Semenjak perkenalan dengan Raka membuat Ina semakin banyak senyum. Hampir tiap hari mereka bertemu. Ina dan Raka selalu membaca buku bersama di manapun berada.
Raka yang humoris membuatnya semakin jatuh cinta dengan lelaki itu. Ina bahkan rela menghabiskan waktu untuk bersama dengan lelaki itu.
Setelah beberapa bulan mengenal, Ina semakin jatuh kedalam pesona lelaki itu. Lelaki itu memang sangat mudah mengambil hatinya.
Tidak terlalu sulit sampai akhirnya Ina dan Raka resmi berpacaran. Ina tidak pernah sedikitpun mengenalkan Raka kepada kedua orang tuanya.
Semasa mereka pacaran, Ina bahkan mulai sering bolos kuliah. Mereka sering pergi berduaan. Sampai akhirnya terjadilah insiden yang tidak di inginkan olehnya.
Saat itu ia benar-benar di mabuk asmara. Baginya Raka adalah cinta sejatinya. Dia rela memberikan apapun kepada Raka
Hari itu mereka sedang pergi keluar kota bersama dengan teman kampusnya. Semua sudah di rencanakan dengan matang oleh Raka.
"Sayang nanti kita di sana pesan satu kamar aja ya." ucap Raka.
"Apa nggak apa-apa, aku bisa sama Rini." jawab Ina.
"Reni sama pacarnya sayang, mana mau dia sama kamu, percayalah aku akan menjagamu, tidak akan terjadi apa-apa antara kita, kecuali kamu yang mau." ucap Raka sambil tersenyum.
"Nggak, kita akan melakukan sampai kita menikah."
"Nggak sabar ingin kamu cepat selesai kuliah agar bisa menikahi kamu."
"Sabar, tinggal setahun lagi." jawab Ina.
"Kapan kamu ajak aku ketemu orang tua kamu?" tanya Raka.
"Nanti ya, tunggu momen yang pas." jawab Ina.
"Aku sayang kamu, aku ingin menjadi suami kamu sampai tua." ujar Raka tersenyum manis.
" Ya sayang." jawab Ina tersenyum.
Mereka sudah sampai di hotel tempat mereka berlibur. Mereka menginap tidak jauh dari pusat kota. Ina merasa bahagia bisa berlibur bareng bersama Raka.
"Selamat bersenang-senang." ucap Rini ketika Ina dan Rini berpisah kamar.
"Kamu yakin tidur sama dia?" tanya Ina.
"Iya, kamu sudah bawa baju yang hot kan?" tanya Rini menggoda Ina.
"Apaan sih kamu, kami tidak akan melakukan apa - apa."
"Haduw sayang sekali, ayo lakukan nanti dia di ambil wanita lain, zaman sekarang hal kayak gitu udH biasa." jawab Rini tersenyum.
"Nggak ahk, dah sana masuk."
"Ohw tentu, kami mau main kuda lumping dulu." ucap Rini tersenyum menggoda.
Ina menggelengkan kepalanya melihat sikap temannya itu. Dia kadang aneh melihat gaya pacaran teman - teman kampusnya.
Ina masuk ke kamar yang telah di sewa oleh Raka. Ia melihat Raka sedang menelpon seseorang di balkon.
"Pesonanya memang beda." ucap Ian berjalan menuju tempat berdirinya Raka.
Melihat Ina mendekatinya, Raka mematikan teleponnya. Ia tersenyum merentangkan tangannya karena ingin membawa wanita itu kepelukannya.
"Sayang Ku kangen." ucapnya dengan manja.
"Tiap hari ketemu juga." jawab Ina.
"beda sayang, kangen di peluk kamu, jika diuar mana mau kamu di peluk yang." ucap Raka meletakkan kepalanya di bahu Ina.
"Ya malu lah yang." jawab Ina dengan wajah memerah.
"Nanti setelah jadi istri jangan malu - malu lagi ya, aku ingin tidur di pelukan kamu sampai pagi, lalu aku hanya ingin menghabiskan waktu di kamar berduaan." ucap Raka.
"Sabar ya."
"Tapi malam ini boleh pelukkan? tanya Raka memasang wajah Puple ice.
"Hanya peluk." jawab Ina.
"Aku juga ingin merasakan ini." ucap Raka lansung mengecup bibir Ina.
Cup.
Ina terdiam saat Raka mengecup bibirnya. Tidak lama kemudian Raka kembali mencium bibir Ina. Kali ini bukan hanya mencium tapi memasukkan lidahnya lebih dalam lagi. Ina merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Saat hatinya mengatakan tidak akan tetapi tubuhnya meminta lebih.
Ina tidak sadar bahwa Raka telah membawanya kedalam kamar. Bajunya bagian atas telah terbuang entah kemana. Ina terbuai dengan apa yang di lakukan Raka. Ia telah melakukan hal yang di larang di dalam agamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments