Albert pun sampai dirumah, dia pun menceritakan semua kronologis yang terjadi. Bahkan Albert menceritakan kepada mama nya wanita pertama yang melindungi. Mama hanya tersenyum mendengar semua pernyataan Albert.
"Apakah kamu menyukai wanita itu Albert?" ucap mamanya bertanya dengan senyumannya.
"Iih mama buat aku malu saja deh," ucap Albert malu-malu.
"Kalau suka tinggal bilang sayang, jangan disimpan begitu, kasian lihat anak mama yang ganteng ini jadi tersiksa karena cinta pada pandangan pertama," ucap Mama Albert.
"Udah ah ma, aku malu kalau mama bilang begitu terus," ucap Mama Albert.
"Oke deh sayang, tapi makan sedikit saja ya sayang, mama sudah menyiapkan makanan buat kamu loe," ucap Mama Albert.
"Baik mama ku tersayang," ucap Albert makan masakan mamanya.
Keduanya pun makan bersama, karena papa Albert ada di perusahaan jadi makanan di titipkan dengan gojek. Sebab papanya Albert jarang juga makan makanan diluar kecuali terpaksa, itu pun harus izin dulu dengan istrinya. Karena lidah papanya Albert dan Albert sudah terbiasa masakan mama Albert, sehingga bagi mereka teras kurang jika tidak makan masakan mamanya.
Setelah selesai makan, Albert pun izin dengan mamanya untuk beristirahat, mamanya punengizinkannya, mama nya tidak menanyakan pipi Albert seperti keno tonjok. Karena Albert sudah menceritakan jadi bagi mama nya mungkin saat Albert berantem dengan preman tersebut hingga pipi nya lebam.
Albert pun mandi dan beberes badan, karena sudah lelah dengan semua cerita hari ini. Hingga membuat sendi-sendi badannya terasa sakit.
Albert pun rebahan dan mengingat lagi kejadian yang terjadi padanya hari ini. Apakah ada hubungan dengan yang kejadian sebelumny?
Aaargh... Sudahlah, jika ada yang sengaja ingin melukaiku akan ketahuan juga lamban laun gumam Albert sebelum tidur.
Pagi pun tiba...
Kyira pun masih dalam pemulihan sehingga masih perlu bantuan Veto. Veto pun membantu Kyira untuk ke kamar mandi.
Setelah beberapa menit pun berlalu, Kyira pun selesai dari kamar mandi, dan dibantu kembali oleh Veto. Makanan buat Kyira pun sudah sampai kamarnya.
Veto pun berusaha menyuapkan pacarnya, namun Kyira menolak beralasan dia malu bersikap manja.
"Biar aku saja Veto, aku baik kok hanya fisik saja, tanganku masih mampu memegang sendok kok, jangan khawatir ya," ucap Kyira tersenyum pada Veto.
"Baik sayang," ucap Veto kembali duduk dengan tenang.
Setelah Kyira selesai makan, mereka berdua pun berbicara. Gelak tawa keduanya pun muncul, candaan dengan cerita masing-masing membuat keduanya melupakan kepenatan mereka.
Saat mereka tertawa dan bercanda bareng.
Pintu rawat inap tempat Kyira di rawat terbuka..
"Eeh mama," ucap Kyira sambil tersenyum.
"Iya sayang, maaf ya mama telat dulu, karena tadi melayani papa mu masak dan sebagainya," ucap Mama Kyira.
"Baik ma," ucap Kyira.
"Veto, silahkan kamu pulang untuk mandi dan istirahat, biar Tante saja yang menjaga Kyira disini," ucap Mama Kyira.
"Tapi tante, rencananya aku mau kesini dulu," ucap Veto.
"Tidak perlu, kamu istirahatlah, dan kuliah lah nanti siang ya, terima kasih sudah menjaga anak Tante," ucap Mama Kyira.
"Baik Tante, kalau gitu aku pamit pulang dulu kalau begitu," ucap Veto pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Veto pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan hati yang sangat berat.
Veto pun berjalan menuju parkiran. Hatinya mulai kesal dengan sikap mamanya Kyira. Tapi yaa mau bagaimana lagi, wajar jika mama nya Kyira bersikap begitu, karena Kyira anak kesayangan kedua orangtuanya.
Veto pun masuk ke mobilnya, dia pun memukul alat kemudi mobilnya dan menundukkan kepalanya karena kesal.
Hingga bunyi klakson berbunyi dari mobilnya. Satpam pun mendatanginya.
Satpam pun mengetok pintu mobil Veto. Veto pun membukanya.
"Ada yang bisa saya bantu," ucap Pak Satpam.
"Ohw tidak Pak, terima kasih, maaf saya tadi lagi kesal saja," ucap Veto ramah.
"Ohw begitu baiklah, hati-hati di jalan ya," ucap Satpam tersenyum senyum ramah.
Veto hanya menjawab senyum saja dan menutup kembali kaca mobilnya.
Beberapa waktu pun berlalu, Veto sampai di rumahnya denga keadaan kesal.
Aaaarrrgh....
Veto meninju benda yang didepannya. Setelah sampai rumah wajah Veto kesal, marah campur aduh. Kenapa gue nggak tepat waktu nolong Kyira? andai saja gue tepat waktu datang waktu itu Kyira nggak mungkin bisa seperti ini gumam Veto.
Veto pun meluapkan emosinya dengan meninju bantal yang khusus untuk meninju, hingga malam itu pun Veto berkeringat. Mama dan papa nya mendengar hal itu sudah biasa atas kebiasaan anaknya tersebut.
Setelah selesai meluapkan emosinya, Veto pun ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang masih kotor. Setelah mandi Veto pun rebahan dikasurnya sambil merenungkan kejadian hari itu.
Veto merasa bahwa Kyira yang menolong Albert, karena di gang itu setahunya memang banyak preman disana. Veto saja nggak pernah lewat gang tersebut. Veto pun menelpon anak buahnya untuk mencari tahu dalang dibalik terlukanya Kyira.
Gue sayang dan cinta banget dengan Kyira, gue nggak akan biarkan satu orang pun melukainya dan tidak akan meninggalkannya kecuali gue yang berpaling seolah-olah Veto memberikan pernyataan pada dirinya sendiri.
Veto pun tidur dengan nyaman ketika memberikan pernyataan pada dirinyaa bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Kyira.
Ditempat pada waktu yang bersamaan.....
Kyira pun masih bercerita dengan mama diruangan tersebut, bahkan gelak tawa muncul dari bahan pembicaraan mereka. Kedua keluarga tersebut seperti sudah lama tidak bertemu. Mungkin begitu pikif mereka.
Kyira dan mama pun istirahat dengan tenang, meskipun mama nya harus tidur di sofa.
Namun, ditengah malam Kyira terbangun ingin ke kamar mandi. Setelah itu masih belum tidur. Dia pun mengotak ngatik ponselnya. Tanpa sengaja malah tertelpon ke Albert padahal mau nelpon Veto.
Dering ponsel Albert pun berbunyi, jelas suara ponselnya terdengar karena nada deringnya sangat keras. Albert pun mengangkat telpon tersebut.
"Maaf ini siapa?? udah malam loe ini," ucap Albert dengan suara lemas.
"Ehm ternyata no handphone ku nggak dibuat nama oleh kamu?" ucap Kyira.
" Yaaa ampun... Kyira maaf ya, mata saya lagi 5 watt nie, makanya nggak lihat nama kontak siapa? ucap Albert.
Mereka pun berbicara atas kronologis hari ini. Dan ada pesan yang disampaikan oleh Albert kepada Kyira.
"Kyira, jika terjadi sesuatu kepada saya tidak perlu bantu saya menyelesaikannya karena saya bisa menyelesaikannya sendiri," suara Albert dengan tugas.
"Tapi, kamu itu temanku, meskipun kita tidak seumuran tapi aku sayang kepada albert sebagai teman," ucap Kyira.
Albert seperti kecewa mendengar kata teman.
"Kalau diberi kesempatan untuk menjadi kekasih kamu, Albert siapa menerimannya?" ucap Albert dengan lugas.
Lagi-lagi Kyira hanya tersenyum mendengar pernyataan itu.
Percakapan pun berakhir karena malam sudsh sangat larut.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
I ❤️ U
ahaay akui saja suka, kayak kepiting rebus, tpi aku gk Prnh jg makan kepiting rebus haha
2023-04-10
3
aichan
tante bener² ya
2023-03-18
3
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
agak judes ya mamanya Kyira, tapi wajar sih
2023-03-16
3