#Murung#

Daisy terus menangis sambil berkata bahwa dia bukan plakor, Gibran yang kini tengah mencoba menenangkan nya dia langsung membawa istrinya itu dari toilet dengan tatapan aneh dari orang-orang tapi dia tidak menghiraukan itu, sekali pun dunia menatap sama seperti yang mereka lakukan saat ini.

"Sayang kamu bukan plakor kamu itu istri sah ku dan kamu tidak merebut ku dari siapapun aku akan buat pengumuman jika benar-benar diperlukan"ucap Gibran lembut sambil menyembunyikan amarah nya saat ini.

Daisy pun terdiam, setelah ketukan pintu mobil yang dilakukan oleh kedua anak kembar nya saat itu dia langsung menghapus jejak air mata.

"mam... belanjaan belum dibayar "ucap salah satu pelayan yang langsung membantu kedua anak majikan nya masuk.

"Oh ini kartu saya bayar pakai ini saja , setelah selesai Mba bawa pulang sekalian dengan mobil nyonya saya akan jalan-jalan dulu bareng semua nya"ucap Gibran pada pelayan rumah tersebut.

"Tapi tuan saya takut bawa kartu ini nanti kalau ada yang jambret gimana"ucap pelayanan tersebut.

"Kalau hilang saya bisa blokir jadi tidak usah khawatir"ucap Gibran datar dan akhirnya pelayan tersebut menuruti perintah Gibran.

Gibran langsung bergegas menghidupkan mesin setelah memasang seat belt pada kedua anak nya, dan juga pada istrinya yang kini masih melamun.

"Mam... kita jalan-jalan kemana??..ini"ucap Gibran lembut.

"Terserah papi saja"jawab Daisy.

"Baiklah kita akan ke taman bermain"ucap Gibran yang langsung membawa mereka pergi ke taman bermain.

sepanjang perjalanan kedua anak nya terus berceloteh riang gembira hingga Daisy, tidak bisa memikirkan apa??.. yang terjadi Daisy harus siap menjawab setiap pertanyaan yang kedua anak sambung nya itu tanyakan.

sementara Gibran tersenyum manis ke arah Daisy dan mengelus puncak kepala istrinya itu.

"Mam... jangan sedih lagi lihat mereka begitu menyayangi mu dan aku juga,papi janji mulai saat ini akan berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk mami"ucap Gibran lembut sambil menggenggam tangan Daisy dan mendarat kan ciuman di punggung tangan yang halus dan lembut itu.

"Papi sudah sempurna ko... sebagai seorang suami ayah dan anak dari eyang mereka, kamu adalah pria sempurna beruntung sekali wanita yang mendapat kan cinta dari mu"ucap Daisy, setelah kedua anak nya tertidur di mobil, karena perjalanan mereka terjebak macet.

"Aku juga mencintaimu, Daisy hanya saja"ucapan Gibran terhenti.

"Jangan katakan itu lagi mas... aku sudah puas menjadi istri mu dan ibu bagi mereka walaupun hanya seratus tapi aku tulus menyayangi kalian semua, cukup jadi rumah tempat ku berteduh saja itu sudah jauh lebih dari cukup"ucap Daisy lirih.

"Sayang kamu juga adalah rumah ku, rumah tempat aku berpijak rumah tempat aku disaat aku sedang sangat lelah dan rumah masadepan ku, jadi bertahan lah terus untuk ku dan kedua anak kita, aku yakin kamu pasti akan segera sembuh"ucap Gibran.

"Mudah-mudahan saja Pi.... Aku boleh minta tolong satu lagi nggak??..."ucap Daisy.

"Apa itu mi... selagi aku mampu aku akan mengabulkan semua keinginan mu"ucap Gibran lembut.

"Jika aku meninggal nanti tolong kuburkan aku di samping makam kedua orang tua ku"ucap Daisy yang sedari tadi tidak bisa di cegah oleh Gibran, yang sedari tadi meminta Daisy berhenti berkata seperti itu.

"Mi... kenapa??... kamu selalu berkata seperti itu, aku tidak suka yang aku ingin kau sembuh dan tetap semangat bukan menyerah seperti ini jika kamu ingin kembali padanya aku tidak akan menghalanginya asal kamu sembuh dan bahagia,asal jangan meminta itu pada ku aku tidak ingin mengabulkannya karena lebih baik aku melihat mu bahagia bersama dengan orang lain ketimbang melihat kematian mu, aku sayang kamu mi kita semua sayang kamu dan kamu harus tau itu"ucap Gibran, dengan penuh penekanan.

wanita itu hanya bisa menangis tanpa suara hingga Gibran menarik nya dalam dekapan, Daisy semakin terisak dia bahagia meski hubungan mereka masih bertahan hanya karena status tapi perlakuan Gibran pada nya sudah membuat dia bahagia karena Gibran adalah tempat ternyaman untuknya berkeluh kesah, dan pria itu adalah orang yang paling mengerti dengan dirinya selain Rio.

sementara Rio yang juga ikut mencari nya selama ini dia kini sudah resmi menjadi seorang duda seperti adiknya Rayendra, hanya saja Rio sama sekali tidak memiliki anak.

sementara Rayendra memiliki seorang anak perempuan dari pernikahan nya bersama Dinda, wanita itu kini sudah pergi sejauh mungkin dari kehidupan Rayendra, setelah ketahuan selingkuh dan menggelapkan uang perusahaan bernama dengan kekasih nya itu, andaikan Dinda tidak berhianat meski Rayendra tidak mencintai nya tapi Rayendra selalu menjaga keharmonisan keluarga kecilnya itu, hingga mengetahui semua kebenaran tentang wanita itu.

bahkan putri nya Dira dia bukan darah daging Rayendra, karena Rayendra sudah melakukan KB khusus pria, sebelum malam pertama itu terjadi.

tapi pria itu masih bersikap baik dan mau menerima putri kecilnya itu, hingga saat ini dia selalu memenuhi kebutuhan putri angkat nya itu, ya... Rayendra menganggap nya begitu dia sangat menyayangi Dira . putri kecilnya.

Rayendra sering di buat bingung dikala putri nya bertanya dimana ibunya berada dan jawaban nya adalah di negri yang jauh, dan jika dia bertanya kepada nya kenapa??.. ibunya pergi dia akan menjawab karena ibunya tidak ingin Dira yang nakal dan dia berucap bahwa Dira, akan bertemu dengan ibunya jika dia sudah menjadi anak yang baik, itulah kenapa dia mau menerima pertunangan itu, dia berharap wanita yang menjadi tunangan nya itu bisa menyayangi putri nya itu,meski hatinya hanya untuk Daisy hingga saat ini.

Sungguh cinta Rayendra adalah cinta sejati tapi pria itu tidak beruntung saat ini dia bahkan masih harus di uji oleh wanita yang kini menjadi istri orang lain.

tapi Rayendra berjanji sampai dia mati dia akan terus mengejar cinta Daisy, hingga dia mendapat kan nya nanti.

sementara itu di kediaman Gibran, mereka batal jalan-jalan karena kedua anak nya masih tertidur pulas hingga sampai di tempat yang dituju.

Daisy pun mengajak suami nya itu untuk pulang ke rumah, rencananya Daisy akan memasak makan spesial untuk laki-laki yang kini akan berulang tahun, tepat nya besok tapi Daisy ingin memberikan dia kejutan saat malam tiba.

sebuah kotak besar berisi kue tart, yang sengaja ia pesan dua hari yang lalu adalah kue ulang tahun untuk suami nya, dia ingin berterimakasih kepada pria yang sudah lima tahun ini selalu melindungi nya dan memberinya rumah untuk berteduh.

🌹💖💖💖🌹

malam hari nya Daisy sudah selesai memasak makan malam spesial untuk suaminya itu dia langsung menata nya di meja, sementara Gibran masih sibuk dengan pekerjaan nya di ruang baca.

Daisy sudah bersiap dan kini langsung menuju tempat Gibran berada.

tok

tok

"Masuk sayang tidak dikunci"ucap Gibran yang tau kebiasaan istrinya itu.

"Mas aku sudah masak ayo makan malam"ucap Daisy yang kini sudah terlihat sangat cantik dan rapi meski Daisy bukan muslim sejati yang menutup seluruh aurat nya tapi gadis itu tidak pernah berpakaian seksi, dia selalu terlihat anggun dengan baju tertutup nya meski tidak pernah menggunakan kerudung.

Daisy langsung merangkul lengan kekar suaminya itu dia berjalan bersama sesampainya di sebuah ruangan yang sengaja ia sulap untuk makan malam romantis, meski romantis mereka berada dari yang lain nya.

sesampainya di sana Gibran tersenyum manis, pada Daisy dan berkali-kali mendarat kan kecupan mesra di puncak kepala istrinya itu.

"Sayang ini ada apa??... ucap Gibran.

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat bertambah usia suamiku tersayang"ucap Daisy yang mengambil kue tart dari atas meja samping.

Daisy menyodorkan kue tersebut yang sudah ada lilin angka 37 tahun pada pria tampan yang selama ini selalu ada untuk nya.

"Happy birthday to my husband"ucap Daisy sambil tersenyum manis.

tapi bukan meniup lilin Gibran malah mencumbu bibir Daisy untuk yang kedua kalinya.

setelah hampir kehabisan oksigen barulah ia melepaskan ciuman tersebut.

"Terimakasih honey, kamu memang yang terbaik"ucap Gibran sambil memeluk istrinya sementara kue tersebut entah sejak kapan berada di atas meja.

"Mas maaf jika aku belum bisa menjadi istri yang baik untuk mu"ucap Daisy.

"Siapa bilang, bagiku kamu adalah"

seketika ucapan itu terhenti saat seseorang tiba-tiba muncul dari belakang Gibran yang kini tersenyum manis ke arah Daisy.

Daisy langsung mematung dan menitikkan air mata, sekarang semua sudah berakhir seperti perjanjian nya dulu sebelum akad nikah dengan Gibran.

"Daisy sayang kamu kenapa??..." ucap Gibran yang heran melihat Daisy seketika menangis.

"Daisy "

ucap seseorang di belakang.

sontak Gibran menoleh seketika saat mengenali suara yang sudah sangat lama ia rindukan.

"Almira"ucap nya.

"Selamat ulang tahun mas semoga kamu bahagia bersama dengan nya"ucap Almira yang langsung berlari pergi Gibran langsung mengejar nya, bertahun-tahun lamanya ia kehilangan istrinya itu dia tidak ingin kehilangan nya lagi meski saat ini ada orang yang terluka di sisi nya setidaknya dia mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya selama ini.

Daisy terduduk di lantai, ucapan Rayendra kembali terngiang, tentang kenyataan bahwa dia adalah seorang plakor meski jalan yang dia lalui tidak seperti plakor kebanyakan.

lima tahun dia mengenal Gibran, dan lima tahun pula dia sudah menjadi ibu pengganti bagi kedua anak nya bahkan sejak saat itu Daisy tidak bertanya kemana ibu mereka atau dimana dia berada, yang dia tau pria itu hanya seorang singgel Peren bahkan setelah tiga tahun lamanya mereka bersama dalam ikatan persahabatan mereka tidak pernah membahas masalah itu, hingga ibunda Gibran menyatakan mereka untuk menikah barulah Gibran bercerita dan mereka membuat perjanjian karena rasa cinta Gibran begitu besar terhadap istrinya yang pergi tanpa sebab yang jelas saat itu.

Hingga pagi tiba Daisy masih ada di ruangan tersebut dengan bertopang lutut Daisy masih setia dengan tetesan air mata nya tanpa terisak.

tepat pukul lima pagi Gibran kembali, dan ia langsung memasuki kamar nya, saat dia masuk Daisy, tidak ada di kamar tersebut, sesaat Gibran mematung, sedetik kemudian dia langsung berlari menuju ruangan tadi malam, sesampainya di sana Gibran benar-benar kaget dan merasa bersalah.

Gibran berjongkok di hadapan Daisy dan dia langsung mendekap tubuh Daisy erat kata maaf itu terus terucap hingga Gibran menuntun Daisy menuju kamar nya.

sesampainya di sana Gibran langsung membantu istrinya itu berbaring, Daisy hanya diam Gibran bahkan mendarat kan ciuman bertubi-tubi di kening dan puncak kepala Daisy, dia menyelimuti tubuh istri nya itu lalu memeluk nya dari samping.

"Maaf kan aku mi... aku benar-benar minta maaf tolong maafkan aku, aku tidak tau jika ini akan terjadi, berjanjilah kau akan tetap berada di samping ku mi.... aku janji akan berbuat adil"ucap Gibran lirih.

hingga Daisy tertidur pulas tanpa kata setelah Gibran berkali-kali meminta maaf kepada nya, Daisy membuka mata saat pukul dua belas siang, Daisy melihat sudah tidak ada siapa-siapa lagi

Daisy berjalan menuju kamar mandi dia menatap seluruh ruangan tersebut dia langsung membersihkan diri setelah itu dia keluar dengan bathrobe yang kini sudah ia kenakan.

Daisy berjalan menuju walk-in closed sesampainya di sana dia langsung menggunakan pakaian nya, Daisy sudah menggunakan celana bahan dengan baju lengan panjang lalu kemudian dia mengambil koper besar tersebut tiga koper besar itu ia gunakan untuk memasukkan baju-baju milik nya dan beberapa barang penting miliknya yang selalu ia bawa sedari dulu termasuk foto almarhum kedua orang tua nya.

setelah selesai dia langsung merias wajah nya dan merapihkan rambutnya nya yang ia biarkan tergerai rambut hitam panjang itu semakin memancarkan kecantikan nya.

Daisy, pun menulis surat untuk Gibran suaminya saat ini dia berpamitan pada Gibran, dan berterima kasih karena selama ini Gibran sudah memperlakukan nya dengan baik sehingga dia merasa sangat dihargai dan dibutuhkan, tidak hanya itu Daisy juga meminta maaf kepada Almira, karena sudah menggantikan posisi nya selama ini.

Daisy langsung pergi, membawa tiga koper di tangan nya.

hingga sampai di lantai bawah dia melihat keluarga bahagia itu saat ini tengah bercanda tawa, Daisy terus berjalan hingga Gibran yang melihat itu langsung berlari menghampiri Daisy .

"Mi... tidak begini caranya, kamu sudah berjanji akan tetap berada di sisi ku mi aku mohon berhenti kembali"ucap Gibran yang kini menghentikan langkahnya Gibran menggenggam erat tangan Daisy, pria itu tidak rela jika harus kehilangan wanita terbaik dalam hidup nya.

"Mas... semua sudah selesai, saat ini dia sudah kembali dan itu artinya perjanjian kita pun telah usai,mas bisa kembali bahagia dengan nya, aku akan menunggu surat cerai dari mas, maaf jika selama ini aku hanya menjadi beban untuk mu"ucap Daisy.

"Tidak sayang aku mencintaimu kau dengar itu Daisy, aku mencintaimu dan aku tidak akan pernah melepaskan mu, mungkin sekarang kamu butuh waktu untuk menenangkan pikiran mu, baik'lah aku antar kamu ke rumah mommy"ucap Gibran.

tapi Daisy cepat menggeleng kan kepala nya dia kekeuh akan pergi.

"Mi.... sayang aku mohon jangan begini aku mencintaimu mi aku mencintaimu aku mohon tetap lah bersama ku, aku janji akan berbuat adil"ucap Gibran berapi-api.

"Pi... mommy pingsan"

Terpopuler

Comments

Saraswati Wati

Saraswati Wati

saya tak paham si Daisy maunya apadi ajak menikah tak mau di tinggal kawin sakit hatinya

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 #Duka#
2 #Senyuman#
3 #kepergok#
4 #Tak mau tau#
5 #Rasa yang aneh#
6 #pergi #
7 #kehilangan#
8 #Tak bisa lepas lagi#
9 #Bertemu dengan nya#
10 #Ikuti kata. hati#
11 #Daisy sakit#
12 #Bertemu tapi tidak menyapa#
13 #Pulang ke tempat ayah#
14 #Paksaan Rayendra#
15 #Pedih#
16 #Tak bisa menyentuh#
17 #Murung#
18 #Berpisah#
19 "Mi apa Mimi#
20 #Terlacak#
21 #kecelakaan#
22 #Remi berpisah#
23 #Sesal Gibran#
24 #Bersama Rayendra#
25 #Bertahan sendiri#
26 #Menolong Gibran#
27 #Positif #
28 #Wina#
29 #Tinggal bersama#
30 #melahirkan#
31 #positip#
32 #Takut ngidam#
33 #Sakira#
34 #Rayan bertemu dengan nya#
35 #Lebih dekat#
36 #Membantu#
37 #Lupa#
38 #Masih diam#
39 #Daisy kembali#
40 #Berbagi#
41 #Tidak ingin pulang#
42 #Belum bisa kembali#
43 #Kolam cinta#
44 #Tidak peka#
45 #Kecemburuan Rayan#
46 #Percuma#
47 #Berhenti berharap#
48 #Hujan Air mata#
49 #Mengalah#
50 #Kembali ke kota#
51 #Rumah ku#
52 #Hari pertama setelah menikah#
53 #Salah paham#
54 #Lemah#
55 #Lemah 2#
56 #Positif#
57 #Datangnya masalalu#
58 #Baby Boy#
59 "Baby boy 2#
60 #Jebakan#
61 #David#
62 #Kemunculan calon pewaris#
63 #Guna-guna#
64 #Jalan bertiga#
65 #Sepi#
66 #Kembali pulang#
67 #Semakin dekat#
68 #Lamaran#
69 #Menegakkan#
70 #Jangan pergi#
71 #Bertemu#
72 #Masih Amnesia#
73 #Mencintaimu adalah ingin ku#
74 #Tidak makan#
75 #Anya sakit#
76 #Mengantar Anya#
77 #Pernikahan#
78 #Tidak pulang#
79 #Riki sakit#
80 #Kesabaran di uji"
81 #Halal#
82 #Hari pertama jadi imam#
83 #Hari kedua setelah menikah#
84 #Resmi#
85 #Resmi#
86 #Ricky mabuk#
87 #Kecemburuan Agam#
88 #Tangung jawab#
89 #perhatian#
90 #Merindukan#
91 #Bertahan demi janji#
92 #Bertemu Sherina#
93 #Cinta tanpa pamrih#
94 #Rujuk kembali#
95 #Khilaf#
96 #Terpaksa membenci#
97 #Sherina muntah#
98 #Tidak akan kutinggalkan#
99 #Meminta Restu#
100 #Akhiri#
101 #Pertengkaran#
102 #perhitungan#
103 #Perempuan menang begitu#
104 #Berdamai dengan keadaan#
105 #Tidak mendapatkan keduanya#
106 #Pantai#
107 #Pantai dua#
108 #Hari bahagia#
109 #Syukuran rumah baru#
110 #Tak mau tahu#
111 #Kejutan#
112 #Rapatt#
113 #Berenang di Empang#
114 #Hamil#
115 #Terlalu over#
116 #Pertengkaran#
117 #Karma#
118 #Tidak punya siapa-siapa#
119 #Selalu ada#
120 #Merah#
121 #Luka dan cinta#
122 "Salah faham#
123 #Masalalu Haidar#
124 #Kepergian Novita#
125 #Rindu mommy#
126 # Rindu Mommy #
127 #Pilu#
128 #Hotdog#
129 #Pulang ke Mension#
130 #Tangis pilu Natali#
131 #Duka Natali#
132 #Agis merajuk#
133 #Halalkan#
134 #Ada#
135 "Buccin nya Haidar#
136 #Haidar mabuk#
137 #Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138 #Sangat mencintai#
139 #Menikah#
140 #Liburan di pantai#
141 #Mimpi buruk Rayan#
142 #Ayah dan anak sama saja#
143 #Tempat ternyaman untuk Agista#
144 #Mencari koki#
145 #lebai#
146 #Ratu#
147 #Bunuh diri#
148 "Anak Daddy#
149 #Ember#
150 #Kemarahan David#
151 #Makan malam yang gagal#
152 #Menguras tabungan#
153 #Cafe N.A#
154 #Membuka Cafe#
155 #Sakit hati#
156 #Lamaran#
157 #Batal menikah#
158 #Rasa kesal#
159 #Sulit#
160 #Bertemu David#
161 #Tidak menikah#
162 #Tidak menikah#
163 #Karma#
164 #Permohona dari Rayan#
165 #Permohonan Rayan 2#
166 #Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167 #Rahasia besar terbongkar#
168 #Kimberly#
169 #Jangan tinggalkan aku#balasan
170 #Agis siuman#
171 #Agista siuman#
172 #Agis pulang.
173 Promosi
174 #Karma mulai datang#
175 #Bertemu Daddy#
176 #David menangis#
177 #Sampai akhir#
178 #Masih disini#
179 #Pindah rumah#
180 #Positif#.
181 #Positif 2 #
182 #Sampai nanti#
183 #Cinta Ray#
184 #Ngidam#
185 #Tidak mungkin#
186 #Rencana pernikahan#
187 #Hari bahagia#
188 #Mengejar#
189 #Semakin cinta#
190 #Wajar#
191 #Jadian#
192 #Tumbuh dan bersemi#
193 #Tidak merasa bersalah#
194 #Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195 #Agis hilang#
196 #Rebutan anak dan cucu#
197 #Tinggal di Mension#
198 #Pulang kampung#
199 #Keluarga#
200 #Akhir bahagia#
201 Pengumuman.
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#Duka#
2
#Senyuman#
3
#kepergok#
4
#Tak mau tau#
5
#Rasa yang aneh#
6
#pergi #
7
#kehilangan#
8
#Tak bisa lepas lagi#
9
#Bertemu dengan nya#
10
#Ikuti kata. hati#
11
#Daisy sakit#
12
#Bertemu tapi tidak menyapa#
13
#Pulang ke tempat ayah#
14
#Paksaan Rayendra#
15
#Pedih#
16
#Tak bisa menyentuh#
17
#Murung#
18
#Berpisah#
19
"Mi apa Mimi#
20
#Terlacak#
21
#kecelakaan#
22
#Remi berpisah#
23
#Sesal Gibran#
24
#Bersama Rayendra#
25
#Bertahan sendiri#
26
#Menolong Gibran#
27
#Positif #
28
#Wina#
29
#Tinggal bersama#
30
#melahirkan#
31
#positip#
32
#Takut ngidam#
33
#Sakira#
34
#Rayan bertemu dengan nya#
35
#Lebih dekat#
36
#Membantu#
37
#Lupa#
38
#Masih diam#
39
#Daisy kembali#
40
#Berbagi#
41
#Tidak ingin pulang#
42
#Belum bisa kembali#
43
#Kolam cinta#
44
#Tidak peka#
45
#Kecemburuan Rayan#
46
#Percuma#
47
#Berhenti berharap#
48
#Hujan Air mata#
49
#Mengalah#
50
#Kembali ke kota#
51
#Rumah ku#
52
#Hari pertama setelah menikah#
53
#Salah paham#
54
#Lemah#
55
#Lemah 2#
56
#Positif#
57
#Datangnya masalalu#
58
#Baby Boy#
59
"Baby boy 2#
60
#Jebakan#
61
#David#
62
#Kemunculan calon pewaris#
63
#Guna-guna#
64
#Jalan bertiga#
65
#Sepi#
66
#Kembali pulang#
67
#Semakin dekat#
68
#Lamaran#
69
#Menegakkan#
70
#Jangan pergi#
71
#Bertemu#
72
#Masih Amnesia#
73
#Mencintaimu adalah ingin ku#
74
#Tidak makan#
75
#Anya sakit#
76
#Mengantar Anya#
77
#Pernikahan#
78
#Tidak pulang#
79
#Riki sakit#
80
#Kesabaran di uji"
81
#Halal#
82
#Hari pertama jadi imam#
83
#Hari kedua setelah menikah#
84
#Resmi#
85
#Resmi#
86
#Ricky mabuk#
87
#Kecemburuan Agam#
88
#Tangung jawab#
89
#perhatian#
90
#Merindukan#
91
#Bertahan demi janji#
92
#Bertemu Sherina#
93
#Cinta tanpa pamrih#
94
#Rujuk kembali#
95
#Khilaf#
96
#Terpaksa membenci#
97
#Sherina muntah#
98
#Tidak akan kutinggalkan#
99
#Meminta Restu#
100
#Akhiri#
101
#Pertengkaran#
102
#perhitungan#
103
#Perempuan menang begitu#
104
#Berdamai dengan keadaan#
105
#Tidak mendapatkan keduanya#
106
#Pantai#
107
#Pantai dua#
108
#Hari bahagia#
109
#Syukuran rumah baru#
110
#Tak mau tahu#
111
#Kejutan#
112
#Rapatt#
113
#Berenang di Empang#
114
#Hamil#
115
#Terlalu over#
116
#Pertengkaran#
117
#Karma#
118
#Tidak punya siapa-siapa#
119
#Selalu ada#
120
#Merah#
121
#Luka dan cinta#
122
"Salah faham#
123
#Masalalu Haidar#
124
#Kepergian Novita#
125
#Rindu mommy#
126
# Rindu Mommy #
127
#Pilu#
128
#Hotdog#
129
#Pulang ke Mension#
130
#Tangis pilu Natali#
131
#Duka Natali#
132
#Agis merajuk#
133
#Halalkan#
134
#Ada#
135
"Buccin nya Haidar#
136
#Haidar mabuk#
137
#Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138
#Sangat mencintai#
139
#Menikah#
140
#Liburan di pantai#
141
#Mimpi buruk Rayan#
142
#Ayah dan anak sama saja#
143
#Tempat ternyaman untuk Agista#
144
#Mencari koki#
145
#lebai#
146
#Ratu#
147
#Bunuh diri#
148
"Anak Daddy#
149
#Ember#
150
#Kemarahan David#
151
#Makan malam yang gagal#
152
#Menguras tabungan#
153
#Cafe N.A#
154
#Membuka Cafe#
155
#Sakit hati#
156
#Lamaran#
157
#Batal menikah#
158
#Rasa kesal#
159
#Sulit#
160
#Bertemu David#
161
#Tidak menikah#
162
#Tidak menikah#
163
#Karma#
164
#Permohona dari Rayan#
165
#Permohonan Rayan 2#
166
#Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167
#Rahasia besar terbongkar#
168
#Kimberly#
169
#Jangan tinggalkan aku#balasan
170
#Agis siuman#
171
#Agista siuman#
172
#Agis pulang.
173
Promosi
174
#Karma mulai datang#
175
#Bertemu Daddy#
176
#David menangis#
177
#Sampai akhir#
178
#Masih disini#
179
#Pindah rumah#
180
#Positif#.
181
#Positif 2 #
182
#Sampai nanti#
183
#Cinta Ray#
184
#Ngidam#
185
#Tidak mungkin#
186
#Rencana pernikahan#
187
#Hari bahagia#
188
#Mengejar#
189
#Semakin cinta#
190
#Wajar#
191
#Jadian#
192
#Tumbuh dan bersemi#
193
#Tidak merasa bersalah#
194
#Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195
#Agis hilang#
196
#Rebutan anak dan cucu#
197
#Tinggal di Mension#
198
#Pulang kampung#
199
#Keluarga#
200
#Akhir bahagia#
201
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!