Sheila Oktarani, wanita itu adalah janda beranak satu, dia selalu memanggil Rayendra Honey, atau sayang itu adalah kebiasaan nya sebenarnya wanita itu adalah wanita yang selalu membuat Rayendra kagum dengan kegigihan nya hidup sendiri di luar negeri tanpa sanak saudara dan dalam keadaan hamil muda, Sheila selalu membantu nya mengantar ia pulang saat ia tengah mabuk berat.
Bahkan setiap kali dia belum sarapan, Sheila selalu mengirimkan sarapan pagi untuk nya semenjak Rayendra menolong tepat saat akan melahirkan anak nya itu tak hanya menemani tapi juga memberikan nama belakang nya pada putrinya, bahkan dia rela menjadi ayah untuk anak nya itu, Rayendra selalu menjaga putri dari Sheila ketika wanita itu bekerja disela kesibukan wanita itu.
Itulah kenapa hubungan mereka terjalin hingga saat ini, bahkan saat Rayendra, hendak di jemput pulang oleh kedua orang tua nya akhirnya Rayendra membawa serta wanita itu dan juga putri nya, walaupun tidak satu pesawat dengan nya Sheila dan putri nya berada di dalam pesawat lain.
Daisy, langsung pergi menjauh dari mereka, meski Rayendra terus memang, nya saat ini tapi Daisy, tidak menghiraukan nya wanita itu pergi dengan motor nya.
Sementara itu barang-barang milik Daisy, masih berada di samping Rayendra dan Sheila.
"Ada apa? apa Green, sakit lagi"ucap Rayendra.
"Iya, honey dia meminta bertemu dengan mu, aku tidak tau harus apa sudah kucoba untuk memberikan dia pengertian bahwa kamu bukan lah Daddy nya, tapi dia tidak pernah mau mengerti"ucap Sheila Oktarani sendu.
"Untuk apa mengatakan itu padanya, dia masih terlalu kecil untuk menerima semua itu biarkan dia tetap memanggil ku Daddy, asalkan dia bahagia aku tidak keberatan"ucap Rayendra.
"Tapi, dengan begitu semua wanita akan menjauh dari mu, karena salah paham aku tidak ingin itu terjadi,aku tidak ingin kami menjadi beban untuk mu"ucap nya sendu.
Sementara Rayendra tersenyum kearah Sheila, lalu menggenggam tangan wanita itu dia berusaha meyakinkan Sheila.
"Itu tidak akan berpengaruh untuk ku , kalau pun, mereka tidak mau padaku aku masih ada kamu yang selalu setia kepadaku"ucap Rayendra sambil tersenyum.
Rayendra membereskan barang-barang milik Daisy, saat itu juga memasukkan barang itu ke bagasi mobil nya.
"Honey, kamu mau pulang atau masih ingin tinggal di sini"ucap Sheila.
"Ya aku harus menjelaskan sesuatu pada padanya"ucap Rayendra.
Sementara Daisy kini tengah berada di sebuah cafe, dia sedang tidak ingin sendiri karena bayangan kejadian tadi.
Daisy, baru kembali saat hari sudah petang hari ini dia tidak masuk kerja dan rencananya dia akan masuk kerja besok, karena satu bulan lagi dia akan pergi ke Hongkong bersama teman satu pekerjaan nya saat ini.
Sesampainya di rumah kontrakan tersebut dia terkejut karena semua bekal yang ia tinggalkan ada di teras rumah nya dalam keadaan masih utuh, Daisy melihat seseorang tengah berdiri menatap ke arah nya dari arah balkon kamar tempat kost yang berhadapan dengan kontrakan nya itu.
Daisy, buru-buru mengalihkan pandangannya lalu bergegas masuk setelah mengamankan motor nya di teras rumah kontrakan yang kini ia tempati.
Tiba-tiba handphone nya berbunyi menandakan bahwa ada pesan masuk dari pria itu.
💌"Temui aku, sekarang juga di cafe depan"Rayendra.
💌"Aku ngantuk"balas Daisy.
💌"Baiklah aku akan langsung datang ke kontrakan mu"ucap Rayendra.
💌"Iya... baiklah-baiklah aku pergi tapi setelah mandi"ucap Daisy yang kini terpaksa bangkit dari rebahan nya.
Daisy pun bersiap setelah mandi dan berpakaian dia merapihkan rambutnya dan menguncir rambut nya saat itu juga setelah dirasa rapih setelah menggunakan skin care dan memakai pewarna bibir, agar bibir nya tidak nampak kering dia pun meraih tas selempang nya dan memasukkan dompet dan handphone nya lalu meraih kunci rumah dan kunci motor.
Daisy keluar dari rumah tersebut dan mengunci pintu nya, setelah itu dia menurunkan motor nya dari teras rumah dan lanjut menghidupkan mesin nya lalu bersiap dan pergi.
Hanya butuh waktu lima menit dia sudah sampai di cafe depan jalan raya, dia langsung turun setelah mengunci motor nya ia berjalan masuk ke dalam sambil celingukan tapi seorang pelayan yang mengenalinya seperti foto yang sudah di tunjukkan.
Pelayan itu membawa Daisy ke kesebuah private room saat Daisy masuk dilihat nya disana sudah ada Rayendra yang kini tersenyum manis ke arah nya.
Daisy pun berjalan menghampiri pria itu yang kini duduk di sofa sambil menikmati secangkir kopi.
"Duduk lah"ucap Rayendra.
"Katakan apa yang ingin Abang katakan, aku sedang buru-buru"ucap Daisy, yang kini duduk di hadapan Rayendra.
"Santai lah dulu masih banyak yang harus kita bicarakan apa?kamu mau pesan sesuatu"ujarnya sambil tersenyum.
"Aku tidak haus"ucap Daisy.
"Ayolah Daisy, aku yang bayar"ucap Rayendra.
"Aku masih mampu membayar untuk satu gelas minuman dan makanan di sini hanya saja aku tidak haus dan tidak laper"ucap nya sedikit kesal.
"Baiklah sayang aku tak akan memaksa"ucap Rayendra.
"Abang jangan pernah memanggil ku begitu"ucap nya .
"Kenapa? apa.. aku salah memanggil nama kekasih ku sendiri"ucap Rayendra datar, dia tidak suka ada yang melarang nya.
"Aku bukan kekasih mu, dan apa! kamu lupa dengan istri mu sendiri"ucap Daisy .
"Istri yang mana? sayang"ucap nya lagi.
"Masih pura-pura lupa lagi, sudahlah aku akan pergi jika tidak ada yang penting lebih baik aku pulang, aku sudah ngantuk dan besok aku kerja"ucap Daisy yang bangkit dan hendak pergi tapi tangan nya di tarik Rayendra, hingga dia jatuh ke pangkuan pria itu.
"Abang apa-apaan lepas"ucap Daisy.
"Aku tidak akan melepaskan mu, sebelum kamu janji gak akan pulang dulu sebelum kita selesai bicara"ucap Rayendra.
"Baiklah aku janji tapi lepaskan dulu"ucap Daisy ketus.
"Ok, sekarang kamu pesan makanan dan minuman dulu setelah itu kita bicara"pinta Rayendra.
"Sudah kubilang aku"
"Aku yang lapar, apa kamu tega membiarkan Abang mu ini kelaparan calon istri ku tega sekali"ucap Rayendra dengan ekspresi sedih yang di buat-buat.
"Aku bukan calon istri mu"ucap Daisy tegas.
"Aku yang berhak menentukan"ucap Rayendra santai.
"Kamu pikir kamu itu siapa?"ucap Daisy yang langsung berdiri.
Tapi lagi-lagi tangan Daisy di tarik oleh Rayendra yang kini menatap lekat wajah cantik itu.
"Aku sudah cukup bersabar jika tidak ada hal penting aku akan segera pergi"ucap Daisy.
........................
Dua jam sudah mereka berada di ruang private tersebut hanya ada ketegangan dan air mata setelah Rayendra, memaksa mencumbu bibir gadis itu saking kesalnya dengan penolakan terhadap dirinya.
"Aku tidak ingin, bertemu dengan Abang lagi Abang jahat Abang tidak punya hati "ucapnya
"Kamu, tidak akan pernah bisa pergi jauh dari ku, sekali pun kamu ingin Daisy sayang" ucap Rayendra yang kini masih menghimpit tubuh itu di sofa..
"Daisy benci Abang! mulai besok Daisy,janji pada diri sendiri akan pergi jauh dari Abang "ucap Daisy.
"Lakukan jika kamu bisa sayang, tapi aku jamin kamu tidak akan bisa melakukan itu, karena aku tidak akan membiarkan nya"ucap Rayendra tegas.
Sementara Daisy, sedari tadi hanya berderai air mata, sekalipun dia tetap bersama dengan pria itu kelak hanya akan ada air mata, karena perbedaan antara mereka berdua, dan satu lagi Rayendra sudah memiliki kekasih.
"Sayang maafkan aku aku hanya tidak ingin kehilangan mu"ucap Rayendra.
"Abang kita bukan siapa-siapa, dan kita terlalu jauh berbeda, jadi tolong menjauh dari ku, aku tidak ingin menambah beban pikiran ku, sudah cukup... hidup aku sudah berat selama ini...jangan ditambah lagi... karena sampai kapan pun kita tidak akan mungkin bisa bersama..."ucap Daisy yang kini sudah berjalan menuju arah pintu.
"Daisy, aku... jatuh cinta pada mu, sejak pertama kali aku melihat mu dan aku hanya ingin bersama dengan mu apa? itu salah"ucap Rayendra lantang.
"Jelas, salah bang cinta Abang tidak pada tempat yang tepat, aku bukan wanita yang cocok untuk Abang"ucap Daisy.
"Daisy, jangan pergi apa lagi jika kamu berniat untuk pergi jauh dari ku, aku akan mencari mu hingga ke ujung dunia sekalipun"ucap Rayendra.
Daisy, terus berjalan hingga tangan kekar itu menarik nya membawa nya pergi menuju mobil tanpa mendengar protes, Rayendra mengunci pintu mobilnya setelah memastikan Daisy ada di dalam mobil.
"Kamu ingin rumah itu kembali pada mu bukan,ayo kita pulang ke rumah mu sekarang juga"ucap Rayendra.
"Aku memang ingin itu kembali menjadi milik ku, tapi dengan hasil kerja keras ku sendiri bukan dari belas kasih orang lain"ucap Daisy.
"Kau itu terlalu keras kepala sayang, apa salah jika aku membantu kekasih ku sendiri"ucap Rayendra.
"kekasih....Abang kita bukan siapa-siapa ingat itu"ucap Daisy.
"Aku tidak menerima penolakan! mulai saat ini kamu adalah kekasih ku...calon istri ku! titik"ujarnya tegas sambil terus fokus kedepan.
Daisy tidak ingin berdebat lagi, pria yang ada di samping nya itu adalah pria yang sangat keras kepala Daisy, memutuskan untuk menerima nya.
Setelah dua jam tepat pukul sebelas malam dia tiba di rumah nya dulu yang kini tergadaikan, tanpa sepengetahuan Daisy Rayendra sudah menebus semua surat-surat berharga itu sengaja ingin menghadiahkan nya pada Daisy.
Sesampainya di halaman rumah, mereka disambut oleh seorang wanita paruh baya, yang sengaja Rayendra pekerjakan, untuk mengurus rumah dua lantai itu yang terlihat cukup sederhana.
Di sana juga sudah ada ketua RT, yang sengaja ia undang untuk menyaksikan serah terima surat tersebut dan ada beberapa warga tak ketinggalan pak RW, Rayendra rupanya juga sengaja ingin melamar Daisy untuk menjadikan nya calon istri.
Ada bulir air mata yang menetes dari sudut mata nya kala Daisy, menginjakkan kaki di rumah yang penuh kenangan bersama dengan ayah bundanya di setiap sudut rumah tersebut.
Mereka pun duduk di atas karpet yang membentang di ruang keluarga saat ini Daisy, begitu terkejut tapi dia tidak bisa protes, karena Rayendra sudah mempersiapkan semua itu.
Mereka pun langsung memulai obrolan nya, hingga proses lamaran dan tetangga dekat nya Daisy, yang menjadi saksi pun mereka ikut berbahagia kini Rayendra, resmi menjadi tunangan Daisy, meski tanpa diketahui oleh kedua orang tua nya.
Setelah selesai acara mereka pun bubar sementara Daisy, kini masih terdiam di kamarnya.
Rayendra, datang menghampiri nya sambil memberikan surat-surat berharga tersebut.
"Simpan lah ini baik-baik, mulai saat ini kamu tidak perlu lagi bekerja, aku yang akan membiayai seluruh kebutuhan mu, dan jika kamu ingin lanjut kuliah aku akan mendukung mu"ucap nya.
"Aku sudah putuskan dua Minggu lagi akan pergi ke Hongkong untuk bekerja dan mengganti uang mu.. terimakasih sudah menebus ini untuk ku"ucap Daisy, tanpa melirik ke arah Rayendra yang kini menatap tajam kearah nya.
"Daisy! harus dengan cara apa lagi aku menghentikan keinginan mu itu, aku tidak meminjam kan uang padamu jadi tidak perlu kamu membayar nya apa lagi pergi ke Hongkong untuk bekerja apa yang kamu butuhkan aku akan berusaha untuk memenuhi nya"ucap Rayendra.
"Abang"
"Tidak ada protes"ucap Rayendra.
"Abang"
"Tidur lah sebentar lagi pagi... aku akan tidur di kamar sebelah"ucap Rayendra.
"Abang! kenapa kamu tidak mau mengerti tolong berhenti berbuat baik pada ku! aku tidak ingin jatuh cinta pada mu...karena aku tidak pantas untukmu"gumam nya lirih.
Daisy, pun akhirnya berbaring dan memejamkan mata setelah rasa kantuknya tiba hingga pukul sembilan pagi, setelah asisten rumah membangunkan nya.
"Non... bangun sudah siang den Ray, sudah berangkat sedari tadi"ucap BI Ijah.
"Apa? Abang sudah pergi...lalu"ucapan Daisy menggantung begitu saja.
"Ini pesan dari den Ray"ucap BI Ijah sambil memberikan secarik kertas.
💌"Pagi cinta... kamu Bobo begitu nyenyak aku tidak tega jika harus membangunkan mu....maka dari itu aku pamit! mulai saat ini kamu tidak perlu kembali lagi ke rumah kontrakan itu tinggal lah di rumah aku akan mengunjungi mu setiap kali weekend, tapi jika kamu kangen Abang! kamu boleh datang ke apartemen Abang di situ ada alamat nya Oya satu lagi...gunakan kartu itu untuk membeli semua kebutuhan mu...Abang, tidak ingin cinta kekurangan apapun! mulai saat ini dan satu lagi jaga diri baik-baik jangan telat makan jaga kesehatan terutama jaga cinta kita, salam sayang muachh cinta mu Rayendra ❤️"
Daisy, terbengong setelah membaca pesan itu, dia merasa ada perasaan aneh setelah ia membaca pesan dari Rayendra, hatinya terasa menghangat jika tidak malu ingin rasanya ia berteriak saat ini juga pria itu dengan waktu yang sangat singkat sudah membuat nya merasa di cintai, merasa menjadi wanita paling berharga dalam hidup nya.
Sementara itu Rayendra, tersenyum saat ini dia melihat kiriman video dari asisten rumah tangga,dari rumah yang kini ditempati Daisy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments