"Ah,, sial. Kita belum beruntung,," Ujar Adel pada Rena dan Keina. Adel memasang wajah kesal lantaran gagal dalam melakukan tes interview. Wanita itu menghela nafas berat, kemudian duduk di area taman perusahaan besar itu.
"Aku rasa ada kejanggalan disini. Apa kalian merasakannya.?" Nada bicara Rena penuh dengan kecurigaan. Kegagalan mereka bertiga secara bersamaan dalam menjalani tes tertulis dan interview, menimbulkan kecurigaan dalam diri Rena.
Bayangkan saja dari 10 orang yang lolos ke tahap selanjutnya, mereka bertiga di nyatakan gagal dan 6 di antaranya di terima di perusahaan itu. Bahkan besok sudah mulai bekerja di sana.
"Maksudnya.? Kejanggalan bagaimana.?" Keina menatap Rena dengan intens. Dia memang tidak berfikir sampai sejauh itu dan menganggap kegagalan mereka bertiga karna belum memiliki pengalaman di bidang tersebut.
"Kita mendapatkan nilai tinggi di seleksi pertama, Tapi kenapa di tahap ke dua bisa gagal serentak.?"
"Bukankah itu janggal.?" Nada bicara Rena menggebu. Dia yang paling tidak terima saat dinyatakan gagal. Berbeda dengan Adel yang hanya merasakan kecewa dan sedih, dan Keina yang paling pasrah di antara mereka bertiga.
"Ya ampun, omongan kamu ada benarnya juga Ren."
"Kenapa aku tidak berfikir sejauh itu," Adel menggeser duduknya agar semakin dekat dengan Rena dan menatapnya antusias untuk membicarakan kejanggalan pada kasus kegagalan mereka yang bersamaan.
"Apa menurutmu ada andil dari orang dalam untuk orang yang di terima.?" Tanya Adel yang bercampur dengan tuduhan.
Dia langsung berfikir seperti itu setelah termakan omongan Rena.
"Aku rasa begitu,," Rena mengiyakan tuduhan Adel sembari menganggukkan kepalanya.
"Ck,, ck,,, ck,, Kalian ini terlalu berburuk sangka." Keina menggeleng tak habis pikir.
Walaupun sudah bukan rahasia umum lagi tentang bantuan orang dalam yang bisa membuat seseorang lolos seleksi, tapi Keina tidak bisa menuduh tanpa bukti. Dia enggan berburuk sangka pada seseorang tanpa mengetahui kebenarannya.
"Tidak perlu di pusingkan dengan kegagalan. Anggap saja Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari ini."
"Semangat dong,,,!!" Seru Keina penuh energi positif. Dia menyemangati kedua sahabatnya yang langsung putus asa hanya karna gagal dalam sekali percobaan.
"Kita masih bisa melamar pekerjaan di perusahaan lain." Ujar Keina penuh semangat. Dia tidak akan berkecil hati hanya karna gagal.
"Kamu benar Kei,,, tapi masalahnya perusahaan terbesar di kota ini hanya ada dua. Perusahaan ini, dan satu lagi perusahaan milik suamimu,,"
Rena sedikit berdecak kesal di akhir kalimat. Kesal karna mengingat sikap buruk yang dimiliki pemimpin perusahaan itu.
Kalau saja pemilik perusahaan itu tidak kejam dan angkuh, dengan senang hati Rena akan melamar pekerjaan di perusahaan Vano. Jika gagal sekalipun dia akan terus mencobanya sampai benar-benar lolos dan di terima bekerja di sana.
"Kalau begitu besok kita coba melamar pekerjaan di sana.!" Ajak Keina serius.
"What.?!!" Pekik Adel dan Rena bersamaan. Dia kaget bukan main.
"Kamu sudah gila Kei.?" Adel menatap tak habis pikir.
"Aku tidak sudi bekerja di perusahaan itu, sekalipun pemiliknya adalah suami sahabatku sendiri." Adel bergidik ngeri.
Dia membayangkan bagaimana rasanya bekerja di bawah tekanan bos yang kejam dan angkuh seperti Vano. Sudah pasti hari-harinya di kantor akan terasa suram.
"Tau nih Keina.! Mentang-mentang kamu sudah jadi istrinya, terus maunya biar bisa satu kantor sama suami yang kejam dan sombong di atas rata-rata.!" Cibir Rena dengan candaan.
"Kalau kamu mau ngelamar di perusahaan Vano, kamu sendiri aja, jangan ngajak-ngajak kita." Timpal Adel. Agaknya dia juga menaruh kebencian pada Vano seperti Rena.
Keduanya sama-sama tidak sudi bekerja di perusahaan Vano sekalipun perusahaan itu cukup terkenal hingga ke luar negeri.
"Jahat banget sih kalian." Keina mencebik kesal.
"Kalian pikir aku sudi kerja di bawah perintah dia."
"Aku ingin bekerja di perusahaan Vano karna,,,,
...*****...
"Dari mana saja kamu.?!!" Suara bariton milik Vano membuat Keina tersentak kaget. Dia reflek menutup pintu apartemen dengan kasar hingga terkesan membantingnya.
.
"Kau.!!!" Bentak Vano. Kedua matanya melotot tajam dan kedua tangan yang mengepal.
"Aku tidak sengaja, lagipula kenapa harus mengagetkanku." Jawab Keina lembut.
Dia berjalan dengan santai tanpa merasa takut sedikitpun pada sosok pria yang sudah tersulut amarah.
"Kapan kamu pulang.?" Tanyanya dengan senyum manis.
"Mau aku siapkan teh hangat.? Atau air hangat untuk mandi.?" Tawar Keina. Dia berhenti tepat di depan Vano dengan jarak yang sangat dekat.
Selangkah saja Keina maju, sudah di pastikan bibir keduanya akan bertemu.
"Aku tidak tau kalau kamu sudah pulang jam segini,," Dengan santainya kedua tangan Keina memegang jas Vano di bagian dada. Jemarinya sedikit mengusap dengan gerakan lembut, sebelum akhirnya melepaskan kancing jas itu.
Sikap aneh Keina membuat Vano semakin meradang. Dengan kasar dia menghempaskan kedua tangan Keina.
"Aku sudah memperingatkan mu untuk mengajukan gugatan cerai.!! Jangan sampai aku semakin berbuat kasar karna sikapmu yang menjijikkan ini.!!" Hardik Vano penuh amarah dan tatapan penuh kebencian. Dia kemudian bergegas keluar dari apartemen.
Keina mengukir senyum lebar penuh kepuasan melihat kepergian Vano yang diselimuti dengan amarah.
Vano salah karna sudah mempermainkan Keina. Wanita yang dia pikir akan menyerah dan melepaskannya begitu saja setelah mendapatkan perlakuan kasar darinya.
"Tunggu tanggal mainnya Tuan Vano,," Gumam Keina dengan senyum yang semakin merekah.
Dia bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mandi.
Kepergian Vano dari apartemen tidak jadi masalah untuknya. Dia tidak peduli dan tidak mau tau kemana perginya laki-laki itu.
Justru tidak adanya Vano di apartemen membuat Keina merasa tenang dan bebas melakukan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
goo girls keina🤗
2022-09-03
0
si manis
bener" dr bab awal udh dibikin emosi
2022-09-01
1
Lia liana
jangan mau diinjak2sm suami kayak gitu, lawan dg gaya yg cantik keina, aku dukung...... trus semngat kein jgn goyah maju trus pantang mundur 💪 buat si Vano kutukupret itu bucin akut mpe ktulang sumsumny
mode geram ma lakik kyk gitu 😤😤
2022-08-21
1