#Berpisah#

Daisy mengerti bahwa Almira sudah mengusir nya untuk pergi, itulah kenapa??... wanita itu pura-pura pingsan padahal dia sangat baik-baik saja.

Gibran yang cemas bercampur dilema dia berlari ke arah dalam tapi matanya menatap ke arah Daisy yang kini pergi menyeret koper nya.

"Sayang kamu kenapa??..."ucap Gibran yang langsung menggendong istrinya ke atas sofa, untuk beberapa menit, Gibran masih terus mencoba melirik ke arah pintu, dia berharap Daisy akan kembali tapi dia tidak kunjung terlihat Daisy nya pergi membawa sejuta luka.

"Mi... maaf kan aku sayang aku tak pernah menginginkan ini semua"Gumam Gibran lirih.

sementara Daisy kini tiba di terminal bus yang menjadi tujuan nya saat ini adalah kampung halaman ayah Daisy,menuju rumah yang diwariskan pada nya.

Wanita itu tampak sesekali menyeka air matanya sambil terus menatap ke arah jalan, setelah ia menaiki bus tersebut.

kini tak ada lagi tempat nya berlindung tidak ada lagi tempat nya berkeluh kesah, Daisy kembali sendiri seperti saat ia ditinggalkan oleh kedua orang tua nya.

wanita yang kini miliki penyakit jantung itu harus berjuang sendiri untuk mendapatkan pengobatan yang cukup mahal, seperti yang selama ini di berikan oleh Gibran, tapi Daisy akan menghentikan pengobatan itu dia menyerahkan semua nya pada takdir kalaupun dia harus tiada dia pasrah dan jika dia masih di berikan kesempatan untuk hidup dia yakin dia akan sembuh seperti sedia kala.

"Ayah .... bunda.... Aku sendiri lagi"ucap Daisy.

Gumaman nya begitu memilukan , seorang penumpang pria menyadarkan Daisy dari lamunan.

"Jangan diratapi yang sudah pergi tidak akan pernah kembali, tapi yang pergi membutuhkan do'a dari yang hidup"ucap pria yang kini bersandar di jok samping Daisy, pria dengan kemeja putih dan topi putih itu tidak menampakkan wajahnya hanya suaranya yang terdengar seakan dia mengenal Daisy.

wanita itu tidak ingin peduli, bahkan saat ini Daisy merogoh ponsel nya dari dalam tas yang terus berbunyi tapi dia langsung mengganti dengan mode pesawat agar tidak ada yang akan bisa menghubungi nya terlihat puluhan pesan dan ratusan panggilan dari Gibran saat ini.

Daisy memejamkan mata nya betapa sakit nya hati nya bahkan jantung nya terasa di remas kuat sakit tidak terkira.

hingga mobil menurunkan seluruh penumpang yang berbeda di dalam mobil, dia pun ikut turun karena untuk menuju kampung halaman Daisy hanya ada ojek bus tidak ada yang antar alamat.

Daisy pun langsung membawa ketiga koper dan tas tersebut, Daisy mencari tukang ojek atau pun angkutan lain nya, tapi saat dia ingin bertanya pada seseorang tiba-tiba ada seorang laki-laki mendekat menawarkan bantuan padanya.

"Kau mau menumpang dengan ku"ucap pria yang masih belum memperlihatkan wajah nya pada nya sedari tadi, saat dia berada di dalam bus.

"Kau pria yang tadi bukan ...lalu kalau kau punya mobil kenapa?... harus naik bus"ucap Daisy.

"Mau wawancara atau mau numpang terserah sih tapi sebentar lagi di sini tidak akan ada satupun orang karena terminal ini sudah berakhir jam operasional nya"ucap pemuda itu.

memang benar sih yang dia ucapkan kalo Daisy ingat-ingat lima tahun yang lalu di sini tidak ada satupun orang bahkan di jalan menuju kampung halaman orang tuanya pun tidak ditemukan satu orang pun kecuali pak Ahmad, yang kini entah kabarnya bagaimana sejak Daisy, terakhir kali datang tiga tahun lalu saat paman nya meninggal dia sudah tidak bertemu dengan orang tua itu kata tetangga pak Ahmad sakit keras tapi Daisy saat itu tengah buru-buru karena Gibran harus masuk kerja.

"Hey malah melamun mau numpang atau tidak"ucap pria itu lagi.

"Baiklah tapi janji antar kan aku sampai tempat tujuan ya"ucap Daisy.

"Tenang saja Tante cantik, jangan kan nganterin sampai rumah sampai KUA, pun aku mau"ucap pria itu.

"Jangan macam-macam aku sudah menikah"ucap Daisy.

"Hehehe... jangan bercanda Tante cantik aku tau kamu baru saja pisah dari suami mu ia kan makanya bawa barang banyak"ucap pemuda berusia sekitar dua puluh empat tahun itu.

"Sok tau"ucap Daisy sambil naik kedalam mobil terbuka milik pria tampan itu.

"Aku bukan sok tau, tapi kamu tadi mengatakan nya sendiri"ucap nya lagi.

"Tidak penting"ucap Daisy yang langsung naik ke mobil tersebut yang sudah dibukukan pintu nya oleh pria yang belum ia ketahui namanya karena Daisy, tidak peduli dengan hal itu.

tidak terasa perjalanan mereka sudah sangat jauh kini sudah berada di tengah perjalanan menuju ke rumah tujuan Daisy.

"Kamu tinggal di sini??..."tanya Daisy.

"Aku dari Jakarta, tapi Daddy ku menikah dengan wanita lain asal sini aku sering kesini tapi tidak pernah membawa mobil sendiri, melainkan menggunakan sopir tau sendiri perjalanan nya seperti apa"ucap pria itu.

"Lima tahun yang lalu aku kesini sendiri tetapi saat itu malam hari, aku tidak terlalu memperhatikan kondisi jalan makanya saat tadi lihat serem juga sih terlalu banyak jurang lengah sedikit saja abis deh"ucap Daisy.

"wih jago mengemudi juga rupanya"ucap nya lagi.

"Bukan jago sih maksain tapi beneran deh aku gak lihat jalan yang tadi kita lalui jalanan yang aku lalui bagus kok walaupun sedikit memakan waktu juga sih"ucap Daisy.

"lewat mana"ucap pria itu.

"Kamu tau bukan persimpangan jalan yang kita lewati barusan aku lewat sana pemandangan nya sangat indah"ucap Daisy.

"Owh ya ampun... kamu itu pemberani sekali jalan raya yang satu itu sudah tidak pernah lagi orang lain gunakan karena pernah ada beberapa kali pembantaian di jalan tersebut tiga mobil keluarga ditemukan sudah penuh dengan mayat korban pembantaian itulah kenapa,bus itu tidak berhenti lama di daerah sini"ucap pria itu yang langsung membuat bulu kuduk Daisy merinding.

"terus kamu simpan mobil di terminal itu memang nya aman"ucap Daisy penasaran.

"Siapa bilang di taruh kamu tidak lihat tadi siapa yang mengantar mobil ini"ucap pria itu lagi.

"Tidak"ucap Daisy karena memang tidak melihat.

"Para bodyguard Daddy yang sudah kembali menaiki bus"ucap nya.

"Oh kenalkan aku vino , jika butuh sesuatu di sini sebaiknya kamu kontect aku saja"ucap vino.

"Terimakasih atas tumpangan nya, aku hanya bisa memberikan ini "ucap Daisy yang langsung memberikan dua lembar uang untuk mengganti uang bensin.

"Tidak usah, simpan saja aku tidak se miskin itu hingga aku butuh bayaran dari orang yang menumpang, aku ikhlas ko, Tante "ucap pria itu sambil tersenyum manis.

"Aku turun di sana,itu rumah ku "ucap Daisy.

"Owh kita tetangga rupanya bukan kah itu rumah pak ustadz Ahmad ya"ucap vino.

"Beliau paman ku, adiknya ayah ku dan ini adalah rumah peninggalan kakek nenek ku"ucap Daisy yang kini bersiap untuk turun.

Vino langsung turun, dan berjalan mengitari mobil dia langsung membuka kan pintu untuk Daisy, mereka tiba setelah ashar.

🌹💖💖💖🌹

setelah vino pamit menuju ke sebuah rumah yang hanya terhalang satu rumah dari rumah tersebut, Daisy membuka kunci pintu, yang sedikit macet tapi beruntung ada warga yang masih mengenali nya, dan membantu nya, bahkan beberapa orang datang membantu Daisy, saat itu juga untuk membersihkan rumah yang sudah lama ditinggal, beruntung bangunan tersebut sempat di renovasi setelah paman nya meninggal dua tahun yang lalu.

"Paman bibi saya sangat berterima kasih untuk bantuan dari kalian, mungkin saya akan menetap untuk selamanya di sini"ucap Daisy begitu sopan.

"Owh syukur lah,bagus jika non Daisy mau tinggal,di sini apa lagi non Daisy bisa mengajar putra-putri di desa ini"ucap para warga yang membantu Daisy tadi.

Daisy pun merasa bahagia di tengah kesedihan nya saat ini, masih ada orang yang peduli dengan dirinya.

"Kalo begitu kami permisi dulu non jika butuh apa-apa,nona bisa bilang sama kami "ucap ibu Maryam yang merupakan ibu RT di tempat tersebut.

"Terimakasih pak Bu untuk bantuan nya"ucap Daisy.

wanita itu langsung masuk kedalam kini rumah tersebut sudah kembali bersih dan rapi, Daisy menyalakan tv sebagai teman sepi nya, saat ini.

beruntung TV tersebut masih bisa menyala.

tiba-tiba Daisy, merasakan sakit yang teramat di bagian dadanya mungkin karena dia kelelahan seharian ini, Daisy berjalan gontai menuju kamar nya, dia ingin mengambil obat, yang mungkin berada di dalam tas pikir nya.

"kuat Daisy kuat"ucap nya lirih.

saat ia membuka isi tas nya dengan menggunakan sebelah tangannya dia langsung menitikkan air mata nya, saat itu juga bahkan dia lupa untuk membawa obat milik nya.

Daisy benar-benar pasrah mungkin ini adalah hari terakhir nya, saat ini dia hanya bisa membaringkan tubuhnya sambil berdoa dalam hati jika dia harus menghadap ilahi saat ini dia hanya ingin jalan nya dipermudah.

beberapa kali Daisy membaca do'a, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu saat itu.

Daisy mencoba bangkit walaupun sulit, karena rasa sakit yang mencengkram kuat di dada kiri nya saat ini Daisy berhasil membuka pintu.

"Vi no...a da apa"ucap Daisy terbata wanita itu terlihat membiru dan seakan sedang sesak nafas.

"Tante Tante kenapa??... Tante sakit apa??..."ucapan vino di dengar oleh tetangga sebelah, dan langsung berlari ke arah nya.

"Non Daisy sakit, sakit apa"ucap nya kaget melihat Daisy yang kini berada di gandengan vino.

"V Ino ...."

"Tante ini obat milik Tante aku menemukan nya di mobil"ucap vino yang kebetulan teringat saat Daisy hendak memberikan uang padanya bungkusan itu jatuh dari tasnya.

"Bu tolong ambilkan air semoga saja ini benar obat nya"ucap vino ibu tersebut pun langsung mengambil air yang kebetulan tersedia di teko yang tadi Daisy sempat masak.

mereka langsung memberikan obat tersebut sesuai dosis yang di anjurkan di dalam tulisan.

Daisy perlahan di rebahkan di sofa yang sudah terlihat usang tapi masih sangat nyaman.

"Tante... kenapa??...Tante begitu ceroboh bagaimana jika tadi aku terlambat ke sini"ucap vino khawatir.

"Daisy hanya bisa menangis, dalam diam karena dia belum bisa menjawab pertanyaan itu, karena mulutnya seakan terkunci saat jantung nya kumat.

"Den vino apa ??... tidak sebaiknya Anda menemani nona Daisy di sini"ucap wanita paruh baya tersebut.

tapi Daisy menggeleng.

"Baiklah setidaknya kau bisa langsung memanggil ku dan berteriak jika perlu,atau begini saja kau telpon aku"ucap vino yang langsung berjalan kesana kemari entah mencari apa?....

Daisy pun menujukan sesuatu karena dia mulai mengerti apa yang kini pria itu cari .

"Maaf jika aku lancang masuk ke dalam kamar mu Tante, aku hanya ingin meminjam ponsel nya"ucap vino.

Daisy hanya bisa memberikan isyarat .

setelah selesai menyalin kontak, vino langsung memberikan handphone itu yang tiba-tiba berdering.

Daisy hanya membiarkan itu tidak menjawab panggilan tersebut karena ada dua alasan.

vino langsung bertanya .

"Kenapa??... telpon nya tidak Tante angkat "ucap vino tapi Daisy langsung menggeleng.

vino semakin yakin wanita itu tengah memiliki masalah, dan akhirnya handphone tersebut pun vino mematikan nya .

sementara tetangga nya saat ini tengah mengelus punggung Daisy yang di minta nya tidur menyamping seperti yang di sarankan nya.

sementara itu di ibukota.

seorang pria dewasa tengah melajukan mobilnya perlahan sambil melihat ke arah jalanan berharap gadis yang pergi tadi pagi.

"Mi kamu dimana Sayang, setidaknya kamu angkat telepon dari ku,agar aku bahwa kamu baik-baik saja saat ini"ucap Gibran lirih.

Gibran terus melaju dengan mobilnya.

"Mi... aku sayang kamu please kembali lah, aku sangat mencintaimu Daisy, aku mencintaimu selamanya akan tetap seperti itu.

Daisy sendiri kini sudah jauh lebih baik, wanita itu sudah berada di dalam kamar nya, seorang wanita paruh baya menemani nya malam ini, karena takut terjadi apa-apa terhadap Daisy.

begitu pula vino dia malah terlihat duduk di balkon kamar nya, karena takut Daisy membutuhkan nya.

"Tuhan wanita itu begitu menderita andaikan saja, aku sudah bisa mandiri aku ingin membantu nya untuk berobat atau operasi yang penting wanita itu sembuh.

vino masuk kedalam kamar nya setelah pukul dua dini hari.barulah ia masuk ke dalam kamar.

sementara itu di kediaman Rayendra pria itu tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena bermimpi buruk tentang Daisy saat ini.

"Sayang kamu kenapa,ko bisa?... Aku terlalu mencintaimu"Edgar.

sementara yang Rayendra lakukan hanya menatap ke arah bintang di langit yang masih terlihat.

"Sayang kamu dimana"ucap Rayendra

Gibran pun belum pulang.

dua hari sudah Daisy tinggal di rumah lama nya itu saat ini dia tengah bersiap "Mi...aku mencintai mu pulang lah aku menunggu mu disini"ucap Gibran lirih.

Gibran pun mulai memejamkan mata saat suara adzan tiba .

"sementara waktu kita tinggal begini dulu tapi saat aku mohon angkat telepon nya aku hanya ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja sayang aku mohon"

Episodes
1 #Duka#
2 #Senyuman#
3 #kepergok#
4 #Tak mau tau#
5 #Rasa yang aneh#
6 #pergi #
7 #kehilangan#
8 #Tak bisa lepas lagi#
9 #Bertemu dengan nya#
10 #Ikuti kata. hati#
11 #Daisy sakit#
12 #Bertemu tapi tidak menyapa#
13 #Pulang ke tempat ayah#
14 #Paksaan Rayendra#
15 #Pedih#
16 #Tak bisa menyentuh#
17 #Murung#
18 #Berpisah#
19 "Mi apa Mimi#
20 #Terlacak#
21 #kecelakaan#
22 #Remi berpisah#
23 #Sesal Gibran#
24 #Bersama Rayendra#
25 #Bertahan sendiri#
26 #Menolong Gibran#
27 #Positif #
28 #Wina#
29 #Tinggal bersama#
30 #melahirkan#
31 #positip#
32 #Takut ngidam#
33 #Sakira#
34 #Rayan bertemu dengan nya#
35 #Lebih dekat#
36 #Membantu#
37 #Lupa#
38 #Masih diam#
39 #Daisy kembali#
40 #Berbagi#
41 #Tidak ingin pulang#
42 #Belum bisa kembali#
43 #Kolam cinta#
44 #Tidak peka#
45 #Kecemburuan Rayan#
46 #Percuma#
47 #Berhenti berharap#
48 #Hujan Air mata#
49 #Mengalah#
50 #Kembali ke kota#
51 #Rumah ku#
52 #Hari pertama setelah menikah#
53 #Salah paham#
54 #Lemah#
55 #Lemah 2#
56 #Positif#
57 #Datangnya masalalu#
58 #Baby Boy#
59 "Baby boy 2#
60 #Jebakan#
61 #David#
62 #Kemunculan calon pewaris#
63 #Guna-guna#
64 #Jalan bertiga#
65 #Sepi#
66 #Kembali pulang#
67 #Semakin dekat#
68 #Lamaran#
69 #Menegakkan#
70 #Jangan pergi#
71 #Bertemu#
72 #Masih Amnesia#
73 #Mencintaimu adalah ingin ku#
74 #Tidak makan#
75 #Anya sakit#
76 #Mengantar Anya#
77 #Pernikahan#
78 #Tidak pulang#
79 #Riki sakit#
80 #Kesabaran di uji"
81 #Halal#
82 #Hari pertama jadi imam#
83 #Hari kedua setelah menikah#
84 #Resmi#
85 #Resmi#
86 #Ricky mabuk#
87 #Kecemburuan Agam#
88 #Tangung jawab#
89 #perhatian#
90 #Merindukan#
91 #Bertahan demi janji#
92 #Bertemu Sherina#
93 #Cinta tanpa pamrih#
94 #Rujuk kembali#
95 #Khilaf#
96 #Terpaksa membenci#
97 #Sherina muntah#
98 #Tidak akan kutinggalkan#
99 #Meminta Restu#
100 #Akhiri#
101 #Pertengkaran#
102 #perhitungan#
103 #Perempuan menang begitu#
104 #Berdamai dengan keadaan#
105 #Tidak mendapatkan keduanya#
106 #Pantai#
107 #Pantai dua#
108 #Hari bahagia#
109 #Syukuran rumah baru#
110 #Tak mau tahu#
111 #Kejutan#
112 #Rapatt#
113 #Berenang di Empang#
114 #Hamil#
115 #Terlalu over#
116 #Pertengkaran#
117 #Karma#
118 #Tidak punya siapa-siapa#
119 #Selalu ada#
120 #Merah#
121 #Luka dan cinta#
122 "Salah faham#
123 #Masalalu Haidar#
124 #Kepergian Novita#
125 #Rindu mommy#
126 # Rindu Mommy #
127 #Pilu#
128 #Hotdog#
129 #Pulang ke Mension#
130 #Tangis pilu Natali#
131 #Duka Natali#
132 #Agis merajuk#
133 #Halalkan#
134 #Ada#
135 "Buccin nya Haidar#
136 #Haidar mabuk#
137 #Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138 #Sangat mencintai#
139 #Menikah#
140 #Liburan di pantai#
141 #Mimpi buruk Rayan#
142 #Ayah dan anak sama saja#
143 #Tempat ternyaman untuk Agista#
144 #Mencari koki#
145 #lebai#
146 #Ratu#
147 #Bunuh diri#
148 "Anak Daddy#
149 #Ember#
150 #Kemarahan David#
151 #Makan malam yang gagal#
152 #Menguras tabungan#
153 #Cafe N.A#
154 #Membuka Cafe#
155 #Sakit hati#
156 #Lamaran#
157 #Batal menikah#
158 #Rasa kesal#
159 #Sulit#
160 #Bertemu David#
161 #Tidak menikah#
162 #Tidak menikah#
163 #Karma#
164 #Permohona dari Rayan#
165 #Permohonan Rayan 2#
166 #Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167 #Rahasia besar terbongkar#
168 #Kimberly#
169 #Jangan tinggalkan aku#balasan
170 #Agis siuman#
171 #Agista siuman#
172 #Agis pulang.
173 Promosi
174 #Karma mulai datang#
175 #Bertemu Daddy#
176 #David menangis#
177 #Sampai akhir#
178 #Masih disini#
179 #Pindah rumah#
180 #Positif#.
181 #Positif 2 #
182 #Sampai nanti#
183 #Cinta Ray#
184 #Ngidam#
185 #Tidak mungkin#
186 #Rencana pernikahan#
187 #Hari bahagia#
188 #Mengejar#
189 #Semakin cinta#
190 #Wajar#
191 #Jadian#
192 #Tumbuh dan bersemi#
193 #Tidak merasa bersalah#
194 #Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195 #Agis hilang#
196 #Rebutan anak dan cucu#
197 #Tinggal di Mension#
198 #Pulang kampung#
199 #Keluarga#
200 #Akhir bahagia#
201 Pengumuman.
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#Duka#
2
#Senyuman#
3
#kepergok#
4
#Tak mau tau#
5
#Rasa yang aneh#
6
#pergi #
7
#kehilangan#
8
#Tak bisa lepas lagi#
9
#Bertemu dengan nya#
10
#Ikuti kata. hati#
11
#Daisy sakit#
12
#Bertemu tapi tidak menyapa#
13
#Pulang ke tempat ayah#
14
#Paksaan Rayendra#
15
#Pedih#
16
#Tak bisa menyentuh#
17
#Murung#
18
#Berpisah#
19
"Mi apa Mimi#
20
#Terlacak#
21
#kecelakaan#
22
#Remi berpisah#
23
#Sesal Gibran#
24
#Bersama Rayendra#
25
#Bertahan sendiri#
26
#Menolong Gibran#
27
#Positif #
28
#Wina#
29
#Tinggal bersama#
30
#melahirkan#
31
#positip#
32
#Takut ngidam#
33
#Sakira#
34
#Rayan bertemu dengan nya#
35
#Lebih dekat#
36
#Membantu#
37
#Lupa#
38
#Masih diam#
39
#Daisy kembali#
40
#Berbagi#
41
#Tidak ingin pulang#
42
#Belum bisa kembali#
43
#Kolam cinta#
44
#Tidak peka#
45
#Kecemburuan Rayan#
46
#Percuma#
47
#Berhenti berharap#
48
#Hujan Air mata#
49
#Mengalah#
50
#Kembali ke kota#
51
#Rumah ku#
52
#Hari pertama setelah menikah#
53
#Salah paham#
54
#Lemah#
55
#Lemah 2#
56
#Positif#
57
#Datangnya masalalu#
58
#Baby Boy#
59
"Baby boy 2#
60
#Jebakan#
61
#David#
62
#Kemunculan calon pewaris#
63
#Guna-guna#
64
#Jalan bertiga#
65
#Sepi#
66
#Kembali pulang#
67
#Semakin dekat#
68
#Lamaran#
69
#Menegakkan#
70
#Jangan pergi#
71
#Bertemu#
72
#Masih Amnesia#
73
#Mencintaimu adalah ingin ku#
74
#Tidak makan#
75
#Anya sakit#
76
#Mengantar Anya#
77
#Pernikahan#
78
#Tidak pulang#
79
#Riki sakit#
80
#Kesabaran di uji"
81
#Halal#
82
#Hari pertama jadi imam#
83
#Hari kedua setelah menikah#
84
#Resmi#
85
#Resmi#
86
#Ricky mabuk#
87
#Kecemburuan Agam#
88
#Tangung jawab#
89
#perhatian#
90
#Merindukan#
91
#Bertahan demi janji#
92
#Bertemu Sherina#
93
#Cinta tanpa pamrih#
94
#Rujuk kembali#
95
#Khilaf#
96
#Terpaksa membenci#
97
#Sherina muntah#
98
#Tidak akan kutinggalkan#
99
#Meminta Restu#
100
#Akhiri#
101
#Pertengkaran#
102
#perhitungan#
103
#Perempuan menang begitu#
104
#Berdamai dengan keadaan#
105
#Tidak mendapatkan keduanya#
106
#Pantai#
107
#Pantai dua#
108
#Hari bahagia#
109
#Syukuran rumah baru#
110
#Tak mau tahu#
111
#Kejutan#
112
#Rapatt#
113
#Berenang di Empang#
114
#Hamil#
115
#Terlalu over#
116
#Pertengkaran#
117
#Karma#
118
#Tidak punya siapa-siapa#
119
#Selalu ada#
120
#Merah#
121
#Luka dan cinta#
122
"Salah faham#
123
#Masalalu Haidar#
124
#Kepergian Novita#
125
#Rindu mommy#
126
# Rindu Mommy #
127
#Pilu#
128
#Hotdog#
129
#Pulang ke Mension#
130
#Tangis pilu Natali#
131
#Duka Natali#
132
#Agis merajuk#
133
#Halalkan#
134
#Ada#
135
"Buccin nya Haidar#
136
#Haidar mabuk#
137
#Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138
#Sangat mencintai#
139
#Menikah#
140
#Liburan di pantai#
141
#Mimpi buruk Rayan#
142
#Ayah dan anak sama saja#
143
#Tempat ternyaman untuk Agista#
144
#Mencari koki#
145
#lebai#
146
#Ratu#
147
#Bunuh diri#
148
"Anak Daddy#
149
#Ember#
150
#Kemarahan David#
151
#Makan malam yang gagal#
152
#Menguras tabungan#
153
#Cafe N.A#
154
#Membuka Cafe#
155
#Sakit hati#
156
#Lamaran#
157
#Batal menikah#
158
#Rasa kesal#
159
#Sulit#
160
#Bertemu David#
161
#Tidak menikah#
162
#Tidak menikah#
163
#Karma#
164
#Permohona dari Rayan#
165
#Permohonan Rayan 2#
166
#Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167
#Rahasia besar terbongkar#
168
#Kimberly#
169
#Jangan tinggalkan aku#balasan
170
#Agis siuman#
171
#Agista siuman#
172
#Agis pulang.
173
Promosi
174
#Karma mulai datang#
175
#Bertemu Daddy#
176
#David menangis#
177
#Sampai akhir#
178
#Masih disini#
179
#Pindah rumah#
180
#Positif#.
181
#Positif 2 #
182
#Sampai nanti#
183
#Cinta Ray#
184
#Ngidam#
185
#Tidak mungkin#
186
#Rencana pernikahan#
187
#Hari bahagia#
188
#Mengejar#
189
#Semakin cinta#
190
#Wajar#
191
#Jadian#
192
#Tumbuh dan bersemi#
193
#Tidak merasa bersalah#
194
#Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195
#Agis hilang#
196
#Rebutan anak dan cucu#
197
#Tinggal di Mension#
198
#Pulang kampung#
199
#Keluarga#
200
#Akhir bahagia#
201
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!