Valencia mengguyurkan segelas minuman ke kepala Guilla, dia sudah muak sedari tadi mendengar racauan tangisan tak berguna dari Guilla. Tentu saja perbuatannya ini menciptakan suasana rusuh di ruang makan. Para pelayan tercengang, tidak sedikit di antara mereka yang melontarkan kata-kata tidak mengenakkan. Evan yang tidak menerima hal itu langsung menampik tangan Valencia hingga gelas yang berada di genggaman Valencia terjatuh berderai ke atas lantai.
"Maafkan aku, tanganku sedikit tergelincir," ucap Valencia sembari tersenyum miring.
"Kurang ajar! Dasar jal*ng! Kenapa kau menyiram Ibuku? Apa kau tidak takut dikeluarkan dari kediaman ini?!" teriak Endry.
Suasana kian memanas, Valencia berhasil membakar emosi dan menggoreng situasi ruang makan menjadi tegang.
"Mengusirku?" Valencia menyeringai sambil melangkah pelan ke belakang punggung Adarian. "Apakah Grand Duke bisa melakukannya? Mengusirku itu artinya harus siap berurusan dengan Kaisar." Valencia berucap tepat di samping telinga Adarian.
Aneh. Valencia benar-benar aneh, menjelang dia melakukan percobaan bunuh diri, tidak pernah sekali pun dia membawa nama Kaisar dan sampai mengancam melapor kepada Kaisar. Meskipun dia adalah keponakan Permaisuri, Valencia enggan mengadukan masalahnya. Padahal dia bisa saja pergi ke istana kekaisaran lalu melakukan adu domba antara Kaisar dan Adarian.
'Dasar Valencia bodoh! Dia bahkan tidak memanfaatkan koneksinya dengan Kaisar dan Permaisuri. Seharusnya dia bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik, tapi dia malah bertahan hidup bersama orang yang bahkan tidak menginginkan kehidupannya.'
Sekujur tubuh Adarian menegang hebat, Valencia berhasil membuatnya tak mampu berkata-kata lebih lanjut. Walaupun Guilla tengah menangis akibat dirundung Valencia, tapi dia kini tidak bisa bertindak lebih jauh membela Guilla.
"Jangan main-main, Valencia!" Adarian tetap saja tidak terima, dia mengamuk dan nyaris melayangkan pukulan ke wajah Valencia. Tetapi, gadis itu lebih dulu mencekal tangan Adarian.
"Mau memukulku? Ck, jangan membuatku tertawa, manusia."
Valencia menyentakkan tangan Adarian, dia berbalik badan lalu mengambil sejumlah makanan di atas meja dan beranjak meninggalkan ruang makan.
"Aku tidak peduli tentang kalian, tapi apabila kalian berani mengusikku atau sekedar meninggikan suara padaku, maka jangan salahkan diriku bersikap kasar. Ini adalah peringatan serius," tekan Valencia.
Aura mencekam di ruang makan pudar seketika Valencia pergi, mereka sekarang bisa bernapas kembali dengan lega.
"Anak itu sangat gila ... dia sungguh gila, aku tidak tahu kenapa tapi setiap kali dia berada di dekatku aku selalu merasakan adanya bayangan kematian yang menghampiriku," ucap Adarian masih bergetar takut.
"Ayah, lebih baik Ayah usir saja gadis itu dari kediaman ini, jika dia dibiarkan terus di sini maka aku khawatir dia bertindak nekat," ujar Endry.
Adarian menghela napas berat. "Tidak bisa, ada Kaisar dan Permaisuri di belakangnya. Aku pernah diberi teguran keras oleh Kaisar, jika aku mencoba mengusir atau mengeluarkan Valencia dari keluarga Grand Duke Allerick, gelarku akan diturunkan lalu wilayah kekuasaanku sebagian akan disita pihak istana."
Ya, itu benar, Helen juga tidak menyangkal apa yang dikatakan Adarian. Valencia berada di bawah pengawasan Kaisar dan Permaisuri, gadis itu mempunyai seseorang yang menakjubkan di belakangnya.
"Aku sudah mengatakannya berulang kali dahulu, jangan pernah memasukkan wanita jal*ng ini ke kediaman Grand Duke Allerick! Lihat sekarang, bahkan Kaisar dan Permaisuri saja tidak bisa mempercayaimu lagi. Mereka ini hanya pembawa sial saja, jadi nikmatilah suguhan yang dipersembahkan Valencia. Aku sudah lelah dengan sikapmu."
Helen menampakkan ekspresi dingin seolah dia sudah lelah berurusan dengan Guilla. Padahal kala itu sebenarnya Helen hanya sedang menahan emosi agar tidak menampar Guilla. Akan tetapi, Helen berupaya lebih menekan diri lagi dan memutuskan untuk mencari kesempatan di lain waktu memukul wajah Guilla.
"Kenapa kau membenciku? Grand Duke menyayangiku karena aku memberinya anak laki-laki, sedangkan kau yang terlahir sebagai darah bangsawan murni malah tidak bisa melahirkan anak laki-laki," kata Guilla tiba-tiba.
Refleks Helen berbalik badan, perkataan Guilla sama saja menghancurkan harga dirinya. Helen tidak bisa menerima begitu saja, dia pun mendekat kembali ke arah Guilla.
"Rakyat jelata dan wanita bayaran sepertimu tidak pantas menjadi sainganku. Dengar! Aku akan menyingkirkanmu dari kediaman ini."
Helen menggertak Guilla, ini sudah sering terjadi di antara keduanya. Perang mulut yang tidak pernah berakhirnya hingga menjadi perang jambak rambut.
"Helen!" bentak Adarian emosi. "Sekali lagi kau mencoba menggertak Guilla, aku tidak akan tinggal diam."
Helen mendengus sebal, dia pergi begitu saja tanpa menghiraukan ancaman Adarian. Sedangkan Guilla menikmati setiap saat Adarian membelanya mati-matian.
'Dasar perempuan gila! Aku harus mengeluarkannya dari kediaman ini dan membuat Grand Duke menceraikannya supaya aku bisa menjadi seorang bangsawan seutuhnya. Apabila aku terus membiarkan Helen berkuasa, maka aku akan selalu menjadi yang terbawah,' gerutu Guilla dalam hati.
Valencia kembali ke paviliun kediamannya membawa banyak makanan dari ruang makan. Valencia masih belum lega melawan selingkuhan sang Ayah, dia masih sangat geram karena belum menampar perempuan itu.
"Hei, Sean, tadi—"
Deg!
Degup jantung Valencia mendadak tak beraturan, dia merasakan energi negatif yang sudah lama tidak dia rasakan. Firasatnya semakin lama semakin memburuk, aliran darah pun berdesir begitu cepat. Valencia sontak bangkit lalu membuka lebar pintu balkon. Perasaan bahaya tiba-tiba menyelubungi hati, Sean juga ikut merasakan seperti yang dirasakan Valencia.
"Kau merasakannya, bukan? Ada energi jahat yang sedang menyisir ibu kota," ucap Valencia.
"Ya, aku juga merasakannya, sebaiknya kau sekarang pergi memeriksanya sendiri. Aku juga akan pergi ke lain sisi kota."
Valencia mengangguk cepat, lekas saja Valencia menggunakan sihir teleportasi menuju ke tengah ibu kota. Valencia melayang di angkasa, dia mencoba melihat dari atas kejanggalan yang sedang terjadi. Sekelebat bayangan hitam melintas di jalan kecil, bayangan tersebut bergerak begitu cepat.
"Bayangan itu berbahaya, aku harus mencegah pergerakannya."
Valencia melaju ke arah bayangan itu, tepat ketika dirinya menginjakkan kaki di permukaan tanah. Alangkah terkejutnya Valencia menemukan banyak sekali orang tergeletak tidak sadarkan diri di bahu jalan. Valencia memacu langkah kakinya, dia bergerak secepat kilat hingga akhirnya berhasil menangkap bayangan tersebut.
"Kenapa kau bisa menangkapku? Lepaskan aku!" Bayangan itu membuka suara, dia sangat kaget melihat Valencia menangkapnya.
"Kau terkejut mengapa aku bisa menangkapmu? Tentu saja karena aku seorang penyihir, sialan!"
"A-Apa? Penyihir? Jangan bercanda! Mustahil ada penyihir di benua ini!"
Valencia menyeringai, dia semakin memperkuat cengkraman tangannya. Bayangan hitam yang tidak berbentuk itu menyimpan sihir terlarang dan sihir mematikan.
"Pernahkah kau mendengar penyihir kuat yang bernama Klarybell? Tidak mungkin kau tidak pernah mendengar namanya."
"M-Mungkinkah kau—"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Faizah Faizah
emaknya Valen terlalu lembek ngadepin si pelakor,,,,,
2025-01-28
0
Susilawati
huhhh rasanya pengen ku Jambak habis itu rambut si gulali dan mencekek mati si duke
2024-09-02
0
Cherry🍒
entah bom atau senjata nuklir lagi lewat pokoknya makan dulu hahahaha
2024-05-30
0