Diri yang Tenang

Valencia duduk tenang tanpa ada pergerakan yang berlebihan, dia menyuap satu demi satu potong daging yang dihidangkan untuknya. Perilaku aneh Valencia menjadi sorotan utama bagi Adarian, perubahan setiap perubahan yang diperlihatkan setiap harinya menjadi tanda tanya besar di kepala Adarian. Putri yang tidak pernah dia anggap dan dia besarkan dengan minim perhatian kini malah berwujud layaknya orang lain. Menurut Adarian, perubahan Valencia terlihat tidak masuk akal sama sekali.

"Valencia, besok kau akan menemui Tuan Muda Nerio, aku harap kau tidak membuat masalah lagi," ujar Adarian.

"Menemui seseorang yang menyelingkuhiku? Astaga, sungguh lucu sekali," jawab Valencia seraya berdecak kesal.

"Bagaimana pun pertunangan ini akan tetap dilanjutkan karena keluarga Duke Nerio memiliki hubungan bisnis yang baik dengan keluarga ini. Kau tidak boleh mengacaukannya, masalah selingkuh itu murni kesalahanmu sendiri."

Valencia menggenggam erat gagang garpu yang sedang dia pegang. Ingin rasanya kala itu dia melayangkan pisau ke kepala Adarian.

"Selingkuh bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan, mungkin karena Grand Duke juga selingkuh dengan wanita rendahan, jadi kau berpikir selingkuh itu wajar? Cih, harga diriku jauh lebih tinggi dan kau tidak bisa seenaknya mengaturku menikah dengan pria baj*ngan itu."

Helen tidak memberi tanggapan apa pun, dia tetap diam dan tidak seperti biasanya yang selalu memarahi Valencia jika berbuat kurang ajar kepada sang Ayah. Adarian pun menghentikan aktivitas makannya, dia kehilangan selera karena dia merasa tertohok oleh perkataan Valencia.

"Kau itu hanya seorang perempuan, tugasmu tidak lebih dari menjadi Nyonya rumah. Seorang pria diperbolehkan mempunyai lebih dari satu orang wanita. Tetapi, wanita tidak bisa melakukan yang sama dengan pria," ujar Adarian.

"Bagaimana kalau aku bisa melakukan apa yang bisa dilakukan pria?"

Lirikan tajam mengarah pada Valencia, gadis itu merespon dengan santai setiap perkataan Adarian.

"Hah? Mana mungkin kau bisa melakukan apa yang dilakukan pria. Wanita itu lemah, tidak bisa dibandingkan dengan pria," celetuk Endry.

"Lemah?" Valencia menyunggingkan senyumnya. "Aku tidak lemah, aku bisa melakukan penaklukkan portal, mengayunkan pedang, memimpin pasukan, menjadi komandan kesatria, atau memimpin benua ini sekali pun. Jangan meremehkanku kalau kau sendiri belum pernah berhadapan denganku."

Endry terdiam, tidak ada yang dapat menang dengan mudah melawan Valencia. Keluarga ini terlalu bodoh untuk ditempati dirinya. Walaupun keluarga Grand Duke sedari zaman dahulu terkenal oleh kegesitannya di medan perang, tapi mereka tidak ada bedanya dari sampah yang suka berkeliaran di masyarakat.

"Tidak usah berdebat lagi, sebaiknya kita teruskan saja makannya. Sayang sekali kalau kita membiarkan makanannya dingin. Benar kan, Grand Duchess?"

Guilla menyela masuk ke perdebatan Valencia, dia berakting menjadi penengah yang baik bagi mereka.

"Iya, seperti yang Guilla katakan, lebih baik kita selesaikan dulu makannya," jawab Helen dengan nada rendah.

Terpaksa mereka menunda perdebatan barusan, sekarang mereka bisa makan dengan tenang. Setelah hidangan utama selesai disantap, kini saatnya menyantap hidangan penutup yakni puding cokelat. Valencia tidak langsung memakan pudingnya sebab ada keanehan dari puding tersebut. Valencia melirik sekilas ke arah Guilla, tersirat jelas di raut muka wanita itu sedang merencanakan sesuatu yang buruk kepada Valencia.

'Ada dua orang koki yang dulu pernah bekerja di paviliunku, mereka telah menggelapkan dana dapur, tapi mereka dipindahkan ke kediaman utama. Aku rasa ada yang tidak beres dari pudingnya, lebih baik aku periksa terlebih dahulu,' pikir Valencia.

Dua orang koki yang berdiri di belakang Valencia tampak tengah menunggu Valencia menyantap pudingnya. Mereka berharap Valencia segera menghabiskan puding tersebut. Begitu pula dengan Guilla, dia menantikan sekali Valencia memakan pudingnya.

Valencia memercikkan sedikit sihir ke dalam puding tersebut, sesuai dugaannya puding tersebut telah dicampur dengan racun mematikan. Namun, Valencia telah membersihkan racunnya sehingga puding itu menjadi aman untuk dia makan.

'Bagus! Ayo cepat makan agar aku bisa melihatmu mati di depan mataku. Setelah kau mati, aku bisa membunuh Ibumu dan menjadi Nyonya di kediaman ini,' batin Guilla.

Ketika Valencia hendak menyuap pudingnya, tapi Valencia malah sengaja menjatuhkan puding tersebut. Walaupun dia seorang pecinta makan, tapi baginya memakan makanan yang pernah terkontaminasi racun merupakan suatu hal yang harus dia hindari. Meski Valencia sudah membersihkan racunnya, namun dia ingin memberi sedikit tamparan bagi Guilla.

"Astaga, bagaimana ini? Pudingnya terjatuh. Padahal aku sangat menantikan memakan puding ini, tapi apa daya aku jadi tidak bisa menikmatinya," tutur Valencia berlagak tidak segaja menjatuhkan pudingnya.

Ekspresi Guilla terlihat tidak baik, dia menyimpan kegeraman di balik senyumannya. Sedangkan kedua koki yang berada di belakang punggung Valencia juga tampak terkejut.

"Kau ceroboh sekali," ucap Guilla. "Sekarang kalian bawakan lagi puding yang baru," lanjut Guilla memberi perintah.

Tidak lama setelahnya, salah seorang koki menyajikan kembali puding dengan rasa yang sama. Namun, tatkala koki tersebut hendak menaruh pudingnya, Valencia memakai sedikit sihirnya hingga menyebabkan tubuh koki itu terhuyung-huyung dan menjatuhkan pudingnya.

"Bagaimana kau melakukan tugasmu? Apa kau tidak berniat memberikan puding itu padaku? Atau kah kau berencana menghancurkan suasana di ruang makan?" Valencia memarahi koki itu, tergurat ketakutan mendalam pada raut mukanya.

Adarian menatap tajam koki tersebut, lekas dia bangkit dari lantai.

"Mohon maafkan saya, Nona, saya tidak sengaja menjatuhkannya. Biar saya bawakan lagi yang—"

"Tidak usah, aku sudah kenyang, aku akan kembali sekarang ke kamarku. Silakan lanjutkan saja makan kalian," potong Valencia cepat.

Valencia berlalu pergi dari ruang makan tanpa meninggalkan kekacauan hebat seperti sebelumnya. Selepas itu, Helen juga ikut beranjak pergi dari sana, dia sudah cukup kenyang sejak tadi karena disuguhkan oleh hal yang sangat mengganggu.

'Sialan! Rencanaku jadi gagal, jangan-jangan mungkinkah gadis itu menyadari ada racun di pudingnya? Ahh, mana mungkin, dia itu tetap saja gadis yang bodoh,' gerutu Guilla dalam hati.

Pada malam harinya, tepatnya di jam dua belas, Valencia masih belum terlelap. Dirinya sengaja menunggu seluruh penghuni mansion tidur. Sesudahnya, Valencia menyelinap ke luar kamar menuju dapur kediaman utama. Valencia mengintip dari celah pintu, dia mendapati dua orang koki sebelumnya tampaknya sedang merencanakan sesuatu.

"Cepat! Kita harus mengurus seluruh bahan makanan untuk dapur dan menggantinya dengan bahan makanan yang berkualitas rendah."

"Iya, bersabarlah, lagi pula kita menggelapkan dana sesuai perintah dari Nyonya Guilla. Sekarang tidak akan ada orang yang memergoki perbuatan kita."

Valencia mendengar jelas apa saja yang mereka bicarakan. Kedua koki itu selalu melakukan hal tersebut demi mendapat keuntungan besar. Mereka mengganti bahan makanan berkualitas tinggi menjadi kualitas rendah. Tidak hanya itu saja, ketika mereka bekerja di paviliun kediaman Valencia, mereka juga membuat Valencia memakan makanan yang tidak layak. Seluruh biaya hidup di paviliun dikuras habis oleh mereka serta para pelayan yang bekerja di sana.

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

ckckck semua orang yg ada di kediaman si duke nggak ada yg benar nih

2024-09-02

0

Ida Blado

Ida Blado

knp si guila gk di beri kutukan borok saja pada memeknya,pasti seru 😅

2022-11-01

0

Putri Arista

Putri Arista

bunuh semua hama jangan kelamaan dramanya ,kalau kelamaan bikin bosen bacanya

2022-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2 Permintaan Tidak Masuk Akal
3 Valencia Allerick
4 Menjadi Valencia
5 Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6 Saya Tidak Peduli
7 Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8 Omelan Helen
9 Akting Murahan Linnea
10 Memasuki Portal
11 Perihal Sate Ayam
12 Siapa si Penyelamat itu?
13 Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14 Bayangan Hitam
15 Serangan Bola Hitam
16 Keinginan Mengganti Wadah
17 Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18 Diri yang Tenang
19 Pembunuhan Sadis
20 Pertemuan dengan Charly
21 Kesatria Wanita
22 Portal Merah
23 Reibert Mengundang Valencia
24 Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25 Amukan Black
26 Mempermainkan Adarian
27 Berkunjung ke Kuil
28 Menciptakan Kebohongan
29 Desa Sanori
30 Sumber Air
31 Menemui Reibert
32 Count Terano
33 Mengelak
34 Pengurangan Kadar Racun
35 Senyum Mematikan
36 Roh yang Menghilang
37 Tempat yang Tak Dikenal
38 Terkecoh
39 Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40 Portal Putih dan Bayangan
41 Memenuhi Undangan Kaisar
42 Linnea Terabaikan
43 Kelancangan Linnea
44 Sang Pangeran Pertama
45 Valencia Mengamuk
46 Lagi-lagi Endry Datang
47 Henzo Calestine
48 Surat dari Akademi
49 Kunjungan ke Kediaman Reibert
50 Kecemburuan Pelayan Wanita
51 Kelompok Penyihir Bayangan
52 Menangkap Mata-mata
53 Interogasi Mata-mata
54 Penyiksaan
55 Kabut Hutan Kematian
56 Kekuatan Pedang Raja Iblis
57 Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58 Orang Tua Mata Duitan
59 Ivanov Datang ke Istana
60 Undangan Makan Malam
61 Menghabisi Para Pembunuh
62 Salah Masuk Kamar
63 Perseteruan Valencia dan Ivanov
64 Linita Terserang Racun
65 Racun Paling Berbahaya
66 Kecurigaan Valencia
67 Valencia Kembali Membuat Gaduh
68 Kesaksian Palsu
69 Kegemparan yang Lebih Gila
70 Tidak Menemukan Titik Terang
71 Selamat Datang
72 Maafkan Aku, Bell
73 Menuju Akademi
74 Mangsa Pertama
75 Keributan di Asrama
76 Suara Lonceng dari Langit
77 Ledakan Amarah Davey
78 Perundungan
79 Kisah Nyata
80 Pertengkaran Sepasang Kekasih
81 Tanggung Jawab
82 Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83 Rumor Mengenai Joseth
84 Luapan Emosi Valencia
85 Obrolan Empat Mata
86 Tantangan Duel
87 Valencia Dijemput ke Pengadilan
88 Gedung Pengadilan
89 Coba Tangkap Aku
90 Aksi Kejar-kejaran
91 Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92 Pertengkaran Xeros
93 Pegunungan Haleyan
94 Penemuan Telaga Peri
95 Valencia Mencuri Buah Mangga
96 Luka Bakar Xeros Menghilang
97 Berliana
98 Kemunculan Raja Bayangan
99 Pemindahan Kekuatan
100 Pertarungan Berlangsung
101 Jiwa yang Tertelan
102 Kekuatan Davey
103 Kecurigaan
104 Kemarahan Sean
105 Kegagalan Rencana Rudolf
106 Kriteria Pria Valencia
107 Sihir Ilusi
108 Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109 Perubahan Sikap Ivanov
110 Pembalasan Valencia
111 Mencelakai Linnea
112 Adarian Mendatangi Akademi
113 Teguran Frintz
114 Pengakuan Joseth
115 Gosip Tentang Devina
116 Ancaman Pembunuhan
117 Devina Diculik
118 Lokasi Disembunyikannya Devina
119 Hutan Keabadian
120 Pertarungan di Bawah Guncangan
121 Kutukan di Tubuh Devina
122 Situasi Benua Mihovil
123 Persidangan
124 Hubungan Davey dan Klarybell
125 Wanita di Balik Bola Kristal
126 Bayangan Wanita
127 Visual Karakter
128 Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129 Upacara Kelulusan Akademi
130 Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131 Jangan Sentuh Putriku
132 Peraturan Terbaru
133 Permintaan Jiwa Valencia
134 Luapan Isi Hati Valencia
135 Surat Lamaran
136 Malaikat Kegelapan
137 Lab Devil
138 Penyusup
139 Eksperimen Gila
140 Penyegelan Nolen
141 Senjata Sihir
142 Sesuatu yang Baru Disadari
143 Pembuatan Potion
144 Ketidakcocokan Tubuh
145 Kilas Balik Klarybell
146 Valencia Telah Sadar Kembali
147 Aku Klarybell Berliana
148 Laporan Hasil Penyelidikan
149 Guilla Diseret ke Penjara
150 Dimulainya Festival
151 Pembunuh di Aula Pesta
152 Suasana Panas di Pesta
153 Valencia Tenggelam
154 Di Balik Jeruji Besi
155 Menaruh Sihir Ilusi
156 Cinta Tak Terbalas
157 Pekikan Kesakitan Guilla
158 Artefak Terlarang
159 Rudolf Tertampar
160 Selangkah Menuju Kematian
161 Jebakan si Pelayan
162 Api Sihir yang Melahap Dhea
163 Wilayah Timur Calestine
164 Lingkaran Neraka Linnea
165 Kematian Guilla dan Endry
166 Linnea Masuk Penjara
167 Bertemu Leah
168 Hukuman bagi Linnea
169 Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170 Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171 Berita Kematian Linnea
172 Kekejian Rudolf
173 Pengungkapan Topeng Rudolf
174 Aksi Pemberontakan
175 Puncak Pemberontakan
176 Penghabisan Nyawa
177 Pernikahan Rachel
178 Fakta yang Terungkap Jelas
179 Menuju Benua Mihovil
180 Kegelapan di Benua Mihovil
181 Kembali ke Tubuh Semula
182 Singgasana Yuine
183 Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184 Kecanggungan
185 Kehancuran Segel Ingatan
186 Sepenggal Kisah Masa Lalu
187 Penangkapan Tryton
188 Eksekusi
189 Dimulainya Pertarungan Akhir
190 Penyesalan Yuine
191 Kematian Klarybell
192 Happy Ending
193 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2
Permintaan Tidak Masuk Akal
3
Valencia Allerick
4
Menjadi Valencia
5
Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6
Saya Tidak Peduli
7
Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8
Omelan Helen
9
Akting Murahan Linnea
10
Memasuki Portal
11
Perihal Sate Ayam
12
Siapa si Penyelamat itu?
13
Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14
Bayangan Hitam
15
Serangan Bola Hitam
16
Keinginan Mengganti Wadah
17
Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18
Diri yang Tenang
19
Pembunuhan Sadis
20
Pertemuan dengan Charly
21
Kesatria Wanita
22
Portal Merah
23
Reibert Mengundang Valencia
24
Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25
Amukan Black
26
Mempermainkan Adarian
27
Berkunjung ke Kuil
28
Menciptakan Kebohongan
29
Desa Sanori
30
Sumber Air
31
Menemui Reibert
32
Count Terano
33
Mengelak
34
Pengurangan Kadar Racun
35
Senyum Mematikan
36
Roh yang Menghilang
37
Tempat yang Tak Dikenal
38
Terkecoh
39
Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40
Portal Putih dan Bayangan
41
Memenuhi Undangan Kaisar
42
Linnea Terabaikan
43
Kelancangan Linnea
44
Sang Pangeran Pertama
45
Valencia Mengamuk
46
Lagi-lagi Endry Datang
47
Henzo Calestine
48
Surat dari Akademi
49
Kunjungan ke Kediaman Reibert
50
Kecemburuan Pelayan Wanita
51
Kelompok Penyihir Bayangan
52
Menangkap Mata-mata
53
Interogasi Mata-mata
54
Penyiksaan
55
Kabut Hutan Kematian
56
Kekuatan Pedang Raja Iblis
57
Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58
Orang Tua Mata Duitan
59
Ivanov Datang ke Istana
60
Undangan Makan Malam
61
Menghabisi Para Pembunuh
62
Salah Masuk Kamar
63
Perseteruan Valencia dan Ivanov
64
Linita Terserang Racun
65
Racun Paling Berbahaya
66
Kecurigaan Valencia
67
Valencia Kembali Membuat Gaduh
68
Kesaksian Palsu
69
Kegemparan yang Lebih Gila
70
Tidak Menemukan Titik Terang
71
Selamat Datang
72
Maafkan Aku, Bell
73
Menuju Akademi
74
Mangsa Pertama
75
Keributan di Asrama
76
Suara Lonceng dari Langit
77
Ledakan Amarah Davey
78
Perundungan
79
Kisah Nyata
80
Pertengkaran Sepasang Kekasih
81
Tanggung Jawab
82
Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83
Rumor Mengenai Joseth
84
Luapan Emosi Valencia
85
Obrolan Empat Mata
86
Tantangan Duel
87
Valencia Dijemput ke Pengadilan
88
Gedung Pengadilan
89
Coba Tangkap Aku
90
Aksi Kejar-kejaran
91
Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92
Pertengkaran Xeros
93
Pegunungan Haleyan
94
Penemuan Telaga Peri
95
Valencia Mencuri Buah Mangga
96
Luka Bakar Xeros Menghilang
97
Berliana
98
Kemunculan Raja Bayangan
99
Pemindahan Kekuatan
100
Pertarungan Berlangsung
101
Jiwa yang Tertelan
102
Kekuatan Davey
103
Kecurigaan
104
Kemarahan Sean
105
Kegagalan Rencana Rudolf
106
Kriteria Pria Valencia
107
Sihir Ilusi
108
Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109
Perubahan Sikap Ivanov
110
Pembalasan Valencia
111
Mencelakai Linnea
112
Adarian Mendatangi Akademi
113
Teguran Frintz
114
Pengakuan Joseth
115
Gosip Tentang Devina
116
Ancaman Pembunuhan
117
Devina Diculik
118
Lokasi Disembunyikannya Devina
119
Hutan Keabadian
120
Pertarungan di Bawah Guncangan
121
Kutukan di Tubuh Devina
122
Situasi Benua Mihovil
123
Persidangan
124
Hubungan Davey dan Klarybell
125
Wanita di Balik Bola Kristal
126
Bayangan Wanita
127
Visual Karakter
128
Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129
Upacara Kelulusan Akademi
130
Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131
Jangan Sentuh Putriku
132
Peraturan Terbaru
133
Permintaan Jiwa Valencia
134
Luapan Isi Hati Valencia
135
Surat Lamaran
136
Malaikat Kegelapan
137
Lab Devil
138
Penyusup
139
Eksperimen Gila
140
Penyegelan Nolen
141
Senjata Sihir
142
Sesuatu yang Baru Disadari
143
Pembuatan Potion
144
Ketidakcocokan Tubuh
145
Kilas Balik Klarybell
146
Valencia Telah Sadar Kembali
147
Aku Klarybell Berliana
148
Laporan Hasil Penyelidikan
149
Guilla Diseret ke Penjara
150
Dimulainya Festival
151
Pembunuh di Aula Pesta
152
Suasana Panas di Pesta
153
Valencia Tenggelam
154
Di Balik Jeruji Besi
155
Menaruh Sihir Ilusi
156
Cinta Tak Terbalas
157
Pekikan Kesakitan Guilla
158
Artefak Terlarang
159
Rudolf Tertampar
160
Selangkah Menuju Kematian
161
Jebakan si Pelayan
162
Api Sihir yang Melahap Dhea
163
Wilayah Timur Calestine
164
Lingkaran Neraka Linnea
165
Kematian Guilla dan Endry
166
Linnea Masuk Penjara
167
Bertemu Leah
168
Hukuman bagi Linnea
169
Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170
Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171
Berita Kematian Linnea
172
Kekejian Rudolf
173
Pengungkapan Topeng Rudolf
174
Aksi Pemberontakan
175
Puncak Pemberontakan
176
Penghabisan Nyawa
177
Pernikahan Rachel
178
Fakta yang Terungkap Jelas
179
Menuju Benua Mihovil
180
Kegelapan di Benua Mihovil
181
Kembali ke Tubuh Semula
182
Singgasana Yuine
183
Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184
Kecanggungan
185
Kehancuran Segel Ingatan
186
Sepenggal Kisah Masa Lalu
187
Penangkapan Tryton
188
Eksekusi
189
Dimulainya Pertarungan Akhir
190
Penyesalan Yuine
191
Kematian Klarybell
192
Happy Ending
193
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!