Bab 3 - Pulang ke rumah

Albert pun sampai dirumah, dia pun menceritakan semua kronologis yang terjadi. Bahkan Albert menceritakan kepada mama nya wanita pertama yang melindungi. Mama hanya tersenyum mendengar semua pernyataan Albert.

"Apakah kamu menyukai wanita itu Albert?" ucap mamanya bertanya dengan senyumannya.

"Iih mama buat aku malu saja deh," ucap Albert malu-malu.

"Kalau suka tinggal bilang sayang, jangan disimpan begitu, kasian lihat anak mama yang ganteng ini jadi tersiksa karena cinta pada pandangan pertama," ucap Mama Albert.

"Udah ah ma, aku malu kalau mama bilang begitu terus," ucap Mama Albert.

"Oke deh sayang, tapi makan sedikit saja ya sayang, mama sudah menyiapkan makanan buat kamu loe," ucap Mama Albert.

"Baik mama ku tersayang," ucap Albert makan masakan mamanya.

Keduanya pun makan bersama, karena papa Albert ada di perusahaan jadi makanan di titipkan dengan gojek. Sebab papanya Albert jarang juga makan makanan diluar kecuali terpaksa, itu pun harus izin dulu dengan istrinya. Karena lidah papanya Albert dan Albert sudah terbiasa masakan mama Albert, sehingga bagi mereka teras kurang jika tidak makan masakan mamanya.

Setelah selesai makan, Albert pun izin dengan mamanya untuk beristirahat, mamanya punengizinkannya, mama nya tidak menanyakan pipi Albert seperti keno tonjok. Karena Albert sudah menceritakan jadi bagi mama nya mungkin saat Albert berantem dengan preman tersebut hingga pipi nya lebam.

Albert pun mandi dan beberes badan, karena sudah lelah dengan semua cerita hari ini. Hingga membuat sendi-sendi badannya terasa sakit.

Albert pun rebahan dan mengingat lagi kejadian yang terjadi padanya hari ini. Apakah ada hubungan dengan yang kejadian sebelumny?

Aaargh... Sudahlah, jika ada yang sengaja ingin melukaiku akan ketahuan juga lamban laun gumam Albert sebelum tidur.

 

Pagi pun tiba...

Kyira pun masih dalam pemulihan sehingga masih perlu bantuan Veto. Veto pun membantu Kyira untuk ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit pun berlalu, Kyira pun selesai dari kamar mandi, dan dibantu kembali oleh Veto. Makanan buat Kyira pun sudah sampai kamarnya.

Veto pun berusaha menyuapkan pacarnya, namun Kyira menolak beralasan dia malu bersikap manja.

"Biar aku saja Veto, aku baik kok hanya fisik saja, tanganku masih mampu memegang sendok kok, jangan khawatir ya," ucap Kyira tersenyum pada Veto.

"Baik sayang," ucap Veto kembali duduk dengan tenang.

Setelah Kyira selesai makan, mereka berdua pun berbicara. Gelak tawa keduanya pun muncul, candaan dengan cerita masing-masing membuat keduanya melupakan kepenatan mereka.

Saat mereka tertawa dan bercanda bareng.

Pintu rawat inap tempat Kyira di rawat terbuka..

"Eeh mama," ucap Kyira sambil tersenyum.

"Iya sayang, maaf ya mama telat dulu, karena tadi melayani papa mu masak dan sebagainya," ucap Mama Kyira.

"Baik ma," ucap Kyira.

"Veto, silahkan kamu pulang untuk mandi dan istirahat, biar Tante saja yang menjaga Kyira disini," ucap Mama Kyira.

"Tapi tante, rencananya aku mau kesini dulu," ucap Veto.

"Tidak perlu, kamu istirahatlah, dan kuliah lah nanti siang ya, terima kasih sudah menjaga anak Tante," ucap Mama Kyira.

"Baik Tante, kalau gitu aku pamit pulang dulu kalau begitu," ucap Veto pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Veto pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan hati yang sangat berat.

Veto pun berjalan menuju parkiran. Hatinya mulai kesal dengan sikap mamanya Kyira. Tapi yaa mau bagaimana lagi, wajar jika mama nya Kyira bersikap begitu, karena Kyira anak kesayangan kedua orangtuanya.

Veto pun masuk ke mobilnya, dia pun memukul alat kemudi mobilnya dan menundukkan kepalanya karena kesal.

Hingga bunyi klakson berbunyi dari mobilnya. Satpam pun mendatanginya.

Satpam pun mengetok pintu mobil Veto. Veto pun membukanya.

"Ada yang bisa saya bantu," ucap Pak Satpam.

"Ohw tidak Pak, terima kasih, maaf saya tadi lagi kesal saja," ucap Veto ramah.

"Ohw begitu baiklah, hati-hati di jalan ya," ucap Satpam tersenyum senyum ramah.

Veto hanya menjawab senyum saja dan menutup kembali kaca mobilnya.

Beberapa waktu pun berlalu, Veto sampai di rumahnya denga keadaan kesal.

Aaaarrrgh....

Veto meninju benda yang didepannya. Setelah sampai rumah wajah Veto kesal, marah campur aduh. Kenapa gue nggak tepat waktu nolong Kyira? andai saja gue tepat waktu datang waktu itu Kyira nggak mungkin bisa seperti ini gumam Veto.

Veto pun meluapkan emosinya dengan meninju bantal yang khusus untuk meninju, hingga malam itu pun Veto berkeringat. Mama dan papa nya mendengar hal itu sudah biasa atas kebiasaan anaknya tersebut.

Setelah selesai meluapkan emosinya, Veto pun ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang masih kotor. Setelah mandi Veto pun rebahan dikasurnya sambil merenungkan kejadian hari itu.

Veto merasa bahwa Kyira yang menolong Albert, karena di gang itu setahunya memang banyak preman disana. Veto saja nggak pernah lewat gang tersebut. Veto pun menelpon anak buahnya untuk mencari tahu dalang dibalik terlukanya Kyira.

Gue sayang dan cinta banget dengan Kyira, gue nggak akan biarkan satu orang pun melukainya dan tidak akan meninggalkannya kecuali gue yang berpaling seolah-olah Veto memberikan pernyataan pada dirinya sendiri.

Veto pun tidur dengan nyaman ketika memberikan pernyataan pada dirinyaa bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Kyira.

Ditempat pada waktu yang bersamaan.....

Kyira pun masih bercerita dengan mama diruangan tersebut, bahkan gelak tawa muncul dari bahan pembicaraan mereka. Kedua keluarga tersebut seperti sudah lama tidak bertemu. Mungkin begitu pikif mereka.

Kyira dan mama pun istirahat dengan tenang, meskipun mama nya harus tidur di sofa.

Namun, ditengah malam Kyira terbangun ingin ke kamar mandi. Setelah itu masih belum tidur. Dia pun mengotak ngatik ponselnya. Tanpa sengaja malah tertelpon ke Albert padahal mau nelpon Veto.

Dering ponsel Albert pun berbunyi, jelas suara ponselnya terdengar karena nada deringnya sangat keras. Albert pun mengangkat telpon tersebut.

"Maaf ini siapa?? udah malam loe ini," ucap Albert dengan suara lemas.

"Ehm ternyata no handphone ku nggak dibuat nama oleh kamu?" ucap Kyira.

" Yaaa ampun... Kyira maaf ya, mata saya lagi 5 watt nie, makanya nggak lihat nama kontak siapa? ucap Albert.

Mereka pun berbicara atas kronologis hari ini. Dan ada pesan yang disampaikan oleh Albert kepada Kyira.

"Kyira, jika terjadi sesuatu kepada saya tidak perlu bantu saya menyelesaikannya karena saya bisa menyelesaikannya sendiri," suara Albert dengan tugas.

"Tapi, kamu itu temanku, meskipun kita tidak seumuran tapi aku sayang kepada albert sebagai teman," ucap Kyira.

Albert seperti kecewa mendengar kata teman.

"Kalau diberi kesempatan untuk menjadi kekasih kamu, Albert siapa menerimannya?" ucap Albert dengan lugas.

Lagi-lagi Kyira hanya tersenyum mendengar pernyataan itu.

Percakapan pun berakhir karena malam sudsh sangat larut.

🌷🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

I ❤️ U

I ❤️ U

ahaay akui saja suka, kayak kepiting rebus, tpi aku gk Prnh jg makan kepiting rebus haha

2023-04-10

3

aichan

aichan

tante bener² ya

2023-03-18

3

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

agak judes ya mamanya Kyira, tapi wajar sih

2023-03-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kebahagiaan Sesaat
2 Bab 2- Albert vs Vito
3 Bab 3 - Pulang ke rumah
4 Bab 4- Kembali Sekolah
5 Bab 5 - Albert Syekam
6 in home Albert Syekam
7 Bab 6 - Leta Melian
8 Bab 7 - Kegilaan Leta
9 Bab 8 - Alveto Nata atau Vito
10 Bab 9 - Kehadiran Meisya di kehidupan Veto
11 Bab 10-Pilihan di antara keduanya
12 Bab 11- Kegelisahan Kyira
13 Bab 12 - Keputusan
14 Bab 13-Kesempatan Kedua
15 Bab 14- Kecemburuan Leta dan Meisya
16 Bab 15- Holiday
17 Bab 16- Puncak Perselingkuhan
18 Bab 17- Penyelesaian Konflik
19 Bab 18 - Putus
20 Bab 19-Frustasi
21 Bab 20-Semangat
22 Bab 21-Kehilangan
23 Bab 22-Kehidupan Baru
24 Bab 23-First Kiss
25 Bab 24-Kepergian Kyira
26 Bab 25-Bandara
27 Bab 26-Perjalanan Austria
28 Bab 27-Tiba
29 Bab 28-Kebersamaan
30 Bab 29-Kelaparan
31 Bab 30-Belajar Memasak
32 Bab 31-Bersama
33 Bab 32-Pesona
34 Bab 33-Persaingan
35 Bab 34-Salah paham
36 Bab 35-Mengganggu
37 Bab 36- Jalan-jalan
38 Bab 37-Bantuan Athar
39 Bab 38-Pertukaran Cincin
40 Bab 39-Pura-pura
41 Bab 40-Tertegun
42 Bab 41-Perhatian
43 Bab 42-Obrolan Leta & Meisya
44 Bab 43-Pernyataan Dion
45 Bab 44-Sesuatu
46 Bab 45-Bersemangat
47 Bab 46-Kemesraan Palsu
48 Bab 47-Pernyataan Perasaan
49 Bab 48-Jadian Nea & Teo
50 Bab 49-Teo kembali
51 Bab 50-Masa lalu Nea
52 Bab 51-Cemburu
53 Bab 52-Malu-malu
54 Bab 53-Bingung
55 Bab 54-3 laki-laki vs 1 wanita
56 Bab 55-Kacau
57 Bab 56-Pertemuan
58 Bab 57-Pertemuan ke 2
59 Bab 58-Pertemuan ke-3
60 Bab 59-Pertemuan 4
61 Bab 60-Pertemuan 5
62 Bab 61-Sakit
63 Bab 62-Pergi
64 Bab 63-Bahagia
65 Bab 64-Come Back Kampus
66 Bab 65-Takut
67 Bab 66-Tersipu malu
68 Bab 67-Tersipu Malu
69 Bab 68-Jadian
70 Bab 69-Jadian 2
71 Bab 70-Kembali Ke Indonesia
72 Bab 71 - Rumah Sakit
73 Bab 72 - Pelukan Hangat
74 Bab 73 - Sembuh
75 Bab 74 - Hubungan Canggung
76 Bab 75 - LDR
77 Bab 76- Leta Mike
78 Bab 77 - Berpisah sementara
79 Bab 78 - Satu kamar
80 Bab 79 - Sadar
81 Bab 80 - Isu tunangan
82 Bab 81 - Terkejut
83 Bab 82 - Dadakan
84 Bab 83 - Cidera
85 Bab 84 - Happy Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 - Kebahagiaan Sesaat
2
Bab 2- Albert vs Vito
3
Bab 3 - Pulang ke rumah
4
Bab 4- Kembali Sekolah
5
Bab 5 - Albert Syekam
6
in home Albert Syekam
7
Bab 6 - Leta Melian
8
Bab 7 - Kegilaan Leta
9
Bab 8 - Alveto Nata atau Vito
10
Bab 9 - Kehadiran Meisya di kehidupan Veto
11
Bab 10-Pilihan di antara keduanya
12
Bab 11- Kegelisahan Kyira
13
Bab 12 - Keputusan
14
Bab 13-Kesempatan Kedua
15
Bab 14- Kecemburuan Leta dan Meisya
16
Bab 15- Holiday
17
Bab 16- Puncak Perselingkuhan
18
Bab 17- Penyelesaian Konflik
19
Bab 18 - Putus
20
Bab 19-Frustasi
21
Bab 20-Semangat
22
Bab 21-Kehilangan
23
Bab 22-Kehidupan Baru
24
Bab 23-First Kiss
25
Bab 24-Kepergian Kyira
26
Bab 25-Bandara
27
Bab 26-Perjalanan Austria
28
Bab 27-Tiba
29
Bab 28-Kebersamaan
30
Bab 29-Kelaparan
31
Bab 30-Belajar Memasak
32
Bab 31-Bersama
33
Bab 32-Pesona
34
Bab 33-Persaingan
35
Bab 34-Salah paham
36
Bab 35-Mengganggu
37
Bab 36- Jalan-jalan
38
Bab 37-Bantuan Athar
39
Bab 38-Pertukaran Cincin
40
Bab 39-Pura-pura
41
Bab 40-Tertegun
42
Bab 41-Perhatian
43
Bab 42-Obrolan Leta & Meisya
44
Bab 43-Pernyataan Dion
45
Bab 44-Sesuatu
46
Bab 45-Bersemangat
47
Bab 46-Kemesraan Palsu
48
Bab 47-Pernyataan Perasaan
49
Bab 48-Jadian Nea & Teo
50
Bab 49-Teo kembali
51
Bab 50-Masa lalu Nea
52
Bab 51-Cemburu
53
Bab 52-Malu-malu
54
Bab 53-Bingung
55
Bab 54-3 laki-laki vs 1 wanita
56
Bab 55-Kacau
57
Bab 56-Pertemuan
58
Bab 57-Pertemuan ke 2
59
Bab 58-Pertemuan ke-3
60
Bab 59-Pertemuan 4
61
Bab 60-Pertemuan 5
62
Bab 61-Sakit
63
Bab 62-Pergi
64
Bab 63-Bahagia
65
Bab 64-Come Back Kampus
66
Bab 65-Takut
67
Bab 66-Tersipu malu
68
Bab 67-Tersipu Malu
69
Bab 68-Jadian
70
Bab 69-Jadian 2
71
Bab 70-Kembali Ke Indonesia
72
Bab 71 - Rumah Sakit
73
Bab 72 - Pelukan Hangat
74
Bab 73 - Sembuh
75
Bab 74 - Hubungan Canggung
76
Bab 75 - LDR
77
Bab 76- Leta Mike
78
Bab 77 - Berpisah sementara
79
Bab 78 - Satu kamar
80
Bab 79 - Sadar
81
Bab 80 - Isu tunangan
82
Bab 81 - Terkejut
83
Bab 82 - Dadakan
84
Bab 83 - Cidera
85
Bab 84 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!