Sugar Daddy Ku Seorang Mahasiswa
Di, sebuah rumah sederhana. seorang gadis tengah menangis histeris.
Karena, mendapati kedua orang tua nya sudah terlentang di tutupi sebuah kain panjang.
Gadis itu, baru saja pulang dari sekolah tepat hari ini adalah hari kelulusan nya. kedua orang tua nya yang sedari pagi ditunggu di sekolah.
Mereka, tidak kunjung datang terpaksa dia harus wisuda seorang diri. karena tidak seorang pun ada kerabat dekat nya di kota tersebut.
Gadis, bernama Daisy tersebut. menangis histeris saat masuk pekarangan rumah nya.
Saat itu, dia mendapati bendera duka yang terselip di pagar rumah nya. hati gadis itu langsung menjerit tatkala seorang ibu-ibu, tetangga rumah nya mengatakan kata yang suguh mengejutkan nya.
"Yang sabar ya nak Daisy, doakan kedua orang tua mu. agar mereka masuk surga kamu harus mengikhlaskan nya."ujar ibu tersebut.
Sontak gadis itu berlari menuju kedalam rumah dia langsung berteriak histeris.
"Bunda.... Ayah! hiks hiks hiks hiks ini tidak mungkin! ini tidak mungkin tidak!"gadis itu langsung tidak sadarkan diri.
Seluruh orang, yang ada di sana menitikkan air mata. kala melihat anak gadis meronta ke kanan dan ke kiri mencoba membangunkan kedua orang tua nya yang kini sudah tak bernyawa lagi. dan akhirnya gadis itu pingsan.
Atas dasar kemanusiaan, semua warga kini hadir untuk mengurus jenazah.
Hingga, mereka berdua di makamkan .tangis gadis itu belum juga reda.
Saat, dia kembali lagi ke rumah di sana tidak ada seorang pun yang menemani nya.
Semua orang, sedang sibuk mempersiapkan acara tahlil nanti malam. Daisy kini masih menangis meringkuk sambil memeluk foto kedua orang tua nya.
Hingga, disela tahlil Daisy, masih menangis sesenggukan sambil membaca surat Yasin, dia begitu terpukul.
Karena keduanya terlihat sangat sehat pagi itu, mereka sudah berencana untuk menghadiri acara wisuda putri semata wayangnya itu.
Namun, Allah berkata lain. kedua orang tua Daisy, mengalami kecelakaan saat sedang berada di perjalanan menuju sekolah putri nya itu.
Dan kecelakaan tersebut merenggut nyawa mereka, mereka menutup mata setelah bayangan putri nya tersenyum saat menggunakan toga .
Satu tahun, telah berlalu kini kehidupan Daisy, sangat memprihatikan.
Gadis itu, harus kehilangan rumah nya. karena kedua orang tua nya sudah menggadaikan rumah tersebut sebelum mereka tiada dulu.
Kini Daisy, tinggal di sebuah kontrakan.tepat di depan kost para mahasiswa tak jarang gadis itu. sering menjadi buruh cuci setelah pulang bekerja di sebuah supermarket di kota itu.
Gadis itu, setiap bulan nya menerima gaji dari tempat ia bekerja. ia gunakan untuk membayar rumah kontrakan, dan sebagainya lagi untuk makan.
Dan bila mendapat kan upah dari para mahasiswa yang memakai jasa nya untuk mencuci pakaian mereka, dia akan menabungnya.
Daisy, selalu menjalani hari nya dengan senyum ceria nya. walaupun dibalik itu ada luka yang masih belum kering atas kepergian kedua orang tua nya.
Sebenarnya, Daisy ingin melanjutkan pendidikan nya. tapi jangan kan untuk kuliah untuk biyaya kehidupan sehari-hari saja. sudah pas-pasan dan itu membuat Daisy mengurungkan niatnya.
Biarlah, kini dia menjalani kehidupan nya itu bagai air mengalir. dia akan mengikuti kemana arah takdir membawa nya.
Sementara itu, tidak jauh dari tempat dia tinggal Daisy. seorang pria yang memiliki penampilan sempurna bak dewa Yunani.di kehidupan nyata. pria itu adalah Rayendra Davidson, putra dari Ray Davidson seorang konglomerat .
Rayendra Davidson, kini sedang mencari tempat kost untuk dia tempati selama melanjutkan pendidikan S2 nya. pria itu sebetulnya sedang di hukum oleh kedua orang tua nya.
Berawal, dari ketahuan sering melakukan gaya hidup bebas. saat sedang berada di LA.
Rayendra, sengaja di jemput paksa oleh kedua orang tuanya untuk kembali melanjutkan S2 nya itu di Indonesia.
Rayendra, ditemani oleh beberapa orang berjas hitam termasuk satu asisten pribadi dan tiga orang bodyguard. yang membawa dua koper dan satu tas milik pria tampan itu.
Usia Rayendra kini 25 tahun saat ini dia sudah memimpin perusahaan.
Hanya saja, belum seserius papa nya. dia hanya akan datang ke kantor bila dia mau dan akan bekerja lebih giat saat berada di luar kantor. menurut nya suasana kantor terlalu bikin pengap.
Hingga akhirnya, Rayendra mendapatkan tempat tinggal yang cukup nyaman di kelas satu tempat kost dengan harga lumayan tinggi bagi para mahasiswa yang belum memiliki pendapatan.
Berbeda, dengan Rayendra Davidson yang tidak pernah kekurangan uang.
Rayendra, menempati kamar dengan kasur ukuran king size dan lengkap dengan AC, dan kamar mandi yang sangat nyaman.
Disana, juga terdapat mesin cuci mini untuk mencuci pakaian nya dan tak lupa dilengkapi pantry.
Sudah, seperti apartemen saja rumah kost tersebut bagi Rayendra.
Sebenarnya itu, masih kurang nyaman. tapi mau bagaimana lagi kedua orang tua nya ingin Rayendra. merasakan hidup di kelas bawah agar putra nya itu tau bagaimana arti kehidupan yang sesungguhnya.
Rayendra, pun mengisyaratkan tubuh nya sebelum esok hari kembali dengan bangku perkuliahan.
Dia, hanya bersantai di atas ranjang sementara ke empat asisten nya hilir mudik di kamar nya untuk merapikan kan barang-barang nya dan tak lupa memasang Cctv di kamar nya itu.
Meski, Rayendra sudah menolak nya untuk hal yang satu itu tapi kedua orang tua nya itu tidak bisa terbantahkan .
Malam pun tiba, saat ini Rayendra tengah berdiri di balkon kamar nya melihat sekeliling pemandangan di luar sana.
Tiba-tiba, dia melihat seorang gadis yang sedang duduk termenung sendirian di teras rumah kontrakan petak tersebut yang ada di depan tempat kost nya.
Gadis itu, terlihat tengah mengusap wajah nya sepertinya dia sedang menangis.
Rayendra, langsung merasa iba tapi ia tidak mengenal gadis tersebut.
Gadis itu, adalah Daisy. yang kini tengah rindu dengan kedua orang tua nya.
Dia, sengaja duduk di luar di tengah malam ini dia hendak melihat bintang. karena keyakinan nya sedari kecil bahwa orang yang sudah tiada itu akan menjadi salah satu bintang di langit.
Tapi, malam ini tidak ada satu bintang pun yang menampakkan diri.
Rayendra, masih menatap kearah gadis tersebut. di saat gadis seusianya tengah terlelap tidur, tapi gadis itu malah duduk termenung meratapi kesedihan nya.
Andaikan, Rayendra mengenal nya mungkin dia akan sedikit menghiburnya atau sekedar meminjam kan bahu nya.
Malam pun, berganti pagi matahari bersinar cerah.
Rayendra, kembali ke arah balkon setelah selesai membersihkan tubuh nya dan bersiap untuk pergi ke kampus tapi pagi ini dia begitu penasaran dengan gadis yang semalam di lihat nya.
Dan, saat Rayendra kembali berdiri sambil menatap kearah rumah petak tersebut, dia melihat gadis itu baru keluar dari rumah dengan baju kerja nya yang mirip dengan pelayan toko. dengan rambut yang terikat kuncir kuda dan begitu rapi.
Dia hendak menggunakan sepatu nya tapi kemudian dia mendongak menatap ke arah Rayendra, yang saat ini sedang menatap ke arah nya.
Deg...
Saat pandangan bertemu keduanya merasa ada satu getaran khusus di dada mereka, entah apa? itu yang jelas mereka belum menyadari apa pun itu.
.....................
Sore hari, Daisy seperti biasa akan mengunjungi kost tersebut. tapi tidak sampai kost di kelas satu yang pasilitas nya lengkap.
Dia, hanya lewat karena kost dengan harga standar padahal masih mahal untuk nya tidak memiliki mesin cuci.
Daisy pun. seperti biasa akan mengambil cucian dari beberapa mahasiswa yang selalu menggunakan jasa nya untuk mencuci pakaian kotor nya dia sengaja membuka laundry di kontrakan nya selama ini.
Beberapa, keranjang cucian dia bawa dengan susah payah saking banyaknya hari ini yang meminta dia untuk mencuci pakaian nya itu. tapi Daisy bersyukur karena dengan begitu dia bisa mendapatkan uang yang lumayan.
Karena, tugas nya hanya mencuci hingga menjemur di tempat kost mereka setelah selesai ia mencucinya dia tidak menerima jasa setrika baju.
Saat, melewati tempat tersebut Daisy berpapasan dengan pria yang tadi di lihat saat sebelum pergi ke supermarket.
Mereka, hanya saling pandang lalu kemudian Daisy. membuang pandangannya ke bawah dia melanjutkan jalan nya, sambil membawa keranjang cucian yang numpuk tersebut.
Sementara, Rayendra yang sedari tadi di ikuti oleh ketiga bodyguard dan satu assisten nya, langsung berbalik menatap ke arah asisten nya.
"Cari tau siapa gadis itu! aku ingin laporan nya segera sampai tidak boleh terlambat."ucap nya tegas. dan saat itu juga dia melanjutkan langkahnya menuju lantai dua dimana kamar nya berada.
Daisy, langsung memisahkan pakaian kotor tersebut di setiap jenis kain nya. dia harus ekstra hati-hati dalam bekerja.
Karena, rusak sedikit saja dia harus mengganti pakaian tersebut. apa lagi kebanyakan dari baju yang mereka cuci adalah baju dengan harga mahal.
Daisy, sibuk dengan pekerjaan nya mencuci baju-baju tersebut.
Hingga, pukul tujuh malam dia baru selesai menjemur pakaian tersebut di masing-masing tempat kost mereka.
Disana, terdapat tempat jemuran mini di setiap lantai nya. karena mereka kadang mencuci pakaian mereka sendiri.
Setelah selesai, Daisy memutuskan untuk langsung kembali ke rumah kontrakan nya.
Dia, tidak menunggu orang untuk membayar jasa nya karena nanti mereka akan transfer ke rekening milik nya.
Tanpa harus lama menunggu di bayar mereka sudah terbiasa melakukan itu.
Daisy, menghela nafas panjang setelah itu dia mendarat kan pantat nya di kursi depan rumah kontrakan milik nya.
Dia, merogoh handphone nya dan menghubungi seseorang. yang tak lain sahabat nya sedari kecil, saat dia masih tinggal di rumah lama nya yang kini tergadaikan.
📱"Halo, kenapa? menelpon ku di jam segini sih"ujar wanita yang kini terdengar dengan nafas yang memburu.
📱"Aku rindu, bisakah kita bertemu besok kebetulan aku masuk kerja malam"Daisy.
📱"Iya besok kita bertemu di tempat biasa, sekarang aku sedang sibuk"ucap seseorang di seberang telpon.
📱"Baiklah,dah"Daisy.
Panggilan pun di akhiri , Daisy dia kembali melihat ke arah depan tepatnya kerumah kost itu tapi kali ini dia tidak melihat siapa pun di sana.
Akhirnya, dia memutuskan untuk masuk dan mengistirahatkan tubuh yang begitu lelah.
Keesokan hari nya, Daisy sudah bersiap untuk berangkat ke tempat tinggal yang dulu.
Dan itu, memerlukan waktu dua jam dari tempat tinggal nya saat ini. maka dari itu dia ingin berangkat lebih pagi, agar dia bisa bermain di pantai bersama dengan sahabat nya itu.
Saat, dia hendak memakai sepatu nya, dia melihat kearah depan.tepat nya mendongak melihat ke arah balkon.
Dimana, seseorang selalu terlihat berdiri setiap pagi dan malam hari di sana.
Tiba-tiba, pandangan nya kembali di pertemukan kali ini ada senyum dari pria itu terlihat jelas. tapi entah ia tersenyum untuk siapa. Daisy tidak ingin ambil pusing untuk memikirkan hal itu.
Tiba-tiba, handphone nya berdering dia merogoh nya dari tas selempang yang kini ia bawa, tanpa melihat ke arah handphone, dia langsung mengangkat telepon tersebut.
Dengan, tatapan mata kedepan dia juga sedang memasang sepatu nya. dan handphone menempel di kuping Daisy terlihat sibuk .
📱"Ya"Daisy.
📱"Aku menunggu mu di cafe biasa. ingat jangan datang terlambat karena aku tidak suka menunggu."ucap Hanny sahabat nya.
📱"Iya tunggu bentar kenapa? ini juga sedang di usaha kan."Daisy.
📱"Baiklah."Hanny.
Setelah, sepatutnya terpasang rapi. dia langsung berlari terburu-buru ke arah jalan mencari kendaraan yang lewat.
Rayendra, masih bisa melihat nya hingga perempuan itu naik taksi.
"Wanita yang sungguh menarik meski dia hidup dalam kesederhanaan, dengan paras nya yang cantik."gumam nya lirih.
Setelah, kepergian wanita itu Rayendra kini bersiap untuk pergi ke kantor. karena hari ini jadwal nya masuk kantor di sela kuliahnya.
Rayendra, langsung menuju ke arah mobil nya yang kini di Kendari oleh asisten pribadi nya.
Sementara, Daisy saat ini sudah sampai di sebuah cafe yang di jadikan tempat mereka janjian tadi dia langsung masuk kedalam sambil mencari keberadaan sahabat nya di cafe yang cukup luas tersebut.
Daisy, langsung melihat Hanny. yang kini tengah duduk bersama dengan seorang pria yang entah siapa? yang jelas hanya terlihat dari punggung nya.
"Hanny!"panggil Daisy.
"Hi..ayo sini."ujar Hanny.
"Kamu, udah lama di sini?."tanya Daisy.
"Oh iya tapi untungnya ada dia yang temani aku."ujar Hanny. sambil menunjuk pria yang kini berada di hadapan nya tengah sibuk dengan laptop nya.
"Sayang kenalin dia Daisy teman ku sejak kecil"ucap Hanny. pada kekasih nya itu.
"Wiratama."ucap nya singkat dan padat.
"Daisy."ucap Daisy. yang kini duduk di samping Hanny.
"Oya,,, kamu mau minum apa? langsung pesan saja sendiri ok kami sudah pesan tadi ini belum habis" ucap Hanny. yang langsung menunjuk ke arah gelas yang masih berisi setengah.
"Aku pesan dulu."ucap Daisy. yang langsung menuju ke depan kasir.
Karena, pelayan hanya akan mengantar pesanan tidak menerima layanan untuk pemesanan itulah peraturan cafe tersebut.
Karena menurut mereka itu lebih mudah.
Daisy, dan Hanny sibuk dengan obrolan nya saat ini.
Mereka, berbicara tentang rumah peninggalan kedua orang tua nya yang kini masih berada di tangan pegadaian.
Daisy, tengah mencari uang agar bisa menebus rumah tersebut dia tidak rela jika harus kehilangan rumah yang penuh dengan kenangan manis bersama kedua orang tua nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments