Bab 7

"Apa yang ingin kau tanyakan,,?" Vano menatap Keina dengan tatapan datar dan dingin.

"Apa kamu juga menerima perjodohan ini,,?" Pertanyaan Keina membuat Vano berpikir keras. Pertanyaan macam apa ini, padahal Vano sendiri yang memaksanya untuk menerima perjodohan mereka. Bukankan itu sudah cukup jelas jika Vano bersedia dijodohkan.

"Tentu saja,," Jawab Vano dengan tegas.

"Hemmm,,," Keina pura pura berfikir.

"Apa saat ini kamu tidak memiliki kekasih,,?" Tanyanya lagi. Vano menatap Keina dengan tatapan membunuh.

"Sayang, apa yang kamu tanyakan. Sejak awal nak Vano menyetujui perjodohan ini, jadi sudah pasti nak Vano belum memiliki kekasih,," Ujar mama Keina.

"Tapi aku hanya bertanya dan ingin mendengar jawaban darinya, apa tidak boleh,,?". Vano semakin meradang.

"Keina,, Vano belum,,," Ucapan Nyonya Mira langsung dipotong oleh Vano.

"Tidak apa mah, tante. Saya akan menjawabnya,," Ucap Vano yang berusaha tenang.

"Baguslah. Jadi, apa jawabanmu,,?" Kata Keina dengan santai.

"Jika aku punya kekasih pasti aku tidak akan duduk disini, mungkin saja saat ini aku sedang bersama istriku. Karna sejak lama aku sudah ingin menikah,," Jawab Vano dengan menekankan kalimat terakhirnya. Jawaban Vano membuat Keina membelalakan matanya.

"Apa maksudnya,,?? sudah lama dia ingin menikah,,? Tapi kenapa dia tidak jujur pada orang tuanya jika sudah memiliki kekasih. Bahkan dia ingin menikah dengannya. Lalu apa yang membuatnya menyetujui perjodohan ini,,?" Batin Keina. Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.

"Benarkah,,?" Keina pura pura memperhatikan Vano dari atas sampai bawah.

"Kamu sangat tampan, badanmu juga bagus, bahkan kau memiliki segalanya saat ini. Tapi kenapa tidak memiliki kekasih,,? Apa karna kau kejam,,? Sampai tidak ada gadis yang mau menjadi kekasihmu,,?" Keina mengucapkannya dengan santai.

Wajah Vano memerah, dia mengepalkan kedua tangannya. Amarahnya semakin memuncak. Kalau saja hanya ada Keina dan dia, entah apa yang akan terjadi pada Keina saat ini. Vano diam, tidak tau harus menjawab apa.

Mama tercengang mendengar ucapan anaknya, tidak percaya dengan apa yang keina katakan. Itu membuatnya merasa malu pada Nyonya Mira dan Vano.

"Mira, nak Vano, maafkan ucapan Keina yang tidak sopan.," Ucap mama.

"Aah,, tidak apa. Mungkin Keina hanya ingin tau." Ujar Nyonya Mira pada mama Keina.

"Sebenarnya dari dulu tante memang tidak mengijinkan Vano memiliki kekasih, karna tante sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua. Itulah kenapa sampai saat ini Vano tidak memiliki kekasih,," Jelas Nyonya Mira pada Keina.

Seketika Keina tersenyum sinis namun terlihat senang, karna dia berhasil mengetahui alasan Vano yang tidak mengatakan pada orang tuanya jika dia memiliki kekasih.

"Jadi itu alasan dia tidak mengakui kekasihnya. Berarti selama ini mereka menjalin hubungan secara diam diam. Sebenarnya apa yang membuat dia mau menerima perjodohan ini, kenapa dia tidak menolaknya dan mencoba mengenalkan kekasihnya pada orang tuanya. Apa ada alasan lain dibalik semua ini,? Apa dia juga terpaksa menerima perjodohan ini karna ada ancaman,,? Seperti dia yang sudah mengancamku. Aku yakin dia mencintai kekasihnya, bahkan dia berharap bisa menikah dengannya. Aku harus cari tau alasannya,," Berbagai pertanyaan berkecambuk di benak Keina. Dia ingin mengetahui alasan kenapa Vano menerima perjodohan ini. Mengingat ancaman Vano dan laki-laki itu juga tetap mempertahankan kekasihnya.

Vano melihat ekspresi Keina yang tersenyum sinis namun juga terlihat senang. Seketika Vano tersadar jika pertanyaan Keina merupakan sebuah jebakan agar Keina bisa mengetahui alasan Vano yang tidak mau mengatakan jika dia memiliki kekasih.

"Ciihh,, gadis ini ternyata tidak sebodoh yang ku kira. Lihat saja, setelah kita menikah nanti aku akan memberi pelajaran berharga untukmu,,! Kau tidak tau siapa yang sedang kau hadapi,," Gumam Vano dalam hati. Matanya dipenuhi amarah pada sosok wanita cantik yang ternyata sudah sejak dulu di jodohkan dengannya.

"Wah benarkah seperti itu tante,,?? Vano memutuskan tidak memiliki kekasih karna sudah dijodohkan dengan ku,? Aku merasa tersanjung, anak tante tidak hanya tampan dan baik, tapi dia juga sangat setia,, Bukan begitu Vano,,?". Ucap Keina dengan nada meledek. Dia menatap mama Vano kemudian beralih menatap Vano disertai dengan senyumnya yang sinis.

"Ya seperti itulah Vano, sifatnya mirip seperti papanya. Di umur pernikahan kita yang sudah lebih seperempat abad, dia masih tetap setia. Vano juga sangat penurut seperti papanya,," Timpal Nyonya Mira dengan sedikit tersipu.

Mama Keina tertawa mendengarnya.

Vano hanya menundukkan kepalanya menahan malu, dia merasa tersindir dengan ucapan Keina dan mamanya sendiri.

"Berani sekali dia menyindirku,," Batin Vano.

"Baiklah, jika memang Vano tidak punya kekasih, aku akan menerima perjodohan ini. Sebagai bentuk terimakasihku padanya karna sudah setia selama ini menungguku,," Ujar Keina.

"Mama sudah yakin kalian pasti setuju,," Kata mama Keina.

"Akhirnya keinginan kita akan segera terwujud ya jeng,," Ucap Nyonya Mira pada mama Keina.

Vano mendekatkan kepalanya ke arah Keina.

"Berani sekali kau berbicara seperti itu, aku kan memberikanmu pelajaran." Bisik Vano.

"Lakukan kalau bisa,," Jawab Keina.

"Jadi kapan kalian akan menikah,," Tanya mam Keina.

"4 hari lagi,," Jawab Vano dengan tegas, tanpa keraguan.

"Apaaaaa,,,!!" Keina terkejut mendengar ucapan Vano, dia menatap Vano dengan tajam.

"Kenapa,,? Bukankah kau senang jika cepat menikah dengan laki laki tampan sepertiku,," Ucapan Vano seolah ingin membalas Keina.

"Vano, apa itu tidak terlalu cepat. Tidak mungkin menyiapkan pernikahan dalam waktu 4 hari,," Ujar mama Vano.

"Bukankah lebih cepat labih baik,," Kata Vano, dia menatap Keina.

"Semakin cepat pernikahan ini, maka semakin cepat aku bisa memberimu pelajaran" Batin Vano sembari mengulas senyum smirk.

"Aku yang akan menyiapkan semuanya. Aku hanya ingin pernikahan kami hanya dihadiri oleh keluarga, dan tidak dipublikasikan sampai kita sendiri yang akan mempublikasikannya. Bukankah kamu juga ingin seperti itu,,?" Vano melirik Keina, dia mencengkram tangan Keina agar Keina menyetujui ucapannya.

"Iya tante,, kita yang akan mengumumkannya jika kita sudah siap dan saling mencintai. Agar saat dipublikasikan nanti kita tidak terlihat seperti pasangan yang belum saling mengenal dan tepaksa menikah,, Eeem maksudku menikah karna dijodohkan. Aku tidak mau hal itu menjadi pembicaraan orang diluar sana,," Jelas Keina, sebisa mungkin dia mencari alasan.

Mama dan Nyonya Mira keberatan dengan permintaan Vano dan Keina. Mereka ingin pernikahan mereka di umumkan dan dirayakan secara besar besaran dan meraih, mengingat Vano dan Keina sama sama anak tunggal dan Vano dari keluarga kaya.

Vano dan Keina terus membujuk mereka agar menyetujui rencana mereka. Dengan berat hati akhirnya kedua orang tua mereka setuju dengan permintaan Vano dan Keina. Tapi mereka mengajukan syarat agar mereka segera mengumumkan dan merayakan pesta pernikahan setelah 3 bulan pernikahan mereka.

Terpopuler

Comments

mrs YoYaman

mrs YoYaman

pretttt

2022-11-04

0

Endang Priya

Endang Priya

genderang perang sdh di tabuh.

2022-11-02

0

𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌

𝖘𝖙𝖗𝖔𝖇𝖊𝖗𝖞banana🍓🍌

jeng jeng...perang segera dimulai.. 😮

2022-10-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!