Bab 16

Ketika masuk kedalam toko berukuran 3 x 4 meter Zayyan tidak menemukan gaun mewah. Ia hanya melihat sebuah gaun yang belum siap. Namun Zayyan melihat beberapa potong baju yang si gantung. Dia merasa tertarik dengan model baju yang di gantung.

"Ini permak?" tanya Zayyan.

"Enak aja permak, ya enggaklah."

"Jahit?"

"Iya." jawab Beby sambil mengerjakan gaun pengantin yang belum siap. Dia masih menyatukan beberapa pola yang sudah di gunting - gunting.

"Tiru dimana?" tanya Zayyan.

"Tiru di google." jawab Beby asal jawab.

Tidak lama kemudian datanglah teman Karin. Dia tersenyum sopan menyapa Zayyan. Tanpa banyak bicara dia lansung mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.

"Sampai jam berapa di sini?" tanya Zayyan mulai bosan.

"Ya sampai sore,siapa juga yang suruh ikut."jawab Beby masih sibuk dengan pekerjaan.

"Udahlah tinggal pesan pun, simple nggak ribet."

"tapi beby ingin memakai karya sendiri."

"Lanjut besok aja, mending kita pergi kemana gitu, ajak Ina juga." saran Zayyan.

"Sangat ingin jalan-jalan dengan Kak Ina ya?" sindir Beby.

"Ya sekali - kali, ayolah kita pergi." bujuk Zayyan.

Beby merasa sedikit kecewa bercampur senang.Walaupun mereka jalan dengan Kak Ina tetapi Beby bisa membuat mereka jalan berdua. Trik ini sudah biasa lakukan oleh baby semenjak ya duduk di bangku kuliah. Walaupun lelaki ini menemaninya dengan ekspresi dingin tetapi Beby sangat senang.

"Pergilah beb, nanti aku bantu buatin payetnya."ujar teman baby bernama Jingga.

"Terima kasih jingga, aku pamit dulu ya." ujar Beby berpamitan setelah dua jam di kios sewaannya.

Mereka pergi ke pusat belanja setelah menghubungi Kak Ina. Mereka sudah berjanji akan bertemu di salah satu pusat pembelanjaan di kotanya.

Beby tersenyum senang saat mobil melaju ke tempat yang mereka tuju. Sedangkan Zayyan hanya memasang ekspresi biasa saja.

Di tempat lain Ina sedang sibuk mengganti pakaian anaknya bernama zella. Zella tanpa antusias karena ia tahu ingin pergi jalan-jalan.

Ina yang malas berangkat sendirian sengaja menghubungi Zahran. Zahran merasa senang saat membawa Ina dan anaknya untuk bertemu dengan zayyan dan Beby. Siapakah yang menelpon Zahran? Kalian pasti tahu ini bagian dari ide licik siapa.

Ina berangkat bersama dengan mobil Zahran. Ina hanya mengikuti instruksi dari Beby adiknya. Ina dan Zahra sudah akrab sejak kecil. Apakah mereka punya rasa?tentu jawabannya tidak.

"Tumben mereka ngajak kita jalan bareng."ujar Zahran.

"Paling mau nyenangin Zella." jawab Ina tersenyum.

Apakah ini bagian dari licik dari Beby?" tanya Zahran tersenyum.

Mereka berdua tersenyum karena mereka sudah hafal dengan tingkah laku Beby. Setiap ada Ina diantara beby dan Zayyan, dia pasti akan mengajak Zahran. Namun triknya itu tidak pernah terbaca oleh Zayyan.

Mereka bertemu di sebuah restoran yang ada di dalam mall. Zayyan kakek saat melihat keberadaan Zahran. Ketika membaca ekspresi Zayyan, Beby segera bertanya kepada kakaknya.

"Kakak undang bang Zahran? pasti karena malas nyetir sendirikan?" tanyanya.

Ina paham dengan kode yang diberikan oleh Beby. Pertanyaan yang dilontarkan oleh Beby sekaligus kode untuk dirinya.

"Iya, untung bang Zahran sedang libur."jawab Ina tersenyum.

"Iya, mumpung jalan bareng pasti seru." ujar Zahran mendukung trik liciknya Beby.

"Iya pasti seru jika jalan rame, iyakan ma." ujar Zella kepada mamanya.

Namun Ina tidak menjawab pertanyaan anaknya. Dia terdiam saat itu karena melihat seseorang yang mirip dengan masa lalunya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Beby banyak ideeeeee

2022-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!