6. Jangan Berharap Lebih

"Rebutlah hatinya, El! Kamu pasti bisa membuatnya jatuh cinta kepadamu."

Elyna cukup terkejut mendengar kalimat tersebut. Dia pun memegang dadanya seraya mengucapkan istighfar. Ternyata kakak pertama suaminya yang berbicara.

"Batu karang saja bisa terkikis oleh hantaman ombak terus menerus." Rindra menyeringai. Mereka tidak hanya berdua. Tentu saja ada istri dari kakak iparnya tersebut.

"Hati Rifal tidak sekeras itu. Percayalah padaku."

Elyna tersenyum hangat kepada Rindra. Dia sangat berterima kasih karena Rindra sudah mau menerimanya sebagai adik ipar. Juga mendukungnya untuk mendapatkan hati Rifal.

"Kisah cinta anak-anak Papih itu berbeda-beda," terang Nesha. "Radit dan Echa dengan perjuangan cinta mereka. Aku dan Papih Rindra dengan cinta dalam diam dan penuh kepura-puraan karena ego yang mendominasi." Rindra tersenyum dan mengusap lembut rambut Nesha.

"Perjuangkan! Jangan sampai menyerah."

Seperti mendapat angin segar. Elyna sudah didukung oleh dua kakak iparnya. Namun, dia belum mendapat dukungan dari adik iparnya. Terlihat Rifal sangat dekat dengan Echa. Apakah mungkin dia bisa mengorek perihal Keysha pada Echa? Dia sangat yakin Echa mengetahui banyak hal tentang Keysha.

Mereka menyantap sarapan di hotel. Hanya Rifal, Keysha dan juga Addhitama di meja yang terpisah. Untuk Radit dan Rindra mereka satu meja makan.

"Ada hak dan kewajiban yang harus suami-istri lakukan. Jangan diabaikan. Nantinya kalian akan mendapat dosa besar."

Rifal sangat membungkam mulutnya. Tidak ada sebuah katapun yang terucap. Dia bagai tengah duduk sendirian di meja itu.

Elyna yang melihat suaminya terdiam ikut terdiam. Sesekali dia mengangguk menimpali ucapan sang ayah mertua. Terlihat jelas betapa enggannya Rifal mendengar nasihat perihal pernikahan. Dari sebuah pemaksaan akankah menjadi kebahagiaan. Sebuah tanya yang belum terpecahkan.

Diamnya Rifal berlanjut hingga mereka tiba di Jakarta. Elyna dibawa ke rumah besar milik Addhitama. Di mana dia akan tinggal di sana bersama suami juga mertua. Sedangkan Kakak dan adik iparnya sudah memiliki rumah masing-masing.

"Bawa istri kamu ke kamar," titah Addhitama yang baru menginjakkan kaki di rumah besar itu. "Papih mau istirahat." Addhitama berlalu begitu saja.

Elyna menatap Rifal yang sedari tadi terdiam. Dia bingung harus melakukan apa. Ketika kaki Rifal melangkah, Elyna pun mengikuti suaminya. Masuk ke dalam kamar yang sangat rapi. Namun, langkah Elyna terhenti ketika Rifal membalikkan tubuhnya.

"Jangan berharap lebih dari saya."

Kalimat yang teramat menyeramkan keluar dari mulut Rifal. Mulut Elyna tercekat mendengarnya. Tubuhnya terasa tak bertulang. Inikah tandanya dia harus menyerah di usia pernikahannya yang baru dua hari.

"Tidak! Aku pasti akan bisa merebut hatimu, Mas."

Perihal hati Elyna tidak akan pernah main-main. Sebenarnya ada pria yang juga memintanya untuk memperistrikannya. Profesinya tak kalah dari Rifal. Namun, hati Elyna bergetar ketika pertama kali melihat wajah Rifal walaupun hanya dalam foto. Pilihannya pun tertuju pada Rifal Addhitama.

Rifal masuk ke dalam kamar mandi dan Elyna mendudukkan dirinya di tepian tempat tidur. Ada rasa sedih di dada. Namun, dia tidak boleh menyerah. Dia harus menjadi wanita tangguh. Dia harus membuat Rifal jatuh cinta kepadanya.

Ada sebuah figura yang mencuri perhatian matanya. Senyum bahagia yang mengembang di wajah sepasang manusia. Suaminya dengan perempuan yang pada pernikahan mereka kemarin hadir mengucapkan selamat.

Elyna tidak berkespresi apapun. Dia hanya terdiam dengan mata yang berair. Menatap lekat wajah tampan suaminya yang tengah tersenyum teramat gembira.

"Kapan aku melihat senyummu yang seperti ini, Mas?" gumamnya.

Suara pintu kamar mandi terbuka. Elyna meletakkan kembali figura tersebut. Dia mulai berdiri dan menatap ke arah sang suami.

"Bolehkah aku tidur di ranjang ini?" tanya Elyna dengan begitu sopan.

"Saya akan tidur di sofa." Sungguh membuat hati Elyna terasa pedih mendengarnya. Kenapa tidak tidur berdua di atas tempat tidur saja?

Mereka berdua tidur terpisah. Elyna tidur di atas tempat tidur dan Rifal tidur di sofa. Semahal apapun tempat tidur yang ada di kamar Rifal, tidak membuat Elyna merasa nyaman dan nyenyak. Dia terus mengubah posisi tidurnya. Terlihat tidak tenang.

Sedangkan Rifal dia terlelap dengan tangan yang dilipat di atas dada. Tubuh dan hatinya tengah didera rasa lelah yang mendalam. Kini, Elyna hanya bisa menatap suaminya dari atas tempat tidur. Pria baik dan berbakti, itulah yang sang mertua katakan. Namun, sekarang pria itu menjadi pria yang keras hati.

Pagi hari, Elyna sudah menyiapkan baju untuk sang suami. Kemeja berwarna biru langit dengan celana bahan berwarna hitam. Dia melihat pintu kamar mandi masih tertutup. Dia letakkan saja kemeja juga celana bahannya di atas tempat tidur.

"Setidaknya aku sudah menjalankan tugasku sebagai seorang istri." Elyna segera keluar dari kamar tersebut.

Rifal mengerutkan dahi ketika melihat sudah ada kemeja, celana di atas tempat tidur. Dia mencari penghuni kamarnya yang lain. Namun, tidak ada siapa-siapa di sana. Helaan napas berat keluar dari mulutnya. Dia masih menatap nanar ke arah baju yang disiapkan oleh wanita yang menjadi istrinya tersebut.

"Andaikan yang menyiapkan bajuku itu kamu." Tarikan napas kasar keluar dari mulutnya. Rifal membiarkan baju itu dan menuju lemarinya. Memilih baju yang akan dia gunakan hari ini. Kecewa, sudah pasti itu yang dirasakan oleh Elyna.

Senyum penuh kegetiran yang Elyna berikan ketika suaminya tiba di meja makan dengan mengenakan kemeja hitam. Bukan kemeja berwarna biru langit yang sudah dia siapkan. Rifal sama sekali tidak melihatnya. Hanya menyapa sang ayah dengan sopan..

"Seminggu ke depan Papih akan ke Kalimantan. Ada urusan yang tidak bisa diwakilkan."

Rifal mengangguk mengerti. Begitu juga dengan Elyna. Mereka menikmati sarapan dengan penuh keheningan. Addhitama bangkit duluan. Kemudian, diikuti oleh Rifal. Elyna pun mengikuti langkah kaki suaminya. Namun, tatapan tajam dari Rifal membuat Elyna menundukkan kepala.

"Ketika suami pergi ke kantor, sang istri harus mengantarnya sampai depan pintu." Elyna mencoba menjelaskan tanpa berani menatap wajah suaminya.

"Jangan berharap lebih dari saya!" tekan Rifal. "Jangan pernah buat saya marah!"

Elyna pun membeku. Kepalanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Rifal pergi tanpa satu buah katapun. Seharusnya Elyna mencium tangan Rifal dan Rifal mencium kening Elyna. Namun, itu hanya sebuah khayalan yang tidak tahu kapan akan terlaksanakan.

"Kini aku merasakan bagaimana jadi MC di novel romansa perjodohan." Kalimat yang mengiringi kepergian mobil Rifal.

.

Jam dinding sudah bergerak ke arah kiri. Namun, sang suami belum pulang sedari pagi. Elyna sedikit mendapat angin segar ketika dia dimasukkan ke dalam grup chat keluarga. Di mana anak-anak serta para menantu Addhitama penghuni grup tersebut. Ingin rasanya dia menanyakan keberadaan sang suami. Akan tetapi, jarinya ragu untuk menari-nari.

Sebuah pesan masuk di grup chat keluarga Addhitama. Dahinya menukik ketika Radit mengirimkan foto sang suami tengah asyik melamun bersama kucing orange.

"Apa yang sedang mereka lamunkan?"

Itulah pesan yang dikirim oleh Radit. Balasan dari kakak ipar maupun adik iparnya hanya emoticon tertawa.

"Tidak mungkin 'kan dia memikirkan ku."

...***To Be Contunue***...

Minta komennya boleh?

Terpopuler

Comments

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Boleh ga aku nangissss?

2023-07-05

1

Rita Purwanti

Rita Purwanti

lanjut thor ceritanya menggemaskan
kasihan elyna

2023-06-17

0

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

relakan suamimu elyna...carilah kebahagian dr orang lain

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Sah
2 2. Malam (Pertama)
3 3. Bolehkah ...
4 4. Misteri
5 5. Jeritan Hati
6 6. Jangan Berharap Lebih
7 7. Yang Pertama
8 8. Jahat
9 9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10 10. Florist
11 11. Semakin Sakit
12 12. Lelah
13 13. Pilih Mana?
14 14. Tanggung Jawab
15 15. Mencari
16 16. Berubah
17 17. Marah
18 18. Nurut
19 19. Terkesima
20 20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21 Pengumuman.
22 21. Lapor RT
23 22. Perasaan Apa Ini?
24 23. Aku Elyna
25 24. Maafkan Saya
26 25. Menjadi Teman
27 26. Merasa Tersaingi
28 27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29 Pengumuman
30 28. Mall
31 29. Menghadiri Acara
32 30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33 31. Murahan
34 Karya Baru Telah Terbit
35 32. Belajar Mencintaimu
36 33. Pagi Ceria
37 34. Pilih Siapa?
38 35. Patah Tak Berbentuk
39 36. Maaf
40 37. Ingin Mendengar
41 38. Nasihat Papih
42 39. Demam
43 40. Ketar-ketir
44 41. Diperiksa
45 42. Hal Penting
46 43. Bicara Berdua
47 44. Mencekam
48 45. Akankah Terjadi?
49 46. Gak Enak
50 47. Berhak Bahagia
51 48. Terpana
52 49. Pesan Papih
53 50. Bismillah
54 52. Telepon (Abi)
55 53. Percaya
56 54. Bimbang
57 55. Surprise
58 56. Mendadak Diam
59 57. Tentengan
60 58. Berkumpul
61 59. Berserah
62 60. Bicara Jujur
63 Beda Kisah (part 1)
64 Beda Kisah (part 2)
65 Beda Kisah (part 3)
66 Beda Kisah (part 4)
67 Beda Kisah (part 5)
68 Beda Kisah (part 6)
69 Beda Kisah (part7 7)
70 Beda Kisah (part 8)
71 Beda Kisah (part 8)
72 Beda Kasar (part 9)
73 Beda Kisah (part 10)
74 Beda Kisah (part 11)
75 Beda Kisah (part 12)
76 Beda Kisah (part 13)
77 Beda Kisah (part 14)
78 Pengumuman
79 81. Pemeran Cadangan
80 Pengumuman
81 Bab 82. Saling Interospeksi
82 83. Pilihan Dari Papih
83 84. Merasa Gagal
84 85. Belum Sadar
85 Bab 86. Usapan Lembut
86 85. Penawaran
87 87. Aneh
88 88. Calon Istri
89 89. Kuburlah!
90 90. Kenapa Denganku?
91 91. Orang BODOH
92 92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93 Jangan Diskip
94 93. Aku Ingin Cerai!
95 94. Kabar Yang Terlambat
96 95. Di Luar Ekspektasi
97 96. Bodoh Akut
98 97. Keputusan
99 98. Ingin Bicara
100 Pengumuman
101 99. Tindakan Yang Terlambat
102 100. Menyelesaikan Masalah
103 101. Dikira Lelucon
104 102. Karma Instan
105 103. Konsekuensi
106 104. Berbanding Terbalik
107 105. Sorot Mata
108 106. Menggugat Cerai
109 107. Rahasia Besar
110 108. Menggugat
111 Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112 Bab 110. Maafkan Ipang
113 Bab 111. Bicara Empat Mata
114 Bab 112. Sembuh Selamanya
115 Bab 113. Banjir Air Mata
116 Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117 Bab 115. Tidak Suka
118 Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119 Bab 117. Sudah Tidak Suka
120 Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121 Pengumuman.
122 Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123 Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124 Bab 121. Keputusan Rifal
125 Bab 122. Talak
126 123. Ketuk Palu
127 Bab 124. Manusia To-lol
128 Pengumuman
129 125. Pohon Rindang
130 126. Jaara
131 127. Seperti Ayah Sungguhan
132 128. Bundanya Jaara
133 129. Pria Baik
134 130. Saling Pandang
135 131. Pengobat Luka
136 132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137 133. Sikap Yang Masih Sama
138 134. Pembohong
139 Judul Baru
140 135. Rencana Tuhan
141 136. Ingin Bicara
142 Judul Baru Lagi
143 137. Restu Yang Paling Penting
144 138. Dalang Dari Semua
145 139. Seperti Keluarga Sungguhan
146 140. Kartu Debit
147 141. Sangat Berubah
148 142. Restu Tersulit
149 143. Senyum Yang Mulai Pudar
150 144. Semakin Menurun
151 145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152 146. Sadar Diri
153 147. Apa Itu Sulit?
154 148. Tak Terbendung
155 149. Obat Dari Sakitku
156 150. Ditinggal Kawin Lagi
157 151. Air Mata Kebahagiaan
158 152. Perih, Tapi Nikmat
159 153. Sudah Halal
160 154. Kenang
161 155. Keajaiban
162 156. Permintaan Jaara
163 Pengumuman
164 157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165 158. Kembali Ke Jakarta
166 Aku Kembali
167 159. Ingin kembali
168 160. Positif
169 161. Kembali Ke Panti
170 PENGUMUMAN
171 162. Merasa Semakin Menjauh
172 Mas Kulkas
173 163. Peluk Aku
174 164. Untuk Terakhir
175 165. Masih Terpukul
176 166. Mimpi Berturut-turut
177 167. Memeluk Aleesa
178 168. Terharu
179 169. Rona Bahagia
180 170. Peluk Erat
181 Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 181 Episodes

1
1. Sah
2
2. Malam (Pertama)
3
3. Bolehkah ...
4
4. Misteri
5
5. Jeritan Hati
6
6. Jangan Berharap Lebih
7
7. Yang Pertama
8
8. Jahat
9
9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10
10. Florist
11
11. Semakin Sakit
12
12. Lelah
13
13. Pilih Mana?
14
14. Tanggung Jawab
15
15. Mencari
16
16. Berubah
17
17. Marah
18
18. Nurut
19
19. Terkesima
20
20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21
Pengumuman.
22
21. Lapor RT
23
22. Perasaan Apa Ini?
24
23. Aku Elyna
25
24. Maafkan Saya
26
25. Menjadi Teman
27
26. Merasa Tersaingi
28
27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29
Pengumuman
30
28. Mall
31
29. Menghadiri Acara
32
30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33
31. Murahan
34
Karya Baru Telah Terbit
35
32. Belajar Mencintaimu
36
33. Pagi Ceria
37
34. Pilih Siapa?
38
35. Patah Tak Berbentuk
39
36. Maaf
40
37. Ingin Mendengar
41
38. Nasihat Papih
42
39. Demam
43
40. Ketar-ketir
44
41. Diperiksa
45
42. Hal Penting
46
43. Bicara Berdua
47
44. Mencekam
48
45. Akankah Terjadi?
49
46. Gak Enak
50
47. Berhak Bahagia
51
48. Terpana
52
49. Pesan Papih
53
50. Bismillah
54
52. Telepon (Abi)
55
53. Percaya
56
54. Bimbang
57
55. Surprise
58
56. Mendadak Diam
59
57. Tentengan
60
58. Berkumpul
61
59. Berserah
62
60. Bicara Jujur
63
Beda Kisah (part 1)
64
Beda Kisah (part 2)
65
Beda Kisah (part 3)
66
Beda Kisah (part 4)
67
Beda Kisah (part 5)
68
Beda Kisah (part 6)
69
Beda Kisah (part7 7)
70
Beda Kisah (part 8)
71
Beda Kisah (part 8)
72
Beda Kasar (part 9)
73
Beda Kisah (part 10)
74
Beda Kisah (part 11)
75
Beda Kisah (part 12)
76
Beda Kisah (part 13)
77
Beda Kisah (part 14)
78
Pengumuman
79
81. Pemeran Cadangan
80
Pengumuman
81
Bab 82. Saling Interospeksi
82
83. Pilihan Dari Papih
83
84. Merasa Gagal
84
85. Belum Sadar
85
Bab 86. Usapan Lembut
86
85. Penawaran
87
87. Aneh
88
88. Calon Istri
89
89. Kuburlah!
90
90. Kenapa Denganku?
91
91. Orang BODOH
92
92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93
Jangan Diskip
94
93. Aku Ingin Cerai!
95
94. Kabar Yang Terlambat
96
95. Di Luar Ekspektasi
97
96. Bodoh Akut
98
97. Keputusan
99
98. Ingin Bicara
100
Pengumuman
101
99. Tindakan Yang Terlambat
102
100. Menyelesaikan Masalah
103
101. Dikira Lelucon
104
102. Karma Instan
105
103. Konsekuensi
106
104. Berbanding Terbalik
107
105. Sorot Mata
108
106. Menggugat Cerai
109
107. Rahasia Besar
110
108. Menggugat
111
Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112
Bab 110. Maafkan Ipang
113
Bab 111. Bicara Empat Mata
114
Bab 112. Sembuh Selamanya
115
Bab 113. Banjir Air Mata
116
Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117
Bab 115. Tidak Suka
118
Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119
Bab 117. Sudah Tidak Suka
120
Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121
Pengumuman.
122
Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123
Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124
Bab 121. Keputusan Rifal
125
Bab 122. Talak
126
123. Ketuk Palu
127
Bab 124. Manusia To-lol
128
Pengumuman
129
125. Pohon Rindang
130
126. Jaara
131
127. Seperti Ayah Sungguhan
132
128. Bundanya Jaara
133
129. Pria Baik
134
130. Saling Pandang
135
131. Pengobat Luka
136
132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137
133. Sikap Yang Masih Sama
138
134. Pembohong
139
Judul Baru
140
135. Rencana Tuhan
141
136. Ingin Bicara
142
Judul Baru Lagi
143
137. Restu Yang Paling Penting
144
138. Dalang Dari Semua
145
139. Seperti Keluarga Sungguhan
146
140. Kartu Debit
147
141. Sangat Berubah
148
142. Restu Tersulit
149
143. Senyum Yang Mulai Pudar
150
144. Semakin Menurun
151
145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152
146. Sadar Diri
153
147. Apa Itu Sulit?
154
148. Tak Terbendung
155
149. Obat Dari Sakitku
156
150. Ditinggal Kawin Lagi
157
151. Air Mata Kebahagiaan
158
152. Perih, Tapi Nikmat
159
153. Sudah Halal
160
154. Kenang
161
155. Keajaiban
162
156. Permintaan Jaara
163
Pengumuman
164
157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165
158. Kembali Ke Jakarta
166
Aku Kembali
167
159. Ingin kembali
168
160. Positif
169
161. Kembali Ke Panti
170
PENGUMUMAN
171
162. Merasa Semakin Menjauh
172
Mas Kulkas
173
163. Peluk Aku
174
164. Untuk Terakhir
175
165. Masih Terpukul
176
166. Mimpi Berturut-turut
177
167. Memeluk Aleesa
178
168. Terharu
179
169. Rona Bahagia
180
170. Peluk Erat
181
Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!