13. Pilih Mana?

Ada rasa tidak percaya yang Rifal dengar dari mulut teman kerja sang istri. Dia menebak jika karyawan itu tengah membohonginya. Dia hanya tersenyum tipis dan nyaris tak terlihat.

"Baiklah." Hanya itu yang Rifal katakan. Dia pergi dari sana masih dengan hati yang tenang.

"Tidak mungkin dia pergi. Dia sudah tidak memiliki keluarga di sini," gumam Rifal sebelum masuk ke dalam mobil.

Bruk!

Pintu mobil ditutup dengan teramat kencang penuh tenaga oleh pria matang itu. Sepanjang perjalanan hanya senyum tipis yang mengembang.

"Awas kamu kalau bohong." Mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju kantornya lagi.

Malam ini Rifal sengaja menunggu Elyna secara terang-terangan. Dia bersandar di dinding pagar pintu belakang. Rifal melihat layar ponsel. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Harusnya Elyna sampai rumah jam sebelas malam. Itupun sudah paling terlambat.

"Ke mana dia?" tanyanya sendiri.

Selama tiga hari berturut-turut Rifal menunggu Elyna di pintu belakang. Baik ketika matahari belum terbit ataupun malam yang sudah larut. Akan tetapi, Elyna tetap tidak ada. Memantau di jam makan siang pun Elyna tak ada di florist.

"Apa benar apa yang dikatakan oleh karyawan itu?" Kata resign kini sudah berputar di kepalanya.

Akhirnya, dia mencoba menemui pemilik dari florist tersebut. Si pemilik pun membenarkan. Elyna sudah lebih dari seminggu sudah tidak bekerja lagi di sana.

"Dia pindah ke mana?" Si pemilik florist itupun menggeleng. Otak Rifal mulai bekerja. Ada rasa tanggung jawab yang telah dia lalaikan. Bagaimana jika ayahnya tahu? Itulah yang ada dipikiran Rifal sekarang.

Rifal mengemudi dengan pikiran yang kacau. Hatinya tak karuhan. Dia bingung harus mencari Elyna ke mana. Getaran di saku celana membuat Rifal menepikan mobilnya. Dahinya mengkerut ketika sang ayah yang menghubunginya.

"Iya, Pih." Rifal bersuara sesantai mungkin. Dia tidak ingin ayahnya tahu akan hal ini.

"Kumpul di rumah abangmu malam ini. Ajak Elyna juga."

Deg.

Jantung Rifal seperti berhenti berdetak mendengar perintah dari sang ayah. Dia ingin absen dari acara tersebut.

"Tidak ada alasan sibuk. Tunda dulu semua pekerjaanmu. Rio ulang tahun hari ini."

Mati, begitulah umpatan dari hati Rifal. Bingung dia harus mencari Elyna ke mana. Setahu dia Elyna anak sebatang kara.

"Pang, apa kamu dengar apa yang Papih katakan." Addhitama berbicara lagi. Rifal hanya bisa menelan salivanya.

"Iya, Pih." Lagi-lagi bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Hembusan napas kasar Rifal keluarkan. Harus beralasan apa untuk malam ini? Otaknya tidak bisa berpikir jernih. Satu tempat yang mungkin bisa memberikan petunjuk, yaitu kamar. Kamar tamu yang digunakan oleh Elyna.

Mobil sudah berhenti di depan rumah besar. Rifal bergegas ke kamar tamu. Dia dapat bernapas lega ketika kamar itu tidak dikunci.

Semuanya masih rapi. Rifal mencoba membuka lemari. Hanya ada beberapa baju Elyna. Dia membuka laci, hatinya tersentak ketika melihat sebuah figura berisikan foto pernikahan mereka. Elyna tak memajangnya, malah dia meletakkannya di dalam laci.

Rifal memejamkan matanya sejenak. Figura itu dia ambil dan di bawa hnya ada kertas bertuliskan, "Apa ini yang dinamakan pernikahan sesungguhnya? Foto yang menjadi kedok dari pernikahanku yang sesungguhnya."

Seperti dihantam bebatuan besar hatinya membaca tulisan Elyna. Dia menatap ke arah foto tersebut. Ada senyum yang dia ukirkan, begitu juga Elyna. Ya, dia sadar jika foto itu memang foto paling manis dan romantis karena ada campur tangan fotografer.

"Kamu di mana?" Tangannya mengusap lembut wajah Elyna pada foto tersebut.

Ting!

Sebuah pesan masuk. Rifal membuka pesan tersebut ternyata dari Askara. Sepupu dari Keysha.

"Gua tahu Keysha di mana." Begitulah isi pesannya.

"Kalau lu mau tahu nanti malam kita ketemu."

Rifal meletakkan ponselnya di tepian ranjang. Bukannya bimbang, tapi hatinya tertuju pada satu sosok yang sudah dua bulan ini menjadi istrinya. Satu wanita yang selalu sabar menghadapinya. Selalu mengirimkan bekal makanan masakannya sendiri setiap jam makan siang. Sayangnya, dia selalu membuang makanan itu.

#Flashback on.

Seminggu menikah dengan Elyna, sikap Rifal masih dingin. Namun, Elyna selalu bersikap baik kepada Rifal. Menyiapkan pakaian untuk dipakai suaminya. Walaupun dia tahu itu tidak akan pernah digunakan oleh Rifal.

Siang hari, seorang office boy mengetuk pintu ruangan Rifal. Dahinya mengkerut ketika lelaki itu menyerahkan sebuah bekal makanan kepada Rifal.

"Dari siapa?"

"Gak tahu, Pak. Abang go-jeg yang anterin. Katanya buat Pak Rifal Addhitama."

Setelah OB itu pergi Rifal membuka bekal makanan tersebut. Tempat makan yang dia kenali juga makanan rumahan yang bisa dia tebak dari siapa. Rifal segera menyingkirkan makanan itu. Malah dia memesan go-jeg lagi untuk mengembalikan makanan kepada istrinya. Kejam memang, tapi begitulah Rifal jika sudah tidak suka.

Bukannya Elyna tersadar, wanita itu malah semakin menjadi. Rifal benar-benar geram. Satu, dua hari masih dimaafkan. Ini sudah dua Minggu mengirim makanan. Mulut Rifal yang memang tidak ada remnya langsung berkoar.

"Kamu budeg apa tuli!" bentaknya. "Saya tidak suka kamu mengirimkan makanan kepada saya. Saya masih mampu membeli makanan di luar."

Elyna hanya menunduk dalam. Dia tidak pernah menjawab ucapan suaminya selama tiga Minggu menikah.

"Jika, kamu masih ngeyel, jangan harap saya akan pulang ke sini."

Semenjak kejadian itulah Elyna tidak pernah mengirimkan makanan lagi kepada Rifal. Dia tidak ingin suaminya tidak pulang ke rumah.

Namun, ada kajadian yang membuat hatinya rindu akan dikirimkan makanan oleh Elyna. Jam makan siang tiba, dia yang tengah berada di ruangan sang kakak dikejutkan dengan kedatangan sang kakak ipar, Nesha. Wanita itu mengantarkan bekal untuk suaminya. Masakan yang hampir sama dengan yang dibuat Elyna pada waktu itu.

"Makasih ya, Mih." Rindra tak segan mencium kening Nesha di depan adiknya.

"Abang punya banyak duit, gak perlu dibawain bekal begitu kali," cibir Rifal.

"Bekal ini bukan perihal banyak uang atau tidak, tapi perihal perhatian dari seorang istri untuk suaminya," papar Nesha.

"Uang gua banyak. Beli apapun juga bisa, tapi masakan istri gua gak akan gua bisa temui di restoran manapun di dunia ini. Masakan yang dibuat dengan sepenuh hati juga dengan penuh cinta."

"Apakah benar? Sesederhana apapun masakan istri, tapi rasanya sangat lezat. Penasaran."

Namun, semenjak ucapan Rifal itu Elyna sudah tidak pernah mengirimkan makanan apapun kepada Rifal. Pernah sekali dia meminta. Itupun dia harus menurunkan ego.

"Uang Mas banyak 'kan. Mas, bisa beli makanan yang lebih lezat dari masakanku. Aku tidak ingin makanan itu berujung di tong sampah."

#off.

Ponsel Rifal bergetar kembali. Dia buka pesan yang dikirimkan Aska.

"Kalau lu gak mau tahu tentang Keysha pun gak masalah."

Rifal menimbang-nimbang pesan dari Aska. Dia tengah memikirkan keberadaan Elyna. Juga dia ingin tahu keberadaan Keysha. Mana yang akan dia pilih?

"Maafkan aku, Key."

...***To Be Continue***...

Komen dong ...

Terpopuler

Comments

Yanti Sejati

Yanti Sejati

rifal harusnya sdh mulai sadar masa laluya tetep masa lalu,

2023-08-27

1

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Perjalanan masih panjang ya...

2023-07-05

0

fandha

fandha

jahat banget rifal nih..walau ga cinta..sama elyna..minimal hargai dong setiap kebaikan yg diberikan elyna sama rifal..kesian aku liat elyna..nyeseek

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sah
2 2. Malam (Pertama)
3 3. Bolehkah ...
4 4. Misteri
5 5. Jeritan Hati
6 6. Jangan Berharap Lebih
7 7. Yang Pertama
8 8. Jahat
9 9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10 10. Florist
11 11. Semakin Sakit
12 12. Lelah
13 13. Pilih Mana?
14 14. Tanggung Jawab
15 15. Mencari
16 16. Berubah
17 17. Marah
18 18. Nurut
19 19. Terkesima
20 20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21 Pengumuman.
22 21. Lapor RT
23 22. Perasaan Apa Ini?
24 23. Aku Elyna
25 24. Maafkan Saya
26 25. Menjadi Teman
27 26. Merasa Tersaingi
28 27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29 Pengumuman
30 28. Mall
31 29. Menghadiri Acara
32 30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33 31. Murahan
34 Karya Baru Telah Terbit
35 32. Belajar Mencintaimu
36 33. Pagi Ceria
37 34. Pilih Siapa?
38 35. Patah Tak Berbentuk
39 36. Maaf
40 37. Ingin Mendengar
41 38. Nasihat Papih
42 39. Demam
43 40. Ketar-ketir
44 41. Diperiksa
45 42. Hal Penting
46 43. Bicara Berdua
47 44. Mencekam
48 45. Akankah Terjadi?
49 46. Gak Enak
50 47. Berhak Bahagia
51 48. Terpana
52 49. Pesan Papih
53 50. Bismillah
54 52. Telepon (Abi)
55 53. Percaya
56 54. Bimbang
57 55. Surprise
58 56. Mendadak Diam
59 57. Tentengan
60 58. Berkumpul
61 59. Berserah
62 60. Bicara Jujur
63 Beda Kisah (part 1)
64 Beda Kisah (part 2)
65 Beda Kisah (part 3)
66 Beda Kisah (part 4)
67 Beda Kisah (part 5)
68 Beda Kisah (part 6)
69 Beda Kisah (part7 7)
70 Beda Kisah (part 8)
71 Beda Kisah (part 8)
72 Beda Kasar (part 9)
73 Beda Kisah (part 10)
74 Beda Kisah (part 11)
75 Beda Kisah (part 12)
76 Beda Kisah (part 13)
77 Beda Kisah (part 14)
78 Pengumuman
79 81. Pemeran Cadangan
80 Pengumuman
81 Bab 82. Saling Interospeksi
82 83. Pilihan Dari Papih
83 84. Merasa Gagal
84 85. Belum Sadar
85 Bab 86. Usapan Lembut
86 85. Penawaran
87 87. Aneh
88 88. Calon Istri
89 89. Kuburlah!
90 90. Kenapa Denganku?
91 91. Orang BODOH
92 92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93 Jangan Diskip
94 93. Aku Ingin Cerai!
95 94. Kabar Yang Terlambat
96 95. Di Luar Ekspektasi
97 96. Bodoh Akut
98 97. Keputusan
99 98. Ingin Bicara
100 Pengumuman
101 99. Tindakan Yang Terlambat
102 100. Menyelesaikan Masalah
103 101. Dikira Lelucon
104 102. Karma Instan
105 103. Konsekuensi
106 104. Berbanding Terbalik
107 105. Sorot Mata
108 106. Menggugat Cerai
109 107. Rahasia Besar
110 108. Menggugat
111 Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112 Bab 110. Maafkan Ipang
113 Bab 111. Bicara Empat Mata
114 Bab 112. Sembuh Selamanya
115 Bab 113. Banjir Air Mata
116 Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117 Bab 115. Tidak Suka
118 Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119 Bab 117. Sudah Tidak Suka
120 Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121 Pengumuman.
122 Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123 Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124 Bab 121. Keputusan Rifal
125 Bab 122. Talak
126 123. Ketuk Palu
127 Bab 124. Manusia To-lol
128 Pengumuman
129 125. Pohon Rindang
130 126. Jaara
131 127. Seperti Ayah Sungguhan
132 128. Bundanya Jaara
133 129. Pria Baik
134 130. Saling Pandang
135 131. Pengobat Luka
136 132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137 133. Sikap Yang Masih Sama
138 134. Pembohong
139 Judul Baru
140 135. Rencana Tuhan
141 136. Ingin Bicara
142 Judul Baru Lagi
143 137. Restu Yang Paling Penting
144 138. Dalang Dari Semua
145 139. Seperti Keluarga Sungguhan
146 140. Kartu Debit
147 141. Sangat Berubah
148 142. Restu Tersulit
149 143. Senyum Yang Mulai Pudar
150 144. Semakin Menurun
151 145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152 146. Sadar Diri
153 147. Apa Itu Sulit?
154 148. Tak Terbendung
155 149. Obat Dari Sakitku
156 150. Ditinggal Kawin Lagi
157 151. Air Mata Kebahagiaan
158 152. Perih, Tapi Nikmat
159 153. Sudah Halal
160 154. Kenang
161 155. Keajaiban
162 156. Permintaan Jaara
163 Pengumuman
164 157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165 158. Kembali Ke Jakarta
166 Aku Kembali
167 159. Ingin kembali
168 160. Positif
169 161. Kembali Ke Panti
170 PENGUMUMAN
171 162. Merasa Semakin Menjauh
172 Mas Kulkas
173 163. Peluk Aku
174 164. Untuk Terakhir
175 165. Masih Terpukul
176 166. Mimpi Berturut-turut
177 167. Memeluk Aleesa
178 168. Terharu
179 169. Rona Bahagia
180 170. Peluk Erat
181 Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 181 Episodes

1
1. Sah
2
2. Malam (Pertama)
3
3. Bolehkah ...
4
4. Misteri
5
5. Jeritan Hati
6
6. Jangan Berharap Lebih
7
7. Yang Pertama
8
8. Jahat
9
9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10
10. Florist
11
11. Semakin Sakit
12
12. Lelah
13
13. Pilih Mana?
14
14. Tanggung Jawab
15
15. Mencari
16
16. Berubah
17
17. Marah
18
18. Nurut
19
19. Terkesima
20
20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21
Pengumuman.
22
21. Lapor RT
23
22. Perasaan Apa Ini?
24
23. Aku Elyna
25
24. Maafkan Saya
26
25. Menjadi Teman
27
26. Merasa Tersaingi
28
27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29
Pengumuman
30
28. Mall
31
29. Menghadiri Acara
32
30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33
31. Murahan
34
Karya Baru Telah Terbit
35
32. Belajar Mencintaimu
36
33. Pagi Ceria
37
34. Pilih Siapa?
38
35. Patah Tak Berbentuk
39
36. Maaf
40
37. Ingin Mendengar
41
38. Nasihat Papih
42
39. Demam
43
40. Ketar-ketir
44
41. Diperiksa
45
42. Hal Penting
46
43. Bicara Berdua
47
44. Mencekam
48
45. Akankah Terjadi?
49
46. Gak Enak
50
47. Berhak Bahagia
51
48. Terpana
52
49. Pesan Papih
53
50. Bismillah
54
52. Telepon (Abi)
55
53. Percaya
56
54. Bimbang
57
55. Surprise
58
56. Mendadak Diam
59
57. Tentengan
60
58. Berkumpul
61
59. Berserah
62
60. Bicara Jujur
63
Beda Kisah (part 1)
64
Beda Kisah (part 2)
65
Beda Kisah (part 3)
66
Beda Kisah (part 4)
67
Beda Kisah (part 5)
68
Beda Kisah (part 6)
69
Beda Kisah (part7 7)
70
Beda Kisah (part 8)
71
Beda Kisah (part 8)
72
Beda Kasar (part 9)
73
Beda Kisah (part 10)
74
Beda Kisah (part 11)
75
Beda Kisah (part 12)
76
Beda Kisah (part 13)
77
Beda Kisah (part 14)
78
Pengumuman
79
81. Pemeran Cadangan
80
Pengumuman
81
Bab 82. Saling Interospeksi
82
83. Pilihan Dari Papih
83
84. Merasa Gagal
84
85. Belum Sadar
85
Bab 86. Usapan Lembut
86
85. Penawaran
87
87. Aneh
88
88. Calon Istri
89
89. Kuburlah!
90
90. Kenapa Denganku?
91
91. Orang BODOH
92
92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93
Jangan Diskip
94
93. Aku Ingin Cerai!
95
94. Kabar Yang Terlambat
96
95. Di Luar Ekspektasi
97
96. Bodoh Akut
98
97. Keputusan
99
98. Ingin Bicara
100
Pengumuman
101
99. Tindakan Yang Terlambat
102
100. Menyelesaikan Masalah
103
101. Dikira Lelucon
104
102. Karma Instan
105
103. Konsekuensi
106
104. Berbanding Terbalik
107
105. Sorot Mata
108
106. Menggugat Cerai
109
107. Rahasia Besar
110
108. Menggugat
111
Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112
Bab 110. Maafkan Ipang
113
Bab 111. Bicara Empat Mata
114
Bab 112. Sembuh Selamanya
115
Bab 113. Banjir Air Mata
116
Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117
Bab 115. Tidak Suka
118
Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119
Bab 117. Sudah Tidak Suka
120
Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121
Pengumuman.
122
Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123
Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124
Bab 121. Keputusan Rifal
125
Bab 122. Talak
126
123. Ketuk Palu
127
Bab 124. Manusia To-lol
128
Pengumuman
129
125. Pohon Rindang
130
126. Jaara
131
127. Seperti Ayah Sungguhan
132
128. Bundanya Jaara
133
129. Pria Baik
134
130. Saling Pandang
135
131. Pengobat Luka
136
132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137
133. Sikap Yang Masih Sama
138
134. Pembohong
139
Judul Baru
140
135. Rencana Tuhan
141
136. Ingin Bicara
142
Judul Baru Lagi
143
137. Restu Yang Paling Penting
144
138. Dalang Dari Semua
145
139. Seperti Keluarga Sungguhan
146
140. Kartu Debit
147
141. Sangat Berubah
148
142. Restu Tersulit
149
143. Senyum Yang Mulai Pudar
150
144. Semakin Menurun
151
145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152
146. Sadar Diri
153
147. Apa Itu Sulit?
154
148. Tak Terbendung
155
149. Obat Dari Sakitku
156
150. Ditinggal Kawin Lagi
157
151. Air Mata Kebahagiaan
158
152. Perih, Tapi Nikmat
159
153. Sudah Halal
160
154. Kenang
161
155. Keajaiban
162
156. Permintaan Jaara
163
Pengumuman
164
157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165
158. Kembali Ke Jakarta
166
Aku Kembali
167
159. Ingin kembali
168
160. Positif
169
161. Kembali Ke Panti
170
PENGUMUMAN
171
162. Merasa Semakin Menjauh
172
Mas Kulkas
173
163. Peluk Aku
174
164. Untuk Terakhir
175
165. Masih Terpukul
176
166. Mimpi Berturut-turut
177
167. Memeluk Aleesa
178
168. Terharu
179
169. Rona Bahagia
180
170. Peluk Erat
181
Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!