Bab 6

Semenjak itu Ian tidak pernah mencari lelaki itu. Hatinya sangat hancur ketika mendengar jawaban lelaki itu. Lelaki yang di cintainya sepenuh hati hanya ingin menikmati tubuhnya tanpa mau bertanggung jawab.

Ian sempat ingin menggugurkan kandungannya, tapi anak dalam kandungannyabtidak berdosa. Ia ingin mengakhiri hidupnya tapi ia tidak sanggup melakukan.

Sepanjang hari ia hanya menangis. Ia menyesali hidupnya. Dia bahkan tidak sanggup untuk bicara kepada orang tuanya. Ia tau bahwa semua ini hanya akan menjadi aib bagi keluarganya.

Ina memutuskan akan pergi diam-diam. Dia akan meninggalkan keluarganya. Ia tidak sanggup membuat keluarganya menangis.

Namun ketika ia keluar rumah ternyata papanya melihatnya. Papanya ternyata belum tidur.

"Kemana kamu?"suara papanya mengejutkannya di depan ruang tamu dalam kegelapan.

"Papa....." ucapnya sambil mematung.

"Mau kabur kemana kamu tengah malam begini?" tanya papanya.

"Pa tolong biarkan Ina pergi pa, maafkan Ina pa." jawab Ina mulai bercucuran air mata.

"Ada apa Ina? apa yang terjadi?" tanya papanya.

Ina hanya diam. Dia tidak tau harus menjawab apa. Melihat Ina diam membuat emosi papanya.

"Jawab papa Ina." ucap papanya dengan nada tinggi.

Mendengar suara bentakan papanya Ina semakin menangis. Dan hal itu juga membuat mamanya terbangun. Feby berlari mendekati barang suara.

"Ada apa ini pa? Ina?" tanyanya tergopoh-gopoh.

"Kamu mau kemana Ina?" tanya Febybkagetbsaat melihat Ina membawa koper.

"Tolong jangan halangi Ina pa, ma, Ina ini anak yang tidak berguna." ucapnya menangis sambil terduduk di lantai. Tangisnya semakin pecah saat melihat wajah kedua orang tuanya.

"Hey ada apa sayang?" tanya Feby membantu anaknya berdiri.

"Kamu punya masalah apa Ina?" tanya Feby lagi.

Dion menjadi tidak sabar karena anaknya masih belum menjawab pertanyaan mereka.

"Kamu kenapa Ina? kenapa kamu pakai kabur segala." ucap Dion.

"Pa maafkan Ina." ucap Ina memegang tangan papanya.

"Kamu ada masalah apa?" tanya Feby masih lembut.

"Ina berbuat dosa ma,Ina membuat malu papa dan mama." jawab Ina tidak sanggup melihat ekspresi wajah kedua orang tuanya.

"Kamu hamil?" tanya Dion menerka apa yang terjadi.

Feby baik Ina kaget mendengar pertanyaan Dion. Feby tidak percaya dengan apa yang di tanyakan oleh Dion.

"Pa, tidak mungkin Ina berbuat begitu." bantah Feby.

Mendengar bantahan Ina membuatnya semakin menangis. Melihat semakin terpukul membuat Dion semakin yakin dengan dugaannya.

"Siapa lelaki itu?" tanya Dion dengan suara menyeramkan bagi Ina.Papanya memandangnya dengan aura dingin.

"Benar kamu hamil Ina?"tanya Feby berharap tidak.

"Maafkan Ina pa, ma." tangisnya benar - benar membuat Feby semakin frustasi.

Feby tidak tau berbuat apa. Abrina anak yang ia bangga selama ini telah mengecewakan mereka.

"Kasih tau siapa lelaki itu?" tanya Feby.

"Nggak ma, biar Ina yang menanggung semua ini, Ina mohon jangan paksa Ina ma." jawab Ina memandang mamanya.

"Kenapa? Dia tidak mau bertanggung jawab?." tanya Dion semakin geram.

Ina hanya menggelengkan kepalanya.

"Katakan siapa dia biar papa bawa dia ke kamu."

"Tidak usah pa, Ina nggak mau, ina mohon jangan paksa Ina." ucap Ina.

"Kamu sungguh memalukan Ina, Kamu mengecewakan mama, apa salah kami sehingga kamu berbuat zina." ucap Feby memukul Ina dengan cara membabi buta.

Ina hanya diam menerima amukan mamanya. Ia sadar bahwa ia pantas mendapatkan semua ini. Dia telah membuat luka di hati orang tuanya. Dia tidak bisa menjadi contoh yang baik.

Prangggggg

Mereka terkejut saat mendengat suara kaca pecah. Dion berjalan ke arah kacau tersebut. Ternyata ada yang melempar rumahnya dengan batu. Dion segera keluar pintu mengejar pelaku namun tidak ada siapa-siapa.

Feby juga berjalan ke arah pintu. Dia sungguh kaget ketika ada Berani melempar kaca rumahnya. Saat mereka di teras rumah, Dion membuka kertas yang melapisi batu tersebut

Tulisan tersebut membuat wajah Dion dan Feby menegang.

Bagaimana dengan hadiah yang ku kirim lewat anakmu? karma memang berlaku, selamat menikmati.😃😃

Dion meremas kertas itu dengan geram. Feby tegang ketika membaca surat tersebut.

"wanita itu mas." ucap Feby menutup mulutnya dengan tangannya.

Dion paham dengan maksud ucapan istrinya. Ia tau bahwa anaknya sudah di jebak oleh wanita yang pernah merusak rumah tangganya di masa lalu.

Flashback end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!