3. Bolehkah ...

"Key."

Suara seorang pria terdengar sangat berat. Keysha yang hendak membuka pintu mobil pun mengurungkan niatnya. Memilih untuk menoleh ke belakang yang ternyata ada Rifal yang tengah berlari ke arahnya.

"Aku sangat mencintai kamu, Key." Rifal memeluk tubuh Keysha dengan sangat erat. Sedangkan Keysha tidak membalasnya sama sekali. Tangannya masih dia letakkan di bawah.

Hati kecilnya ingin sekali membalas pelukan dari seseorang yang sudah lama ini mengisi hatinya. Namun, sebuah keadaan membuat mereka harus berpisah dengan sangat terpaksa. Merasa tidak ada pergerakan dari Keysha, Rifal mengendurkan pelukannya. Wajah Rifal basah dan menandakan bahwa pria dewasa itu menangis. Hati Keysha semakin teriris.

"Maafkan aku," sesal Rifal. "Andaikan aku tidak menerima-" Perkataan Rifal terhenti ketika sepasang tangan menyentuh pipi Rifal. Mengusap lembut wajah Rifal yang basah.

"Jangan salahkan keadaan," balas Keysha. "Anggap saja ini adalah takdiR Tuhan."

Azkano, ayah dari Keysha terdiam mendengar ucapan dari sang putri. Dia sangat melihat betapa sedihnya putrinya itu. Kesedihan putrinya hari ini ada andil dirinya juga. Seharunya dia mengijinkan Rifal melamar putrinya, bukan malah menyuruhnya menunggu. Sedangkan umur Rifal sudah tidak muda lagi.

Sekuat tenaga Keysha menahan rembesan air mata. Ternyata di sini bukan hanya dirinya yang terluka, sang mantan kekasihnya pun amat terluka.

"Terima kasih atas kenangan manisnya selama ini." Seulas senyum Keysha berikan, menutupi hatinya yang sudah tak karuhan.

"Aku tidak mencintai dia," ucap lemah Rifal. Namun, masih mampu Keysha dan Azkano dengar.

"Tapi, sekarang dia itu istrimu, Kak." Keysha berucap dengan begitu lembut. Tangannya mulai menggenggam erat tangan Rifal hingga sang empunya tangan melihat ke arah tangan mereka yang tengah saling genggam.

"Lupakan aku, Kak."

Perkataan yang tidak Rifal harapkan keluar juga dari mulut Keysha. Sorot matanya penuh keseriusan juga kepedihan. Respon dari Rifal hanya menggeleng.

"Dia tidak akan pernah bisa menggeser posisi kamu di hati aku," balas Rifal. "Dan aku tidak akan pernah sanggup untuk melupakan kamu."

Mata Keysha sudah berair. Dadanya sesak, hatinya perih mendengar ucapan yang teramat tulus. Berbanding terbalik dengan kenyataan yang terbilang tidak mulus.

"Tidak boleh begitu, Kak," cegah Keysha. "Dia tidak salah," lanjutnya lagi.

Hembusan napas berat keluar dari mulut Keysha. Tangannya masih menggenggam tangan Rifal dan hati kecilnya tidak ingin melepaskannya. Ingin egois, tapi dia bukanlah wanita sadis.

"Jangan sakiti dia, walaupun Kakak tidak cinta. Cukup aku saja yang mengalah," tekannya.

Rifal pun terdiam mendengarnya. Hati wanita di hadapannya ini sungguh luar biasa baiknya. Tidak menyimpan dendam sama sekali.

"Jangan buat Papih Kakak kecewa kepada Kakak. Beliau menaruh harapan yang besar kepada Kakak. Biarkan aku yang mengubur harapanku untuk kebahagiaan Kakak juga Papih Kakak." Lagi-lagi Keysha menyunggingkan senyum manisnya, dan Rifal hanya bisa membeku dengan mulut yang kelu.

"Aku pergi ya, Kak. Sekali lagi selamat menempuh hidup baru dan bahagialah selalu."

Perlahan genggaman tangan itu terlepas dan Keysha dengan pelan membalikkan tubuhnya. Tak teras bulir bening menetes dan mengalir dengan begitu derasnya.

"Aku hanya ditakdirkan menjaga jodoh orang."

Batin Keysha berkata dengan sangat perih. Uluran tangan dari sang ayah Keysha sambut dan dia sama sekali tidak menolehkan wajahnya ke arah belakang. Cukuplah Rifal menjadi masa lalunya dan sekarang sudah waktunya untuk menata masa depan.

Rifal tidak dapat berkata apapun. Hanya air mata yang menetes lagi. Ternyata dia cengeng, dia lemah, dan dia rapuh. Dia terus menatap mobil yang membawa Keysha hingga mobil itu tidak terlihat lagi olehnya.

Rifal sama sekali tidak pernah melihat ataupun menatap wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Hatinya benar-benar tertutup sangat rapat untuk wanita manapun. Hanya Keysha, Keysha dan Keysha.

"Mas." Suara yang sama sekali tidak membuatnya menoleh. Dia masih terdiam bagai patung bernapas.

Ketika resepsi selesai, Rifal memilih untuk bergabung dengan adik juga kakaknya. Tidak langsung masuk ke dalam kamar pengantin yang sudah disiapkan. Padahal Elyna sudah masuk ke dalam kamar pengantin.

"Bukannya belah duren," goda Rindra. Hanya tatapan datar yang Rifal berikan. Malas rasanya menimpali ucapan kakaknya tersebut.

"Empin gimana?" tanya Radit kepada Echa.

"Gak kenapa-kenapa," jawab sang istri. "Kita juga dilarang ke sana sama Riana juga Aksa. Suruh istirahat di sini dulu," tambahnya lagi.

"Di rumah sakit ada siapa aja?" tanya Radit. Echa menyebut satu per satu nama anggota keluarganya. Nama Aska dia sebut dan membuat Rifal sedikit tersenyum.

"Di mana Gavin dirawat?" Pertanyaan Rifal membuat semua orang menatap bingung ke arahnya. Namun, Rifal tetap meminta jawaban atas pertanyaannya kepada adik iparnya.

"Di mana, Cha?" paksa Rifal. Echa pun memberitahukan nama rumah sakitnya.

Rifal ingin segera pergi ke rumah sakit tersebut, tapi suara sang ayah membuat langkahnya terhenti.

"Papih mau bicara berdua sama kamu."

Hembusan napas kasar keluar dari mulut Rifal. Dia tahu apa yang akan dikatakan oleh ayahnya. Mau tidak mau dia harus mengikuti perintah ayahnya. Mereka berdua sudah ada di kamar sang ayah. Rifal duduk di sofa yang ada di sana. Sang ayah pun duduk di sebelah putra keduanya.

"Jangan pernah berbuat kesalahan yang tak semestinya kamu lakukan," ucap Addhitama.

"Pernikahan ini adalah sebuah kesalahan yang harusnya tidak Ipang lakukan. Harusnya Ipang menikah dengan Keysha bukan dengan wanita itu." Rifal berani menjawab ucapan dari ayahnya. Inilah di mana dia lelah dengan semuanya. Harusnya menata kebahagiaan malah mendapatkan kesedihan yang tidak dia inginkan.

"Salah Ipang apa, Pih?" Mata Rifal sudah menatap lekat sang ayah. Tatapan sedih, lelah jadi satu.

"Selama ini Ipang selalu jadi anak penurut. Ipang selalu menjadi anak penengah yang menyatukan kakak dan adik Ipang berseteru. Sekarang, kenapa Papih malah membuat perseteruan dengan Ipang? Kenapa Pih?" Semua gejolak di dada yang sebulan ini Rifal rasakan dikeluarkan tanpa ampun. Suaranya pun bergetar.

"Apa Ipang tidak boleh memilih kebahagiaan Ipang sendiri?" tanyanya lagi. Sorot matanya kini sendu dan berair. "Apa belum cukup Ipang terus mengalah selama ini? Mengenyampingkan keinginan Ipang demi Papih, Bang Rindra juga Radit. Apa semuanya tidak cukup, Pih?"

Addhitama terdiam mendengar ucapan dari putra keduanya. Hatinya sakit ketika mendengar Rifal berkata seperti itu.

"Umur kamu sudah tidak muda lagi," ucap Addhitama. "Umur Papih juga sudah tidak akan lama lagi. Apa salah kalau Papih ingin melihat putra kedua Papih menikah sebelum Papih meninggalkan kalian?"

"Kenapa Papih menjelma bak Tuhan? Kenapa Papih sok tahu dengan umur Papih? Jangan jadikan itu alasan untuk merenggut kebahagiaan yang sudah Ipang raih dengan Keysha. Harusnya Papih jangan lakukan ini," tuturnya dengan nada yang teramat lemah.

"Ipang juga ingin bahagia dengan wanita yang Ipang cinta. Ipang ingin seperti Bang Rindra juga Radit yang bahagia dengan istrinya." Rifal bagai orang frustasi kali ini.

"Papih yakin, pernikahan ini akan membuat kamu bahagia. Cinta akan datang karena terbiasa."

Rifal tersenyum sinis mendengar ucapan dari sang ayah. Dia mulai menatap ayahnya kembali.

"Jika, Ipang tidak bisa mencintainya ... bolehkah Ipang menceraikannya?"

...***To Be Continue***...

Komen dong ya ...

Terpopuler

Comments

Raida

Raida

/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/

2024-08-18

0

AR Althafunisa

AR Althafunisa

😭😭😭😭😭😭

2023-07-05

0

Amalia Pamujo

Amalia Pamujo

mendingan pisah aja El

2023-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sah
2 2. Malam (Pertama)
3 3. Bolehkah ...
4 4. Misteri
5 5. Jeritan Hati
6 6. Jangan Berharap Lebih
7 7. Yang Pertama
8 8. Jahat
9 9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10 10. Florist
11 11. Semakin Sakit
12 12. Lelah
13 13. Pilih Mana?
14 14. Tanggung Jawab
15 15. Mencari
16 16. Berubah
17 17. Marah
18 18. Nurut
19 19. Terkesima
20 20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21 Pengumuman.
22 21. Lapor RT
23 22. Perasaan Apa Ini?
24 23. Aku Elyna
25 24. Maafkan Saya
26 25. Menjadi Teman
27 26. Merasa Tersaingi
28 27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29 Pengumuman
30 28. Mall
31 29. Menghadiri Acara
32 30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33 31. Murahan
34 Karya Baru Telah Terbit
35 32. Belajar Mencintaimu
36 33. Pagi Ceria
37 34. Pilih Siapa?
38 35. Patah Tak Berbentuk
39 36. Maaf
40 37. Ingin Mendengar
41 38. Nasihat Papih
42 39. Demam
43 40. Ketar-ketir
44 41. Diperiksa
45 42. Hal Penting
46 43. Bicara Berdua
47 44. Mencekam
48 45. Akankah Terjadi?
49 46. Gak Enak
50 47. Berhak Bahagia
51 48. Terpana
52 49. Pesan Papih
53 50. Bismillah
54 52. Telepon (Abi)
55 53. Percaya
56 54. Bimbang
57 55. Surprise
58 56. Mendadak Diam
59 57. Tentengan
60 58. Berkumpul
61 59. Berserah
62 60. Bicara Jujur
63 Beda Kisah (part 1)
64 Beda Kisah (part 2)
65 Beda Kisah (part 3)
66 Beda Kisah (part 4)
67 Beda Kisah (part 5)
68 Beda Kisah (part 6)
69 Beda Kisah (part7 7)
70 Beda Kisah (part 8)
71 Beda Kisah (part 8)
72 Beda Kasar (part 9)
73 Beda Kisah (part 10)
74 Beda Kisah (part 11)
75 Beda Kisah (part 12)
76 Beda Kisah (part 13)
77 Beda Kisah (part 14)
78 Pengumuman
79 81. Pemeran Cadangan
80 Pengumuman
81 Bab 82. Saling Interospeksi
82 83. Pilihan Dari Papih
83 84. Merasa Gagal
84 85. Belum Sadar
85 Bab 86. Usapan Lembut
86 85. Penawaran
87 87. Aneh
88 88. Calon Istri
89 89. Kuburlah!
90 90. Kenapa Denganku?
91 91. Orang BODOH
92 92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93 Jangan Diskip
94 93. Aku Ingin Cerai!
95 94. Kabar Yang Terlambat
96 95. Di Luar Ekspektasi
97 96. Bodoh Akut
98 97. Keputusan
99 98. Ingin Bicara
100 Pengumuman
101 99. Tindakan Yang Terlambat
102 100. Menyelesaikan Masalah
103 101. Dikira Lelucon
104 102. Karma Instan
105 103. Konsekuensi
106 104. Berbanding Terbalik
107 105. Sorot Mata
108 106. Menggugat Cerai
109 107. Rahasia Besar
110 108. Menggugat
111 Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112 Bab 110. Maafkan Ipang
113 Bab 111. Bicara Empat Mata
114 Bab 112. Sembuh Selamanya
115 Bab 113. Banjir Air Mata
116 Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117 Bab 115. Tidak Suka
118 Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119 Bab 117. Sudah Tidak Suka
120 Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121 Pengumuman.
122 Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123 Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124 Bab 121. Keputusan Rifal
125 Bab 122. Talak
126 123. Ketuk Palu
127 Bab 124. Manusia To-lol
128 Pengumuman
129 125. Pohon Rindang
130 126. Jaara
131 127. Seperti Ayah Sungguhan
132 128. Bundanya Jaara
133 129. Pria Baik
134 130. Saling Pandang
135 131. Pengobat Luka
136 132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137 133. Sikap Yang Masih Sama
138 134. Pembohong
139 Judul Baru
140 135. Rencana Tuhan
141 136. Ingin Bicara
142 Judul Baru Lagi
143 137. Restu Yang Paling Penting
144 138. Dalang Dari Semua
145 139. Seperti Keluarga Sungguhan
146 140. Kartu Debit
147 141. Sangat Berubah
148 142. Restu Tersulit
149 143. Senyum Yang Mulai Pudar
150 144. Semakin Menurun
151 145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152 146. Sadar Diri
153 147. Apa Itu Sulit?
154 148. Tak Terbendung
155 149. Obat Dari Sakitku
156 150. Ditinggal Kawin Lagi
157 151. Air Mata Kebahagiaan
158 152. Perih, Tapi Nikmat
159 153. Sudah Halal
160 154. Kenang
161 155. Keajaiban
162 156. Permintaan Jaara
163 Pengumuman
164 157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165 158. Kembali Ke Jakarta
166 Aku Kembali
167 159. Ingin kembali
168 160. Positif
169 161. Kembali Ke Panti
170 PENGUMUMAN
171 162. Merasa Semakin Menjauh
172 Mas Kulkas
173 163. Peluk Aku
174 164. Untuk Terakhir
175 165. Masih Terpukul
176 166. Mimpi Berturut-turut
177 167. Memeluk Aleesa
178 168. Terharu
179 169. Rona Bahagia
180 170. Peluk Erat
181 Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 181 Episodes

1
1. Sah
2
2. Malam (Pertama)
3
3. Bolehkah ...
4
4. Misteri
5
5. Jeritan Hati
6
6. Jangan Berharap Lebih
7
7. Yang Pertama
8
8. Jahat
9
9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10
10. Florist
11
11. Semakin Sakit
12
12. Lelah
13
13. Pilih Mana?
14
14. Tanggung Jawab
15
15. Mencari
16
16. Berubah
17
17. Marah
18
18. Nurut
19
19. Terkesima
20
20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21
Pengumuman.
22
21. Lapor RT
23
22. Perasaan Apa Ini?
24
23. Aku Elyna
25
24. Maafkan Saya
26
25. Menjadi Teman
27
26. Merasa Tersaingi
28
27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29
Pengumuman
30
28. Mall
31
29. Menghadiri Acara
32
30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33
31. Murahan
34
Karya Baru Telah Terbit
35
32. Belajar Mencintaimu
36
33. Pagi Ceria
37
34. Pilih Siapa?
38
35. Patah Tak Berbentuk
39
36. Maaf
40
37. Ingin Mendengar
41
38. Nasihat Papih
42
39. Demam
43
40. Ketar-ketir
44
41. Diperiksa
45
42. Hal Penting
46
43. Bicara Berdua
47
44. Mencekam
48
45. Akankah Terjadi?
49
46. Gak Enak
50
47. Berhak Bahagia
51
48. Terpana
52
49. Pesan Papih
53
50. Bismillah
54
52. Telepon (Abi)
55
53. Percaya
56
54. Bimbang
57
55. Surprise
58
56. Mendadak Diam
59
57. Tentengan
60
58. Berkumpul
61
59. Berserah
62
60. Bicara Jujur
63
Beda Kisah (part 1)
64
Beda Kisah (part 2)
65
Beda Kisah (part 3)
66
Beda Kisah (part 4)
67
Beda Kisah (part 5)
68
Beda Kisah (part 6)
69
Beda Kisah (part7 7)
70
Beda Kisah (part 8)
71
Beda Kisah (part 8)
72
Beda Kasar (part 9)
73
Beda Kisah (part 10)
74
Beda Kisah (part 11)
75
Beda Kisah (part 12)
76
Beda Kisah (part 13)
77
Beda Kisah (part 14)
78
Pengumuman
79
81. Pemeran Cadangan
80
Pengumuman
81
Bab 82. Saling Interospeksi
82
83. Pilihan Dari Papih
83
84. Merasa Gagal
84
85. Belum Sadar
85
Bab 86. Usapan Lembut
86
85. Penawaran
87
87. Aneh
88
88. Calon Istri
89
89. Kuburlah!
90
90. Kenapa Denganku?
91
91. Orang BODOH
92
92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93
Jangan Diskip
94
93. Aku Ingin Cerai!
95
94. Kabar Yang Terlambat
96
95. Di Luar Ekspektasi
97
96. Bodoh Akut
98
97. Keputusan
99
98. Ingin Bicara
100
Pengumuman
101
99. Tindakan Yang Terlambat
102
100. Menyelesaikan Masalah
103
101. Dikira Lelucon
104
102. Karma Instan
105
103. Konsekuensi
106
104. Berbanding Terbalik
107
105. Sorot Mata
108
106. Menggugat Cerai
109
107. Rahasia Besar
110
108. Menggugat
111
Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112
Bab 110. Maafkan Ipang
113
Bab 111. Bicara Empat Mata
114
Bab 112. Sembuh Selamanya
115
Bab 113. Banjir Air Mata
116
Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117
Bab 115. Tidak Suka
118
Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119
Bab 117. Sudah Tidak Suka
120
Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121
Pengumuman.
122
Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123
Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124
Bab 121. Keputusan Rifal
125
Bab 122. Talak
126
123. Ketuk Palu
127
Bab 124. Manusia To-lol
128
Pengumuman
129
125. Pohon Rindang
130
126. Jaara
131
127. Seperti Ayah Sungguhan
132
128. Bundanya Jaara
133
129. Pria Baik
134
130. Saling Pandang
135
131. Pengobat Luka
136
132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137
133. Sikap Yang Masih Sama
138
134. Pembohong
139
Judul Baru
140
135. Rencana Tuhan
141
136. Ingin Bicara
142
Judul Baru Lagi
143
137. Restu Yang Paling Penting
144
138. Dalang Dari Semua
145
139. Seperti Keluarga Sungguhan
146
140. Kartu Debit
147
141. Sangat Berubah
148
142. Restu Tersulit
149
143. Senyum Yang Mulai Pudar
150
144. Semakin Menurun
151
145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152
146. Sadar Diri
153
147. Apa Itu Sulit?
154
148. Tak Terbendung
155
149. Obat Dari Sakitku
156
150. Ditinggal Kawin Lagi
157
151. Air Mata Kebahagiaan
158
152. Perih, Tapi Nikmat
159
153. Sudah Halal
160
154. Kenang
161
155. Keajaiban
162
156. Permintaan Jaara
163
Pengumuman
164
157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165
158. Kembali Ke Jakarta
166
Aku Kembali
167
159. Ingin kembali
168
160. Positif
169
161. Kembali Ke Panti
170
PENGUMUMAN
171
162. Merasa Semakin Menjauh
172
Mas Kulkas
173
163. Peluk Aku
174
164. Untuk Terakhir
175
165. Masih Terpukul
176
166. Mimpi Berturut-turut
177
167. Memeluk Aleesa
178
168. Terharu
179
169. Rona Bahagia
180
170. Peluk Erat
181
Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!