iya Mam, gak papa kok."
📃" Oiya.. selama Mami pergi, Naawa jangan nakal. Makan dan tidur yang teratur, ingat yahh Mami selalu mengawasi Naawa."
Aku menghela nafas pelan dan membalas pesan Mami.
📃" Iya Mam, lagian Naawa udah besar kenapa juga sihh harus di awasi." Kataku dengan memberikan emot.😪
📃"Jangan banyak protes dehh, Naawa itu anak Mami satu-satunya. Gak boleh ada yang nyakitin, apalagi sampe lecet."
📃" Emang Naawa barang, sampai lecet."
📃" Iya iya sayang, pokoknya Naawa harus nurut sama Mami ya, gak ada tapi-tapian harus nurut. Ya sudah Mami pergi dulu, bye sayangnya Mami see you." Balas Mami di WhatsApp dipenuhi emoot hati.💓💓💓
📃" See you." Balasku.😘😘😘
Aku tersenyum tipis, artinya aku punya banyak luang untuk mengelola perusahaan dan mafiaku. Walaupun aku, harus mengurus pengawal-pengawal Mami dulu.
~SELAMAT MEMBACA YA SALAM~
🌹BERSAMBUNG🌹
HEHE, AKU SAMBIL NGE-REVISI BAB INI KARENA BANYAK SALAH DALAM TANDA PENULISANNYA.
TERUS DUKUNG KARYA AUTHOR YAH, BIAR SEMANGAT AUTHORNYA NULIS.
JANGAN LUPA LIKE AND KOMEN***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Luna piena
Protektif banget ibu nya 😂
2022-08-19
3
🤗🤗
aku nyicil ya bacanya.
2022-08-18
1
miss N
Aku nyicil 3 bab dulu ya 😊
2022-08-09
1