Setelah satu jam lamanya mereka makan dan berbincang kini Daisy, memutuskan untuk pulang karena sahabat nya tidak bisa menemani nya bermain di pantai, karena kekasih nya harus segera pergi ke kantor bersama dengan nya.
Di perjalanan Daisy, melihat seseorang yang dulu pernah ia kagumi, sedang berdiri di samping mobil sport nya, bersama dengan kekasih baru nya seperti yang dia tau dari media sosial yang selalu ia ikuti.
Daisy, berandai-andai dalam benaknya saat ini andaikan kedua orang tua nya masih hidup, mungkin saat ini dia akan kuliah di kampus yang sama dengan pria tersebut, dan mungkin juga dialah yang akan berdiri di samping nya seperti saat ini, tapi kemudian Daisy, menepis semua itu dia kembali fokus dengan ponselnya.
Daisy, mengetik sebuah pesan yang ditujukan kepada penjaga makam bahwa hari ini dia tidak jadi berziarah ke makam kedua orang tua nya, tapi dia tetap akan mentransfer uang untuk penjaga makam tersebut, yang telah berjasa merawat makan kedua orang tua nya.
"Ayah bunda Daisy, minta maaf hari ini tidak jadi berkunjung ke rumah kalian, karena Daisy, harus berjuang untuk mendapatkan rumah kita kembali, do'a kan saja supaya semua nya mendapatkan kemudahan, setelah rumah itu di tebus, Daisy, janji akan mengadakan syukuran dan berkurban untuk kalian"gumam Daisy, Gadis yang memiliki sifat yang sangat mulia.
Gadis itu tidak pantang menyerah, saat ini dia bahkan tidak, pernah bolos kerja meski tubuhnya merasa sangat lelah seperti saat ini, setelah kepulangan nya dari tempat tinggal nya dulu dia mengistirahatkan tubuh nya sejenak sebelum jam kerja nya di mulai, saat ini adalah bagian sip malam .
Daisy, membaringkan tubuhnya di atas kasur berukuran kecil, yang ia beli setelah tiga bulan tinggal di sana, sementara sebelumnya ia hanya tidur beralaskan karpet lantai beralas selimut tebal yang ia bawa dari rumah nya, dan barang-barang peninggalan kedua orang tua nya dia hibahkan pada tetangga nya kecuali barang berharga bagi nya,yaitu sebagian baju kedua orang tua nya ia bawa dalam koper berukuran besar, di sana juga terdapat surat berharga dan beberapa album foto, kenangan saat mereka berdua masih hidup.
Daisy, yang hanya anak tunggal dia tidak memiliki saudara lainnya, semenjak kepergian kedua orang tua nya dia hidup sebatang kara, meski ada beberapa tetangga yang menawarkan nya tumpangan hidup tapi Daisy, menolak nya karena tidak ingin bergantung pada rasa iba orang di sekitar nya dia juga punya keinginan untuk menebus rumah peninggalan orang tua nya itu.
Alarm pun berbunyi, saat ini waktu menunjukan pukul lima sore, itu artinya sudah waktunya dia bangun dan bersiap untuk pergi bekerja.
Daisy, menggeliat mencoba bangun dari mimpi-mimpi indahnya sudah cukup kebahagiaan di dunia mimpi, saat ini dia harus bangun untuk menghadapi kenyataan hidup, yang sungguh berbanding terbalik dari dunia mimpi, kehidupan kerasnya harus segera ia lalui di malam nanti, rasa lelah dan kantuk nya akan menjadi makanan pokok nya di setiap malam kala sip malam tiba.
Setelah mandi dan berganti pakaian dengan pakaian kerja khas pelayan minimarket, tempat ia bekerja,kini saatnya ia mengisi perut sebelum dia memulai pekerjaan nya, dan itu artinya di pukul lima sore ini adalah jam makan malam nya.
Daisy, membuka pintu kontrakan tersebut, dan berjalan menggunakan sandal jepit, dia ingin pergi ke warung untuk membeli makanan seperti biasanya ia singgah di sebuah warteg yang tidak jauh dari rumah kontrakan nya.
Tidak lama dia pun kembali, dia kaget melihat ada dua orang berdiri di teras kontrakan milik nya.
"Maaf cari siapa ya"ucap Daisy.
"Kami mahasiswa baru di kost depan benar ini dengan Daisy, yang suka menerima jasa mencuci"ucap kedua nya.
"Betul mbak, tapi malam ini saya akan masuk kerja dan tidak bisa menerima laundry"ucap Daisy.
"Kami juga hanya ingin bertanya jadwal anda mencuci"ucap salah satu nya.
"Dua hari sekali mbak"jawab Daisy singkat.
"Baiklah berapa kira-kira kami harus membayar"ucap mereka lagi.
"Tergantung jenis baju dan kerumitan nya, tanya saja sama langganan saya"ucap Daisy lagi.
"Baiklah kalau begitu saya permisi"ucap kedua nya, mereka berdua sebenarnya adalah orang suruhan Rayendra, yang kini tengah berdiri menatap ke arah mereka dari atas balkon, setelah mencari tau tentang gadis itu, dia semakin penasaran dan ada rasa, mungkin bisa dibilang rasa iba, pada wanita cantik itu.
Rayendra, tersenyum saat Daisy, tak sengaja melihat ke arah nya, begitu juga Daisy, dia balas mengangguk ramah.
Lalu perempuan itu masuk, dengan membawa satu kantong plastik berisi nasi Padang dengan beberapa lauk makan didalam nya.
Daisy, langsung mencuci tangan,lalu mengambil peralatan makan nya, dia duduk lesehan di depan tv yang tidak jauh dari tempat tidur tersebut, Daisy hanya mengganti-ganti saluran sembari menyuap kan makanan tersebut kedalam mulutnya.
Hingga makanan tersebut habis tak bersisa, dia langsung mencuci tangan nya lalu mengelap bibirnya dan minum air setelah itu dia langsung bersiap untuk pergi menggunakan motor kesayangan nya yang dia ambil tadi, saat kembali ke tempat tinggal nya.
Motor itu masih terlihat baru, karena orang tua nya memberikan itu untuk kendaraan nya, saat berencana untuk kuliah.
Motor itu dia titip di rumah tetangga nya, setelah kepergian kedua orang tua nya, baru kali ini dia ambil rencananya dia akan menggunakan itu untuk bolak-balik ke tempat kerja dan kontrakan nya itu, agar tidak boros.
Setelah mengunci pintu kontrakan yang ia tempati, akhirnya dia berangkat menggunakan motor kesayangan nya itu, hingga sampai di sebuah supermarket saat ini dia langsung memarkirkan motor tersebut di tempat parkir para karyawan,biasa menyimpan kendaraan mereka.
Dia langsung di sambut sahabat,satu pekerjaan nya, saat itu juga, sambil langsung melakukan pengecekan barang dan harga yang tertera di setiap tak tempat penyimpanan berbagai produk, agar mempermudah para pembeli untuk mengetahui harga-harga dari setiap produk yang dijual di supermarket tersebut.
Daisy, saat ini tengah memajang dan mengganti stiker harga barang dan menempel kan harga di depan produk tersebut, saat dia sedang berjongkok sambil memegang snack di tangan nya tiba-tiba sebuah tangan kekar, mengambil snack tersebut, dan berkata"Terimakasih atas bantuan nya"ucap laki-laki tampan yang kini menatap ke arah nya sambil tersenyum.
"Sama-sama, kenapa tidak ambil yang itu kan sama"ucap Daisy.
"Tapi, saya mau yang sedang kamu pegang gimana?.. dong"ujar pria itu lagi.
"Ya ambilah tidak masalah ini juga masih banyak"ucap Daisy, sambil menunjuk ke kerajaan yang berisi penuh dengan berbagai Snack.
"Aku punya ide, besok hari ulang tahun kucing ku, aku akan memborong semua jenis makanan yang ada di sini untuk dibagikan kepada warga sekitar kost"ucap nya.
"Jika, anda mau pesan silahkan kebahagiaan kasir saya bukan bagian itu, dan jika pemesanan bisa di catat di sana sekaligus pembayaran"ucap Daisy, dengan sabar, menghadapi pria yang sedikit membuat nya kesal.
"Aku tau itu, tapi aku ingin kau membantu bukan nya kita adalah tetangga"ucap nya lagi, sambil tersenyum manis.
"Tetangga sih tetangga tapi saya sedang berada di jam kerja"ucap Daisy, sambil menatap malas ke arah pria itu.
"Bukan nya kamu juga melayani pembeli, dan jika barang supermarket ini ada yang borong otomatis anda juga mendapat bonus"ucap nya tak ingin dibantah.
"Baiklah ikut saya"ucap Daisy, sambil mendatangi bagian kasir dan langsung berkata.
"Layani tuan ini dia ingin membeli dengan jumlah besar aku sedang sibuk" ujar Daisy, pada Annan , sahabat nya yang saat ini bekerja di bagian kasir.
"Silahkan tuan mau pesan apa?"ucap Ananta kasir tersebut.
"Saya ingin memborong semua bahan makanan yang ada di supermarket ini dan tolong di kemas seperti yang saya inginkan"ucap Rayendra.
"Baik, tuan sesuai permintaan anda"ucap Ananta.
Rayendra pun memberikan kartu ajaibnya saat ini, yang membuat semua orang yang ada di sana melongo terkagum-kagum, karena pria tampan itu juga termasuk pria mapan.
"Satu lagi nona, tolong berikan ini pada wanita tadi sebagai bonus, dan jangan beritahu dia kalau itu dari saya bilang saja dari bos Anda"ucap Rayendra, yang memberikan amplop tebal pada Annan.
Sontak dia langsung membulat sempurna saat melihat amplop tebal tersebut.
...🌹💖💖💖🌹...
Setelah hari itu, akhirnya Daisy, mendapatkan hari libur rencananya saat ini adalah untuk mencuci pakaian mereka yang sudah pasti menumpuk mesin cuci nya hanya satu dan sebagian lagi dia kucek pake tangan.
Hari ini masih hari yang sangat melelahkan, tapi saat ini dia dibantu sang ahli dari sebelah, dia bekerja sama dengan wanita paruh baya tersebut.
Saat sedang asik mencuci tiba-tiba ada dua orang yang waktu itu datang ke rumah nya membawa satu keranjang penuh baju kotor tapi anehnya baju itu baju baru semu dan masih ada cap nya.
Satu hal lagi itu semua adalah baju pria, selama ini ia selalu mencuci baju bekas pakai dan bukan baju baru.
Daisy, hendak bertanya tapi, kedua wanita itu langsung menjawab rasa penasaran nya.
"Itu milik tuan kami"ucap mereka sambil tersenyum.
"Owh baik'lah"ucap nya.
Setelah menerima keranjang cucian tersebut Daisy, langsung membawa nya ke wadah yang paling besar merendam nya sebentar.
Cuci mencuci selesai jam tiga sore, setelah itu dia langsung bergegas menuju kamar kost masing-masing yang memiliki cucian dia menjemur nya di tempat mereka dan satu yang membuat dia terkejut,di bagian kost no satu ada yang memakai jasa cuci nya, padahal di sana sudah ada mesin cuci nya.
Daisy, langsung berjalan menuju kamar tersebut dan ternyata setelah ia mengetuk pintu kamar, dia langsung kaget karena yang membuka pintu adalah seorang pria bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek.
"Maaf tuan mungkin saya, salah kamar"ucap Daisy, sambil berbalik hendak pergi tapi tangan Daisy, ditarik oleh Rayendra.
"Kamu tidak salah kamar, mereka adalah orang-orang ku"ucap Rayendra.
"Ini cucian anda, bisa jemur sendiri bukan" ucap Daisy.
"Bisa sih tapi saya sedang mengerjakan tugas ,ujar Rayendra, berbohong.
"Terus dimana tempat jemuran nya"ucap Daisy.
"Mari masuk,maaf buat kamu repot tapi saya janji akan memberikan bonus untuk mu nanti"ujarnya lagi.
"Heumm...mister bonus"ucap Daisy.
"Hehehehe.... maaf"ucap Rayendra, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
Daisy, langsung menjemur pakaian milik pria itu, dengan sangat baik dan rapi, sementara Rayendra, yang kini tengah berkutat dengan laptop nya, menghentikan jari nya sebentar dia memandangi gadis cantik yang kini tengah menjemur pakaian milik nya.
Dia merogoh laci yang ada di bawah meja di hadapan nya dia mengambil beberapa lembar uang berwarna merah lalu memasukkan nya kedalam amplop.
"Tuan, saya sudah selesai "ucap Daisy yang kini langsung pergi dari tempat itu.
"Tunggu nona"ucap Rayendra.
"Bayaran nya, bisa tuan transfer nanti"ucap Daisy, sopan.
"Tunggu dulu, ini bonus nya, nanti bayaran nya saya transfer"ucap Rayendra yang langsung memberikan amplop di tangan Daisy.
"Maaf tuan saya tidak bisa menerima ini "ucap Daisy.
"Anggap saja itu, sebagai dp pembayaran jasa mu"ucap Rayendra lagi.
"Baiklah saya anggap ini adalah upah saya anda tidak perlu transfer lagi"ucap Daisy.
"Terserah kamu saja"ujarnya.
Daisy pun pergi, dia menuruni tangga sambil bersenandung, dan itu terdengar merdu di telinga Rayendra yang kini berdiri memperhatikan nya dari lantai dua kamar nya.
Rayendra tersenyum,lalu menarik nafas dalam-dalam setelah itu dia hembuskan.
Entah bagaimana caranya agar dia bisa membantu wanita itu untuk menebus rumah nya, bukan dia tidak memiliki uang tapi wanita itu tidak akan mungkin menerima bantuan nya langsung, dia sebenarnya tidak tega melihat nya bekerja siang dan malam,di usia nya yang seharusnya dia lalui dengan belajar dan bermain.
Bukan tanpa alasan Rayendra, teringat sang adik yang sudah lama di panggil oleh yang maha kuasa, dan Daisy memiliki senyum yang indah persis dengan almarhum adiknya saat ia tersenyum dulu.
Sementara kini dia melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan adiknya saat ia tersenyum.
Rayendra, kembali berdiri di balkon kamar nya, dia memperhatikan gadis itu,kini sedang menerima tamu di depan teras nya, tapi tamu itu tidak terlihat asing untuk nya, siapa pria itu bagi Daisy.
Tidak lama mereka pun duduk di teras depan sambil meminum sesuatu yang di suguhkan oleh Daisy.
Terlihat Gadis itu tersenyum manis pada pria itu dan entah kenapa? ada rasa tidak suka di benak Rayendra saat ini.
"Kenapa bisa seperti ini"ucap Rayendra lirih.
Setelah lama mengamati mereka berdua, Rayendra pun kembali ke dalam kamar nya Karena dia mendengar suara handphone nya berbunyi nyaring.
Rayendra, langsung mengeratkan kepalan tangan nya saat ini dia tidak bisa terima wanita yang selama ini ia rindukan ternyata terbukti berselingkuh dengan teman nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments