Bab 4

Vano tersentak dan langsung berdiri, dia menatap Keina dengan tatapan membunuh.

"Kau, berani beraninya menumpahkan minuman ke celana ku,,!!" Bentak Vano, dia mengarahkan jari telunjuknya di depan wajah Keina.

Adelle dan Rena semakin ketakutan melihat Vano yang marah pada Keina. Sedangkan Sindy sangat puas melihat pemandangan yang ada dihadapannya itu.

"Ini semua karna kekasihmu,,!" Keina melirik tajam kearah Sindy.

"Jika saja mulut kotornya tidak menghinaku, aku tidak akan berbuat seperti itu,," Lanjutnya.

Sindy berdiri, dia tidak terima dengan ucapan Keina. Tangannya meraih gelas yang berisi minuman dan menyiramkannya di wajah Keina. Keina gelagapan, dia langsung mengusap wajahnya yang basah kuyup.

Rena langsung mengambilkan tissu dan membantu mengelap wajah Keina.

"Apa yang kau lakukan,,!" Bentak Adelle pada Sindy.

"Kau sudah membuatnya jatuh, sekarang kau juga menyiramnya. Wanita macam apa kau ini,,!!" Tambahnya lagi.

"Hentikan,,,!!" Bentak Vano. "Pergi kalian dari sini" Ujarnya lagi.

Keina menatap Vano dan sindy dengan tajam.

"Urusan kita belum selesai,,," Ujar Keina, lalu mengajak kedua sahabatnya untuk seger meninggalkan tempat itu.

"Kenapa nasibku sesial ini,, aku baru saja sampai disini tapi sudah dipertemukan dengan orang sombong dan kejam seperti mereka,,". Gerutu Keina setelah masuk kedalam mobil. Adelle dan Rena berusaha menenangkan Keina.

"Kita berdo'a saja agar tidak dipertemukan dengan mereka lagi,, jangan sampai kita sial seumur hidup karna mereka,,," Ujar Rena.

"Mereka berdua benar benar pasangan yang serasi, sama sama tidak punya perasaan. Ternyata memang benar presdir vano sangat kejam,," Ucap Adelle

"Sudahlah, jangan bahas mereka lagi. Benar benar menyebalkan,," Kata Keina.

"Lihat dress mu Kein, basah dan kotor. Apa kau mau mengganti dress mu,,? Kita bisa mampir sebentar ke rumahku dan memakai bajuku,," Ujar Rena yang duduk di samping Keina. Adelle yang duduk disebelah supir langsung menengok kebelakang.

"Benar Kein, apa yang akan om dan tante katakan jika mereka melihatmu seperti itu,," Kata Adelle yang memperhatikan penampilan Keina yang sudah acak acakan.

"Sudahlah, tidak apa. Aku bisa menjelaskannya,," Jawab Keina.

Adelle dan Rena mengantarkan Keina terlebih dulu. Mereka berhenti didepan rumah Keina.

"Wah,, lama tidak kesini, rumahmu sudah berubah,," Ujar Adelle.

"Benar. Apa kau tidak mau mengundang kita makan malam di rumah mu,,? Aku rindu masakan tante,," Kata Rena. Dia membayangkan dulu mereka sering berkumpul di rumah Keina untuk makan malam saat malam minggu.

"Tentu saja, akan memberitahu mama agar menyiapkan semuanya,," Jawab Keina dengan senang hati.

"Bagaimana jika besok,,?" Kata Rena, dia menatap Adelle dan Keina bergantian.

"Tepat,,! Besok itu malam minggu,," Timpal Adelle.

"Ya baiklah,,, terserah kalian saja." Ujar Keina, dia merapikan rambutnya.

"Aku turun dulu, terlalu berada didalam mobil bersama kalian membuatku sesak nafas,," Ujar Keina dengan senyum meledek. Adelle dan Rena membulatkan matanya.

"Kau,,,!!" Seru Adelle dan Rena bersamaan

"Awas saja kau,," Kata Rena, dia hendak melayangkan tinjuan pada Keina, namun Keina sudah terlebih dulu keluar dari mobil.

"Weee,,," Keina meledek mereka dengan menjulurkan lidahnya. "Nggak kena,," Lanjutnya. Lalu menutup pintu mobil.

"Menyebalkan,,! Tunggu pembalasan kita,,!" Teriak Adelle.

Keina masuk kedalam rumahnya.

"Kamu sudah,," Ujar mama yang baru saja menuruni tangga.

"Iya mah,," Jawabnya dengan semangat, dan senyum yang mengembang.

"Anak mama, ceria sekali,,," Mama menghampiri Kein.

"Kenapa dengan baju dan rambutmu sayang,,?" Mama memegang rambut Keina yang sudah lepek. Seketika wajahnya Keina berubah masam, mengingat kejadian di mall tadi.

Mama yang melihat perubahan wajah anaknya, langsung merangkul Keina dan mengajaknya duduk di ruang keluarga.

"Kenapa,,??" Tanya mama dengan lembut setelah mendaratkan badannya di sofa.

"Ini hari pertama aku sampai di indo, tapi aku sudah sial. Sepertinya ini bertanda buruk,," Jawab Keina dengan bibir yang mengerucut.

"Huss,, tidak baik berbicara seperti itu sayang,," Ucap mama, dia mengusap lembut kepala Keina.

"Kalau bukan sial, lalu apa,,? Lihat, wanita kejam itu menyiramku,," Ucap Keina dengan kesal, dia memegang rambut dan dressnya menunjukan pada mama.

"Pasti ada alasan kenapa dia merinyammu,, apa kau melakukan kesalahan,?" Tanya mama dengan hati hati agar tidak menyinggung perasaan anaknya itu.

"Mamaaa,," Rengek Keina.

"Kenapa menuduhku,," Lanjutnya.

"Sayang, bukan seperti itu maksud mama. Pasti dia punya alasan kenapa melakukan itu padamu,," Jelas mama.

"Mama tidak tau manusia macam apa yang aku temui di mall tadi, mereka sepasang kekasih yang angkuh dan sombong,," Ujar Keina penuh amarah, membayangkan kejadian itu. Mama tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Mama tau, mereka dulu yang mencari masalah denganku,," Ucap Keina, dia mulai menceritakan semua kejadian yang menimpanya itu dengan.

Mama menghela nafas setelah mendengar cerita Keina. Mama mencoba menenangkan Keina dan memberikan nasehat untuknya.

"Cepat ke kamar dan bersihkan badanmu, sudah malah, kamu harus istirahat,," Ujar mama.

Keina masuk ke kamarnya, lalu mandi.

Dia merebahkan rubuhnya di ranjang setelah mengeringkan rambut.

"Huufft,, malam yang sial,," Gumam Keina.

"Mengingat sepasang kekasih itu rasanya aku ingin mencakar cakar wajah mereka,," Lanjutnya lagi.

"Kenapa ada manusia seperti mereka, apa karna dia orang berkuasa di negeri ini, sampai bersikap seenaknya pada orang lain,," Keina terus menggerutu.

Keina benar benar kesal, seumur hidupnya baru kali ini dia bertemu dengan orang seperti mereka. Orang yang menurutnya angkuh, sombong dan kejam.

Tak terasa, Keina mulai terlelap.

Keesokan harinya,,

Sinar mentari mulai mengintip dari balik tirai kamar Keina, Keina mengerjapkan mata dan perlahan membukanya.

Dia bangun dan duduk ditepi ranjang, melihat jam weker yang ada di atas meja dekat ranjang.

"Jam 7,," Gumamnya.

Keina berdiri, dia menguap dan merentangkan kedua tangannya. Kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Dia menyegarkan tubuhnya dibawah guyuran shower.

Keina keluar dari kamar, lalu pergi keruang makan. Ada mama dan papa Keina

yang sudah duduk disana.

"Pagi mah, pah,," Sapa Keina dengan senyum yang mengembang, lalu ikut bergabung dengan mereka.

"Pagi sayang,," Jawab mereka.

"Bagaimana tidurmu,," Tanya mama. Dia meletakkan makanan di piring Keina.

"Sangat nyenyak dan nyaman,,," Jawab Keina. Mama dan papa tersenyum.

"Sepertinya kamu nyaman disini,," Ujar papa. Kena mengembangkan senyumnya.

"Tentu saja, aku pasti akan nyaman tinggal di rumah ini,," Katanya.

"Syukurlah,," Ucap mama. "Ayo makan,," Lanjutnya lagi.

Mereka menyantap makanannya tanpa bersuara.

"Sayang, setelah ini temani mama belanja ya,," Ucap mama setelah mereka selesai makan.

Keina menatap mamanya.

"Wahh kebetulan sekali, aku juga ingin belanja mah. Nanti malam Adelle dan Rena akan makan malam disini. Mama mau kan masakin buat mereka, mereka bilang rindu sama masakan mama,," Ujar Keina antusias.

Mama dan papa Keina saling pandang, lalu kembali melihat Keina.

"Sayang, lain kali saja yah mereka malam malam disini. Atau besok malam saja,," Ucap Mama. Keina mengerutkan keningnya.

"Memangnya kenapa ma,,?" Tanya Keina bingung.

"Nanti malam teman Mama akan makan malam disini, bersama keluarganya. Kamu masih ingat kan sama tante Mira dan om Mahendra,,?" Ujarnya.

Terpopuler

Comments

Siti Rohaemy

Siti Rohaemy

wahh.. bakal ketemu nih??

2023-10-11

0

Qodri Kiflie Kiflie

Qodri Kiflie Kiflie

mahendra.wah yg makan malm.di ruman kein keluarganya mahendra

2022-11-04

0

𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌

𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌

wkwkwk... bakalan seru nih pertemuan mereka..

2022-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!