Bab 18

Keina membukakan pintu. Seperti biasa dengan sikap sopan dan ramah yang dia miliki, Dia mengulas senyum teduh pada Juan.

"Aku mau bertemu dengan Vano." Ujar Juan. Tatapan dan fikirannya mulai tidak fokus setelah melihat senyum manis Keina. Senyum yang begitu mempesona, seolah ada sesuatu yang mampu menarik perhatian setiap mata yang melihat senyum itu.

"Aku sudah tau. Karna kamu bekerja dengannya, jadi mana mungkin kamu kemari untuk bertemu denganku." Sahut Keina dengan senyum tertahan.

"Vano pergi sejak tadi sore." Tuturnya.

"Mau aku telfonkan dia.?" Tawar Keina.

Walaupun sebenarnya Keina malas untuk menelfon Vano. Tapi melihat Juan yang sengaja datang untuk bertemu dengan Vano, Keina jadi kasian kalau Juan pulang begitu saja tanpa bertemu dengan Vano. Apalagi Juan memegang tas di tangannya, tas yang diyakini Keina berisi dokumen dan berkas kantor.

"Tidak perlu, aku hanya ingin menyerahkan ini padanya." Juan menyodorkan tas di tangannya pada Keina.

"Tolong berikan pada Vano." Ujarnya setelah Keina mengambil tas dari tangannya.

Keina menganggukkan kepala.

"Baik, aku akan berikan tas ini pada Vano kalau dia pulang." Katanya sembari menatap tas yang sudah berpindah ke tangannnya.

"Terimakasih,," Ucap Juan. Senyum tipis yang di lemparkan oleh Juan terlihat sangat menawan. Keina sampai betah menatap pemandangan itu lantaran terlalu menyejukkan mata dan pikiran untuk di pandang.

"Sama-sama." Jawab Keina.

Tipe wajah dan tatapan mata Juan memang kerap kali membuat lawan bicara lebih fokus mengagumi kelebihan yang dia miliki.

Tak heran kalau banyak wanita yang betah berlama-lama berbicara dengan Juan. Mereka akan terus mencari topik pembicaraan agar semakin lama mengobrol dengan lelaki itu.

Namun Keina berbeda, meski dia tidak memungkiri akan keistimewaan yang dimiliki oleh Juan, wanita berdarah campuran Korea itu tidak seperti kebanyakan wanita di luar sana yang mencari-cari perhatian pada laki-laki.

"Kenapa.? Ada yang perlu Kak Juan sampaikan lagi untuk Vano.?" Tanya Keina. Dia menatap bingung lantaran Juan tak kunjung pamit pulang. Laki-laki itu masih diam berdiri di hadapannya dan terlihat kebingungan.

"Tidak ada. Aku,,," Juan terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu pada Keina

"Aku apa.?" Kening Keina sampai berkerut menatap Juan yang ragu-ragu untuk bicara.

"Aku ingin buang air kecil, apa boleh ke toilet sebentar.?" Jawab Juan memerah, dia menahan malu pada Keina. Tapi tak punya pilihan lain karna memang sejak berada di mobil, dia menahan untuk buang air kecil.

"Ya ampun,, aku pikir ada apa." Ujar Keina dengan gelengan kepala.

"Masuk saja." Keina bergeser, dia memberikan jalan untuk Juan agar bisa masuk ke dalam apartemen.

Dengan ragu Juan masuk ke dalam apartemen. Biasanya dia akan menyelonong begitu saja setiap datang ke apartemen Vano. Tak pernah merasa ragu atau tak enak hati untuk masuk. Tapi saat ini situasinya sudah berbeda, Vano tak lagi tinggal sendiri. Ada seorang wanita yang tinggal bersama Vano di apartemen itu, jadi Juan memliki batasan untuk keluar masuk dari apartemen Vano.

"Maaf,, aku masuk,," Ujar Juan sopan. Dia kemudian masuk dan berjalan cepat menunju toilet. Dia buru-buru karna tidak mau berlama-lama di dalam apartemen hanya berdua dengan Keina. Karna jika orang lain melihatnya, pasti mereka akan berfikir macam-macam.

Tapi mungkin berbeda dengan Vano. Sepertinya Vano akan mendukung Juan untuk tetap berada di apartemen jika mengetahuinya.

Karna Vano sempat menyuruh Juan untuk mendekati Keina agar wanita itu jatuh cinta pada Juan dan berakhir dengan mengajukan gugatan cerai pada Vano. Jika sampai itu terjadi, sudah pasti Vano yang paling di untungkan disini karna bisa mengakhiri pernikahannya dengan Keina. Kemudian dia akan menikahi kekasih yang sangat dia cintai itu.

...****...

"Tunggu Kak Juan." Keina menahan langkah Juan yang hendak keluar dari apartemen. Dia terlihat ragu-ragu mengutarakan keinginannya untuk mengajak Juan makan malam bersama.

Karna Keina yakin kalau Vano tidak akan pulang ke apartemen malam ini. Sedangkan Keina sudah memasak untuk porsi 2 orang. Sayang jika makanan yang dia masak terbuang sia-sia.

"Kenapa.?" Juan menatap lekat wajah Keina. Wajah yang terlihat malu-malu untuk berbicara padanya.

"Kak Juan sudah makan.?" Keina mengukir senyum kikuk. Sudah pasti dia sangat malu menanyakan hal yang sifatnya perhatian pada seseorang yang tidak begitu dia kenal.

Pertanyaan Keina membuat Juan terdiam. Dia semakin lekat menatap Keina. Wanita cantik itu tak hanya baik, tapi juga memiliki sisi perhatian yang tinggi terhadap siapapun. Meski baru beberapa kali melihat Keina, tapi Juan sudah bisa menilai bagaimana sifat Keina.

"Jangan salah sangka,, aku tidak bermaksud apa-apa." Jelas Keina dengan ekspresi yang sedikit panik lantaran dia melihat tatapan mata Juan seolah menyalah artikan pertanyaannya.

"Kebetulan aku sudah memasak banyak, tapi sepertinya Vano tidak akan pulang. Aku juga tidak mungkin menghabiskan makanan sebanyak itu sendirian."

"Mau makan malam bersama.?" Ajak Keina.

Juan tak banyak berfikir, dia langsung mengangguk setuju. Lagipula rezeki tidak boleh di tolak kan. Pikir Juan.

Dia juga berfikir kalau Vano tak akan marah jika melihatnya makan malam berdua dengan Keina. Bisa jadi Vano justru akan merasa senang.

...****...

"Kenapa kamu jadi seperti ini.?!" Nada bicara Sindy sudah mulai meninggi. Dia geram lantaran Vano tak mau di dekati. Kekasihnya itu selalu menghindar saat dia akan mencium bibirnya. Vano juga menolak untuk di peluk.

"Memangnya aku kenapa.?"

"Kamu lihat sendiri aku sendang sibuk. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Jangan mengganggu ku dulu." Vano bicara datar tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

Mendengar ucapan Vano yang menyebutnya mengganggu, seketika Sindy semakin meradang.

Selama bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Vano, baru kali ini Vano menyebutnya menganggu. Padahal biasanya Vano akan senang setiap kali dia datang.

"Mengganggu.? Sejak kapan aku jadi pengganggu buat kamu.?!" Sindy menatap kecewa. Dia langsung beranjak dari duduknya, menatap Vano tak habis pikir dengan sorot mata penuh kekecewaan.

Kali ini Vano menatap Sindy karna nada bicara Sindy sedikit bergetar. Melihat tatapan Sindy yang berkaca-kaca dan dipenuhi kekecewaan, seketika membuat Vano menyesali ucapannya.

"Maaf sayang,, aku tidak bermaksud berkata seperti itu padamu." Vano meraih tangan Sindy, namun wanita itu menepisnya.

"Kamu berubah. Kamu bukan Vano yang aku kenal." Sindy mulai meneteskan air matanya sebagai bentuk kekecewaan dan rasa sakit hatinya atas perlakuan Vano.

"Apa yang sudah membuat kamu berubah seperti ini.?"

"Kamu bilang kehadiran wanita itu tidak akan merubah apapun pada hubungan kita, tapi nyatanya apa.?!" Seru Sindy penuh penekanan.

"Kamu mulai berubah Vano.!"

"Aku yakin semua ini karna wanita itu.!"

"Kalau memang kamu memiliki perasaan padanya, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini.!" Tegas Sindy. Dia buru-buru pergi dari ruang kerja Vano.

"Tunggu Sindy.! Kamu mau kemana.?" Vano berlari menyusul kekasihnya itu. Dia semakin merasa bersalah melihat tangis Sindy yang semakin pecah sembari pergi dari sana.

"Aku minta maaf, aku tidak mungkin memiliki perasaan padanya."

"Kamu tau sendiri kalau aku hanya mencintai kamu.!" Vano berteriak hingga membuat langkah Sindy berhenti.

"Aku tidak akan percaya dengan ucapanmu sebelum kalian bercerai.!" Tegas Sindy. Dia hanya menoleh sekilas, kemudian bergegas pergi dari sana tanpa memperdulikan Vano yang melarangnya pergi.

Terpopuler

Comments

mrs YoYaman

mrs YoYaman

barang bekas aj sok sik'n mi tawar harga cih

2022-11-04

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Haih Medusa Sindy bene bener yak....Kamu akan berakhir mengenaskan...Tapi namanya Medusa ngga akan bisa diakhiri secara baik baik 🤧

2022-10-03

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

nanti keina ma Juan d tuduh selingkuh deh ama vano

2022-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!