#Terlacak#

Tampak seseorang berdiri di hadapan Daisy yang tidak pernah ia temui sebelumnya.

"Maaf Bu, boleh saya bicara dengan ibu sebentar"ucap pria yang kini berdiri di hadapan nya.

"Ada apa ya mas, silahkan masuk kebetulan ada pak RT di sini jadi kita bisa leluasa untuk berbicara"ucap Daisy yang mempersilahkan tamu nya masuk kedalam rumah.

"Terimakasih"ucap nya.

"Sama-sama silahkan duduk"ucap Daisy yang mempersilahkan tamu nya untuk duduk.

"Begini Bu, apa kemarin ibu yang menjual ponsel tipe xx ke konter klien kami "ucap Daisy.

"Iya mas memang nya ada apa??... ucap Daisy bingung.

"Begini Bu,ada seseorang yang menyatakan bahwa ponsel tersebut milik istrinya, dan karena masalah tersebut klien kami di tuntut dengan tuduhan penadah dari pencurian handphone tersebut"Ucap pria itu.

"Boleh saya tau siapa orang yang menuntut klien anda"ucap Daisy.

"Dia sedang dalam perjalanan menuju ke sini namanya tuan Gibran"ucap pria tersebut.

"Dia suami saya, dan maaf karena sebelumnya saya tidak memberitahu itu sebelum nya, dan belum sempat menghapus data dari ponsel tersebut.

"Dan karena itu klien saya di tahan di Polsek"

"Mi..."ucap seseorang yang kini berdiri di depan semuanya.

"Mas Gibran..."ucap Daisy yang kini langsung berurai air mata.

"Mi apa??... sesulit itu hingga kamu menjual barang penting milik mu"ucap Gibran.

"Maaf neng Daisy seperti nya ini urusan pribadi jadi saya pamit pulang dulu dan jika sudah ada keputusan saya harap Eneng langsung beritahu kami"ucap pak RT dan Bu RT.

"Iya Bu terimakasih"ucap Daisy.

"Mas duduk lah dulu kita bicara tentang masalah orang yang kamu laporkan dulu"ucap Daisy.

"Anda boleh pulang urusan nya sudah selesai semua sudah di urus oleh asisten pribadi saya"ucap Gibran.

pria itu pun pamit pulang dan tinggallah Daisy dan juga Gibran, pria itu langsung memeluk dan mencium bibir Daisy saat itu juga dia merasa sangat merindukan wanita yang sudah pergi jauh dari hidup nya itu.

"Mas, Gibran aku minta maaf jika barang pemberian Abang aku jual, aku hanya meminjam uang hasil penjualan itu untuk modal usaha ku, setelah aku berhasil aku akan kembali kan mungkin Bu"ucapan Daisy terhenti saat Gibran lagi-lagi mencium bibir nya itu.

"Mas...!!"pekik Daisy.

"Mi..."ucap Gibran tidak mau kalah dia tidak ingin Daisy berkata yang tidak-tidak.

"Mi ... Aku kesini bukan untuk itu melainkan aku ingin membawa mu pulang"Ucap Gibran tegas.

"Mas aku tidak akan pernah pergi lagi meninggalkan tempat ini, disini rumah ku dan aku akan menghabiskan sisa hidup ku disini"ucap Daisy.

"Mi... aku pulang besok pagi mau ikut nggak"ucap seorang pemuda yang memanggil nya dengan sebutan sayang dari Gibran, dan sontak Gibran melotot tajam kearah pria muda yang kini berada di hadapan nya yang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Vin kamu itu kebiasaan deh, kenapa??... tidak mengetuk pintunya terlebih dahulu"Ucap Daisy.

"Maaf Te can aku tidak tau bahwa sedang ada tamu"ucap vino pura-pura tidak tahu padahal dia sudah mendengar obrolan mereka dia bahkan tau bahwa Gibran adalah suaminya.

vino langsung duduk ber tumpang kaki di kursi yang bahkan belum sempat dipersembahkan oleh Daisy.

"Hey kau itu siapa dan ada keperluan apa??... mencari istri ku"ucap Gibran.

"Owh jadi anda mantan suami Tante cantik ini syukur lah kita ketemu di sini, kenal kan aku calon suami masadepan nya"ucap vino.

"Vin... jangan sembarang bicara"ucap Daisy.

"Kenapa??... Tante bukan kah kita sudah sepakat untuk menikah setelah Tante resmi berpisah dengan nya"ucap vino yang sangat kesal itu.

"Vin... stop aku mohon pergi jangan memperkeruh suasana"ucap Daisy.

"Tan dia bahkan sudah tidak perduli lagi pada mu, selama ini apa dia mencari mu, tidak ada kan Tan, jadi sebaiknya Tante akhiri saja semua itu tidak ada gunanya Tante pertahankan itu, aku bisa memenuhi semua kebutuhan hidup Tante"ucap vino, yang langsung mendapat bogem mentah dari Gibran, yang sedari tadi di tahan oleh Daisy.

Bug...

vino tidak sedikit pun terusik dia hanya tersenyum miring.

"Segitu saja kemampuan mu heuhhhhh"ucap vino semakin menantang.

"Vino stop aku mohon mas berhenti jangan main kekerasan, kita bisa bicara baik-baik"ucap Daisy.

"Mi..ini yang kamu mau,pantas saja kamu mengingkari janji mu untuk terus bertahan hidup di sisi ku"ucap Gibran menatap kecewa.

"Mas.. kamu"

"cukup mi aku tau kamu ingin balas dendam kepada ku tapi mi asal kamu tahu aku sangat mencintaimu, aku sadar aku salah karena telah mengabaikan mu selama ini, tapi mi aku melakukan itu karena aku tidak mau membuat mu terluka, jika semua ini datang aku tau kamu terluka tapi setidaknya tidak akan sedalam jika aku menyent sama sekali.

"Vin aku mohon pergi dulu maafkan atas kesalahan yang di perbuat mas Gibran,kami harus bicara, aku mohon"ucap Daisy memohon.

vino pun pergi karena Daisy yang memohon sedari tadi pria itu merasa kasihan pada Daisy saat ini.

"Mas Gibran tolong duduk lah kita bisa bicara baik-baik kalau kita bisa bicara baik-baik lalu kenapa??... kamu pergi dari ku yang... kamu tidak pernah sayang aku aku sungguh sangat kehilangan mu, berkali-kali aku hubungi kami bahkan aku sudah mengirim ratusan pesan tapi apa bahkan kamu tidak pernah melihat nya dan tidak pernah mau membalas nya mi kamu langsung memutuskan sendiri semua nya"ucap Gibran lirih.

"Mas aku hanya memegang janji mu, bahwa jika dia kembali maka hubungan antara kita pun berakhir "ucap Daisy.

"Sayang aku tak ingin kita berakhir karena nyatanya aku jatuh cinta pada mu, setelah lima tahun kita bersama" ucap Gibran.

"Aku hanya tidak ingin merebut kebahagiaan mu mas aku tau sejak kedatangan nya saat itu, kamu langsung melepas rindu yang kamu tahan selama bertahun-tahun, aku lihat binar bahagia di mata mu, dan kedua anak mu sangat bahagia karena mommy nya sudah kembali jadi aku sudah tidak dibutuhkan lagi di sana, dan jika aku pun dibutuhkan itu hanya sebagai pembantu"Ucap Daisy .

"Aku akan mengganti uang yang kamu berikan selama ini, aku menyimpan semua nya tidak ada satupun yang aku bawa,uang yang aku gunakan untuk ongkos itu juga uang tabungan pribadi ku hasil kerja keras ku dulu jadi uang mas yang aku gunakan selama ini adalah biyaya aku makan dan pakaian yang aku tinggalkan semua di kamar yang kita tempati dulu jika kamu tidak ingin melihat nya kamu bisa sumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan atau bakar saja semua nya"ucap Daisy lagi.

"Sudah puas bicara omong kosong itu Mi...suami mana yang me hutangi istri nya atas biyaya hidup yang ia berikan,mi aku tulus mencintai mu aku mohon kembali lah"ucap Gibran.

"Aku tidak bisa mas, kamu sudah bahagia jadi aku juga bahagia aku hanya sedang menunggu keputusan mu, mengurus surat perceraian kita"ucap Daisy tapi Gibran tidak terima atas ucapan Daisy.

Gibran membawa Daisy hendak ke luar tapi Daisy menghentikan nya.

"Mas Gibran jangan begini, aku mohon hentikan"ucap Daisy yang sudah bergetar dada Daisy teras sangat sakit, dia bahkan seperti begitu kesakitan.

"Mas tolong tinggalkan aku, tidak ada guna membawa orang seperti ku kembali"ucap Daisy yang kini terjatuh di lantai tubuhnya sudah sangat lelah.

"Mi sayang bangun mi... jangan seperti ini"ucap Gibran.

"Mi dimana obat mu??..."ucap Gibran.

"Di laci nakas"ucap nya sangat pelan karena menahan rasa sakit yang teramat hingga suara nya hampir tidak terlihat.

"Yang aku mohon bertahan aku akan mengambil obat"ucap Gibran yang berlari setelah membaringkan Daisy di sofa.

"Dimana obat nya ya tuhan aku tidak ingin kehilangan istri ku kenapa-napa"ucap Gibran sambil membuka laci nakas dan dia pun langsung bergegas menuju ke ruang tamu sambil mengambil air dan kembali berlari.

"Mi ini obatnya ayo minum dulu mi aku mohon tetap lah bertahan dan kamu harus baik-baik saja"ucap Gibran.

Daisy langsung meminum obat tersebut, sampai tertelan kemudian dia langsung dibawa ke dalam kamar oleh Gibran, dan dibaringkan nya, pelan-pelan, Gibran langsung menyelimuti tubuh Daisy.

Gibran kembali ke luar dan mengunci pintu setelah memarkir mobil nya di teras rumah nya.

dia mengunci pintu dan bergegas menuju kamar nya, ada sedikit rasa sakit saat melihat keadaan rumah yang cukup sederhana ini, apa lagi ranjang kayu yang kini mereka tempati, Gibran melihat nya sudah sangat tua.

dia yang selalu mengurus semua kebutuhan hidup Daisy dengan sangat sempurna, meski wanita itu tetap memilih untuk hidup sederhana, selama ini tapi tidak lebih menyakitkan dari saat ini.

🌹💖💖💖🌹

pagi hari di desa Daisy, terbangun saat adzan subuh berkumandang, tapi ada satu hal yang membuat dia mematung sejenak saat ia membuka matanya.

saat ini ada pria yang sangat ia rindukan kembali menemani nya tidur, seperti beberapa waktu lalu sebelum mereka berpisah.

Daisy hendak bangkit tapi di tahan oleh tangan kekar tersebut pria tampan itu tidak ingin melepaskan Daisy, walaupun hanya sekejap saja.

"Mas, aku harus bersih-bersih dan sholat,kalau mas masih ngantuk mas tidur saja"ucap Daisy, seakan tak pernah terjadi apa-apa.

"Yang... sebentar saja"ucap Gibran memohon.

"Mas sudah hampir terlambat"ucap Daisy.

"Memang nya setelah solat mau kemana??..yang"ujarnya lagi.

"Aku mau masak untuk sarapan mas dan aku mau buka warung"ucap Daisy, sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh Gibran, istri dari seorang Gibran, membuka warung, apa segitu sulit nya kehidupan Daisy setelah pergi dari rumah.

"Aku tidak mengijinkan mu yang, aku tidak ingin kamu kecapean"ucap Gibran lagi.

"Aku harus bekerja untuk hidup ku, tidak mungkin aku terus bergantung pada mu, yang jelas memiliki anak dan istri"ucap Daisy.

deg..

seperti sebilah pisau yang akan menghujam jantung Gibran, saat ini dia tidak menyangka ternyata selama ini Daisy, bisa berpikir sejauh itu.

"Yang lihat aku"ucap Gibran, tapi Daisy tidak ingin melihat ke arah Gibran dia malah menunduk hingga Gibran mengangkat dagu Daisy, saat itu juga.

"Yang ko bisa kamu berpikir seperti itu, kamu sadar dimana letak kesalahan nya, nyonya Gibran, yang paling kucintai aku ini suamimu dan sampai kapan pun aku berhak untuk bisa memberikan nafkah lahir untuk mu,meski nafkah batin tidak pernah aku berikan dan jika kamu siap, kapan pun aku akan memberikan nya"ucap Gibran, sambil menatap kearah Daisy.

Gibran langsung memeluk dan mencium puncak kepala Daisy yang terus terdiam.

"Pergilah katanya kamu ingin mandi dan sholat tapi setelah itu kamu tidak boleh beraktifitas lagi"ucap Gibran.

Daisy pun bangun dan membersihkan diri, setelah itu dia memakai pakaian nya dan langsung sholat, setelah selesai solat dia merapihkan penampilan nya dan hendak pergi ke luar kamar tapi Gibran langsung mengangkat tubuh nya dan membawa nya ke atas ranjang.

"Sayang kamu itu bandel sekali aku harus menghukum mu "ucap Gibran, yang hendak mengungkung nya, tapi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu sambil memanggil Daisy.

"Nona Daisy"ucap BI Maryam.

setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya pintu terbuka menampakkan wajah tampan yang baru bangun.

"Maaf anda siapa ya?..."ucap BI Maryam, yang kaget karena tiba-tiba ada seorang pria di rumah Daisy.

"Saya... suaminya nyonya Daisy"ucap Gibran yang menekankan kata nyonya.

"Bi sudah datang silahkan masuk, dan kenal kan dia mas Gibran dari ibukota baru datang semalam"ucap Daisy.

"Yang..."ucap Gibran yang protes karena tidak memberi tahu bahwa dia suami Daisy.

"Apa??...sih mas , kenapa??...salah lagi"ucap Daisy.

"Terserah deh"ucap Gibran yang kini mengenakan t-shirt dan celana pendek nya.

Gibran ngambek dan duduk di kursi ruang keluarga, sementara Daisy menjelaskan bahwa dia minta BI Maryam membantu nya untuk kegiatan nya saat ini karena Gibran, tidak akan mengijinkan nya beraktifitas seperti yang ia inginkan saat ini.

"Mi... sudah selesai belum bergosip nya!!"teriak Gibran.

"Tunggu sebentar mas aku sedang buat sarapan untuk mu"ucap Daisy.

"Sayang bukan nya sudah ada bibi yang membantu ,ya sudah kamu kesini dulu"ucap Gibran tidak bisa terbantahkan, untuk saat ini Daisy ingin menuruti semua keinginan suaminya, setelah Gibran pergi dia bisa bebas beraktifitas.

sementara Gibran, tiba-tiba mendapatkan telpon dari istrinya bahwa dia harus segera kembali ke ibukota karena putri nya sakit keras, dia begitu dilema untuk meninggalkan Daisy saat ini.

"Mi sayang aku ijin pulang dulu ke ibukota kamu ikut ya sekalian periksa kesehatan mu, dan obat mu sudah hampir habis"ucap Gibran.

"Tidak mas kamu saja yang pergi, sekarang kamu sudah tau aku tinggal di mana, jadi gampang jika kamu ingin mengirim surat cerai"

"Mi..!!"bentak Gibran hingga membuat BI Maryam kaget dan menjatuhkan piring yang hendak di tata di atas meja.

"Mas... please"

"Tidak mi sekali aku bilang tidak , ya tidak kamu dengar gak sih"ucap Gibran.

Daisy hanya bisa diam dan pergi dari hadapan Gibran yang frustasi.

Episodes
1 #Duka#
2 #Senyuman#
3 #kepergok#
4 #Tak mau tau#
5 #Rasa yang aneh#
6 #pergi #
7 #kehilangan#
8 #Tak bisa lepas lagi#
9 #Bertemu dengan nya#
10 #Ikuti kata. hati#
11 #Daisy sakit#
12 #Bertemu tapi tidak menyapa#
13 #Pulang ke tempat ayah#
14 #Paksaan Rayendra#
15 #Pedih#
16 #Tak bisa menyentuh#
17 #Murung#
18 #Berpisah#
19 "Mi apa Mimi#
20 #Terlacak#
21 #kecelakaan#
22 #Remi berpisah#
23 #Sesal Gibran#
24 #Bersama Rayendra#
25 #Bertahan sendiri#
26 #Menolong Gibran#
27 #Positif #
28 #Wina#
29 #Tinggal bersama#
30 #melahirkan#
31 #positip#
32 #Takut ngidam#
33 #Sakira#
34 #Rayan bertemu dengan nya#
35 #Lebih dekat#
36 #Membantu#
37 #Lupa#
38 #Masih diam#
39 #Daisy kembali#
40 #Berbagi#
41 #Tidak ingin pulang#
42 #Belum bisa kembali#
43 #Kolam cinta#
44 #Tidak peka#
45 #Kecemburuan Rayan#
46 #Percuma#
47 #Berhenti berharap#
48 #Hujan Air mata#
49 #Mengalah#
50 #Kembali ke kota#
51 #Rumah ku#
52 #Hari pertama setelah menikah#
53 #Salah paham#
54 #Lemah#
55 #Lemah 2#
56 #Positif#
57 #Datangnya masalalu#
58 #Baby Boy#
59 "Baby boy 2#
60 #Jebakan#
61 #David#
62 #Kemunculan calon pewaris#
63 #Guna-guna#
64 #Jalan bertiga#
65 #Sepi#
66 #Kembali pulang#
67 #Semakin dekat#
68 #Lamaran#
69 #Menegakkan#
70 #Jangan pergi#
71 #Bertemu#
72 #Masih Amnesia#
73 #Mencintaimu adalah ingin ku#
74 #Tidak makan#
75 #Anya sakit#
76 #Mengantar Anya#
77 #Pernikahan#
78 #Tidak pulang#
79 #Riki sakit#
80 #Kesabaran di uji"
81 #Halal#
82 #Hari pertama jadi imam#
83 #Hari kedua setelah menikah#
84 #Resmi#
85 #Resmi#
86 #Ricky mabuk#
87 #Kecemburuan Agam#
88 #Tangung jawab#
89 #perhatian#
90 #Merindukan#
91 #Bertahan demi janji#
92 #Bertemu Sherina#
93 #Cinta tanpa pamrih#
94 #Rujuk kembali#
95 #Khilaf#
96 #Terpaksa membenci#
97 #Sherina muntah#
98 #Tidak akan kutinggalkan#
99 #Meminta Restu#
100 #Akhiri#
101 #Pertengkaran#
102 #perhitungan#
103 #Perempuan menang begitu#
104 #Berdamai dengan keadaan#
105 #Tidak mendapatkan keduanya#
106 #Pantai#
107 #Pantai dua#
108 #Hari bahagia#
109 #Syukuran rumah baru#
110 #Tak mau tahu#
111 #Kejutan#
112 #Rapatt#
113 #Berenang di Empang#
114 #Hamil#
115 #Terlalu over#
116 #Pertengkaran#
117 #Karma#
118 #Tidak punya siapa-siapa#
119 #Selalu ada#
120 #Merah#
121 #Luka dan cinta#
122 "Salah faham#
123 #Masalalu Haidar#
124 #Kepergian Novita#
125 #Rindu mommy#
126 # Rindu Mommy #
127 #Pilu#
128 #Hotdog#
129 #Pulang ke Mension#
130 #Tangis pilu Natali#
131 #Duka Natali#
132 #Agis merajuk#
133 #Halalkan#
134 #Ada#
135 "Buccin nya Haidar#
136 #Haidar mabuk#
137 #Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138 #Sangat mencintai#
139 #Menikah#
140 #Liburan di pantai#
141 #Mimpi buruk Rayan#
142 #Ayah dan anak sama saja#
143 #Tempat ternyaman untuk Agista#
144 #Mencari koki#
145 #lebai#
146 #Ratu#
147 #Bunuh diri#
148 "Anak Daddy#
149 #Ember#
150 #Kemarahan David#
151 #Makan malam yang gagal#
152 #Menguras tabungan#
153 #Cafe N.A#
154 #Membuka Cafe#
155 #Sakit hati#
156 #Lamaran#
157 #Batal menikah#
158 #Rasa kesal#
159 #Sulit#
160 #Bertemu David#
161 #Tidak menikah#
162 #Tidak menikah#
163 #Karma#
164 #Permohona dari Rayan#
165 #Permohonan Rayan 2#
166 #Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167 #Rahasia besar terbongkar#
168 #Kimberly#
169 #Jangan tinggalkan aku#balasan
170 #Agis siuman#
171 #Agista siuman#
172 #Agis pulang.
173 Promosi
174 #Karma mulai datang#
175 #Bertemu Daddy#
176 #David menangis#
177 #Sampai akhir#
178 #Masih disini#
179 #Pindah rumah#
180 #Positif#.
181 #Positif 2 #
182 #Sampai nanti#
183 #Cinta Ray#
184 #Ngidam#
185 #Tidak mungkin#
186 #Rencana pernikahan#
187 #Hari bahagia#
188 #Mengejar#
189 #Semakin cinta#
190 #Wajar#
191 #Jadian#
192 #Tumbuh dan bersemi#
193 #Tidak merasa bersalah#
194 #Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195 #Agis hilang#
196 #Rebutan anak dan cucu#
197 #Tinggal di Mension#
198 #Pulang kampung#
199 #Keluarga#
200 #Akhir bahagia#
201 Pengumuman.
Episodes

Updated 201 Episodes

1
#Duka#
2
#Senyuman#
3
#kepergok#
4
#Tak mau tau#
5
#Rasa yang aneh#
6
#pergi #
7
#kehilangan#
8
#Tak bisa lepas lagi#
9
#Bertemu dengan nya#
10
#Ikuti kata. hati#
11
#Daisy sakit#
12
#Bertemu tapi tidak menyapa#
13
#Pulang ke tempat ayah#
14
#Paksaan Rayendra#
15
#Pedih#
16
#Tak bisa menyentuh#
17
#Murung#
18
#Berpisah#
19
"Mi apa Mimi#
20
#Terlacak#
21
#kecelakaan#
22
#Remi berpisah#
23
#Sesal Gibran#
24
#Bersama Rayendra#
25
#Bertahan sendiri#
26
#Menolong Gibran#
27
#Positif #
28
#Wina#
29
#Tinggal bersama#
30
#melahirkan#
31
#positip#
32
#Takut ngidam#
33
#Sakira#
34
#Rayan bertemu dengan nya#
35
#Lebih dekat#
36
#Membantu#
37
#Lupa#
38
#Masih diam#
39
#Daisy kembali#
40
#Berbagi#
41
#Tidak ingin pulang#
42
#Belum bisa kembali#
43
#Kolam cinta#
44
#Tidak peka#
45
#Kecemburuan Rayan#
46
#Percuma#
47
#Berhenti berharap#
48
#Hujan Air mata#
49
#Mengalah#
50
#Kembali ke kota#
51
#Rumah ku#
52
#Hari pertama setelah menikah#
53
#Salah paham#
54
#Lemah#
55
#Lemah 2#
56
#Positif#
57
#Datangnya masalalu#
58
#Baby Boy#
59
"Baby boy 2#
60
#Jebakan#
61
#David#
62
#Kemunculan calon pewaris#
63
#Guna-guna#
64
#Jalan bertiga#
65
#Sepi#
66
#Kembali pulang#
67
#Semakin dekat#
68
#Lamaran#
69
#Menegakkan#
70
#Jangan pergi#
71
#Bertemu#
72
#Masih Amnesia#
73
#Mencintaimu adalah ingin ku#
74
#Tidak makan#
75
#Anya sakit#
76
#Mengantar Anya#
77
#Pernikahan#
78
#Tidak pulang#
79
#Riki sakit#
80
#Kesabaran di uji"
81
#Halal#
82
#Hari pertama jadi imam#
83
#Hari kedua setelah menikah#
84
#Resmi#
85
#Resmi#
86
#Ricky mabuk#
87
#Kecemburuan Agam#
88
#Tangung jawab#
89
#perhatian#
90
#Merindukan#
91
#Bertahan demi janji#
92
#Bertemu Sherina#
93
#Cinta tanpa pamrih#
94
#Rujuk kembali#
95
#Khilaf#
96
#Terpaksa membenci#
97
#Sherina muntah#
98
#Tidak akan kutinggalkan#
99
#Meminta Restu#
100
#Akhiri#
101
#Pertengkaran#
102
#perhitungan#
103
#Perempuan menang begitu#
104
#Berdamai dengan keadaan#
105
#Tidak mendapatkan keduanya#
106
#Pantai#
107
#Pantai dua#
108
#Hari bahagia#
109
#Syukuran rumah baru#
110
#Tak mau tahu#
111
#Kejutan#
112
#Rapatt#
113
#Berenang di Empang#
114
#Hamil#
115
#Terlalu over#
116
#Pertengkaran#
117
#Karma#
118
#Tidak punya siapa-siapa#
119
#Selalu ada#
120
#Merah#
121
#Luka dan cinta#
122
"Salah faham#
123
#Masalalu Haidar#
124
#Kepergian Novita#
125
#Rindu mommy#
126
# Rindu Mommy #
127
#Pilu#
128
#Hotdog#
129
#Pulang ke Mension#
130
#Tangis pilu Natali#
131
#Duka Natali#
132
#Agis merajuk#
133
#Halalkan#
134
#Ada#
135
"Buccin nya Haidar#
136
#Haidar mabuk#
137
#Kecewa untuk yang kedua kalinya#
138
#Sangat mencintai#
139
#Menikah#
140
#Liburan di pantai#
141
#Mimpi buruk Rayan#
142
#Ayah dan anak sama saja#
143
#Tempat ternyaman untuk Agista#
144
#Mencari koki#
145
#lebai#
146
#Ratu#
147
#Bunuh diri#
148
"Anak Daddy#
149
#Ember#
150
#Kemarahan David#
151
#Makan malam yang gagal#
152
#Menguras tabungan#
153
#Cafe N.A#
154
#Membuka Cafe#
155
#Sakit hati#
156
#Lamaran#
157
#Batal menikah#
158
#Rasa kesal#
159
#Sulit#
160
#Bertemu David#
161
#Tidak menikah#
162
#Tidak menikah#
163
#Karma#
164
#Permohona dari Rayan#
165
#Permohonan Rayan 2#
166
#Rencana balas dendam Leon untuk Agis#
167
#Rahasia besar terbongkar#
168
#Kimberly#
169
#Jangan tinggalkan aku#balasan
170
#Agis siuman#
171
#Agista siuman#
172
#Agis pulang.
173
Promosi
174
#Karma mulai datang#
175
#Bertemu Daddy#
176
#David menangis#
177
#Sampai akhir#
178
#Masih disini#
179
#Pindah rumah#
180
#Positif#.
181
#Positif 2 #
182
#Sampai nanti#
183
#Cinta Ray#
184
#Ngidam#
185
#Tidak mungkin#
186
#Rencana pernikahan#
187
#Hari bahagia#
188
#Mengejar#
189
#Semakin cinta#
190
#Wajar#
191
#Jadian#
192
#Tumbuh dan bersemi#
193
#Tidak merasa bersalah#
194
#Kejahatan tidak akan pernah abadi#
195
#Agis hilang#
196
#Rebutan anak dan cucu#
197
#Tinggal di Mension#
198
#Pulang kampung#
199
#Keluarga#
200
#Akhir bahagia#
201
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!