Bab 12

Sore itu suasana di rumah Keina cukup ramai, keluarga Tuan Mahendra dan Tuan Kim masih berkumpul diruang tengah yang cukup besar. Ruangan yang 30 menit lalu dijadikan tempat pernikahan Keina dan Vano. Pernikahan yang digelar secara sederhana dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat itu berjalan dengan lancar. Ruangan itu di dekor dengan sangat elegant dan cantik, sangat contrast dengan pengantin wanita yang menggunakan gaun mewah. Keina terlihat sangat cantik dan mempesona bak puteri raja.

Keina juga mengundang kedua sahabatnya, mereka hampir saja tergeletak di lantai saat mengetahui jika calon suami Keina adalah Vano. Mereka memandang Keina dengan tatapan sendu, pikiran keduanya sudah berkelana jauh. Mereka membayangkan nasib Keina yang akan mengenaskan karna menikah dengan pria kejam itu.

Pernikahan Keina yang mendadak saja sudah membuat Adelle dan Rena sangat syok, ditambah lagi saat mereka mengetahui calon suami Keina.

Saat ini mereka bertiga sedang duduk di kursi dan saling berhadapan.

"Sungguh malang nasibmu Kein,,," Ujar Rena, dia menatap Keina yang masih menggunakan gaun pengantin dengan tatapan kasihan.

"Apa do'aku langsung terkabul, kau ingat tempo hari aku pernah bilang padamu jika kalian berjodoh. Tidak ku sangka ucapanku sangat mujarab,,," Celetuk Adelle. Keina segera memberikan tatapan tajam pada Adelle.

"Ini semua salahmu, jika dia membunuhku kau orang pertama yang akan aku datangi karna sudah mendo'akan ku dengan pria kejam itu.!" Ucapan Keina terdengar sangat serius, membuat Adelle bergidik ngeri membayangkannya.

"Kau.!!" Pekik Adelle, matanya membelalak sempurna.

Keina tertawa terbahak - bahak melihat ekspresi Adelle yang terlihat ketakutan.

"Hahaha,,, kau pikir aku serius.?" Keina langsung mendapat tinjuan dari Adelle karna hampir membuat jantungnya copot. Sedangkan Rena ikut tertawa melihatnya.

Sejak tadi Vano memperhatikan Keina dengan tatapan tajam dan sinisnya.

"Tertawalah sepuasmu, mulai besok aku akan membuatmu tidak bisa tertawa lagi.!!" Gumamnya pelan.

"Tapi bagaimana jika dia benar - benar membunuhmu,,?" Adelle terlihat sangat cemas.

Seketika Keina dan Renae hentikan tawanya dan saling menatap satu sama lain.

"Kau menyumpahi Keina.?" Rena menatap Adelle dengan tajam, Adelle menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Bukan begitu maksudku, tapi kalian tau sendiri kan siapa dia." Jelasnya.

"Sebelum dia membunuhku, aku yang akan membunuhnya lebih dulu.!" Jawab Keina asal.

Keina tau jika Vano memang sangat keja, tapi Keina rasa Vano tidak akan melakukan hal bodoh itu.

Hari sudah semakin gelap, keluarga Mahendra juga sudah pulang beberapa menit yang lalu, begitu juga dengan Adelle dan Rena. Kini gilaran Vano pamit kepada Orang tua Keina untuk membawa Keina pulang bersamanya.

"Nak Vano, saya titipkan Keina pada mu. Tolong jaga Keina dengan baik, dia anak yang sangat manja, maaf jika nanti banyak merepotkanmu." Ujar Tuan Kim dengan tulus.

Vano tersenyum dan mengangguk.

"Anda tidak perlu khawatir, saya akan menjaganya dengan baik."

Keina melotot melirik Vano, dia kesal karna Vano sangat pandai berakting.

Keina memeluk mamanya dan berpamitan padanya.

"Ingat sayang, kamu sudah jadi seorang istri. Berbaktilah kepadanya dan selalu minta ijin padanya jika ingin keluar rumah. Urus suamimu dengan baik,,," Nasehat sang mama membuat Keina merasa sangat malas.

Malas untuk melakukannya.

**//**

Vano membawa Keina ke apaetemen mewahnya, sebenarnya selama ini dia tinggal di rumahnya yang tak kalah mewah dengan mention orang tuanya. Tapi dia enggan membawa Keina kerumahnya, disana banyak pelayan. Vano tidak akan leluasa untuk menyiksa Keina disana. Apartemen adalah tempat yang paling aman, karna mereka akan tinggal berdua.

Keina menggerutu kesal menatap Vano yang berjalan didepannya. Dia sedang kesusahan mendorong koper besarnya, tapi Vano sama sekali tidak meliriknya apa lagi membantunya membawakan koper itu.

"Dasar pria sialan.! Dia sama sekali tidak punya belas kasihan.!" Gerutunya, Keina terus memajukan bibirnya dan berkomat - kamit tidak jelas.

Mereka sudah masuk kedalam, Keina masih mengikuti langkah Vano. Vano segera menghentikan langkahnya dan berbalik badan, membuat Keina menabraknya karna Vano berhenti mendadak. Bibir vano menyentuh kening Keina, seketika Keina diam mematung dengan mata yang membulat sempurna.

"Aww,,!!" Pekik Keina, Vano menoyor kepalanya dengan kasar.

"Apa kau sengaja mencuri kesempatan agar aku menciummu.!!" Bentak Vano tak suka, dia mengusap kasar bibirnya seperti jijik karna sudah menyentuh kening Keina.

"Astaga,,! Kau yang berhenti mendadak, kenapa aku yang dituduh.!" Protesnya tak terima. Tentu saja Vano yang salah karna dia berhenti mendadak dan berbalik badan.

"Jadi kau menuduhku mencuri kesempatan.!" Ketus Vano.

"Mungkin saja.." Jawabnya cuek sambil mengangkat kedua bahunya. Vano yang tidak terima, mencengkram kuat lengan Keina.

"Berani sekali kau padaku.!" Vano menarik kasar lengan Keina, membuat Keina berjalan terseret.

"Kamu menyakitiku Vano.! Lepasin.!!" Teriak Keina, lengannya terasa perih karna cengkraman tangan Vano.

Vano tidak memperdulikan Keina yang kesakitan, dia terus menyeretnya masuk kedalam kamar dan membawanya ke kamar mandi. Vano melepaskan Keina tepat dibawah shower dan menyalakan showernya.

Keina memejamkan matanya merasakan dinginnya air shower yang mengguyur tubuhnya.

"Bersihkan pikiranmu agar kau sadar siapa yang sedang berhadapan denganmu.!!" Ucapan Vano terdengar sangat ketus, tapi Keina tidak memperdulikannya. Dia sedang asik menikmati guyuran air shower yang terasa segar.

"Jangan marah - marah, kau akan cepat tua nanti. Sebaiknya kau juga mandi, ini sangat menyegarkan." Gumam Keina tanpa membuka matanya. Tangan Vano mengepal geram, sepertinya kata - katanya tidak berguna untuk Keina.

"Malam ini kau tidur di kamar mandi.!!" Vano keluar begitu saja setelah mengatakan itu.

Keina berlari mendekati pintu, dia menggerakan handle pintu tapi tidak terbuka. Vano benar - benar menguncinya di kamar mandi.

"Vano buka pintunya...!!!" Teriak Keina, tangannya tak terus menggedor - gedor pintu. Hingga Keina kelelahan, Vano tak kunjung membukakan pintunya.

Sementara itu Vano sedang mandi dikamar sebelah, kamar yang jauh lebih luas dari kamar tadi. Dia tertawa puas karna sudah mengurung Keina di kamar mandi.

"Dasar gadis bodoh.! Itu hanya permulaan. Aku pastikan kau akan segera meminta cerai dari ku.!" Senyum Vano menyeringai.

Dia tidak akan pernah berhenti untuk menyiksa Keina, hingga Keina memintanya untuk bercerai.

Keina menggerutu kesal, dia tidak tau apa salahnya kenapa Vano bersikap itu padanya.

Keina melucuti gaunnya dan baju dalamnya, dia mandi untuk menyegarkan badannya yang terasa lengket. Keina sudah mandi dan memakai handuk kimono, dia duduk diatas closet sembari menunggu Vano membuka pintunya.

"Sampai kapan dia akan mengurungku disini. Sudah berapa jam aku didalam kamar mandi. Apa dia benar - benar menyuruhku tidur disini.!" Keina berdecak kesal.

Terpopuler

Comments

mrs YoYaman

mrs YoYaman

pacarmu yg bak naruwek cm bodoh dg dandanan tebal kek tante" ini.sm keina sok sok'n jijik.eu

2022-11-04

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Owh Adelle wkwkk ngakak ....Vano hati hati yak jangan sampai menyesal nanti

2022-10-03

0

Santi Santi

Santi Santi

inimah kdrt..

2022-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!