Raka sebenarnya senang saat melihat zayyan memarahi Beby. Ia memang ingin melihat adik beradik itu berantem karena cemburu. Akan tetapi melihat air mata mengenang di pelupuk mata wanita itu, Raka merasa kasihan.
"Apakah aku kasihan karena dia adikku?" tanyanya kepada dirinya sendiri.
Bukannya menjawab, Beby malah pergi begitu saja dari hadapan mereka berdua. Sedangkan Ina tidak tau apa yang terjadi karena dia masih saja terdiam kecemasan.
"Maaf atas sikapnya yang kekanakan bro." ucap Zayyan.
"Nggak masalah bro, apa tidak apa-apa jika kamu nggak kejar dia, bagaimana jika dia nanti ngambek." ujar Raka.
" Biar sajalah nanti juga baik sendiri, ayo masuk." jawab Zayyan.
Mereka berjalan masuk kedalam ruangan Zayyan melewati Ina. Ina juga melihat ada wanita yang berdiri di samping Raka dengan pakaian seksinya. Wanita ini juga menemani Raka menemuinya saat kedua kalinya mencoba meminta pertanggungjawaban.
Raka bahkan dengan tega memamerkan kemesraan mereka. Wanita ini wanita kedua yang ia temui setelah pertemuan pertama saat meminta pertanggungjawaban di kafe.
"Semoga dia tidak menyadari kehadiran Zella, tapi dia kan tidak mau Zella, apa ini artinya dia juga tidak akan peduli, semoga saja begitu." gumam Ina dalam hatinya.
Sedangkan di dalam mobil di tempat lain, Beby kesal terhadap sikap Zayyan. Bahkan ketika pernikahan mereka sudah semakin dekat, tapi sikap Zayyan juga tidak berubah kepadanya.
"Dasar lelaki bajingan." Beby mengumpat kasar.
Tanpa ia sadari mobilnya menabrak sebuah mobil yang sedang berhenti di lampu merah. Beby kaget saat mobilnya mencium bodi mobil di depannya.
Seorang pengemudi keluar dari mobilnya. Lelaki itu melihat belakang mobilnya yang ditabrak Beby. Beby membuang nafasnya dengan kasar. Ia bisa - bisa kehilangan uangnya untuk mengganti mobil lelaki ini.
Beby segera turun dari mobilnya sambil mengatupkan tangannya. Melihat Beby yang keluar dari mobil itu membuat lelaki itu terpesona terhadap kecantikan Beby.
"Maaf bang, saya nggak sengaja."
"Baik, sini ponsel kamu." ujar lelaki itu.
"Ini kartu nama saya, silahkan hubungi saya di situ,maaf saya buru - buru." ujar Beby menyerahkan sebuah kartu nama.
Tit tit tit
Mobil di belakang mobil baby memberi klakson karena sudah lampu hijau. Mereka berdua segera naik ke mobil masing-masing.
Mobil mereka tidaklah parah hanya lecet dan sedikit peot. Melihat lelaki itu tidak mengejar mobil Beby, maka Beby bersiap-siap untuk mengeluarkan uang sebagai perbaikannya.
"Haduw tabungan udah menipis karena beli bahan gaun, eh ini malah ada petaka pula, jika minta papa pasti akan ada ceramah panjang, belum aku yang masih pengangguran lagi, kuliah tak selesai - selesai, bahkan Momo bisa menyelesaikan kuliahnya." ujarnya menangisi dirinya sendiri.
Beby merasa memang bahwa tidak ada yang di banggakan dari dirinya sendiri. Ia hanya wanita bodoh yang tidak selesai kuliah lalu memulai pekerjaan sebagai penjahit amatiran.
"Siapa coba yang mau dengan aku yang kayak gini? pantas Zayyan lebih tertarik dengan kak Ina yang memang pintar, bukankah anak teman - teman mama memang pada sukanya dengan Kak Ina sejak dulu." ujarnya merenungi nasibnya sendiri.
"Mau jadi apa aku nanti jika tidak bisa menikah dengan kak Zayyan, aku tanpa dia tidak ada artinya sama sekali." ujarnya berkecil hati.
Beby membawa mobilnya menuju tempat ia memulai usaha. Dia tetap yakin bahwa usahanya akan berkembang pada zamannya nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
MasjOni
Lanjuuut ...
2022-07-28
0
Bintang Harahap
lanjut kk
2022-07-28
0