Masih belum ditemukan titik terang mengenai pelaku pembunuhan beruntun di kediaman Grand Duke Allerick. Bahkan akibat pembunuhan inilah pertemuan antara Valencia dengan Charly Nerio alias calon tunangan Valencia ditunda sampai hari ini. Jadi, jadwal Valencia pada hari ini ialah pergi menemui Charly yang sudah menunggu di ruang tamu sejak beberapa menit yang lalu.
Dengan langkah kaki yang berat dan penuh keterpaksaan hati, Valencia pun memaksa diri untuk pergi menemui Charly. Dia berharap tidak terlalu lama berurusan dengan pria tersebut. Valencia mengintip di celah pintu, dia menemukan seorang lelaki yang dua tahun lebih tua darinya. Pemuda tersebut adalah Charly, wajahnya memang tampan tapi hal itu tidak membuat Valencia tergoda.
"Pantas saja Linnea mencoba merebutnya, rupanya dia lumayan tampan. Rumornya, dia menjadi pria yang dikagumi gadis bangsawan," gumam Valencia.
Valencia lekas memperbaiki ekspresinya, dia bergegas masuk menghampiri Charly. Reaksi pertama yang ditunjukkan oleh Charly ialah pandangan takjub dengan mata yang tak berkedip menatap Valencia. Siapa sangka jika gadis yang pernah dia diselingkuhi rupanya menyimpan kecantikan serta keimutan yang mengalahkan Linnea.
"Valencia, bagaimana kabarmu? Maaf, aku baru sempat mengunjungimu," tutur Charly.
Valencia duduk berseberangan dengan Charly, dia melipat kedua tangan di dada sembari menatap malas calon tunangannya.
"Kau tidak perlu tahu bagaimana kabarku, ada perlu apa kau kemari? Apa kau mau mencari masalah lagi denganku?" ketus Valencia.
"Tidak, bukan begitu." Charly tersenyum kaku. "Aku kemari ingin meminta maaf perihal masalah yang waktu itu. Aku harap kau bisa memaafkanku, jujur saja aku tidak bermaksud bermain dengan Linnea di belakangmu. Gadis itu yang merayuku lebih dulu."
Valencia menyeringai, entah apa yang ada di pikiran Charly saat ini, yang pasti pada awalnya niat dia tidaklah tulus.
"Itu saja? Kalau begitu aku pergi sebab aku tidak butuh kata maaf darimu. Lagi pula perselingkuhan itu terjadi atas persetujuan kedua belah pihak. Kalau kau setia, tidak mungkin kau tidur satu ranjang dengan Linnea," ujar Valencia.
Sepasang manik mata Charly membulat sempurna, tidak percaya kalau Valencia secara terang-terangan menyerangnya. Sedari dulu Valencia dikenal menurut kepadanya, tapi Valencia yang dia temui sekarang berbanding terbalik dengan Valencia yang pernah dia kenal.
"Bukan begitu, aku sungguh melakukannya tanpa sengaja. Tolong percaya padaku, sebentar lagi kita akan segera bertunangan. Jadi, aku mohon maafkan kesalahanku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi."
Charly menyentuh punggung tangan Valencia, dia mencoba menarik diri Valencia yang dulu kembali. Charly tidak pernah membayangkan hal yang seperti ini terjadi, dia menginginkan Valencia yang terus menerus mengemis cinta padanya serta Valencia yang menuruti segala keinginannya.
"Aku mau membatalkan rencana pertunangan ini!" Valencia menampik tangan Charly. "Bertunangan dengan lelaki sepertimu hanya akan menodai hidupku, lebih baik kau bersama Linnea. Gadis itu mungkin lebih menginginkan kau menjadi suaminya karena dia butuh naik ke tempat yang lebih tinggi lagi demi bersaing denganku."
Valencia hendak bergerak tapi tempat duduknya, tapi tangannya ditarik oleh Charly. Pria tersebut tidak menerima penolakan dari Valencia.
"Aku tidak bisa menikah dengan seorang anak Baron, aku harus menikah denganmu yang merupakan anak dari bangsawan terpandang. Linnea bisa saja menjadi selirku nanti, tapi yang menjadi Nyonya rumah tetap dirimu," kata Charly.
"Selir katamu?"
PLAK!
Valencia menampar Charly diselingi emosi penuh, dia tidak tahan lagi mendengar ocehan Charly. Terlebih lagi ketika Charly menyebut bahwa Linnea bisa menjadi selirnya, kemarahan Valencia kian membludak di hati.
"Kurang ajar! Beraninya kau menyandingkan aku dengan seorang selir! Aku bisa saja memiliki sepuluh orang selir atau suami, tapi untuk diduakan aku juga tidak sudi! Bisa-bisanya manusia sepertimu menduakanku. Di mana letak harga diriku nanti?! Sialan!"
Charly tercengung sesaat menerima tamparan dari Valencia. Ini pertama kalinya dia ditampar seorang wanita. Padahal selama ini Charly selalu dimanjakan oleh wanita, tak ada seorang pun wanita yang berani menampar dan memukulinya.
Valencia merasa harga dirinya terluka, sebagai penyihir terhebat di Benua Mihovil, dahulu ketika dirinya masih menjadi Klarybell, tidak istilahnya dia menjadi yang kedua. Klarybell adalah yang pertama, harga dirinya hancur apabila menjadi yang kedua.
"Valencia, kau sudah berubah, beraninya kau menamparku! Sudah untung aku masih sudi bertunangan denganmu. Lebih baik aku menjadikan Linnea sebagai Nyonya rumah, dia lebih mudah diatur."
Charly yang sedang naik pitam tanpa sengaja melontarkan perkataan yang tidak mengenakkan. Valencia menyunggingkan senyum yang sukar diartikan, Charly mempunyai firasat tidak baik soal ini.
"Baiklah, kau bertunangan saja dengan Linnea, aku akan pergi mencari pria lain di luar sana yang lebih baik darimu. Aku bisa juga hidup sendiri karena aku tidak terlalu memerlukan pria di hidupku," ucap Valencia berlalu pergi dari hadapan Charly.
Charly menepuk kepalanya, dia telah melakukan kesalahan fatal sehingga membuat hubungannya dengan Valencia semakin menjauh.
"Valencia, tunggu aku dulu! Aku belum selesai berbicara. Valencia!" teriak Charly memanggil Valencia berulang kali tapi tidak ada tanggapan dari gadis itu.
Tiba-tiba saja di tengah perjalanan, langkah Valencia disergap oleh Linnea. Gadis tersebut melihat dari jauh Valencia yang bertemu dengan Charly. Tampaknya Linnea tidak mau ketinggalan jauh di belakang Valencia.
"Ada apa? Kenapa kau di sini?! Menyingkir dari jalanku!" Valencia mendorong Linnea secara kasar.
"Aduh!" Linnea tersungkur dan meringis sakit. "Kenapa kau kasar sekali padaku? Biasanya kau tidak pernah begini."
Valencia menghembuskan panjang berat, ingin rasanya kala itu dia menghantam kepala Linnea ke tembok, tapi apa daya karena Valencia berniat menahan diri untuk tidak membunuh Linnea sekarang.
"Karena aku baru tahu kebusukanmu dan sifat yang kau simpan di balik topengmu. Gadis penjilat seperti dirimu ini tidak pantas dijadikan teman. Apalagi kau selalu menjual murah tubuhmu, tidak terhitung sudah berapa banyak pria yang terbuai mulut manismu," balas Valencia geram.
"Jaga mulutmu!" Linnea meninggikan suaranya, dia lekas bangkit kembali untuk melawan Valencia. "Tega sekali kau menuduh sahabatmu melakukan hal memalukan seperti itu. Kau harus menarik perkataanmu tentangku lagi!" Linnea menunjuk-nunjuk wajah Valencia.
"Lalu apa yang aku lihat waktu itu? Kau berasa di kasur yang sama dengan Charly. Apakah kau masih belum sadar? Perlukah aku menyadarkanmu?"
"Apa? Kau—"
"Valencia! Tunggu dulu! Aku mau bicara denganmu," panggil Charly menyusul Valencia.
Charly dan Linnea tampak terkejut, sikap Linnea langsung berubah drastis. Dia mencoba menjaga citranya di hadapan Charly, pria yang dia idamkan.
"Tuan Muda, Anda di sini? Kebetulan sekali. Mungkinkah Anda baru saja selesai berbicara dengan Valencia?" Suara Linnea terdengar begitu lembut, tapi sayangnya Charly tidak memperhatikannya.
"Hei, Valencia, bisakah kita bicara dulu sebentar? Aku ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara kita. Aku mohon padamu, sekali ini saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
lanjut
2025-01-22
0
Susilawati
buang ke tempat sampah aja si Charly sama linnea
2024-09-02
0
Oi Min
cih..... menjijikkan
2023-08-11
0