Serangan Bola Hitam

"Ya, aku adalah Klarybell, kau pikir kau bisa berbuat seenaknya saja setelah kematianku? Takkan ada biarkan kalian mengacau di dunia ini."

Valencia meremas sekelebat bayangan tersebut sampai hancur. Bayangan hitam itu lenyap di udara, kala itu rupanya tidak hanya satu bayangan saja tapi ada puluhan bayangan yang melayang di angkasa. Valencia segera bergerak menumpaskan seluruh bayangan menyebar di ibu kota. Butuh waktu hampir tiga puluh menit untuk membasmi para bayangan hitam itu.

Valencia melihat ada banyaknya korban berjatuhan tidak sadarkan diri akibat pengaruh sihir hitam yang menjalar di ibu kota. Valencia memeriksa salah satu korban, ternyata jiwa mereka mengalami syok akibat guncangan dahsyat serta jiwa mereka bergolak menentang masuk sihir hitam yang hendak menguasai mereka.

"Syukurlah mereka hanya mengalami syok, aku akan membantu mereka untuk sadar dan memulihkan kondisi jiwa mereka."

Valencia menyebar sihirnya ke sekitar tempatnya berdiri, dia mencoba menstabilkan kembali jiwa para manusia yang ada di sekelilingnya. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menstabilkan jiwa sekaligus menetralisir sihir hitam yang masih bersisa. Valencia akhirnya bisa bernapas lega seusai membantu orang-orang itu dan berhasil mencegah kematian banyak orang akibat sihir hitam.

Namun, rupanya masih ada seseorang yang tergeletak tidak sadarkan di ujung gang. Segera saja Valencia menghampirinya lalu mengecek kondisi tubuh pria yang sedang tidak sadarkan diri itu. Valencia meraba bagian dada si lelaki bersurai ungu gelap sedikit panjang tersebut, matanya tertutup rapat dan sesekali dia merintih gelisah.

"Mungkin tadi dia sempat menjaga kesadarannya, cukup kuat juga dia melawan pengaruh sihir hitam," gumam Valencia.

Valencia berhasil membersihkan jiwa pria itu dari sihir hitam. Kemudian Valencia berdiri dan berencana pergi dari tempat itu sebelum orang-orang sadar lalu menyadari keberadaannya.

"Tunggu! Jangan pergi!" Tangan Valencia dicekal oleh pria yang dia selamatkan.

Valencia spontan memutar badan menghadap pria tersebut, entah apa yang akan dibicarakan pria itu padanya.

"Ada apa? Aku sudah membantumu, jadi tolong biarkan aku pergi sekarang," ucap Valencia.

Sepasang mata merah muda pria itu membulat sempurna, kepalanya yang tertunduk lemah mendadak terangkat menatap Valencia. Spontan dia menyentak tangan Valencia, dia terlihat sangat menyesal melihat Valencia.

"Kau itu tidak tahu terima kasih, padahal aku sudah menolongmu. Dasar manusia!" omel Valencia.

'Apa? Aku bisa menyentuhnya? Apa alergiku sudah hilang sepenuhnya? Itu tidak mungkin. Aku alergi terhadap wanita, tapi alergiku tidak bereaksi pada gadis ini? Siapa sebenarnya dia?' batin pria itu.

Valencia berdecak heran melihat pria yang dia anggap aneh, dia tidak mau berurusan lebih lama dengannya. Jadi, Valencia memutuskan untuk pergi dan mengabaikan pria itu.

"Siapa kau? Kenapa alergiku tidak bereaksi padamu?" tanya pria itu to the point.

"Huh? Alergi? Alergi apa maksudmu?" bingung Valencia.

"Aku menderita alergi wanita, jadi aku tidak bisa menyentuh wanita. Anehnya, alergiku tidak bereaksi padamu, atau jangan-jangan kau bukan seorang wanita?"

Valencia menggeram kesal, baru kali ini dia dianggap bukan seorang wanita oleh orang yang saja dia tolong.

"Kau bilang apa? Aku bukan wanita? Hei, apa perlu aku tunjukkan padamu tubuhku yang menandakan aku seorang wanita?"

Muka pria itu sesaat merona malu, dia pun langsung menyembunyikan ekspresi malunya.

"Tidak, tidak perlu."

"Lagi pula memang ada pria alergi sentuhan wanita? Berarti hidupmu sangat membosankan dan hanya berinteraksi dengan laki-laki saja. Yah setidaknya kau masih bisa menyentuh tanganku, jadi bersyukurlah untuk hal itu."

Pria itu terkekeh kecil, wajah tampannya memancar keluar bersamaan suara tawanya.

"Bolehkah aku tahu namamu? Aku Leano." Pria yang bernama Leano itu mengulurkan tangannya pada Valencia.

"Aku Valencia, Valencia Allerick."

Leano membisu saat mendengar nama Valencia, itu adalah nama yang sedang hangatnya menjadi topik pembicaraan di ibu kota.

"Melihat reaksimu sepertinya kau sudah mengenal aku, sekarang aku—"

Kalimat Valencia terhenti ketika dirinya merasakan ada sesuatu yang sedang melaju ke arahnya dari arah berlawanan. Refleks Valencia meraih sebilah pedang yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ada apa?" tanya Leano.

"Kau berdirilah di belakangku, ada sesuatu yang sedang melaju kemari." Valencia menarik Leano ke belakang punggungnya.

Sebuah bola hitam yang cukup besar tampaknya sedang mengincar Valencia. Bola hitam tersebut melesat sangat cepat, tapi tepat sebelum bola itu menyentuh kulitnya, Valencia sudah lebih dulu memoton dan melenyapkannya.

"DI ATASMU!" seru Sean dari jarak jauh.

Valencia dengan cepat mendongak ke atas lalu menangkis seluruh bola hitam tersebut. Untung saja dia bergerak dengan cepat, jadi dia berhasil terhindar dari hujan bola hitam yang nyaris menghantam tubuhnya.

'Siapa sebenarnya dalang dari sihir hitam ini? Tampaknya sementara waktu aku tidak boleh lengah karena bisa saja mereka kembali menargetkan ibu kota,' pikir Valencia.

Leano menepuk pundak Valencia, dia membuyarkan lamunan Valencia. Sejenak gadis itu harus menyingkirkan segala jenis pikiran yang menyita fokusnya.

"Kau pandai menggunakan pedang? Bukankah setahuku Nona Allerick tidak mempunyai bakat dalam ilmu pedang?" heran Leano.

Valencia baru menyadari hal tersebut, siapa pun di kekaisaran ini tahu betapa tidak bergunanya seorang Valencia. Gadis itu tidak lebih dari seorang pengacau, ditambah lagi hampir tidak ada wanita di kekaisaran yang pandai ilmu pedang.

"Siapa bilang aku tidak bisa menggunakan pedang? Aku bisa dan ini buktinya. Ya sudah, tidak ada gunanya aku berbicara denganmu, lebih baik aku pulang dan makan di kediamanku. Waktu makanku jadi terganggu karena masalah ini."

Valencia tak kuasa menahan lapar di perutnya, dia meninggalkan seluruh makanan yang dia bawa dari ruang makan di kamarnya. Belum sempat dia menyantap makanan tersebut dia malah dihadapkan dengan masalah sihir hitam.

"Itu ... bagaimana kalau kau makan di restoranku saja? Tidak perlu bayar, ini sebagai bentuk terima kasihku padaku karena sudah membantuku," tawar Leano.

"Restoran? Kau punya restoran? Baiklah, aku tidak akan menolak." Raut muka Valencia sesaat berubah sumringah.

Leano pun memandu jalan Valencia menuju restoran miliknya. Ternyata restoran milik Leano ini sangat besar, bahkan terkenal di ibu kota sebagai restoran yang menyajikan makanan paling enak. Valencia tahu tentang restoran Leano, hanya saja sebelumnya dia tidak sempat singgah di sini. Sekarang akhirnya dia bisa singgah dan dilayani langsung oleh pemilik restoran itu sendiri.

Untung saja Restoran sudah tutup, jadi tidak ada orang di sana selain Valencia dan Leano. Valencia menunggu dengan sabar di meja, perutnya sudah sedari tadi keroncongan.

"Bell, kenapa kau langsung setuju saja diajak orang yang tidak dikenal? Bagaimana kalau dia nantinya malah mencelakaimu?" tanya Sean.

"Tenang saja, kalau dia mencelakaiku maka aku akan menghajarnya sampai mati. Lagi pula firasatku mengatakan kalau dia orang baik," jawab Valencia.

Terpopuler

Comments

Faizah Faizah

Faizah Faizah

yang penting kenyang dulu sebelum pulang ya val,,,,,

2025-01-28

0

Susilawati

Susilawati

tanpa sadar Valencia sdh bnyk membantu manusia, walaupun dia tetap menggunakan sihir nya.
kalo urusan perut si Valencia gercep deh

2024-09-02

4

Oi Min

Oi Min

Bell dpt teman baru ini kek nya. jdi g hnya Sean

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2 Permintaan Tidak Masuk Akal
3 Valencia Allerick
4 Menjadi Valencia
5 Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6 Saya Tidak Peduli
7 Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8 Omelan Helen
9 Akting Murahan Linnea
10 Memasuki Portal
11 Perihal Sate Ayam
12 Siapa si Penyelamat itu?
13 Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14 Bayangan Hitam
15 Serangan Bola Hitam
16 Keinginan Mengganti Wadah
17 Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18 Diri yang Tenang
19 Pembunuhan Sadis
20 Pertemuan dengan Charly
21 Kesatria Wanita
22 Portal Merah
23 Reibert Mengundang Valencia
24 Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25 Amukan Black
26 Mempermainkan Adarian
27 Berkunjung ke Kuil
28 Menciptakan Kebohongan
29 Desa Sanori
30 Sumber Air
31 Menemui Reibert
32 Count Terano
33 Mengelak
34 Pengurangan Kadar Racun
35 Senyum Mematikan
36 Roh yang Menghilang
37 Tempat yang Tak Dikenal
38 Terkecoh
39 Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40 Portal Putih dan Bayangan
41 Memenuhi Undangan Kaisar
42 Linnea Terabaikan
43 Kelancangan Linnea
44 Sang Pangeran Pertama
45 Valencia Mengamuk
46 Lagi-lagi Endry Datang
47 Henzo Calestine
48 Surat dari Akademi
49 Kunjungan ke Kediaman Reibert
50 Kecemburuan Pelayan Wanita
51 Kelompok Penyihir Bayangan
52 Menangkap Mata-mata
53 Interogasi Mata-mata
54 Penyiksaan
55 Kabut Hutan Kematian
56 Kekuatan Pedang Raja Iblis
57 Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58 Orang Tua Mata Duitan
59 Ivanov Datang ke Istana
60 Undangan Makan Malam
61 Menghabisi Para Pembunuh
62 Salah Masuk Kamar
63 Perseteruan Valencia dan Ivanov
64 Linita Terserang Racun
65 Racun Paling Berbahaya
66 Kecurigaan Valencia
67 Valencia Kembali Membuat Gaduh
68 Kesaksian Palsu
69 Kegemparan yang Lebih Gila
70 Tidak Menemukan Titik Terang
71 Selamat Datang
72 Maafkan Aku, Bell
73 Menuju Akademi
74 Mangsa Pertama
75 Keributan di Asrama
76 Suara Lonceng dari Langit
77 Ledakan Amarah Davey
78 Perundungan
79 Kisah Nyata
80 Pertengkaran Sepasang Kekasih
81 Tanggung Jawab
82 Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83 Rumor Mengenai Joseth
84 Luapan Emosi Valencia
85 Obrolan Empat Mata
86 Tantangan Duel
87 Valencia Dijemput ke Pengadilan
88 Gedung Pengadilan
89 Coba Tangkap Aku
90 Aksi Kejar-kejaran
91 Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92 Pertengkaran Xeros
93 Pegunungan Haleyan
94 Penemuan Telaga Peri
95 Valencia Mencuri Buah Mangga
96 Luka Bakar Xeros Menghilang
97 Berliana
98 Kemunculan Raja Bayangan
99 Pemindahan Kekuatan
100 Pertarungan Berlangsung
101 Jiwa yang Tertelan
102 Kekuatan Davey
103 Kecurigaan
104 Kemarahan Sean
105 Kegagalan Rencana Rudolf
106 Kriteria Pria Valencia
107 Sihir Ilusi
108 Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109 Perubahan Sikap Ivanov
110 Pembalasan Valencia
111 Mencelakai Linnea
112 Adarian Mendatangi Akademi
113 Teguran Frintz
114 Pengakuan Joseth
115 Gosip Tentang Devina
116 Ancaman Pembunuhan
117 Devina Diculik
118 Lokasi Disembunyikannya Devina
119 Hutan Keabadian
120 Pertarungan di Bawah Guncangan
121 Kutukan di Tubuh Devina
122 Situasi Benua Mihovil
123 Persidangan
124 Hubungan Davey dan Klarybell
125 Wanita di Balik Bola Kristal
126 Bayangan Wanita
127 Visual Karakter
128 Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129 Upacara Kelulusan Akademi
130 Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131 Jangan Sentuh Putriku
132 Peraturan Terbaru
133 Permintaan Jiwa Valencia
134 Luapan Isi Hati Valencia
135 Surat Lamaran
136 Malaikat Kegelapan
137 Lab Devil
138 Penyusup
139 Eksperimen Gila
140 Penyegelan Nolen
141 Senjata Sihir
142 Sesuatu yang Baru Disadari
143 Pembuatan Potion
144 Ketidakcocokan Tubuh
145 Kilas Balik Klarybell
146 Valencia Telah Sadar Kembali
147 Aku Klarybell Berliana
148 Laporan Hasil Penyelidikan
149 Guilla Diseret ke Penjara
150 Dimulainya Festival
151 Pembunuh di Aula Pesta
152 Suasana Panas di Pesta
153 Valencia Tenggelam
154 Di Balik Jeruji Besi
155 Menaruh Sihir Ilusi
156 Cinta Tak Terbalas
157 Pekikan Kesakitan Guilla
158 Artefak Terlarang
159 Rudolf Tertampar
160 Selangkah Menuju Kematian
161 Jebakan si Pelayan
162 Api Sihir yang Melahap Dhea
163 Wilayah Timur Calestine
164 Lingkaran Neraka Linnea
165 Kematian Guilla dan Endry
166 Linnea Masuk Penjara
167 Bertemu Leah
168 Hukuman bagi Linnea
169 Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170 Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171 Berita Kematian Linnea
172 Kekejian Rudolf
173 Pengungkapan Topeng Rudolf
174 Aksi Pemberontakan
175 Puncak Pemberontakan
176 Penghabisan Nyawa
177 Pernikahan Rachel
178 Fakta yang Terungkap Jelas
179 Menuju Benua Mihovil
180 Kegelapan di Benua Mihovil
181 Kembali ke Tubuh Semula
182 Singgasana Yuine
183 Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184 Kecanggungan
185 Kehancuran Segel Ingatan
186 Sepenggal Kisah Masa Lalu
187 Penangkapan Tryton
188 Eksekusi
189 Dimulainya Pertarungan Akhir
190 Penyesalan Yuine
191 Kematian Klarybell
192 Happy Ending
193 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2
Permintaan Tidak Masuk Akal
3
Valencia Allerick
4
Menjadi Valencia
5
Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6
Saya Tidak Peduli
7
Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8
Omelan Helen
9
Akting Murahan Linnea
10
Memasuki Portal
11
Perihal Sate Ayam
12
Siapa si Penyelamat itu?
13
Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14
Bayangan Hitam
15
Serangan Bola Hitam
16
Keinginan Mengganti Wadah
17
Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18
Diri yang Tenang
19
Pembunuhan Sadis
20
Pertemuan dengan Charly
21
Kesatria Wanita
22
Portal Merah
23
Reibert Mengundang Valencia
24
Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25
Amukan Black
26
Mempermainkan Adarian
27
Berkunjung ke Kuil
28
Menciptakan Kebohongan
29
Desa Sanori
30
Sumber Air
31
Menemui Reibert
32
Count Terano
33
Mengelak
34
Pengurangan Kadar Racun
35
Senyum Mematikan
36
Roh yang Menghilang
37
Tempat yang Tak Dikenal
38
Terkecoh
39
Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40
Portal Putih dan Bayangan
41
Memenuhi Undangan Kaisar
42
Linnea Terabaikan
43
Kelancangan Linnea
44
Sang Pangeran Pertama
45
Valencia Mengamuk
46
Lagi-lagi Endry Datang
47
Henzo Calestine
48
Surat dari Akademi
49
Kunjungan ke Kediaman Reibert
50
Kecemburuan Pelayan Wanita
51
Kelompok Penyihir Bayangan
52
Menangkap Mata-mata
53
Interogasi Mata-mata
54
Penyiksaan
55
Kabut Hutan Kematian
56
Kekuatan Pedang Raja Iblis
57
Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58
Orang Tua Mata Duitan
59
Ivanov Datang ke Istana
60
Undangan Makan Malam
61
Menghabisi Para Pembunuh
62
Salah Masuk Kamar
63
Perseteruan Valencia dan Ivanov
64
Linita Terserang Racun
65
Racun Paling Berbahaya
66
Kecurigaan Valencia
67
Valencia Kembali Membuat Gaduh
68
Kesaksian Palsu
69
Kegemparan yang Lebih Gila
70
Tidak Menemukan Titik Terang
71
Selamat Datang
72
Maafkan Aku, Bell
73
Menuju Akademi
74
Mangsa Pertama
75
Keributan di Asrama
76
Suara Lonceng dari Langit
77
Ledakan Amarah Davey
78
Perundungan
79
Kisah Nyata
80
Pertengkaran Sepasang Kekasih
81
Tanggung Jawab
82
Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83
Rumor Mengenai Joseth
84
Luapan Emosi Valencia
85
Obrolan Empat Mata
86
Tantangan Duel
87
Valencia Dijemput ke Pengadilan
88
Gedung Pengadilan
89
Coba Tangkap Aku
90
Aksi Kejar-kejaran
91
Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92
Pertengkaran Xeros
93
Pegunungan Haleyan
94
Penemuan Telaga Peri
95
Valencia Mencuri Buah Mangga
96
Luka Bakar Xeros Menghilang
97
Berliana
98
Kemunculan Raja Bayangan
99
Pemindahan Kekuatan
100
Pertarungan Berlangsung
101
Jiwa yang Tertelan
102
Kekuatan Davey
103
Kecurigaan
104
Kemarahan Sean
105
Kegagalan Rencana Rudolf
106
Kriteria Pria Valencia
107
Sihir Ilusi
108
Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109
Perubahan Sikap Ivanov
110
Pembalasan Valencia
111
Mencelakai Linnea
112
Adarian Mendatangi Akademi
113
Teguran Frintz
114
Pengakuan Joseth
115
Gosip Tentang Devina
116
Ancaman Pembunuhan
117
Devina Diculik
118
Lokasi Disembunyikannya Devina
119
Hutan Keabadian
120
Pertarungan di Bawah Guncangan
121
Kutukan di Tubuh Devina
122
Situasi Benua Mihovil
123
Persidangan
124
Hubungan Davey dan Klarybell
125
Wanita di Balik Bola Kristal
126
Bayangan Wanita
127
Visual Karakter
128
Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129
Upacara Kelulusan Akademi
130
Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131
Jangan Sentuh Putriku
132
Peraturan Terbaru
133
Permintaan Jiwa Valencia
134
Luapan Isi Hati Valencia
135
Surat Lamaran
136
Malaikat Kegelapan
137
Lab Devil
138
Penyusup
139
Eksperimen Gila
140
Penyegelan Nolen
141
Senjata Sihir
142
Sesuatu yang Baru Disadari
143
Pembuatan Potion
144
Ketidakcocokan Tubuh
145
Kilas Balik Klarybell
146
Valencia Telah Sadar Kembali
147
Aku Klarybell Berliana
148
Laporan Hasil Penyelidikan
149
Guilla Diseret ke Penjara
150
Dimulainya Festival
151
Pembunuh di Aula Pesta
152
Suasana Panas di Pesta
153
Valencia Tenggelam
154
Di Balik Jeruji Besi
155
Menaruh Sihir Ilusi
156
Cinta Tak Terbalas
157
Pekikan Kesakitan Guilla
158
Artefak Terlarang
159
Rudolf Tertampar
160
Selangkah Menuju Kematian
161
Jebakan si Pelayan
162
Api Sihir yang Melahap Dhea
163
Wilayah Timur Calestine
164
Lingkaran Neraka Linnea
165
Kematian Guilla dan Endry
166
Linnea Masuk Penjara
167
Bertemu Leah
168
Hukuman bagi Linnea
169
Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170
Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171
Berita Kematian Linnea
172
Kekejian Rudolf
173
Pengungkapan Topeng Rudolf
174
Aksi Pemberontakan
175
Puncak Pemberontakan
176
Penghabisan Nyawa
177
Pernikahan Rachel
178
Fakta yang Terungkap Jelas
179
Menuju Benua Mihovil
180
Kegelapan di Benua Mihovil
181
Kembali ke Tubuh Semula
182
Singgasana Yuine
183
Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184
Kecanggungan
185
Kehancuran Segel Ingatan
186
Sepenggal Kisah Masa Lalu
187
Penangkapan Tryton
188
Eksekusi
189
Dimulainya Pertarungan Akhir
190
Penyesalan Yuine
191
Kematian Klarybell
192
Happy Ending
193
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!