Setelah mama Kyira pulang, Veto meminta izin pada Kyira untuk keluar sebentar. Saat Albert ingin masuk ke dalam mobilnya, Veto memanggil Albert dari kejauahan.
Albert pun menoleh ke belakang.
Veto pun mengajak Albert untuk berbicara, keduanya pun menjauh dari tempat parkir.
"Albert, gue perlu bicara sama loe," ucap Veto dengan penuh amarah.
Mereka berdua pun menjauh dari Rumah Sakit dan menuju taman yang biasa tempat orang-orang bersantai.
"Plaaak, kepalan tangan kanan Veto mendarat ke wajah Albert, loe tau nggak kesalahan loe Albert!" ucap Veto.
Yang di ajak bicara diam saja tanpa perlawanan. Albert hanya menyeka darah yang keluar dari bibirnya.
"Loe kenapa bisa ada dilokasi, dan kenapa loe nggak telpon gue duluan ketika Kyira masuk Rumah sakit?" ucap Veto geram dengan penuh amarah.
"Cukup Veto! tangan loe mau mukul gue. Mana sempat gue berpikir nelpon Loe, yang terpikir dibenak gue keluarganya Kyira yang harus tahu keadaannya meskipun loe pacarnya," ucap Albert dengan nada tenang.
"Kalau loe, bukan temannya pacar gue. Sudah habis loe babak belur disini, satu hal lagi jangan pernah berpikir loe mau mengambil Kyira dari hidup gue. Karena gue sangat mencintai Kyira," ucap Veto mengancam.
"No problem, gue sama Kyira hanya sekedar berteman. Yang pasti gue tidak mau loe nyakiti Kyira, kalau ada apa-apa gue pasti beri pelajaran sama loe" ucap Albert geram ingin memukul tapi dia tahan tangannya untuk tidak menyentuh pipi Veto.
" Loe mau beri gue pelajaran, pelajaran apa matematika, kimia atau pelajaran lain. Ohya gue lupa loe kan siswa tercerdas di sekolah kita, tapi sayang loe culun melindungi diri sendiri saja nggak bisa, malah dilindungi sama cewek," ucap Veto dengan nada mengejek dan tertawa terbahak-bahak.
Albert menahan emosinya jangan sampai amarahnya akan keluar dan membuat orang di depannya terbaring di Rumah Sakit.
[Kalau bukan karena peringatan papa, udah aku pukul Veto babak belur, sabar semua demi masa depan, kalau aku macam-macam berdampak pada karyawan perusahaan, argh buat kesal saja deh, ehm kesal banget rasanya] gumam Albert menahan emosinya.
Veto pun berbicara tanpa henti mengejek keculunan dan ketidakmampuan Albert membela dirinya. Tiada henti Veto terus saja mengejek dirinya.
"Ini baru hal pertama loe dapat pukulan dipipi satu kali, lain kali gue akan mukul babak belur muka loe kalau gue putus Kyira," ancam Veto kepada Albert.
Veto pun pergi meninggalkan Albert sendirian. Ponsel Albert pun berbunyi.
" Hello mom, Albert kabarnya kamu masuk rumah sakit. Gimana keadaanmu sekarang? " gumam Mama Albert.
" Albert baik-baik saja kok mom, nanti Albert pulang dan menceritakan semuanya," ucap Albert dengan nada tenang.
"Baik, mom akan pulang lebih awal dan memasakan masakan kesukaanmu, tapi dengan syarat kamu makannya di rumah," ucap Mama Albert.
Percakapan pun terputus, Albert kembali ke rumah sakit untuk mengobati pipi nya yang habis di pukul oleh Veto. Dia tidak mau membuat mama nya khawatir, karena klo mama nya melihat hal itu. Hal pertama yang dilakukan pasti akan menelpon papa nya, dana papa nya Veto seorang Mafia Internasional. Sedang Mama Nada, mama nya Albert seorang pengusaha yang diberikan oleh papanya Albert.
Setelah selesai di obati, Albert keluar dari ruang tersebut. Ketika menuju pintu keluar rumah sakit bertemu dengan mama nya Kyira.
"Albert, Tante mau minta tolong sama kamu. Tolong tebus obat ini ya, tante nggak tega meninggalkan Kyira sendirian dengan Veto,"ucap Mama Kyira sambil menatap muka Albert.
"Tunggu, kenapa dengan muka kamu" ucap Mama Kyira.
"Ehm, aku baik-baik saja kok Tante, tunggu ya nanti Albert membelikannya," ucap Albert meninggalkan mama Kyira di dekat parkir.
Albert pun menelpon anak buah untuk membeli resep obat tersebut, dalam hitungan 10 menit obat tersebut sudah ditangan Albert, Albert pun memeriksanya dan benar semua obat tersedia dengan aman.
Albert pun menemui mama Kyira,
"Ini Tante, bukankah Tante mau pulang ya, kok masih di sini," ucap Albert sambil memberikan resep obat tersebut.
"Albert temani Tante yaa kembali ke ruang pasien," ucap Mama Kyira.
Keduanya pun menuju ke ruangan pasien Kyira. Saat masuk keduanya tidak melihat ada Veto yang menjaga Kyira.
Albert dan mama Kyira pun sampai dikamar pasien tempat Kyira berada. Dan melihat kondisi Kyira. Mama Kyira pun sempat bertanya pada anaknya tentang keberadaan Veto.
"Kyira, kemana kah Veto? kan tadi minta tolong jagain kamu," ucap Mama Kyira bertanya.
"Tadi aku meminta belikan sesuatu ma, jadi dianya keluar," ucap Kyira membela pacarnya.
Albert dari tadi sibuk memeriksa ponselnya. Karena mama nya selalu nanya kapan sampai di rumah, hingga membuat Albert gelisah kalau sering ditanya begini.
[Ehm, gimana yaa cara bicara dengan mama Kyira, karena males banget berurusan dengan Veto, argh harus bilang sekarang deh, daripada ketemu Veto males banget] gumam Albert dalam hati.
Albert pun berpamitan dengan mama nya Kyira, karena mama nya sudah menelpon dari tadi menyuruhnya pulang.
"Cepat sembuh ya Kyira, tante Albert permisi pulang dulu ya," ucap Albert berjalan perlahan menuju pintu keluar.
"Ya, hati-hati ya Albert dan terima kasih sudah membelikan obatnya," ucap mama nya Kyira.
Albert pun bergegas menuju mobilnya dan segera pulang.
Saat mendekati meja resepsionis mereka berdua berpas-pasan dengan Veto. Albert pun tidak memperdulikan dan pergi begitu saja.
Veto hanya memandang Albert dari kejauahan.
"Kok ada Albert bukannya tadi sudah pulang ya, jangan-jangan dikamar Kyira ada mamanya," gumam Veto.
Veto pun memeriksa ponselnya, ternyata Kyira mengirim pesan padanya.
"Veto, beliin buah dan gambar yang aku kirim ya, mama sekarang di sini," ucap Kyira memberi tahu.
"Baik sayang, terima kasih," ucap Veto menjawab pesan tersebut.
"Yaa sudah beli lah, agar mama curiga kamu lama ke sini," ucap Kyira mengirim pesan.
"Oke sayang," ucap Veto membalas pesannya.
Veto pun kembali ke market yang dekat dengan rumah sakit, untuk membeli keperluan Kyira.
Setelah selesai beberapa menit dia pun kembali ke ruang Kyira di rawat.
"Siang Tante, maaf tadi membelikan keperluan Kyira," ucap Veto pada mama Kyira.
"Oke tidak apa-apa, Tante mau pulang dulu, jagain Kyira yaa, atau kamu telpon mama mu dulu atau gimana?" ucap Mama Kyira bertanya.
"Mama sudah aku kabari kok Tante, kalau pakaian sedang diantarkan ke sini," ucap Veto menjawab.
"Ohw baguslah kalau begitu, Tante bisa tenang kalau begitu," ucap Mama Kyira.
Mama Kyira pun kembali pamit, kali ini dia benar-benar pamit, karena di rumah sedang tidak ada orang, sebab papa nya Kyira sedang berada di luar kota.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
I ❤️ U
yg berebut cwe trnyta haha
2023-04-10
2
Bintang Ray234🌸🌸
Ceritanya bagus kak, semangat dan terus sukses ya buat kaka Author juga karya karya kaka yang lainnya☺️👍👍💪💪😍🌸🌸✨🙏
2023-04-02
5
aichan
heh albert tadi saat lawan preman yg smbunyi di belakang siapa?? ahhh pentung juga deh
2023-03-18
3