Terkadang banyak teman-temannya yang salah menyebutkan nama Alveto Nata, jadi berbagai nama panggilan tersemat padanya ada yang memanggilnya Veto, Vito atau Nata.
Kyira dan Veto kembali berbicara seperti biasanya, bahkan mereka sudah sedia kala berdiskusi tentang mata pelajaran. Sesekali Veto ingin mencium Kyira, namun Kyira selalu menolak dan Menutup mukanya dengan buku. Membuat Veto geram dengan tingkah gemas Kyira.
Namun, mereka berdua tidak menyadari empat masa mata menatap keduanya. Albert dan Leta, Leta menatap dengan api cemburu sedang albert menatap dengan wajah datar saja. Bagi Albert kebahagiaan Kyira lebih penting dari segalanya.
Bel pun berbunyi, semua siswa masuk ke dalam kelas masing-masing. Jam pelajaran usai dengan dibaginya beberapa kelompok, Kyira dan Veto satu team.
"Sayang, nanti kita buat kue nya dirumah ku aja ya, karena Ibu beri waktu kita sehari dikumpul lusa," ucap Veto mengatakan pada Kyira.
"It's okey..." ucap Kyira sambil memberi kode pada jarinya.
Esok hari pun tiba, Kyira ke rumah Veto untuk buat kue bersama. Mereka belajar berdua di dapur. Saling lempar bahan-bahan tanpa sengaja meskipun mereka sudah menyelesaikan semuanya.
Tiba-tiba Kyira hampir terjatuh dan terpeleset namun Veto cepat sigap mendekap Kyira. Mereka pun saling pandang satu sama lain. Veto pun tiba-tiba mencium Kyira, Kyira tentu saja refleks dan menampar wajah Veto. Veto terkejut melihat sikap Kyira.
"Kamu kenapa Kyira, aku nggak sengaja mencium bibirmu?. Lagian aku menginginkan nya," ucap Veto bicara jujur.
"Kenapa kamu tidak izin dengan ku? kamu tahu kan aku memiliki trauma tentang hak itu," ucap Kyira mendengus kesal.
"Iya sayang, aku tahu. Tapi aku udah lama nggak cium kamu. Aku rindu banget sayang, masa' nunggu ultah aku baru dapat ciuman dari kamu," ucap Veto kesal dengan Kyira.
Muaaaah....
Kyira tiba-tiba mencium Veto, Veto terkejut namun dia tidak membalasnya. Karena dia sadar Kyira sangat berharga bagi dirinya.
Sore pun tiba, Kyira meminta izin pada Veto karena jemputannya sudah datang.
Kecewa tampak di wajah Veto, karena keinginannya tidak terkabul. Namun, dibenaknya lagi-lagi memikirkan Leta.
"Aaah kok gue jadi kangen dengan Leta ya, ehm apa telpon dia saja ya. Ehm tapi takut ah itu cewek agresif banget, bisa-bisa dia nggak mau lepasin gue. Ehm meskipun gue suka juga sih cewek agresif," gumam Veto dalam hati.
Esok hari pun tiba mereka beraktifitas sekolah seperti biasanya. Kyira dan Veto pun menampilkan Yang dibuat oleh mereka dan dicicip oleh para guru. Setelah semua kelompok menampilkan kue buatannya, maka hasil akhir di umum. Ternyata pemenangnya adalah kelompok Kyira dan Veto. Betapa senang keduanya mendengar hal itu, mereka mendapatkan nilai yang memuaskan.
"Sayang untuk merayakan kemenangan hari ini, kita mau pergi makan dimana?" ucap Kyira bertanya pada Veto yang tengah melamun.
Veto lagi melamun, karena dia semalam di telponan dengan Leta. Mereka ngobrol sebentar walau sebentar Leta mampu menyenangkan hati Veto, sehingga membuat Veto terngiang-ngiang wajahnya Leta.
Kyira pun memukul pundak Veto. Veto pun sadar bahwa dia sedang bicara dengan Kyira.
"Kamu melamuni apa sih, aku bicara nggak disahuti, kamu mikirin wanita lain ya, " ucap Kyira mengatakannya.
"Aku denger kok sayang, nanti sore ya kita jalan karena pulang sekolah aku ada urusan sebentar," ucap Veto bicara dengan senyum terpaksa.
[Waah Kyira, bisa baca pikiran kali yaa, kok bisa tepat sih yang dipikirkannya, insting wanita memang selalu benar] gumam Veto dalam hati.
Alveto Nata sebenarnya sosok lelaki yang setia bahkan dia tidak suka selingkuh. Kepribadiannya yang ramah dan selalu peduli dengan orang membuatnya banyak teman. Alveto Nata anak tunggal, namun karena Ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan makanya Papa nya menikah lagi.
Mama tirinya seorang wanita yang mandiri dan memiliko seorang anak wanita terpaut beda 2 tahun lebih muda darinya. Alveto menyayangi adik tirinya tersebut, meskipun adik tirinya tersebut tidak banyak bicara. Nama adiknya Meisya Gerland wanita mandiri, cantik dan ambisius.
Alveto dan Meisya sebagai saudara diri cukup dekat terkadang kalau dia memiliki masalah suka bercerita dengan Meisya begitupun dengan adiknya. Hal yang membedakan Meisya dengan wanita lainnya ialah Meisya mampu membuat guyonan di kala hati Veto lagi galau. Kyira sebagai pacar nya saja tidak mampu membuatnya bahagia ketika dilanda kegalauan. Bahkan Meisya selalu dijadikan tempat sandaran curhat Veto.
Begitu lah kedekatan Meisya dengan Veto. Meskipun keduanya bukan saudara kandung, Veto sudah menganggapnya sebagai adik kandungnya sendiri.
Meskipun demikian keduanya akrab satu sama lain. Hingga Meisya memiliki perasaan yang berbeda sebagai saudara tiri.
Veto tidak mengetahui kalau Meisya memiliki perasaan padanya, karena toh Meisya sudah di anggap sebagai adiknya sendiri.
Meisya menyukai Veto karena perhatian padanya sangat tulus. Bahkan, Veto selalu membantu mengajarin tugas sekolah Meisya. Bagi Meisya laki-laki sempurna itu seperti saudara laki-laki nya.
Pernah suatu ketika Meisya pernah terancam diiringin seseorang, Veto tepat berada di sampingnya. Veto bagai perisai yang melebih siapapun. Hal itulah yang membuat Meisya nyaman bersama Veto.
Malam pun tiba.
Veto tengah asyik mengerjakan tugasnya. Meisya teriak dari kamarnya.
"Kak Veto kesini, ajarin aku gimana jalan ini?" ucap Meisya bertanya.
"Ampun dah, kamu itu wanita Meisya, jangan teriak-teriak, kalem lah jadi wanita," ucap Veto sambil mengajari Meisya.
"Iya Kakakku bawel," ucap Meisya.
Setelah usai mengajari Meisya, Veto pun kembali ke kamarnya, untuk beristirahat. Namun, ponselnya pun berdering.
📞" Ya Hallo sayang," ucap Veto pada Kyira.
📞"Kami udah tidur Veto," ucap Kyira bertanya.
📞"Iya mau tidur nie, kenapa memang?" ucpa Veto bertanya.
📞" Nggak apa-apa sih, hanya mau menyapa saja sebelum tidur," ucap Kyira malu-malu.
📞"Yaa sudah kita tutup telponan besok kita ketemu lagi kan Kyira," ucap Veto tersenyum.
📞"Oke kalau begitu," ucap Kyira langsung menutup panggilan tersebut.
"Yaa ampun punya pacar polos ternyata nyebelin juga ya," ucap Veto mendengus kesal.
Saat Veto hendak tidur, panggilan telpon datang dari Leta.
📞"Hai Veto, apa kabarnya?" ucap Leta dengan penuh semangat.
📞"Hai juga, baik kok kamu gimana kabarnya?" ucap Veto bertanya balik.
📞"Baik dong, tapi belum di sun nie sama kamu," ucap Leta berkata.
📞"Hahah, kamu ada-ada saja Leta," ucap Veto tertawa.
📞"Hayoo lah," ucap Leta bersuara manja.
📞" Muaah," ucap Veto pada Leta lewat telpon.
📞"Terima kasih Veto, muaah," ucap Leta membalas.
📞"Yaa sudah, saatnya kita tidur yaa Leta," ucap Veto mematikan telponnya.
Veto pun melepas ponsel yang berada ditangannya dan dia tertidur pulas.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
I ❤️ U
menang banyak nie Veto
2023-05-13
0
khey
kamu kak Al Sayang,, typo ya
🤭
2023-03-13
3
khey
iya,kamu benar veto, insting wanita memang benar dan sangat kuat..
2023-03-13
3