~SELAMAT SORE MANIS~
💓💓💓
**
Sudah satu bulan ini bener-bener viral dan heboh tentang Mafia Galaxi, bahkan banyak anak sekolahan yg mengidolakan.
Aku tidak ambil pusing, tohh mereka juga tidak tau siapa aku.
Lagian aku saat ini sedang pusing dengan pekerjaan, ditambah sekolah dengan anak-anak rese itu termasuk David.
Orang yg pernah ku tolong beberapa bulan yg lalu.
Siang ini Mami Abila kembali ke rumah, karena pekerjaannya sudah selesai di paris. dan sudah pasti aku akan kembali di kekang.
Selain itu aku memerintah pada Kak Zora dan Kak Sima, untuk mencari dua mobil hitam dan kali ini aku harus bertindak hati-hati.
Perusahaanku lagi ada proyek besar, yaitu membangun akuarium raksasa dan banyak pengajuan tender yang harus ku periksa.
Ada beberapa perusahaan yang mengajukan tender ini.
Salah satunya PT.Ranoya News, PT.Dirga Sejahtera, PT.Atmaja Official, mereka adalah perusahaan besar.
Tapi masih besar perusahaan Mami yang bernama PT.Abila. Satu-satunya, perusahaan Indonesia yang masuk jajaran dunia.
Di high school company milik keluarga Dirga, sedang mengadakan acara kemping di hutan bulan depan yang dananya di biayai oleh PT.Abila perusahaan Mami. Semua murid berbaris untuk mendengarkan.
" Anak-anak bulan depan kita akan mengadakan kemping di hutan, yang di danai seluruhnya oleh PT.Abila.
Semua murid yang mendengar pun senang dan hembira bersorak ria.
" Hah, Mami kok gak bilang-bilang yahh." Batin ku.
" Horeee, Naw kita kemping yuk." Ajak Lili yang bertepuk tangan karena senang.
" Yes akhirnya, liburan juga." Kata Dito mengepalkan kedua tangannya.
" Wahh bagus nihh, soalnya otak gue udah geser mikirin matematika." Ucap Denis yang juga bahagia.
Sedangkan David hanya diam, dia masih memandang Naawa.
" Siapa lo sebenarnya." Batin David yang memandang Naawa.
Denis dan Dito melihat ekspresi David, karena seperti tidak terlalu senang.
" Lo kenapa Dav." Tanya Denis heran, itulah mereka sering panggil Dav atau Vid.
" Iya perasaan orang pada seneng karena ini, nahh lo kok diam aja." Sambung Dito.
" Gue gak papa." Ucap David santai.
" Wahh kesambet nih anak, makan apa lo Dav tiba-tiba diam. Biasanya juga, kek ulat nangka lompat-lompat." Ucap Dito yang heran pada David.
" Hah ulat nangka Dit." Tanya Denis.
" Iya ulat nangka kan suka lompat-lompat." Ucap Dito tanpa dosa.
" Apaan sih kalian berdua" Ucap David yang langsung pindah dari situ.
" Yahh pindah dia Dit." Ucap Denis drama sedih.
" Iyaa." Sahut Dito yang juga drama sedih.
" Tapi kok aneh ya, gue ngerasa tu anak ada yang dia sembunyikan." Ucap Denis curiga.
" Masa sih Den." Ucap Dito yang bingung.
Denis diam.
" Gue ngerasa ada yang disembunyikan David, tapi apa yahh gue harus cari tau nihh." Batin Denis.
Karena hari ini tidak banyak pelajaran, maka dari itu pulang sekolah dipercepat.
Akhirnya, aku pulang dan Lili juga pulang.
" Ya udah Naw, gue pulang dulu yahh." Ucap Lili yang masuk ke mobil pribadinya sekarang.
Sama seperti Lili, kadang manggil Naw atau Wa doang.
Sedangkan aku naik sepeda, ya walaupun di tengah jalan aku naik mobil juga yang di sediakan sama Mami.
**
Entah kenapa aku sangat lelah hari ini, bahkan perutku juga sakit dan rasanya ingin sekali aku menangis entah tanda pms atau bukan aku tidak tau.
Tapi aku gak pernah pms dengan perut yang sakit seperti ini, aku minta sama pak sopir untuk cepat sampai ke rumah.
" Pak cepat sedikit yahh, perut saya sakit." Kataku pada Pak sopir.
" Perut non sakit." Sahut pak sopir.
" Iya pak."Jawabku lagi.
" Tadi di sekolah Non makan apa? Makan bekal yang disiapkan kan Non." Kata pak sopir.
Aku hanya diam.
" Sialan, bekalku belum ku makan. Justru tadi aku makan bakso sama Lili, ini gak boleh ketahuan." Batinku menyalahkan diriku sendiri.
" Non denger saya." Kata pak sopir lagi.
" Udah pak, jangan banyak tanya fokus nyetir aja biar cepat sampai." Kataku dengan nada datar.
"Maaf Non." Sahut pak sopir.
Sopir itu pun mempercepat mobil dan sampai rumah, entah kenapa perutku semakin menjadi-jadi sakitnya.
" Aduhh." Kataku sambil memegang perutku.
"Non Muda gak papa." Kata pelayan.
Lalu ketua pelayan bertanya?
" Ada apa sama anda Nona Muda." Tanya ketua pelayan itu.
" Katanya Non Muda sakit perut." Kata pak sopir.
" Ya sudah bawa ke kamar langsung." Kata ketua pelayan.
Aku dibawa ke kamar, dan benar saja perut sangat sakit. Dan rasanya seperti di lilit sesuatu, aku tidak bisa menahan.
"Ahhhhkhhhh, sakit." Kataku sambil memegang perut.
Semua pelayan berusaha mengobatiku dengan memijat perutku tapi tidak berhasil, karna aku cukup kesakitan akhirnya pingsan.
"Non muda, Non Muda heyy!" Panggil para pelayan itu dengan panik.
" Bagaimana ini." Kata mereka.
" Panggil dokter pribadi." Perintah ketua pelayan.
Dokter Nadia adalah dokter pribadi keluarga Alastar, dokter Nadia pun datang.
" Apa dia memakan sesuatu yang kotor, perut Non Muda sangat rentan akan bumbu-bumbu yang tajam." Kata dokter Nadia.
Di depan, Mami Abila sudah datang lalu melihat mobil Dokter Nadia.
" Mobil Dokter Nadia, siapa yang sakit?" Kata Abila yang heran ada dokter Nadia.
" Itu nyonya anu itu.. anu." Kata para pelayan.
" Anu apa, bicara yang benar."
" Itu nona muda, lagi sakit." Jawab salah satu pelayan dengan pelan.
" Apa.. Naawa sakit." Kaget Mami Abila.
Mendengar aku sakit Mami panik, langsung ke kamarku. Untungnya, aku sudah siuman.
" Naawa, Naawa sayang kamu kenapa sayang." Tanya Mami yang wajahnya terlihat panik.
Aku hanya diam.
" Nadia anak saya kenapa?" Tanya mami pada Dokter Nadia.
" Non Muda sakit perut dan ada kuman diperutnya, tapi tadi sudah diberi obat."
"Ya ampuun, Naawa kamu ini."
" Ouh iya Bu, untuk saat ini sebaiknya Naawa jangan makan makanan dengan bumbu yang tajam atau banyak rempahnya. kalau bisa makan yang sehat dulu." Jelas dokter Nadia.
" Ehh iya Nadia pasti, terimakasih yahh."
" Iya Bu, kalau begitu saya pulang dulu." Kata Dokter Nadia.
Dokter Nadia pulang dan hatiku berkata:
"Mampuuuus aku, sudah pasti Mami akan terus mengawasiku setiap saat." Batinku sedikit was-was.
" Naawa kamu tidak memakan bekal yang udah disiapkan yahh." Kata mami dengan penuh selidik.
Aku tidak bisa bohong.
" Gak enak Mam."
" Enak gak enak itu makanan kamu, sekarang jujur sama Mami tadi disekolah makan apa?"
" Mmmmm makan.. emmmm." Kataku yang masih mencari alasan.
" Ayo jawab jangan em em aja." Kata mami tegas dan sedikit mendesak.
" Bakso." Kataku singkat.
" Apa... bakso!" Kata Mami kaget.
" I-iyya." Kataku terbata-bata.
" Ya ampuunnn Naawa." Kata mami mencubit pipiku pelan.
" Aduh Mam jangan marah." Kataku sedikit memelas.
" Gimana Mami tidak marah, kamu sakit begini perutnya. Ini yang Mami khawatirkan tau gak." Marah Mami.
" Maaf." Kataku lagi dengan nada lirih.
" Naawa kamu emmmmm.." Mami benar-benar gerigitan sama aku.
" Udah Mami bilang jangan suka jajan sembarangan, apalagi soal makan perut kamu itu sensitif." Kata Mami mencubit pipi gembulku lagi.
Aku hanya diam dimarahi sama mami, dan pada akhirnya aku tertidur. Mami terus membelaiku tanpa henti, walaupun baru pulang dari Paris. Mami memang sayang banget sama aku.
Mami kemudian juga ikut tertidur di kasur, kemungkinan juga capek.
**
Di sisi lain Dila sangat frustasi.
" Aku tidak tahan lagi." Kata Dila sambil menangis.
Iya Dila tidak tahan lagi, dengan semua penderitaan yang dia lewati.
Dia berniat untuk bunuh diri, supaya bisa bertemu dengan orang yang dia inginkan.
Dila memegang pisau yang tajam, untuk bersiap menusukkan ke tubuhnya .
**
Maaf ya teman-teman, mungkin penulisannya agak kacau karena dalam revisi dulu.
Karena banyak yang salah, terus aku juga sedikit-sedikit sudah ku revisi ulang. Terimakasih sudah membaca, see you.
~SELAMAT MEMBACA CANTIK~
💓💓💓
🌹BERSAMBUNG🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Rini Antika
Semangat terus ya Up ny..💪💪
2022-08-19
1