Ina tersadar kembali dari masa lalunya. Ia melihat anaknya yang sedang tertidur nyenyak. Hatinya sedih saat anaknya menanyakan di mana ayahnya. Ia masih belum bisa memberikan jawaban yang menyenangkan anaknya.
Tok tok tok
Pintu kamar terbuka. Ina melihat mamanya masuk kedalam kamar.
"Belum tidur kan na? mama mau bicara berdua." ucap mamanya.
"Kenapa ma?" tanya Ina.
"Beby akan menikah dengan Zahyan, gimana menurut kamu?" tanya Mamanya.
"Zahyan anaknya baik kok ma, cuma dia agak cuek aja sih." jawab Ina.
"Menurut kamu dia bakalan bisa suka sama Beby?" tanya Mamanya.
"Merekakan juga sering berinteraksi sejak kecil ma, nanti pasti lama - kelamaan bisa ma, Beby anak periang dan cantik kayak mama." jawab Ina.
"Ah kamu bisa aja." jawab mamanya sambil tertawa.
"Semoga pernikahan mereka berjalan dengan lancar ma."
"Aamiin, kamu kapan mencari pendamping? anak kamu butuh sosok seorang ayah."
"Aku masih belum bisa ma, aku masih takut berhubungan dengan lelaki."
"Tidak semua lelaki seperti itu." nasihat mamanya.
"Cobalah buka hati kamu untuk yang lainnya, kamu masih muda." ucap mamanya lagi.
...****************...
Beby sedang berjalan menuju kantor Zahyan. Hari ini mereka akan pergi fighting gaun pengantin. Beby tampak bersemangat menuju kantor Zahyan.
"Mbak saya calon istri Zahyan, tolong antar saya ke ruangannya." ucap Beby.
"Maaf mbak, banyak wanita yang mengaku calon istri pak bos." ucap Resepsionis kepada Beby.
"Saya benaran salon istrinya, cepat antarkan saya sebelum kamu menyesal." ucap Beby dengan geram.
"Maaf mbak, wanita sebelumnya juga ngomongnya seperti ini mbak." ucap Resepsionis itu.
"Aku ini adiknya Abrina sekretaris Zahyan, aku ini Beby calon istri Zahyan." ucapnya dengan marah - marah.
Sepasang mata memandang ke arah Beby dengan marah. Ia merasa malu dan marah saat Beby membuat kekacauan di meja resepsionis.
"Biarkan dia masuk." ucap Zahyan dengan dingin di belakang Beby.
Beby tersenyum ketika melihat Zahyan di belakangnya.
"Kak masa dia nggak percaya bahwa aku calon istri kamu."ucap Beby dengan manja yang di buat - buat.
"Jika dia datang tolong antarkan keruangan saya." ucap Zahyan dengan dingin membuat resepsionis menjadi takut.
"Baik pak." jawab para resepsionis berbarengan.
"Kamu hafal muka saya dengan baik, saya ini di masa depan akan menjadi istri bos kamu."ucap Karin tersenyum dengan sombong.
Beby mengikuti langkah kaki Zahyan. Dia berjalan dengan wajah yang senang. Ia menyapa siapa saja yang menyapa mereka.
Beby juga melewati meja Ina saat berjalan menuju ruangan Zahyan. Ina hanya kaget melihat kedatangan adiknya.
"Ngapain kamu ke sini beb?" tanya Ina saat Beby melewati meja Ina.
"Aku mau jemput Zahyan kak." jawab Beby menyusul Zahyan yang sudah masuk ke dalam ruangannya.
"Ngapain kamu ke sini?" tanya Zahyan dengan wajah datar saat Beby menutup pintu.
"Kakak pasti lupa ya, kita fighting baju hari ini." jawab Beby berjalan mendekati Zahyan yang duduk di sofa di ruangan ini.
"Akusedang sibuk nggak punya waktu untuk begitu." jawab Zahyan.
"Ayolah, ini hari penting kita." ucap Beby memegang tangan Zahyan.
"Penting bagimu tapi tidak untukku." jawab Zahyan sambil melepaskan tangannya dari tangan Beby.
"Pulanglah, aku tidak akan pergi untuk hal yang seperti itu." jawab Zahyan dengan cuek.
"Ini hari bersejarah kita."
"Aku tidak pernah setuju menikah dengan kamu, bermimpi saja kamu bisa menikahi aku." ucap Zahyan membuat air mata Beby berlinang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments