Omelan Helen

Valencia melangkah penuh bangga di tengah koridor mansion, dia bersenandung ria sambil tersenyum bahagia karena dia merasa lega selepas membuat kekacauan di ruang pribadi Adarian. Sean pun nampak heran melihat tingkah Valencia, gadis yang berwatak kasar dan temperamental memang susah untuk diubah.

“Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu?” tanya Sean dengan tatapan penuh selidik.

“Aku mencurinya dari gudang penyimpanan harta di kastil tempat Davey tinggal,” jawab Valencia enteng tanpa beban.

Sean terdiam sepersekian detik lalu dia memukul kepala Valencia, sekarang dia paham alasan mengapa gudang harta Davey mengalami pengurangan. Hal itu disebabkan oleh gadis yang selalu seenaknya sendiri, padahal selama ini dia tidak pernah melihat Valencia menggunakan uang itu tapi hari ini Valencia menghambur-hamburkan uangnya tepat di depan mata Sean.

“Kenapa kau memukulku, sialan?!” marah Valencia sambil menatap tajam Sean yang jauh lebih marah.

“Kau masih berani bertanya? Kau mencuri harta milik Yang Mulia dan menggunakannya sesuka hatimu, tidak heran mengapa koin emas di gudang harta berkurang setengah. Aku akan melaporkanmu kepada Yang Mulia nanti, dasar kau penyihir gila!”

Sean mengomeli Valencia sambil berjalan mendahului Valencia, dia benar-benar kesal tapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengawasi setiap pergerakan Valencia. Sedangkan Valencia tak punya rasa bersalah meski telah mencuri di gudang harta milik dewa kedamaian. Rasanya sungguh menjengkelkan, ingin rasanya Sean menghabisi Valencia detik itu juga, namun apa daya dia tak memiliki kekuatan besar melawan Valencia.

Sesampainya di kamar, Valencia tak bisa langsung beristirahat, dia kembali dihadang masalah yang disebabkan Ibunya sendiri. Helen, itulah nama Ibu kandung Valencia sekaligus Grand Duchess Allerick. Helen datang mendobrak pintu kamar Valencia, entah atas alasan apa dia terlihat begitu marah kepada putrinya sendiri.

“Valencia! Apa yang sudah kau lakukan?! Kenapa kau membuat Ayahmu marah? Berapa kali aku bilang padamu untuk menurut apa yang dikatakan oleh Ayahmu? Kau benar-benar tak berguna jadi anak!”

Wanita berambut ungu gelap panjang bersanggul itu tidak memberi celah agar Valencia membalas perkataannya. Terlihat jelas di antara bola mata biru lembutnya terpancar amarah menggebu-gebu, sedangkan Valencia kala itu terdiam seperti patung mendengarkan celotehan Helen hingga selesai. Sesudah puas mengomel, Helen berhenti, dia memberi ruang Valencia segera memberi jawaban mengenai permasalahan di ruang pribadi Adarian.

“Ck, tidak ada yang baik di kediaman ini, baik orang tua maupun para pekerja, mereka selayaknya sampah tak berguna,” gumam Valencia berdecak jengkel.

Valencia menarik diri dari posisi ternyaman, dia memutuskan meladeni Helen sebentar saja supaya rasa jengkelnya bisa sedikit berkurang. Helen bertanya-tanya, sejujurnya dia sedikit tercengang menyaksikan langsung perubahan drastis Valencia, baik dari fisik maupun caranya menatap Helen. Valencia dahulunya selalu tertunduk jika dimarahi Helen, namun kini Valencia tidak lagi menundukkan tatapan matanya.

“Salam kepada Yang Mulia Grand Duchess Allerick. Saya pikir Anda sedikit tidak sopan karena masuk ke kamar orang lain tanpa mengetuk pintu. Meskipun Anda adalah Nyonya di kediaman ini, tapi bukan berarti sikap Anda bisa dimaklumi. Jadi, Grand Duchess, saya harap Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.”

Helen sontak mengatup bibir, pembawaan Valencia nan tenang justru terasa aneh bagi dirinya dan bagi pelayan yang kala itu kebetulan menonton kedatangan Helen dari awal. Tidak lupa pula Valencia memoles senyum tipis nan tajam yang berarti memberi peringatan keras terhadap Helen.

“Apa kau paham dengan apa yang katakan saat ini? Sopan? Memangnya kau selama ini pernah bersikap sopan? Melahirkanmu merupakan akar penderitaan bagiku! Lalu sekarang kau malah menegur etikaku? Hei, kau itu tidak lebih dari sekedar anak yang tidak diharapkan, jadi jangan sesekali mencoba menegurku!” balas Helen.

“Hahaha.” Valencia pun terkekeh. “Kalau begitu kenapa kau tidak membunuhku saja? Lagi pula aku tidak pernah meminta kau untuk melahirkanku. Ibu, kau itu stres karena Ayah membawa selingkuhannya dan seorang anak laki-laki di luar nikah. Kau melampiaskan kemarahanmu padaku anak yang tidak tahu apa-apa soal masalahmu. Betapa mirisnya pemikiranmu yang pendek itu,” ujar Valencia.

Helen merasa tertohok karena perkataan yang dilontarkan Valencia, pasalnya Valencia tidak lagi memakai bahasa formal kepada Helen melainkan bahasa informal. Valencia melipat kedua tangan di dada, senyum licik perlahan terbit di bibir mungilnya.

“Grand Duchess, anakmu Valencia Allerick telah mati sejak insiden percobaan bunuh diri itu, kau membunuh anakmu sendiri. Lalu sekarang kau kemari ingin menyalahkanku atas apa yang baru saja terjadi di ruang pribadi Grand Duke? Mungkinkah kau berpikir jika kau mengabaikanku, membenciku, bahkan mencoba membunuhku, Ayah akan melirikmu? Semuanya berakhir sia-sia, kau tidak punya tempat di hati Grand Duke. Tolong sadari tempatmu, jangan pernah menggangguku lagi atau mengusik hidupku. Kau memang melahirkanku, tapi bukan berarti kau bisa menjadi Ibuku.”

Valencia mendorong kuat pundak Helen ke belakang sehingga menyebabkan wanita itu tersungkur ke atas lantai. Valencia mengerahkan tatapan intimidasi kepada sang Ibu, tentu saja Helen tidak membiarkannya berlalu begitu saja.

“Jika kau tidak mau diperlakukan seperti ini, harusnya kau lahir sebagai anak laki-laki saja. Seandainya waktu itu kau terlahir sebagai seorang laki-laki, maka aku tak perlu menghadapi jal*ng yang mencoba menyingkirkanku dari kediaman ini.”

Helen bergerak pergi dari paviliun Valencia tanpa membawa satu pun hasil dari kemarahannya. Helen tampak sangat lelah, lebih dari itu Valencia menyadari bahwa Helen tenggelam di dalam rasa cinta serta ambisi besar. Valencia sendiri tahu jika Helen juga bukan merupakan wanita yang mudah dikalahkan oleh selingkuhan Adarian yang notabenenya hanyalah seorang rakyat jelata.

“Ahh, sial! Mengapa aku harus terlibat di dalam masalah keluarga yang rumit seperti ini? Andaikan pembunuhan dilegalkan di sini, maka aku akan membunuh mereka dengan tanganku sendiri,” gerutu Valencia.

Tiba-tiba Valencia mendengar suara keroncongan dari perutnya, dia belum makan apa pun selama beberapa hari. Kemudian Valencia keluar dari kamar menuju dapur, dia berjalan sembari berharap ada banyak makanan yang tersedia di sana.

“Valencia, kau kah itu?”

Valencia memutar badan sesaat suara seorang gadis menghadang langkahnya, gadis itu terlihat kaget ketika Valencia menghadap padanya. Gadis berambut merah muda dan bermata cokelat, Valencia jelas tahu siapa gadis itu.

“Kenapa kau kemari, Linnea? Aku rasa aku tidak pernah mengundangmu datang ke kediamanku.” Valencia menanggapi Linnea yang merupakan sahabat baik si pemilik tubuh dengan dingin.

“Apa maksudnya? Biasanya aku juga datang kemari tanpa sepengetahuanmu. Lalu ada apa dengan tubuhmu? Ini mengerikan.”

Linnea mendekati Valencia dengan cepat, dia mengukir ekspresi penuh kepura-puraan serta tangannya melingkar di lengan Valencia.

“Ke mana tubuh cantikmu? Kenapa kau bisa sekurus ini? Padahal kau sangat cantik dengan tubuhmu yang sebelumnya. Apakah ini karena—”

“Kau datang kemari hanya untuk bertanya soal tubuhku? Padahal sebulan lalu kau aku pergoki berselingkuh dengan calon tunanganku dan sekarang kau beraninya datang menampakkan wajah jal*ngmu itu di hadapanku.”

Terpopuler

Comments

Faizah Faizah

Faizah Faizah

baru kali ini Nemu cerita tema kerajaan yg seru,,,,fl nya Badas.....

2025-01-28

0

N___vt

N___vt

hahahaha bengek ngetawain ini

2025-02-01

0

lanjut biar makin seru

2025-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2 Permintaan Tidak Masuk Akal
3 Valencia Allerick
4 Menjadi Valencia
5 Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6 Saya Tidak Peduli
7 Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8 Omelan Helen
9 Akting Murahan Linnea
10 Memasuki Portal
11 Perihal Sate Ayam
12 Siapa si Penyelamat itu?
13 Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14 Bayangan Hitam
15 Serangan Bola Hitam
16 Keinginan Mengganti Wadah
17 Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18 Diri yang Tenang
19 Pembunuhan Sadis
20 Pertemuan dengan Charly
21 Kesatria Wanita
22 Portal Merah
23 Reibert Mengundang Valencia
24 Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25 Amukan Black
26 Mempermainkan Adarian
27 Berkunjung ke Kuil
28 Menciptakan Kebohongan
29 Desa Sanori
30 Sumber Air
31 Menemui Reibert
32 Count Terano
33 Mengelak
34 Pengurangan Kadar Racun
35 Senyum Mematikan
36 Roh yang Menghilang
37 Tempat yang Tak Dikenal
38 Terkecoh
39 Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40 Portal Putih dan Bayangan
41 Memenuhi Undangan Kaisar
42 Linnea Terabaikan
43 Kelancangan Linnea
44 Sang Pangeran Pertama
45 Valencia Mengamuk
46 Lagi-lagi Endry Datang
47 Henzo Calestine
48 Surat dari Akademi
49 Kunjungan ke Kediaman Reibert
50 Kecemburuan Pelayan Wanita
51 Kelompok Penyihir Bayangan
52 Menangkap Mata-mata
53 Interogasi Mata-mata
54 Penyiksaan
55 Kabut Hutan Kematian
56 Kekuatan Pedang Raja Iblis
57 Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58 Orang Tua Mata Duitan
59 Ivanov Datang ke Istana
60 Undangan Makan Malam
61 Menghabisi Para Pembunuh
62 Salah Masuk Kamar
63 Perseteruan Valencia dan Ivanov
64 Linita Terserang Racun
65 Racun Paling Berbahaya
66 Kecurigaan Valencia
67 Valencia Kembali Membuat Gaduh
68 Kesaksian Palsu
69 Kegemparan yang Lebih Gila
70 Tidak Menemukan Titik Terang
71 Selamat Datang
72 Maafkan Aku, Bell
73 Menuju Akademi
74 Mangsa Pertama
75 Keributan di Asrama
76 Suara Lonceng dari Langit
77 Ledakan Amarah Davey
78 Perundungan
79 Kisah Nyata
80 Pertengkaran Sepasang Kekasih
81 Tanggung Jawab
82 Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83 Rumor Mengenai Joseth
84 Luapan Emosi Valencia
85 Obrolan Empat Mata
86 Tantangan Duel
87 Valencia Dijemput ke Pengadilan
88 Gedung Pengadilan
89 Coba Tangkap Aku
90 Aksi Kejar-kejaran
91 Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92 Pertengkaran Xeros
93 Pegunungan Haleyan
94 Penemuan Telaga Peri
95 Valencia Mencuri Buah Mangga
96 Luka Bakar Xeros Menghilang
97 Berliana
98 Kemunculan Raja Bayangan
99 Pemindahan Kekuatan
100 Pertarungan Berlangsung
101 Jiwa yang Tertelan
102 Kekuatan Davey
103 Kecurigaan
104 Kemarahan Sean
105 Kegagalan Rencana Rudolf
106 Kriteria Pria Valencia
107 Sihir Ilusi
108 Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109 Perubahan Sikap Ivanov
110 Pembalasan Valencia
111 Mencelakai Linnea
112 Adarian Mendatangi Akademi
113 Teguran Frintz
114 Pengakuan Joseth
115 Gosip Tentang Devina
116 Ancaman Pembunuhan
117 Devina Diculik
118 Lokasi Disembunyikannya Devina
119 Hutan Keabadian
120 Pertarungan di Bawah Guncangan
121 Kutukan di Tubuh Devina
122 Situasi Benua Mihovil
123 Persidangan
124 Hubungan Davey dan Klarybell
125 Wanita di Balik Bola Kristal
126 Bayangan Wanita
127 Visual Karakter
128 Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129 Upacara Kelulusan Akademi
130 Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131 Jangan Sentuh Putriku
132 Peraturan Terbaru
133 Permintaan Jiwa Valencia
134 Luapan Isi Hati Valencia
135 Surat Lamaran
136 Malaikat Kegelapan
137 Lab Devil
138 Penyusup
139 Eksperimen Gila
140 Penyegelan Nolen
141 Senjata Sihir
142 Sesuatu yang Baru Disadari
143 Pembuatan Potion
144 Ketidakcocokan Tubuh
145 Kilas Balik Klarybell
146 Valencia Telah Sadar Kembali
147 Aku Klarybell Berliana
148 Laporan Hasil Penyelidikan
149 Guilla Diseret ke Penjara
150 Dimulainya Festival
151 Pembunuh di Aula Pesta
152 Suasana Panas di Pesta
153 Valencia Tenggelam
154 Di Balik Jeruji Besi
155 Menaruh Sihir Ilusi
156 Cinta Tak Terbalas
157 Pekikan Kesakitan Guilla
158 Artefak Terlarang
159 Rudolf Tertampar
160 Selangkah Menuju Kematian
161 Jebakan si Pelayan
162 Api Sihir yang Melahap Dhea
163 Wilayah Timur Calestine
164 Lingkaran Neraka Linnea
165 Kematian Guilla dan Endry
166 Linnea Masuk Penjara
167 Bertemu Leah
168 Hukuman bagi Linnea
169 Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170 Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171 Berita Kematian Linnea
172 Kekejian Rudolf
173 Pengungkapan Topeng Rudolf
174 Aksi Pemberontakan
175 Puncak Pemberontakan
176 Penghabisan Nyawa
177 Pernikahan Rachel
178 Fakta yang Terungkap Jelas
179 Menuju Benua Mihovil
180 Kegelapan di Benua Mihovil
181 Kembali ke Tubuh Semula
182 Singgasana Yuine
183 Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184 Kecanggungan
185 Kehancuran Segel Ingatan
186 Sepenggal Kisah Masa Lalu
187 Penangkapan Tryton
188 Eksekusi
189 Dimulainya Pertarungan Akhir
190 Penyesalan Yuine
191 Kematian Klarybell
192 Happy Ending
193 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2
Permintaan Tidak Masuk Akal
3
Valencia Allerick
4
Menjadi Valencia
5
Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6
Saya Tidak Peduli
7
Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8
Omelan Helen
9
Akting Murahan Linnea
10
Memasuki Portal
11
Perihal Sate Ayam
12
Siapa si Penyelamat itu?
13
Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14
Bayangan Hitam
15
Serangan Bola Hitam
16
Keinginan Mengganti Wadah
17
Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18
Diri yang Tenang
19
Pembunuhan Sadis
20
Pertemuan dengan Charly
21
Kesatria Wanita
22
Portal Merah
23
Reibert Mengundang Valencia
24
Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25
Amukan Black
26
Mempermainkan Adarian
27
Berkunjung ke Kuil
28
Menciptakan Kebohongan
29
Desa Sanori
30
Sumber Air
31
Menemui Reibert
32
Count Terano
33
Mengelak
34
Pengurangan Kadar Racun
35
Senyum Mematikan
36
Roh yang Menghilang
37
Tempat yang Tak Dikenal
38
Terkecoh
39
Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40
Portal Putih dan Bayangan
41
Memenuhi Undangan Kaisar
42
Linnea Terabaikan
43
Kelancangan Linnea
44
Sang Pangeran Pertama
45
Valencia Mengamuk
46
Lagi-lagi Endry Datang
47
Henzo Calestine
48
Surat dari Akademi
49
Kunjungan ke Kediaman Reibert
50
Kecemburuan Pelayan Wanita
51
Kelompok Penyihir Bayangan
52
Menangkap Mata-mata
53
Interogasi Mata-mata
54
Penyiksaan
55
Kabut Hutan Kematian
56
Kekuatan Pedang Raja Iblis
57
Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58
Orang Tua Mata Duitan
59
Ivanov Datang ke Istana
60
Undangan Makan Malam
61
Menghabisi Para Pembunuh
62
Salah Masuk Kamar
63
Perseteruan Valencia dan Ivanov
64
Linita Terserang Racun
65
Racun Paling Berbahaya
66
Kecurigaan Valencia
67
Valencia Kembali Membuat Gaduh
68
Kesaksian Palsu
69
Kegemparan yang Lebih Gila
70
Tidak Menemukan Titik Terang
71
Selamat Datang
72
Maafkan Aku, Bell
73
Menuju Akademi
74
Mangsa Pertama
75
Keributan di Asrama
76
Suara Lonceng dari Langit
77
Ledakan Amarah Davey
78
Perundungan
79
Kisah Nyata
80
Pertengkaran Sepasang Kekasih
81
Tanggung Jawab
82
Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83
Rumor Mengenai Joseth
84
Luapan Emosi Valencia
85
Obrolan Empat Mata
86
Tantangan Duel
87
Valencia Dijemput ke Pengadilan
88
Gedung Pengadilan
89
Coba Tangkap Aku
90
Aksi Kejar-kejaran
91
Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92
Pertengkaran Xeros
93
Pegunungan Haleyan
94
Penemuan Telaga Peri
95
Valencia Mencuri Buah Mangga
96
Luka Bakar Xeros Menghilang
97
Berliana
98
Kemunculan Raja Bayangan
99
Pemindahan Kekuatan
100
Pertarungan Berlangsung
101
Jiwa yang Tertelan
102
Kekuatan Davey
103
Kecurigaan
104
Kemarahan Sean
105
Kegagalan Rencana Rudolf
106
Kriteria Pria Valencia
107
Sihir Ilusi
108
Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109
Perubahan Sikap Ivanov
110
Pembalasan Valencia
111
Mencelakai Linnea
112
Adarian Mendatangi Akademi
113
Teguran Frintz
114
Pengakuan Joseth
115
Gosip Tentang Devina
116
Ancaman Pembunuhan
117
Devina Diculik
118
Lokasi Disembunyikannya Devina
119
Hutan Keabadian
120
Pertarungan di Bawah Guncangan
121
Kutukan di Tubuh Devina
122
Situasi Benua Mihovil
123
Persidangan
124
Hubungan Davey dan Klarybell
125
Wanita di Balik Bola Kristal
126
Bayangan Wanita
127
Visual Karakter
128
Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129
Upacara Kelulusan Akademi
130
Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131
Jangan Sentuh Putriku
132
Peraturan Terbaru
133
Permintaan Jiwa Valencia
134
Luapan Isi Hati Valencia
135
Surat Lamaran
136
Malaikat Kegelapan
137
Lab Devil
138
Penyusup
139
Eksperimen Gila
140
Penyegelan Nolen
141
Senjata Sihir
142
Sesuatu yang Baru Disadari
143
Pembuatan Potion
144
Ketidakcocokan Tubuh
145
Kilas Balik Klarybell
146
Valencia Telah Sadar Kembali
147
Aku Klarybell Berliana
148
Laporan Hasil Penyelidikan
149
Guilla Diseret ke Penjara
150
Dimulainya Festival
151
Pembunuh di Aula Pesta
152
Suasana Panas di Pesta
153
Valencia Tenggelam
154
Di Balik Jeruji Besi
155
Menaruh Sihir Ilusi
156
Cinta Tak Terbalas
157
Pekikan Kesakitan Guilla
158
Artefak Terlarang
159
Rudolf Tertampar
160
Selangkah Menuju Kematian
161
Jebakan si Pelayan
162
Api Sihir yang Melahap Dhea
163
Wilayah Timur Calestine
164
Lingkaran Neraka Linnea
165
Kematian Guilla dan Endry
166
Linnea Masuk Penjara
167
Bertemu Leah
168
Hukuman bagi Linnea
169
Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170
Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171
Berita Kematian Linnea
172
Kekejian Rudolf
173
Pengungkapan Topeng Rudolf
174
Aksi Pemberontakan
175
Puncak Pemberontakan
176
Penghabisan Nyawa
177
Pernikahan Rachel
178
Fakta yang Terungkap Jelas
179
Menuju Benua Mihovil
180
Kegelapan di Benua Mihovil
181
Kembali ke Tubuh Semula
182
Singgasana Yuine
183
Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184
Kecanggungan
185
Kehancuran Segel Ingatan
186
Sepenggal Kisah Masa Lalu
187
Penangkapan Tryton
188
Eksekusi
189
Dimulainya Pertarungan Akhir
190
Penyesalan Yuine
191
Kematian Klarybell
192
Happy Ending
193
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!