BAB 12

"Apa maksud kamu tidak mau memilih satupun?" tanya Zahyan dengan dingin.

"Apa kakak pernah bertanya apakah Beby suka?" tanya Beby juga kesal terhadap lelaki yang duduk di sampingnya.

"Jangan seolah-olah kita ini pasangan yang sama-sama menginginkan pernikahan ini." ucap Zayyan.

"Jika kamu tidak ingin ya sudah, tidak usah menikah." jawab Beby dengan ketus.

"Apa tadi? kamu?" tanya Zayyan menyadari ada yang berbeda dengan panggilan Beby.

"Iya kamu, kenapa? kamu nggak terima?" tanya Beby semakin menyolot.

"Sekali lagi panggil kamu, kakak turunin kamu di sini." ancam Zayyan.

"Emang saya takut gitu dengan kamu, dasar lelaki egois, nggak bisa menghargai pendapat orang lain." jawab Beby membuat Zayyan makin kesal.

"Berhenti pak."

Mobil berhenti di tempat yang memang sudah sepi.

"Turun kamu."

Beby turun dari mobil Zahyan dengan kesal. Ia tidak menyangka bahwa lelaki itu benaran menurunkan dia di jalan.

Mobil melaju dengan kencang ketika Beby sudah turun. Beby lupa jika tasnya tertinggal di dalam mobil. Ia mencoba berjalan kaki sambil memakai lelaki yang menjadi calon suaminya.

Beby mencoba menyetop mobil yang lewat. Tapi tidak ada yang berhenti.

"Sial kenapa tidak ada yang berhenti, apa mereka pikir gua salah satu wanita kupu - kupu malam kali ya." ucap Beby terus berjalan.

Sedangkan di dalam mobil, Zahyan melihat seonggok tas berada di sisi kirinya.

"Sial, tasnya pakai tinggal segala, pak ayo balik ketempat tadi " ucap Zahyan.

Mereka kembali ke jalan tempat Beby di tinggal. Mereka tidak menemukan Beby di perjalanan. Zayyan ragu jika wanita ini sudah mendapatkan tumpangan.

Dia semakin panik ketika ingat sesuatu. Tempat Beby berhenti adalah tempat di mana para psk mencari sasarannya. Ia takut jika Beby di anggap salah satu pekerja wanita panggilan.

Zayyan berjalan menelusuri jalan yang memang agak sepi. Sebuah mobil mengikutinya dari belakang.

Tiba-tiba hati Zayyan merasa senang saat melihat seorang wanita duduk agak jauh dari pinggir jalan. Wanita itu duduk sambil menutup wajahnya. Zayyan tau bahwa wanita sedang dalam ketakutan.

Zayyan berjalan mendekatinya. Ia lansung memeluk Beby dari samping.

"Hey ayo." sapanya.

Beby memandang asal yang punya suara. Dia menyakinkan bahwa pemilik suara benar - benar lelaki itu.

"Kakak." ucapnya lansung menangis sambil memeluk Zayyan.

"Udah nggak usah takut, ayo pulang." ajak Zahyan.

Beby berjalan dengan patuh tanpa menjawab lagi. Dia sangat takut untuk berjalan sendiri malam ini.

Ketika di dalam mobil dia hanya diam duduk mematung. Dia tidak ingin banyak bicara kepada lelaki itu saat ini.

"Kamu udah makan?"

Beby hanya menggelengkan kepalanya.

"Di tanya itu jawab."

Beby hanya mengangguk. Zayyan kesal melihat Beby yang nggak mau bicara dengannya.

"Kenapa sudah macam bisu pula?" tanya Zayyan.

"Beby mau ngomong jika kakak izinin Beby memakai gaun yang sudah Beby rancang sendiri."

"Emang berhasil itu gaun, takutnya itu akan memalukan pas hari nikah kita." jawab Zayyan.

"Kakak liat aja nanti, pokoknya Beby ingin buat sendiri."

"Untuk jas kakak gimana?"

"Kakak tinggal beli aja."

"Kamu buatkan sekaligus biar irit duit." jawab Zayyan bercanda.

"Ya udah nanti kita ukur dulu." ujar Beby bahagia.

"Emang kamu belajar di mana?" tanya Zahyan penasaran.

"Aku kursus, makanya kuliah nggak lulus lulus.

"Kursus? masa iya kamu kursus?"tanya Zahyan masih kurang percaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!