Saya Tidak Peduli

Valencia menyunggingkan senyumnya, dia mengamati baik-baik ketiga pelayan yang berceloteh sambil menghinanya. Salah satu di antara mereka menyembunyikan perhiasan milik Valencia di balik seragam pelayannya. Sepanjang hinaan yang berjalan, Valencia terus diam tak bersuara, hal ini pun mendatangkan tanda tanya di kepala para pelayan.

“Ada apa dengan gadis itu? Mengapa dia diam saja hari ini? Biasanya dia mengamuk setiap kali kita mencoba mengomporinya. Kondisi kamarnya juga sangat bersih, padahal tidak ada pelayan di mansion ini yang sudi membersihkan kamarnya,” bisik seorang pelayan ke rekannya.

“Dia punya temperamen yang buruk, tapi yang aku lihat hari ini seperti sebuah ketenangan yang akan mendatangkan badai. Ayo kita keluar sekarang, aku punya firasat buruk soal ini.”

Valencia bangkit dari posisinya, dia mendekati ketiga pelayan itu sambil melirik makanan yang mereka bawa. Di atas nampan terdapat segelas air putih, satu potong roti keras, serta satu mangkuk bubur dingin. Valencia pun melipat kedua tangannya di dada, dia tidak habis pikir ada pelayan selancang mereka.

“Apakah kalian sudah selesai mengoceh?” Para pelayan itu kembali tersentak, entah mengapa suara Valencia seakan menusuk nadi mereka. “Jadi, inikah makanan yang kalian bawa ke kamar majikan kalian setelah satu bulan lamanya? Bubur basi dan roti keras ditambah air putih dingin dengan gelas yang kotor. Kalian sedang mempermainkanku?”

Valencia meraih mangkuk bubur, secara mengejutkan Valencia mengguyur kepala salah satu pelayan dengan bubur tersebut. Suasana menjadi hening, mereka tidak menyangka Valencia akan berbuat sejauh ini. Apabila itu Valencia yang asli, maka dia hanya akan memarahi mereka lalu mengusir mereka keluar dari kamar.

“Nona, tampaknya Anda sudah keterlaluan. Jangan lupa kehadiran Anda di sini atas belas kasihan Grand Duke. Apabila sekarang saya mengadukan Anda kepada Grand Duke atas perlakuan kurang ajar Anda, maka saya yakin beliau akan memarahi Anda. Jadi, sebelum itu terjadi biarkan saya memberi pelajaran untuk Anda.”

Pelayan yang terkena siraman bubur itu mengangkat tinggi-tinggi tangan kanannya, dia bermaksud untuk melayangkan tamparan ke pipi Valencia.

“Jangan melewati batas, manusia biad*b!” Valencia mencekal pergelangan tangan si pelayan lalu menyentakkan tubuh pelayan itu ke atas lantai. “Kau mau menamparku? Biar aku tunjukkan padamu sesakit apa tamparanku.” Valencia menarik kerah baju si pelayan lalu langsung mendaratkan dua kali tamparan di pipi kiri dan kanan.

Kedua pelayan yang menyaksikan seketika gemetar ketakutan, pasalnya suara tamparan Valencia terdengar renyah. Darah mengucur dari sudut bibir si pelayan, tamparan Valencia benar-benar sangat kuat. Tampaknya Valencia masih belum puas menamparnya, tapi dia tidak bisa melewati batas lebih dari ini.

“Kalian lupa siapa majikan di sini? Mau mengadukan masalah ini kepada Grand Duke? Silakan! Adukan saja kalau kalian berani, tapi jangan salahkan aku jika hidup kalian berakhir lebih cepat dari takdir yang ditentukan.”

Aura mematikan Valencia memenuhi ruangan, napas ketiga pelayan seolah tercekat sehingga mereka kesulitan untuk bernapas. Apabila Valencia menekan lebih dalam amarahnya, maka dia dapat membunuh para pelayan itu tanpa disentuh. Namun, tiba-tiba saja Sean di wujud kucingnya melompat lalu memukul kepala Valencia. Akibat pukulan Sean tersebut, aura mematikan Valencia mulai meredup secara perlahan.

“Ahh, brings*k!” Valencia spontan mengeluarkan kata umpatan, dia menatap tajam Sean yang berpura-pura tidak tahu dengan yang terjadi. “Sudahlah, keluar kalian dari kamarku! Jangan sampai aku melihat kalian lagi.” Valencia mengusir ketiga pelayan itu dari kamarnya. Mereka bergegas angkat kaki, tapi Valencia masih belum menyadari kalau ketiga pelayan itu berniat mengadukan perbuatannya kepada Grand Duke.

Valencia sibuk menggerutu di kamarnya, Sean hanya berperan sebagai pendengar yang baik. Walaupun gendang telinganya menolak untuk menyimak, dia tidak melontarkan kalimat protes sedikit pun. Hingga berselang beberapa menit, seorang pelayan mendatangi kamar Valencia dan mengabarkan bahwasanya Grand Duke ingin bertemu dengannya. Tanpa berpikir panjang, Valencia pun pergi memenuhi panggilan Grand Duke.

Sepanjang jalan menuju kediaman utama, tatapan penghuni mansion terlihat aneh, tak jarang Valencia mendengar bisikan memuji dan takjub. Wajar saja mereka bereaksi demikian, Nona Valencia yang mereka kenal bertubuh gemuk disertai muka penuh jerawat. Tetapi, Valencia yang mereka lihat hari ini adalah Valencia versi yang diperbaharui oleh Klarybell.

“Permisi, Yang Mulia, saya membawa Nona Valencia untuk menemui Anda.”

Valencia melangkah masuk ke ruang pribadi sang Ayah, begitu dia berada di ambang pintu, tampak seorang pria berambut coklat muda disertai bola mata bening berwarna hijau safir. Ciri fisiknya sangat mirip dengan Valencia, hanya saja Valencia mempunyai wajah nan lembut sedangkan Ayahnya memiliki garis wajah yang tegas dan kaku.

“Saya menyapa Yang Mulia Grand Duke Adarian Allerick.” Valencia membungkuk memberi salam kepada Adarian.

Adarian tertegun melihat penampilan putrinya berubah drastis, tatapan mata Valencia kini terlihat dingin padanya. Biasanya sang putri memberi salam pagi secara rutin padanya, tapi selama satu bulan ini Valencia tidak pernah lagi menampakkan dirinya di hadapan Adarian. Tanpa sadar, Adarian bertanya-tanya alasan putrinya tidak lagi pernah menyapanya. Sekarang dia dikejutkan oleh Valencia yang tak memanggilnya dengan sebutan ‘Ayah’.

“Valencia, apa yang kau lakukan kepada tiga pelayan ini?” tanya Adarian langsung pada intinya.

Valencia melirik ke arah tiga pelayan yang tadi mencari masalah dengannya, sekilas terbit senyum seringai dari bibir Valencia, dia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi.

“Saya menamparnya, tapi sebenarnya tadi saya berencana membunuhnya.” Valencia menjawab pertanyaan Adarian dengan enteng dan tanpa dosa. Ekspresi wajah Valencia tidak menggambarkan rasa bersalah sedikit pun.

“Membunuh?” Kedua mata Adarian membulat sempurna, seisi ruangan dibuat kaget oleh pernyataan blak-blakkan Valencia. “Apa kau sungguh berencana akan membunuh mereka? Kau tahu kan apa maksud dari perkataanmu?”

“Tentu saja saya tahu, saya juga serius ingin membunuh mereka. Padahal tadi saya sudah memberi kesempatan untuk mereka membenahi diri, tapi mereka malah mengadu kemari.” Valencia sengaja menekan kata-katanya supaya ketiga pelayan itu menyadari jika mereka mencari masalah dengan orang yang salah.

 “Kurang ajar!” Adarian memukul meja karena saking emosinya dengan Valencia. “Apa kau bermaksud untuk menjatuhkan reputasi keluarga kita?! Lebih dari satu bulan yang lalu kau membuat gempar kediaman ini dengan melompat dari balkon. Lalu apa-apaan sekarang? Kau mau membunuh pelayan? Kalau kau tidak bisa terlahir sebagai anak laki-laki, lebih baik jaga sikapmu supaya ada pria yang mau menikahimu!” murka Adarian menggebu-gebu.

“Saya tidak peduli.” Senyum tak berdosa Valencia merekah di bibirnya. “Mau reputasi kelurga ini hancur pun, apa urusannya dengan saya? Memangnya Anda pernah memperlakukan saya selayaknya saya adalah Nona dari kediaman Grand Duke Allerick? Memangnya Anda pernah berperilaku sebagai Ayah saya? Sebaiknya Anda introspeksi diri sebelum saya melayangkan pedang ke leher Anda.”

Terpopuler

Comments

luar biasa perlawanan nya

2025-01-22

0

Susilawati

Susilawati

mantapp Valencia, nah aku suka nih cewek bar2, tegas yg berani dgn lantang menyuarakan isi hati dan pikiran nya, berani melawan ketidakadilan 👍👍👍

2024-09-02

0

Cherry🍒

Cherry🍒

anakku kau sangat keren hahahaha

2024-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2 Permintaan Tidak Masuk Akal
3 Valencia Allerick
4 Menjadi Valencia
5 Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6 Saya Tidak Peduli
7 Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8 Omelan Helen
9 Akting Murahan Linnea
10 Memasuki Portal
11 Perihal Sate Ayam
12 Siapa si Penyelamat itu?
13 Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14 Bayangan Hitam
15 Serangan Bola Hitam
16 Keinginan Mengganti Wadah
17 Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18 Diri yang Tenang
19 Pembunuhan Sadis
20 Pertemuan dengan Charly
21 Kesatria Wanita
22 Portal Merah
23 Reibert Mengundang Valencia
24 Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25 Amukan Black
26 Mempermainkan Adarian
27 Berkunjung ke Kuil
28 Menciptakan Kebohongan
29 Desa Sanori
30 Sumber Air
31 Menemui Reibert
32 Count Terano
33 Mengelak
34 Pengurangan Kadar Racun
35 Senyum Mematikan
36 Roh yang Menghilang
37 Tempat yang Tak Dikenal
38 Terkecoh
39 Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40 Portal Putih dan Bayangan
41 Memenuhi Undangan Kaisar
42 Linnea Terabaikan
43 Kelancangan Linnea
44 Sang Pangeran Pertama
45 Valencia Mengamuk
46 Lagi-lagi Endry Datang
47 Henzo Calestine
48 Surat dari Akademi
49 Kunjungan ke Kediaman Reibert
50 Kecemburuan Pelayan Wanita
51 Kelompok Penyihir Bayangan
52 Menangkap Mata-mata
53 Interogasi Mata-mata
54 Penyiksaan
55 Kabut Hutan Kematian
56 Kekuatan Pedang Raja Iblis
57 Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58 Orang Tua Mata Duitan
59 Ivanov Datang ke Istana
60 Undangan Makan Malam
61 Menghabisi Para Pembunuh
62 Salah Masuk Kamar
63 Perseteruan Valencia dan Ivanov
64 Linita Terserang Racun
65 Racun Paling Berbahaya
66 Kecurigaan Valencia
67 Valencia Kembali Membuat Gaduh
68 Kesaksian Palsu
69 Kegemparan yang Lebih Gila
70 Tidak Menemukan Titik Terang
71 Selamat Datang
72 Maafkan Aku, Bell
73 Menuju Akademi
74 Mangsa Pertama
75 Keributan di Asrama
76 Suara Lonceng dari Langit
77 Ledakan Amarah Davey
78 Perundungan
79 Kisah Nyata
80 Pertengkaran Sepasang Kekasih
81 Tanggung Jawab
82 Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83 Rumor Mengenai Joseth
84 Luapan Emosi Valencia
85 Obrolan Empat Mata
86 Tantangan Duel
87 Valencia Dijemput ke Pengadilan
88 Gedung Pengadilan
89 Coba Tangkap Aku
90 Aksi Kejar-kejaran
91 Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92 Pertengkaran Xeros
93 Pegunungan Haleyan
94 Penemuan Telaga Peri
95 Valencia Mencuri Buah Mangga
96 Luka Bakar Xeros Menghilang
97 Berliana
98 Kemunculan Raja Bayangan
99 Pemindahan Kekuatan
100 Pertarungan Berlangsung
101 Jiwa yang Tertelan
102 Kekuatan Davey
103 Kecurigaan
104 Kemarahan Sean
105 Kegagalan Rencana Rudolf
106 Kriteria Pria Valencia
107 Sihir Ilusi
108 Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109 Perubahan Sikap Ivanov
110 Pembalasan Valencia
111 Mencelakai Linnea
112 Adarian Mendatangi Akademi
113 Teguran Frintz
114 Pengakuan Joseth
115 Gosip Tentang Devina
116 Ancaman Pembunuhan
117 Devina Diculik
118 Lokasi Disembunyikannya Devina
119 Hutan Keabadian
120 Pertarungan di Bawah Guncangan
121 Kutukan di Tubuh Devina
122 Situasi Benua Mihovil
123 Persidangan
124 Hubungan Davey dan Klarybell
125 Wanita di Balik Bola Kristal
126 Bayangan Wanita
127 Visual Karakter
128 Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129 Upacara Kelulusan Akademi
130 Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131 Jangan Sentuh Putriku
132 Peraturan Terbaru
133 Permintaan Jiwa Valencia
134 Luapan Isi Hati Valencia
135 Surat Lamaran
136 Malaikat Kegelapan
137 Lab Devil
138 Penyusup
139 Eksperimen Gila
140 Penyegelan Nolen
141 Senjata Sihir
142 Sesuatu yang Baru Disadari
143 Pembuatan Potion
144 Ketidakcocokan Tubuh
145 Kilas Balik Klarybell
146 Valencia Telah Sadar Kembali
147 Aku Klarybell Berliana
148 Laporan Hasil Penyelidikan
149 Guilla Diseret ke Penjara
150 Dimulainya Festival
151 Pembunuh di Aula Pesta
152 Suasana Panas di Pesta
153 Valencia Tenggelam
154 Di Balik Jeruji Besi
155 Menaruh Sihir Ilusi
156 Cinta Tak Terbalas
157 Pekikan Kesakitan Guilla
158 Artefak Terlarang
159 Rudolf Tertampar
160 Selangkah Menuju Kematian
161 Jebakan si Pelayan
162 Api Sihir yang Melahap Dhea
163 Wilayah Timur Calestine
164 Lingkaran Neraka Linnea
165 Kematian Guilla dan Endry
166 Linnea Masuk Penjara
167 Bertemu Leah
168 Hukuman bagi Linnea
169 Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170 Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171 Berita Kematian Linnea
172 Kekejian Rudolf
173 Pengungkapan Topeng Rudolf
174 Aksi Pemberontakan
175 Puncak Pemberontakan
176 Penghabisan Nyawa
177 Pernikahan Rachel
178 Fakta yang Terungkap Jelas
179 Menuju Benua Mihovil
180 Kegelapan di Benua Mihovil
181 Kembali ke Tubuh Semula
182 Singgasana Yuine
183 Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184 Kecanggungan
185 Kehancuran Segel Ingatan
186 Sepenggal Kisah Masa Lalu
187 Penangkapan Tryton
188 Eksekusi
189 Dimulainya Pertarungan Akhir
190 Penyesalan Yuine
191 Kematian Klarybell
192 Happy Ending
193 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2
Permintaan Tidak Masuk Akal
3
Valencia Allerick
4
Menjadi Valencia
5
Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6
Saya Tidak Peduli
7
Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8
Omelan Helen
9
Akting Murahan Linnea
10
Memasuki Portal
11
Perihal Sate Ayam
12
Siapa si Penyelamat itu?
13
Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14
Bayangan Hitam
15
Serangan Bola Hitam
16
Keinginan Mengganti Wadah
17
Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18
Diri yang Tenang
19
Pembunuhan Sadis
20
Pertemuan dengan Charly
21
Kesatria Wanita
22
Portal Merah
23
Reibert Mengundang Valencia
24
Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25
Amukan Black
26
Mempermainkan Adarian
27
Berkunjung ke Kuil
28
Menciptakan Kebohongan
29
Desa Sanori
30
Sumber Air
31
Menemui Reibert
32
Count Terano
33
Mengelak
34
Pengurangan Kadar Racun
35
Senyum Mematikan
36
Roh yang Menghilang
37
Tempat yang Tak Dikenal
38
Terkecoh
39
Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40
Portal Putih dan Bayangan
41
Memenuhi Undangan Kaisar
42
Linnea Terabaikan
43
Kelancangan Linnea
44
Sang Pangeran Pertama
45
Valencia Mengamuk
46
Lagi-lagi Endry Datang
47
Henzo Calestine
48
Surat dari Akademi
49
Kunjungan ke Kediaman Reibert
50
Kecemburuan Pelayan Wanita
51
Kelompok Penyihir Bayangan
52
Menangkap Mata-mata
53
Interogasi Mata-mata
54
Penyiksaan
55
Kabut Hutan Kematian
56
Kekuatan Pedang Raja Iblis
57
Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58
Orang Tua Mata Duitan
59
Ivanov Datang ke Istana
60
Undangan Makan Malam
61
Menghabisi Para Pembunuh
62
Salah Masuk Kamar
63
Perseteruan Valencia dan Ivanov
64
Linita Terserang Racun
65
Racun Paling Berbahaya
66
Kecurigaan Valencia
67
Valencia Kembali Membuat Gaduh
68
Kesaksian Palsu
69
Kegemparan yang Lebih Gila
70
Tidak Menemukan Titik Terang
71
Selamat Datang
72
Maafkan Aku, Bell
73
Menuju Akademi
74
Mangsa Pertama
75
Keributan di Asrama
76
Suara Lonceng dari Langit
77
Ledakan Amarah Davey
78
Perundungan
79
Kisah Nyata
80
Pertengkaran Sepasang Kekasih
81
Tanggung Jawab
82
Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83
Rumor Mengenai Joseth
84
Luapan Emosi Valencia
85
Obrolan Empat Mata
86
Tantangan Duel
87
Valencia Dijemput ke Pengadilan
88
Gedung Pengadilan
89
Coba Tangkap Aku
90
Aksi Kejar-kejaran
91
Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92
Pertengkaran Xeros
93
Pegunungan Haleyan
94
Penemuan Telaga Peri
95
Valencia Mencuri Buah Mangga
96
Luka Bakar Xeros Menghilang
97
Berliana
98
Kemunculan Raja Bayangan
99
Pemindahan Kekuatan
100
Pertarungan Berlangsung
101
Jiwa yang Tertelan
102
Kekuatan Davey
103
Kecurigaan
104
Kemarahan Sean
105
Kegagalan Rencana Rudolf
106
Kriteria Pria Valencia
107
Sihir Ilusi
108
Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109
Perubahan Sikap Ivanov
110
Pembalasan Valencia
111
Mencelakai Linnea
112
Adarian Mendatangi Akademi
113
Teguran Frintz
114
Pengakuan Joseth
115
Gosip Tentang Devina
116
Ancaman Pembunuhan
117
Devina Diculik
118
Lokasi Disembunyikannya Devina
119
Hutan Keabadian
120
Pertarungan di Bawah Guncangan
121
Kutukan di Tubuh Devina
122
Situasi Benua Mihovil
123
Persidangan
124
Hubungan Davey dan Klarybell
125
Wanita di Balik Bola Kristal
126
Bayangan Wanita
127
Visual Karakter
128
Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129
Upacara Kelulusan Akademi
130
Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131
Jangan Sentuh Putriku
132
Peraturan Terbaru
133
Permintaan Jiwa Valencia
134
Luapan Isi Hati Valencia
135
Surat Lamaran
136
Malaikat Kegelapan
137
Lab Devil
138
Penyusup
139
Eksperimen Gila
140
Penyegelan Nolen
141
Senjata Sihir
142
Sesuatu yang Baru Disadari
143
Pembuatan Potion
144
Ketidakcocokan Tubuh
145
Kilas Balik Klarybell
146
Valencia Telah Sadar Kembali
147
Aku Klarybell Berliana
148
Laporan Hasil Penyelidikan
149
Guilla Diseret ke Penjara
150
Dimulainya Festival
151
Pembunuh di Aula Pesta
152
Suasana Panas di Pesta
153
Valencia Tenggelam
154
Di Balik Jeruji Besi
155
Menaruh Sihir Ilusi
156
Cinta Tak Terbalas
157
Pekikan Kesakitan Guilla
158
Artefak Terlarang
159
Rudolf Tertampar
160
Selangkah Menuju Kematian
161
Jebakan si Pelayan
162
Api Sihir yang Melahap Dhea
163
Wilayah Timur Calestine
164
Lingkaran Neraka Linnea
165
Kematian Guilla dan Endry
166
Linnea Masuk Penjara
167
Bertemu Leah
168
Hukuman bagi Linnea
169
Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170
Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171
Berita Kematian Linnea
172
Kekejian Rudolf
173
Pengungkapan Topeng Rudolf
174
Aksi Pemberontakan
175
Puncak Pemberontakan
176
Penghabisan Nyawa
177
Pernikahan Rachel
178
Fakta yang Terungkap Jelas
179
Menuju Benua Mihovil
180
Kegelapan di Benua Mihovil
181
Kembali ke Tubuh Semula
182
Singgasana Yuine
183
Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184
Kecanggungan
185
Kehancuran Segel Ingatan
186
Sepenggal Kisah Masa Lalu
187
Penangkapan Tryton
188
Eksekusi
189
Dimulainya Pertarungan Akhir
190
Penyesalan Yuine
191
Kematian Klarybell
192
Happy Ending
193
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!