#Pedih#

Daisy hanya bisa berdiri tanpa berkata apa-apa, sementara belitan tangan kekar tersebut tidak lepas yang ada malah semakin erat.

"Daisy sayang seperti kesepakatan kita dulu aku sudah menikah dan memiliki anak tapi kamu juga bersedia untuk menjadi yang kedua, jadi kita tetap akan bersama.

"Rayendra....hiks hiks hiks... anggap saja aku yang dulu sudah mati karena tidak ada wanita yang akan rela dimadu dan itu termasuk aku, aku memang mencintai mu, dan aku tidak munafik, tapi hanya sampai sebelum aku tau kamu belum memiliki anak, tapi saat ini rasa itu hilang dalam sekejap setelah aku tau bahwa dia sudah mengandung"ucap Daisy yang langsung melepaskan diri dari pelukan Rayendra yang kini mematung melihat Daisy yang kini terlihat seperti bukan Daisy yang dia kenal.

"Uang yang sudah kau keluarkan aku akan segera mengganti semua bahkan rumah ini adalah hasil kerja keras ku, selama dua tahun, tapi aku ikhlas kau ambil semua nya"ucap Daisy lagi.

"Daisy stop...."ucap Rayendra.

pria itu menatap sendu ke arah Daisy yang kini menatap nya dengan tatapan datar.

"Aku pergi terimakasih atas semua yang kau berikan termasuk rasa pedih ini"ucap Daisy yang kemudian membawa koper dan berjalan cepat menuju lantai bawah.

"Daisy, berhenti aku tidak akan pernah membiarkan mu pergi"ucap Rayendra.

tapi wanita itu tidak menggubris nya, Daisy terus berjalan di tengah malam dengan hujan deras mengguyur tubuhnya Rayendra terus berusaha menghentikan langkahnya tapi wanita itu tidak akan lagi memberikan kesempatan, hingga sebuah mobil berhenti dan seseorang turun langsung membawa Daisy pergi.

"Daisy....!!!!"Rayendra tersungkur di pinggir jalan, sementara Daisy berlalu pergi entah siapa yang membawa nya saat ini dia tidak berpikir bahwa bagaimana jika orang yang membawanya saat ini adalah orang jahat, Daisy tidak perduli sekalipun ia harus mati ditangan pria yang kini membawa nya.

Adalah Gibran Aditya, pria tampan yang baru kembali dari kantor itu merasa kasihan melihat wanita kehujanan dengan membawa koper dan tas cukup besar di tangan nya, dia bahkan tidak perduli wanita itu wanita baik-baik atau pun bukan, yang dia pedulikan adalah menolong nya.

"Terimakasih tuan, untuk bantuan nya, tapi apa?... boleh aku minta tolong tolong bawa saya pergi jauh dari kota atau negri ini, aku tidak ingin melihat nya lagi"ucap Daisy, sambil menyatukan kedua tangannya dia memohon sambil menangis.

"Aku tidak tau kamu siapa??.... dan punya masalah apa?.. dengan pria itu, tapi yang pasti aku tidak ingin melihat mu menderita intinya aku tidak suka melihat wanita tersakiti"ucap Gibran.

lima tahun berlalu, semenjak saat itu, Daisy benar-benar menghilang, bahkan Rayendra sudah mengerahkan seluruh kekuatan nya untuk mencari wanita yang masih tatap bertahta di hati nya.

entah kemana dan dimana Daisy selama ini.

sementara seorang wanita cantik berusia 27 tahun kini tengah duduk di sebuah bangku taman wanita itu baru saja kembali dari luar negeri, wanita itu tengah memperhatikan kedua anak kembar nya, saat ini.

"Mami ....haus"ucap Sani dan Sarah.

"Owh... kemarilah sayang"ucap wanita cantik itu, sambil tersenyum manis, semenjak mereka hadir di dalam hidup nya wanita itu sudah tak lagi merasa sendiri lagi.

Gibran memberikan dia dua malaikat kecil yang sangat menggemaskan, setelah kepergian wanita itu Daisy lah yang menggantikan posisi ibu untuk keduanya.

Gibran pun merasa bersyukur karena kehadiran Daisy, adalah anugerah bagi dia dan kedua anak kembar itu, sehingga keduanya tidak pernah kehilangan kasih sayang ibu nya.

saat Daisy hendak memberikan mereka botol minuman milik keduanya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia empat tahun lebih itu menghampiri mereka bertiga.

"Tante... apa??.. aku boleh minta minum, seperti mereka, aku tidak punya mommy seperti mereka berdua aku hanya tinggal dengan Daddy, dan dia selalu sibuk"ucap gadis kecil itu.

"Sayang tentu saja boleh,ini ambilah ini botol baru tapi hanya air mineral bagaimana??.."ucap Daisy.

"Tidak apa Tante"ucap gadis kecil itu.

Saat gadis kecil itu hendak minum, tiba-tiba seseorang wanita paruh baya datang dengan nafas ngos-ngosan karena sudah sedari tadi ia mencari nya.

"Nona muda... anda dari mana saja saya mencari Nona, kemana-mana tapi tidak ada"ucap wanita paruh baya itu.

"Aku ingin mencari mommy bibi mommy pasti sedang sembunyi di suatu tempat"ucap gadis kecil itu setelah meneguk minuman tersebut.

"Nona,ayo kita pulang Daddy Nona sudah menunggu di mobil saat ini"ucap pengasuh itu.

"Aku ingin mencari mommy"ucap gadis itu lagi.

"Sayang tidak baik pergi sendirian sebaiknya kalo kamu pergi harus ada orang dewasa yang menemani mu, dan satu lagi mommy mu pasti akan kembali saat kamu bersikap baik dan selalu menurut pada Daddy mu"ucap Daisy lembut.

"Mami itu papi ayo kita pulang"ucap Sarah yang menunjuk kedatangan Gibran, yang kini tengah memarkirkan mobilnya.

Daisy tersenyum kearah Gibran, setelah itu dia langsung mengelus puncak kepala gadis kecil yang terlihat sedih itu.

"Sayang mommy mu pasti kembali tapi tidak saat ini mungkin dia butuh waktu untuk menenangkan diri, jadi terus lah berdoa dan menjadi anak yang baik, satu saat Tante yakin mommy mu akan kembali"ucap Daisy, wanita cantik yang terlihat lebih dewasa itu sungguh sangat anggun.

Gibran, mendekat dan merangkul bahu wanita itu mendarat kan ciuman di puncak kepala nya, masih di tempat nya sedari tadi ia duduk.

"Sayang kamu sudah kembali??..."ucap Daisy.

"Aku selalu merindukan mu"ucap pria tampan yang sudah dua tahun ini menjadi suaminya.

"Kau tidak pernah berubah"ucap Daisy.

"Aku bukan super Hiro yang bisa berubah sayang"ucap Gibran sambil terkekeh.

"Boleh kita pulang"tanya pria itu lagi.

"Aku tidak tega meninggalkan gadis kecil ini"ucap Daisy.

"Kenapa??... tidak buat panti asuhan agar mereka semua bisa bersama dengan kita"ucap Gibran, bukan tak suka dengan anak itu, tapi Gibran tau gadis kecil itu adalah putri dari masalalu istrinya itu.

"Baik lah,ayo kita pulang , Oya BI tolong bawa nona kecil itu pulang kasihan dia seperti nya sangat lelah"ucap Daisy.

"Iya Nona terimakasih untuk minuman nya"ucap wanita paruh baya itu.

"Mami papi ayo"ucap kedua anak nya Daisy pun berjalan berdampingan dengan suaminya itu.

"Mami mau sesuatu??..."ucap Gibran, sengaja bertanya.

"Tidak aku mau pulang saja"ucap Daisy.

Saat Daisy berjalan menuju mobil, bersama dengan kedua anak nya dan suaminya seseorang yang pernah hadir di masa lalu nya juga tengah menatap kaca spion mobil nya, dia melihat sekilas wanita yang sangat ia rindukan, tapi pria itu tidak menghiraukan nya karena dia selalu mengalami itu, dan itu membuat nya, seperti orang gila.

🌹💖💖💖🌹

lima tahun yang lalu:

flashback on:

lima tahun yang lalu setelah kepergian Daisy, rumah tangga Rayendra, semakin jauh dari kata harmonis, dia bahkan sudah tidak lagi pulang ke Mension, hingga Dinda, pun ikut tinggal dengan Rayendra, meski pria itu benar-benar tidak perduli lagi pada nya.

Dinda, tidak berkecil hati, sampai kandungan usia kandungan nya menginjak usia lima bulan Dinda, pun menyerah, dia meminta cerai, tapi Rayendra tidak mengabulkan permintaan nya, Rayendra bahkan kembali memberikan perhatian pada Dinda bahkan memanjakan wanita itu, hingga dia melahirkan putri nya, yang diberi nama Diana Putri Wijaya.

hari demi hari Rayendra kembali berwarna meski kebencian kedua orang tua nya pada kelahiran putri kecilnya itu.

kehadiran Diana, tidak pernah diinginkan oleh keluarga besar Rayendra, karena kedua orang tua nya ingin penerus tahta, tapi justru Diana yang hadir di antara mereka, tapi Rayendra tidak memperdulikan itu, ditengah pencarian nya terhadap Daisy, wanita yang tidak pernah bisa pergi dari hati nya.

hari demi hari canda tawa hadir di apartemen mewah tersebut, hingga Dinda, mengetahui bahwa Rayendra masih mencari Daisy, cinta pertama nya, dia kembali meminta cerai tapi lagi-lagi Rayendra tidak pernah mau menceraikan nya.

hingga suatu hari, cinta pertama Dinda kembali ke hadapan nya, pria yang dulu pernah meninggalkan nya, karena mereka terlalu berbeda, laki-laki itu harus mengikuti aturan kedua orang tua nya.

pria itu meninggalkan kekasihnya yang sangat ia cintai demi restu kedua orang tua nya, dan saat ini dia kembali hadir di hidup Dinda, dan Dinda pun langsung menerima lamaran dari pria cinta pertama nya.

bahkan Dinda rela meninggalkan putri kecilnya yang sangat menggemaskan dan hal itu yang membuat Rayendra, membenci wanita hingga saat ini tapi Daisy adalah sebuah pengecualian.

Daisy masih jadi nomor satu di hati nya.

flashback off.

sementara di kediaman Gibran, Daisy kini tengah memandikan kedua anak nya itu dan setelah itu ia menyerahkan nya pada pengasuh nya untuk di pakai kan baju .

Daisy langsung bergegas menuju kamar nya, dia menyiapkan baju ganti untuk suaminya yang kini tengah berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah selesai menyiapkan keperluan suami nya Daisy, langsung bergegas menuju lantai bawah tujuan nya saat ini adalah dapur dia akan memasak makan malam untuk semua nya meski Gibran, selalu meminta nya untuk tidak melakukan semua itu, karena Daisy adalah istri nya bukan pembantu nya.

tapi wanita itu tidak pernah bisa ia larang, Daisy, selalu bilang itu adalah bakti seorang istri meski mereka tidak pernah melakukan hubungan intim.

Daisy dan Gibran, masih setia dengan hati nya masing-masing karena rasa cinta mereka terhadap mantan pasangan nya, kecuali Daisy yang merasa enggan untuk membuka hati untuk pria maupun karena rasa sakit yang ditorehkan oleh Rayendra saat itu.

Daisy hanya ingin hidup seperti wanita normal lainnya yang memiliki keluarga untuk pulang meski mereka tidak seutuhnya bersama.

sementara Gibran, pun membutuhkan Daisy, menjadi teman hidup nya, meskipun mereka tidak pernah bersatu, tapi Daisy sangat berarti untuk nya dan kedua anak kembar nya itu.

Daisy, selalu menjadi wanita terbaik untuk dirinya dan kedua anak nya, dia tidak ingin Daisy pergi jauh dari mereka itulah kenapa dia menikahi Daisy bahkan sudah dua tahun sejak kepergian istrinya yang pergi entah kemana, setelah melahirkan kedua anak nya.

"Sayang kamu masak apa"ucap Gibran, sambil memeluk Daisy dari belakang.

"Mas, aku sedang masak tunggu di meja makan ya, biar aku buatkan kopi"ucap Daisy, sambil mengelus lembut punggung tangan suaminya itu.

"Baiklah istri ku tersayang"ucap Gibran.

"dimana yang tercinta nya" gumam Daisy.

Daisy langsung membuat kan kopi untuk suaminya itu, setelah itu dia langsung mengantar nya ke meja makan dimana suaminya tengah sibuk dengan handphone nya.

"Apa??... Emba Indah sudah ditemukan"ucap Daisy.

"Sayang aku tak pernah mencari nya"ucap Gibran.

"Kenapa??...mas dia masih istri mu yang sah"ucap Daisy.

"Kau juga istri ku yang sah"ucap Gibran.

"Mas... aku tidak akan selamanya berada di sisi mu, apa lagi anak-anak semakin membutuhkan mami nya"ucap Daisy.

"Yannk aku yakin kamu akan sembuh jadi kamu adalah mami mereka sampai kapan pun"ucap Gibran.

"Aku tidak mungkin akan bertahan selama itu mas untuk menunggu mereka dewasa butuh waktu belasan tahun dan itu tidak akan mungkin"ucap Daisy, yang selalu terlihat tegar.

penyakit jantung yang ia derita selama ini selalu jadi ketakutan untuk nya, dia takut kedua anak sambung nya, terlantar meski itu jauh dari kemungkinan karena Gibran ada seorang miliarder, tapi kesepian karena kehilangan seorang ibu sudah pernah mereka rasakan dulu Daisy tidak ingin itu terjadi lagi.

dua orang pelayan meneruskan acara memasak nya saat ini karena Daisy kini berada di dalam dekapan Gibran, meski mereka tidak saling mencintai tapi mereka saling menyayangi sebagai pasangan hidup yang sama-sama sudah pernah terluka.

Gibran, selalu berdoa pada Tuhan agar wanita yang ada di sampingnya saat ini, bisa sembuh seperti sedia kala, meski kesembuhan itu bisa didapatkan secara instan, lewat jalan operasi, tapi Daisy tidak pernah mau melakukan itu.

"Sayang, apa??...kau tidak sayang pada ku dan anak kita, kenapa??... setiap kali aku selalu mendengar kau selalu tidak bersemangat, aku bahkan akan mengantar mu padanya jika itu akan membuat mu sembuh"ucap Gibran.

"Mas... kalau aku masih berharap sama dia mungkin sedari dulu aku tidak akan pernah menerima pinangan mu untuk menjadi istri mu dan menjadi ibu bagi kedua anak kita, meski awalnya berat karena kamu belum bercerai dengan istri mu, apa dengan itu kamu masih meragukan ku, aku hanya takut untuk meninggalkan rumah yang selama ini menjadi tempat aku pulang, hanya kalian rumah ku, selain rumah abadi yang tuhan siapkan untuk ku suatu hari nanti"ucap Daisy sendu.

"Aku lebih takut saat kau mengatakan itu, aku ingin kamu sembuh dan tetap bertahan di samping ku untuk selamanya, meskipun kita belum menyatu seutuhnya"ucap Gibran sambil mengelus puncak kepala Daisy sambil mengecup nya memeluk wanita itu erat menyalurkan kasih sayang nya.

da

Episodes
1 #Duka#
2 #Senyuman#
3 #kepergok#
4 #Tak mau tau#
5 #Rasa yang aneh#
6 #pergi #
7 #kehilangan#
8 #Tak bisa lepas lagi#
9 #Bertemu dengan nya#
10 #Ikuti kata. hati#
11 #Daisy sakit#
12 #Bertemu tapi tidak menyapa#
13 #Pulang ke tempat ayah#
14 #Paksaan Rayendra#
15 #Pedih#
16 #Tak bisa menyentuh#
17 #Murung#
18 #Berpisah#
19 "Mi apa Mimi#
20 #Terlacak#
21 #kecelakaan#
22 #Remi berpisah#
23 #Sesal Gibran#
24 #Bersama Rayendra#
25 #Bertahan sendiri#
26 #Menolong Gibran#
27 #Positif #
28 #Wina#
29 #Tinggal bersama#
30 #melahirkan#
31 #positip#
32 #Takut ngidam#
33 #Sakira#
34 #Rayan bertemu dengan nya#
35 #Lebih dekat#
36 #Membantu#
37 #Lupa#
38 #Masih diam#
39 #Daisy kembali#
40 #Berbagi#
41 #Tidak ingin pulang#
42 #Belum bisa kembali#
43 #Kolam cinta#
44 #Tidak peka#
45 #Kecemburuan Rayan#
46 #Percuma#
47 #Berhenti berharap#
48 #Hujan Air mata#
49 #Mengalah#
50 #Kembali ke kota#
51 #Rumah ku#
52 #Hari pertama setelah menikah#
53 #Salah paham#
54 #Lemah#
55 #Lemah 2#
56 #Positif#
57 #Datangnya masalalu#
58 #Baby Boy#
59 "Baby boy 2#
60 #Jebakan#
61 #David#
62 #Kemunculan calon pewaris#
63 #Guna-guna#
64 #Jalan bertiga#
65 #Sepi#
66 #Kembali pulang#
67 #Semakin dekat#
68 #Lamaran#
69 #Menegakkan#
70 #Jangan pergi#
71 #Bertemu#
72 #Masih Amnesia#
73 #Mencintaimu adalah ingin ku#
74 #Tidak makan#
75 #Anya sakit#
76 #Mengantar Anya#
77 #Pernikahan#
78 #Tidak pulang#
79 #Riki sakit#
80 #Kesabaran di uji"
81 #Halal#
82 #Hari pertama jadi imam#
83 #Hari kedua setelah menikah#
84 #Resmi#
85 #Resmi#
86 #Ricky mabuk#
87 #Kecemburuan Agam#
88 #Tangung jawab#
89 #perhatian#
90 #Merindukan#
91 #Bertahan demi janji#
92 #Bertemu Sherina#
93 #Cinta tanpa pamrih#
94 #Rujuk kembali#
95 #Khilaf#
96 #Terpaksa membenci#
97 #Sherina muntah#
98 #Tidak akan kutinggalkan#
99 #Meminta Restu#
100 #Akhiri#
101 #Pertengkaran#
102 #perhitungan#
103 #Perempuan menang begitu#
104 #Berdamai dengan keadaan#
105 #Tidak mendapatkan keduanya#
106 #Pantai#
107 #Pantai dua#
108 #Hari bahagia#
109 #Syukuran rumah baru#
110 #Tak mau tahu#
111 #Kejutan#
112 #Rapatt#
113 #Berenang di Empang#
114 #Hamil#
115 #Terlalu over#
116 #Pertengkaran#
117 #Karma#
118 #Tidak punya siapa-siapa#
119 #Selalu ada#
120 #Merah#
121 #Luka dan cinta#
122 "Salah faham#
123 #Masalalu Haidar#
124 #Kepergian Novita#
125 #Rindu mommy#
126 # Rindu Mommy #
127 #Pilu#
128 #Hotdog#
129 #Pulang ke Mension#
130 #Tangis pilu Natali#
131 #Duka Natali#
132 #Agis merajuk#
133 #Halalkan#
134 #Ada#
135 "Buccin nya Haidar#
136 #Haidar mabuk#
137 #Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138 #Sangat mencintai#
139 #Menikah#
140 #Liburan di pantai#
141 #Mimpi buruk Rayan#
142 #Ayah dan anak sama saja#
143 #Tempat ternyaman untuk Agista#
144 #Mencari koki#
145 #lebai#
146 #Ratu#
147 #Bunuh diri#
148 "Anak Daddy#
149 #Ember#
150 #Kemarahan David#
151 #Makan malam yang gagal#
152 #Menguras tabungan#
153 #Cafe N.A#
154 #Membuka Cafe#
155 #Sakit hati#
156 #Lamaran#
157 #Batal menikah#
158 #Rasa kesal#
159 #Sulit#
160 #Bertemu David#
161 #Tidak menikah#
162 #Tidak menikah#
163 #Karma#
164 #Permohona dari Rayan#
165 #Permohonan Rayan 2#
166 #Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167 #Rahasia besar terbongkar#
168 #Kimberly#
169 #Jangan tinggalkan aku#balasan
170 #Agis siuman#
171 #Agista siuman#
172 #Agis pulang.
173 Promosi
174 #Karma mulai datang#
175 #Bertemu Daddy#
176 #David menangis#
177 #Sampai akhir#
178 #Masih disini#
179 #Pindah rumah#
180 #Positif#.
181 #Positif 2 #
182 #Sampai nanti#
183 #Cinta Ray#
184 #Ngidam#
185 #Tidak mungkin#
186 #Rencana pernikahan#
187 #Hari bahagia#
188 #Mengejar#
189 #Semakin cinta#
190 #Wajar#
191 #Jadian#
192 #Tumbuh dan bersemi#
193 #Tidak merasa bersalah#
194 #Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195 #Agis hilang#
196 #Rebutan anak dan cucu#
197 #Tinggal di Mension#
198 #Pulang kampung#
199 #Keluarga#
200 #Akhir bahagia#
201 Pengumuman.
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#Duka#
2
#Senyuman#
3
#kepergok#
4
#Tak mau tau#
5
#Rasa yang aneh#
6
#pergi #
7
#kehilangan#
8
#Tak bisa lepas lagi#
9
#Bertemu dengan nya#
10
#Ikuti kata. hati#
11
#Daisy sakit#
12
#Bertemu tapi tidak menyapa#
13
#Pulang ke tempat ayah#
14
#Paksaan Rayendra#
15
#Pedih#
16
#Tak bisa menyentuh#
17
#Murung#
18
#Berpisah#
19
"Mi apa Mimi#
20
#Terlacak#
21
#kecelakaan#
22
#Remi berpisah#
23
#Sesal Gibran#
24
#Bersama Rayendra#
25
#Bertahan sendiri#
26
#Menolong Gibran#
27
#Positif #
28
#Wina#
29
#Tinggal bersama#
30
#melahirkan#
31
#positip#
32
#Takut ngidam#
33
#Sakira#
34
#Rayan bertemu dengan nya#
35
#Lebih dekat#
36
#Membantu#
37
#Lupa#
38
#Masih diam#
39
#Daisy kembali#
40
#Berbagi#
41
#Tidak ingin pulang#
42
#Belum bisa kembali#
43
#Kolam cinta#
44
#Tidak peka#
45
#Kecemburuan Rayan#
46
#Percuma#
47
#Berhenti berharap#
48
#Hujan Air mata#
49
#Mengalah#
50
#Kembali ke kota#
51
#Rumah ku#
52
#Hari pertama setelah menikah#
53
#Salah paham#
54
#Lemah#
55
#Lemah 2#
56
#Positif#
57
#Datangnya masalalu#
58
#Baby Boy#
59
"Baby boy 2#
60
#Jebakan#
61
#David#
62
#Kemunculan calon pewaris#
63
#Guna-guna#
64
#Jalan bertiga#
65
#Sepi#
66
#Kembali pulang#
67
#Semakin dekat#
68
#Lamaran#
69
#Menegakkan#
70
#Jangan pergi#
71
#Bertemu#
72
#Masih Amnesia#
73
#Mencintaimu adalah ingin ku#
74
#Tidak makan#
75
#Anya sakit#
76
#Mengantar Anya#
77
#Pernikahan#
78
#Tidak pulang#
79
#Riki sakit#
80
#Kesabaran di uji"
81
#Halal#
82
#Hari pertama jadi imam#
83
#Hari kedua setelah menikah#
84
#Resmi#
85
#Resmi#
86
#Ricky mabuk#
87
#Kecemburuan Agam#
88
#Tangung jawab#
89
#perhatian#
90
#Merindukan#
91
#Bertahan demi janji#
92
#Bertemu Sherina#
93
#Cinta tanpa pamrih#
94
#Rujuk kembali#
95
#Khilaf#
96
#Terpaksa membenci#
97
#Sherina muntah#
98
#Tidak akan kutinggalkan#
99
#Meminta Restu#
100
#Akhiri#
101
#Pertengkaran#
102
#perhitungan#
103
#Perempuan menang begitu#
104
#Berdamai dengan keadaan#
105
#Tidak mendapatkan keduanya#
106
#Pantai#
107
#Pantai dua#
108
#Hari bahagia#
109
#Syukuran rumah baru#
110
#Tak mau tahu#
111
#Kejutan#
112
#Rapatt#
113
#Berenang di Empang#
114
#Hamil#
115
#Terlalu over#
116
#Pertengkaran#
117
#Karma#
118
#Tidak punya siapa-siapa#
119
#Selalu ada#
120
#Merah#
121
#Luka dan cinta#
122
"Salah faham#
123
#Masalalu Haidar#
124
#Kepergian Novita#
125
#Rindu mommy#
126
# Rindu Mommy #
127
#Pilu#
128
#Hotdog#
129
#Pulang ke Mension#
130
#Tangis pilu Natali#
131
#Duka Natali#
132
#Agis merajuk#
133
#Halalkan#
134
#Ada#
135
"Buccin nya Haidar#
136
#Haidar mabuk#
137
#Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138
#Sangat mencintai#
139
#Menikah#
140
#Liburan di pantai#
141
#Mimpi buruk Rayan#
142
#Ayah dan anak sama saja#
143
#Tempat ternyaman untuk Agista#
144
#Mencari koki#
145
#lebai#
146
#Ratu#
147
#Bunuh diri#
148
"Anak Daddy#
149
#Ember#
150
#Kemarahan David#
151
#Makan malam yang gagal#
152
#Menguras tabungan#
153
#Cafe N.A#
154
#Membuka Cafe#
155
#Sakit hati#
156
#Lamaran#
157
#Batal menikah#
158
#Rasa kesal#
159
#Sulit#
160
#Bertemu David#
161
#Tidak menikah#
162
#Tidak menikah#
163
#Karma#
164
#Permohona dari Rayan#
165
#Permohonan Rayan 2#
166
#Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167
#Rahasia besar terbongkar#
168
#Kimberly#
169
#Jangan tinggalkan aku#balasan
170
#Agis siuman#
171
#Agista siuman#
172
#Agis pulang.
173
Promosi
174
#Karma mulai datang#
175
#Bertemu Daddy#
176
#David menangis#
177
#Sampai akhir#
178
#Masih disini#
179
#Pindah rumah#
180
#Positif#.
181
#Positif 2 #
182
#Sampai nanti#
183
#Cinta Ray#
184
#Ngidam#
185
#Tidak mungkin#
186
#Rencana pernikahan#
187
#Hari bahagia#
188
#Mengejar#
189
#Semakin cinta#
190
#Wajar#
191
#Jadian#
192
#Tumbuh dan bersemi#
193
#Tidak merasa bersalah#
194
#Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195
#Agis hilang#
196
#Rebutan anak dan cucu#
197
#Tinggal di Mension#
198
#Pulang kampung#
199
#Keluarga#
200
#Akhir bahagia#
201
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!