Bab 6

"Selamat malam om, tante, maaf saya terlambat,," Ujar seorang laki laki yang tiba tiba sudah berada di ruang makan, di antar oleh Bi Tina.

Mereka langsung menengok kearah sumber suara.

"Vano,, kau sudah sampai,,," Ujar Nyonya Mira.

Vano menjabat tangan mama dan papa Keina.

"Wah,, putra mu ini sudah dewasa dan semakin tampan,," Puji mama Keina. "Ayo duduk nak,," Mama Keina menunjuk kursi kosong disebelah kursi Keina.

"Terima kasih tante,," Jawabnya sopan.

"Om dan tante harus mencoba kue buatan ku,, ini sangat enak,," Ucap Keina yang tiba tiba datang dari dapur tanpa memperhatikan sekitarnya. Vano menoleh kesumber suara,sejenak dia terpesona dengan kecantikan Keina, namun kemudian dia tersenyum sinis setelah mengingat wajah Keina.

Keina meletakkan kue dimeja, lalu duduk ditempatnya.

"Kau,,,!!" Teriak Keina saat menoleh kesampingnya. Mereka langsung menatap Keina dan Vano.

"Pelankan suaramu,," Bisik Vano.

"Apa kalian masih saling mengingat,,?" Tanya mama Keina.

"Tidak,," Jawab Vano dan Keina bersamaan. Mereka memang tidak ingat pernah bertemu sekita 10 tahun yang lalu. Tapi mereka ingat pertemuan mereka di mall waktu itu.

"Ah, tidak maslaah. Kalian bisa berkenalan lagi sekarang,," Kata Nyonya Mira. Vano dan Keina tersenyum kecut.

Mereka terpaksa berjabat tangan.

"Vano,,"

"Keina,," Ucap Keina tanpa menatap Vano.

"Ya ampun,, kesialan apa lagi yang akan menimpaku. Kenapa harus bertemu dwlengannya lagi,," Batin Keina.

"Jadi wanita ini yang akan dijodohkan denganku. Ciihh,,,!" Gumam Vano dalam hati.

"Lihat saja, aku akan memberimu pelajaran,,"

"Maaf om, tante, apa saya boleh bicara berdua dengan Keina,," Ucap Vano. Keina membulatkan menatap Vano.

"Tentu saja nak Vano,," Jawab papa Keina.

"Makasih om,, kami keluar dulu sebentar,," Pamit Vano.

Orang tua mereka tersenyum senang. Mereka berfikir jika perjodohan ini akan berjalan mulus.

"Cepat ikuti aku,,!" Bisik Vano penuh penekakan. Keina mengikuti langkah Vano dari belakang.

"Apa yang dia inginkan,,!" Batin Keina.

Bruuukkk,,,

Kenia menabrak punggung Vano, karna laki-laki itu berhenti mendadak di depannya.

"Kau,,,!! Kenapa berhenti mendadak..!!" Ketus Keina.

"Kau yang menabrak, kenapa menyalahkanku,,!!" Vano menoyor kepala Keina.

Vano dan Keina berdiri ditaman belakang yang tak jauh dari ruang makan.

"Apa maumu,,,!!!" Teriak Keina.

"Pelankan suaramu atau akan ku robek mulutmu itu,," Bisik Vano penuh penekanan. Keina mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

"Cepat katakan apa yang kau inginkan, aku tidak punya banyak waktu untuk berbicara dengan orang sepertimu.!" Desak Keina geram.

"Baiklah, langsung pada intinya saja,,!" Ucap Vano. "Kau harus menyetujui perjodohan orang tua kita,,!" Lanjutnya. Keina tersentak mendengar ucapan Vano.

"Apaaaa,,,!" Teriak Keina. Dengan sigap Vano langsung mendekat dan menutup mulut Keina dengan telapak tangannya.

"Aku bilang pelankan suaramu,,!" Ketus Vano dengan sedikit berbisik. Keina menepis tangan Vano.

"Apa yang kau katakan,,? Perjodohan apa maksudmu,,?" Tanya Keina heran.

"Apa mereka belum memberitahu gadis sombong ini tentang perjodohan kita,," Batin Vano.

"Heii,, aku bertanya padamu,,!" Ujar keina yang melihat Vano bengong.

"Apa mereka belum memberitahumu jika kita dijodohkan,,?" Tanya Vano. Keina membelalakan matanya.

"Kita,,??!! Omong kosong macam apa itu. Tidak mungkin orang tuaku menjodohkanku dengan orang yang tidak punya hati,,!" Ucap Keina dengan ketus dan menatap Vano dengan tajam.

"Apa maksudmu,,!" Vano tak kalah tajam menatap Keina.

"Kau,,!" Keina balik menatap tajam Vano,dia meletakkan telunjuknya di dada Vano. "Orang yang tidak punya hati,," Lanjutnya penuh penekanan.

Vano dibuat meradang dengan ucapan Keina. Dia memegang kedua bahu Keina dan mendekatkan tubuhnya. Keina menundukkan kepala dan menutup matanya.

Vano mendekatkan wajahnya ditelinga Keina.

"Jika kau tidak ingin melihat keluargamu hancur, maka turuti perintahku dan ikuti permainan ku. Terima perjodohan ini dan jangan ceritakan apapun tentang kejadian di mall waktu itu pada orang tuaku atau orang tuamu. Jika kau memberitahu mereka bahwa aku memiliki kekasih, aku tidak segan menjebloskan papamu ke penjara,,!. Kau tau,perusahaan yang akan dikelola papamu adalah perusahaan milikku. Aku bisa melakukan apapun untuk menyeretnya ke penjara. Apa kau mengerti,,?! Ucapan Vano begitu lantang dan tegas, dia mencengkram lengan Keina dengan kuat.

"Sakit,, lepaskan,,!!" Bentak Keina.

"Jadi kau mengancamku,,!" Ketusnya.

"Ya bisa dibilang seperti itu,," Jawab Vano santai, lalu melepas cengkramannya.

"Kau pikir aku takut,,?!" Keina menatap Vano seolah ingin menantangnya.

"Ciiihh,,,! Kalau begitu siap siap melihat papamu masuk penjara,,!" Ujar Vano dengan sinis.

Keina merasa Vano benar benar serius mengucapkan semua itu. Keina juga mengingat ucapan Adelle dan Rena yang mengatakan jika Vano presdir yang kejam dan akan melakukan apapun dengan kekuasaannya jika ada yang berani mengusik hidupnya.

"Tapi kau sudah memiliki kekasih, apa kau sudah gila menyuruhku menerima perjodohan mereka dan menikah denganmu,,!" Protes Keina.

"Turuti saja perintahku,,! Aku yang akan mengaturnya. Asal kau tidak menceritakan semua itu pada mereka..!" Tegas Vano.

Dengan terpaksa Keina menyetujui permintaan Vano, dia tidak ingin terjadi sesuatu pada keluarganya. Sejak pertemuan di mall saja Vano sudah terlihat kejam, mungkin jika Keina menolak, Vano benar benar akan menyeret papanya ke penjara.

"Baiklah,, aku akan melakukan apa yang kau minta,," Jawan Keina dengan berat hati.

"Bagus,,! Sekarang bersikap baiklah padaku didepan mereka,,!" Pinta Vano. Keina mengangguk.

Mereka pun kembali bergabung bersama orang tua mereka dan mulai menyantap makan malamnya. Setelah selesai makan, Tuan Kim dan Tuan Mahendra pergi keruang tamu untuk membahas kerja sama mereka kedepannya.

Saat ini hanya ada mama keina, Nyonya Mira, Keina dan Vano yang masih ada disana.

"Keina, mama belum memberitahumu tujuan kita makan malam bersama keluarga tante Mira. Sejak kamu masih dalam kandungan mama, kami sepakat untuk menjodohkanmu dengan Vano,," Ujarnya.

"Uhhuk,,uhhuk,,," Keina yang sedang minum langsung tersedak mendengar penuturan mamanya. Vano melirik dan tersenyum sinis pada Keina.

"Jadi benar apa yang dia katakan, aku pikir dia hanya ingin membalas perbuatanku waktu itu dan membuatku takut dengan ucapannya." Batin Keina.

"Sayang kamu tidak apa apa,,?" Tanya Nyonya Mira. Keina menggeleng.

"Apa mama serius,,?" Tanya Keina, dia berharap ini hanya sebuah candaan saja.

"Tentu saja sayang,," Jawab mama Keina. Wajah Keina berubah lesu. "Kesialan macam apa lagi ini," Batinnya.

"Keina, tante berharap kamu mau menerima perjodohan ini,," Ucap Nyonya Mira.

Keina melirik Vano sekilas, lalu menatap Nyonya Mira.

"Baiklah, aku mau menerima perjodohan ini. Tapi aku ingin menanyakan sesuatu pada Vano,," Ujar Keina. Vano mengerutkan keningnya mendengar ucapan Keina.

"Apa yang akan gadis bodoh ini tanyakan,," Pikir Vano.

"Tentu saja, kamu bisa menanyakan apapun padanya,," Jawab Nyonya Mira.

"Apa yang ingin kau tanyakan,,?" Vano menatap Keina dengan tatapan datar dan dingin.

Terpopuler

Comments

mrs YoYaman

mrs YoYaman

baru ngrasain mulai seru.kmrin" g pncet jnpol.ini perdana di judul ini

2022-11-04

1

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Bagus Keina jangan takut sama Vano...Hati hati Vano 😏 benci jadi cinta

2022-10-03

0

si manis

si manis

duh pake ngancem segala lagi .nanti buncin tau rasa vano

2022-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!