BAB 11

Beby baru saja menghidupkan ponselnya. Ia baru saja selesai menggabungkan beberapa pola dari gaunnya.

Ia melihat ada beberapa telpon dari Zahyan. Ketika melihat Zahyan menghubunginya tiba - tiba bibirnya melengkung. Ia merasa bahagia saja ketika tau lelaki itu menghubunginya.

Karena sudah sore, Beby lansung pulang menuju rumahnya. Dia sangat tidak ingin pergi kemana-mana saat ini.

Ketika baru saja memarkirkan mobilnya, ia melihat Zahyan baru saja keluar dari mobilnya. Beby berjalan tersenyum ke arah Zahyan.

"Ngapain kak?" tanya Beby tersenyum manis.

"Cari kamu." jawab Zahyan jutek.

"Tumben cari beby,biasa juga baby yang cari kakak."

"Nggak usah banyak omong ayo cepat masuk mobil kakak."

"Beby lagi capek kak, emang mau kemana sih?" tanya Beby yang memang sedang lelah.

"Ikut saja tidak usah banyak tanya." ucap Zahyan masih dengan wajah datar.

"Malas ah, besok aja gimana?"

"Nggak ada tawar menawar." Zahyan menarik Beby masuk ke mobilnya.

Beby yang sebenarnya lelah terpaksa ikut Zahyan lelaki dingin dan pemaksa. Beby duduk di sebelah kiri Zahyan. Lelaki itu hanya sibuk dengan ponselnya.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Beby kepada Zahyan yang sedari tadi diam.

Bukannya menjawab Zahyan malah sibuk menelpon seseorang.

"Kami sekitar 20 menit lagi sampai di sana." ucapnya lalu mematikan ponselnya.

"Kita kemana sih?" tanya Beby lagi kepada Zahyan.

"bisa nggak sih nggak usah banyak bicara." ucap Zahyan.

"Jika kakak nggak kasih tahu maka turunkan Beby di sini." ucap Beby.

Tidak ada jawaban dari Zahyan. Ia hanya diam tidak menanggapi ucapan Beby yang di anggapnya angin lalu.

"hentikan Pak, Saya mau turun di sini." ucap Beby.

"Terus jalan pak." ucap Zahyan tidak mau di bantah.

"Berhenti Pak."

"Lanjut pak."

Melihat mobil yang tidak berhenti membuat Beby terdiam. Ia malas berdebat dengan lelaki pemaksa seperti Zahyan. Ia hanya membuang mukanya ke arah jalan lain.

Melihat Beby membuang muka membuat Zahyan hanya diam. Dia membiarkan wanita itu merajuk dalam mobil. Mobil berhenti di butik terkenal.

"Ayo turun." ucap Zahyan.

"Beby nggak mau turun." ucap Beby merajuk.

"Baik, tapi jangan salahkan kakak."

"Emang mau ngapain?" tanya Beby.

Bukannya menjawab Zahyan malah berjalan mengintai mobil. Setelah membuka pintu mobil Zahyan langsung menggendong beby. baby kaget ketika tubuhnya melayang di udara.

"turunin." Beby mencoba memberontak.

Zahyan tidak menanggapi ucapan Beby. Dia terus berjalan masuk kedalam butik. Di sana terdapat beberapa gaun pengantin yang terpajang sangat indah.

Melihat beberapa bagian indah membuat Beby terdiam. Ia sangat memuji desainer yang membuat gaun pengantin itu.

"Selamat datang pak." ucap seorang wanita.

Zahyan menurunkan Beby dari gendongannya.

"Carikan gaun pengantin yang paling mewah untuk dia." perintah Zahyan.

"Baik pak." ucap wanita itu dengan patuh.

" Mari ikut saya nona." ucap wanita itu mengajak Beby.

Beby berjalan mengikuti wanita itu. Dia juga tidak tau apa jabatan wanita ini di butik ini. Dia mengagumi gaun yang di tunjukkan. Akan tetapi Beby tetap pada pendiriannya yaitu akan memakai gaunnya sendiri.

"Ayo di coba dulu nona."

"Nggak usah mbak, saya belum tertarik."

"Nona mau yang seperti apa?" tanya wanita itu.

"Maaf gaunnya memang cantik, tapi saya sudah punya gaunnya, sekali lagi maaf." ucap Beby meninggalkan ruangan itu.

Beby berjalan menuju pintu keluar. Dia tidak peduli bagaimana Zahyan akan memaksanya lagi.Zahyan sudah mendengar langsung ketika Beby menolak memilih gaun pengantin itu. Dia hanya berjalan mengikuti langkah kaki Beby.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!