Mundur

Sang surya mulai condong ke arah barat, sinarnya yang semula terik perlahan mulai menghangat. Di antara banyaknya kendaraan yang melaju cepat, Mauren juga fokus dengan kemudi. Dia berpacu dengan waktu demi menemui sang manajer yang sudah menunggu lama di salah satu restoran, di pusat kota.

"Akhirnya sampai juga," gumam Mauren ketika tiba di halaman restoran. Dia bergegas turun dan memasuki bangunan itu dengan langkah cepat.

"Dilan, sorry telat banget. Tadi di kantor masih banyak kerjaan dan nggak bisa kutinggal." Mauren meminta maaf sembari mendaratkan tubuhnya di hadapan Dilan.

"It's okay, aku lagi santai kok." Dilan tersenyum lebar. "Ya udah pesan dulu yuk, nanti ngobrol-ngobrol sambil makan," sambungnya.

Untuk sesaat, mereka fokus dengan buku menu yang disodorkan pelayan. Ketika menunggu pesanan, keduanya kembali membahas masalah semalam yang sempat tertunda.

"Kamu setuju kan, Ren, dengan tawaran Nyonya Jehana?" tanya Dilan membuka perbincangan.

Mauren menunduk sambil menyelipkan rambut cokelatnya yang meriap di sekitar wajah. Terdengar embusan napas berat sebelum dia menjawab pertanyaan Dilan.

"Enggak, Lan. Aku nggak mau ambil job lagi, cukup yang kemarin-kemarin aja," ucap Mauren dengan suara lirih.

"Kenapa? Jadwalmu nggak padat, Ren. Hanya minggu ini ada pemotretan, sedangkan minggu depannya udah kosong. Ada banyak waktu lah untuk pergi ke Paris. Peluang besar loh, Ren, masa akan kamu sia-siakan?" Dilan menyahut cepat.

"Aku ... mau keluar dari dunia hiburan," ucap Mauren masih dengan suara lirih, bahkan nyaris tak terdengar.

"Hah? Kamu bercanda kan, Ren?" teriak Dilan.

"Aku serius." Mauren menatap Dilan dengan sendu. Dia tahu Keputusannya akan membuat Dilan kecewa, tetapi mau bagaimana lagi, Mauren tidak ingin mengabaikan Victory.

"Kenapa? Jeevan ya yang nyuruh berhenti?" tanya Dilan.

"Bukan. Hanya saja ... aku dan dia lagi ada masalah. Aku terpaksa keluar demi Victory. Kamu tahu kan, Lan, perusahaan itu dirintis Papa sedemikian rupa. Aku nggak bisa mengabaikannya dan membiarkannya hancur begitu saja. Meskipun harus mengorbankan mimpi dan cita-cita aku rela, demi Mama dan Papa," terang Mauren.

Cukup lama Dilan terdiam, sekadar memandang Mauren dengan lekat. Jauh di dalam hatinya, Dilan berharap kenyataan tidak demikian. Dia ingin melihat Mauren terus berjuang hingga berhasil mencapai poisi puncak, yang ia yakini tidak lama lagi. Dilan berjanji akan menjadi orang pertama yang memberikan selamat.

"Sebenarnya bukan hanya tawaran Nyonya Jehana yang akan kubahas, tapi juga tawaran lain. Top Star lagi rekrut anggota baru. Kakakku udah resmi jadi kru di sana, jadi nggak sulit untuk menyodorkan namamu, apalagi semua orang tahu bakatmu luar biasa. Gaji yang ditawarkan lumayan besar, Ren, dan masa kontraknya hanya 2 tahun. Kamu yakin ... nggak tertarik dengan ini?" Dilan kembali bicara.

Lagi-lagi Mauren terdiam. Entah mengapa kesempatan emas justru datang ketika dirinya memilih mundur. Top Star adalah agensi besar dan populer, bahkan jauh lebih besar dari agensi yang dulu pernah menaungi Mauren. Jika bergabung dengannya, besar peluang untuk menjadi bintang terkenal.

Sejak lima bulan terakhir, Mauren tidak bergabung dengan agensi mana pun. Dia berkarier perseorangan karena belum menemukan tempat yang cocok. Sampai akhirnya, ada prahara yang memaksanya mundur dari panggung.

"Mauren," panggil Dilan.

"Maaf, Lan, aku tetap pada pilihanku. Aku akan fokus di dunia bisnis," ujar Mauren dengan gemetaran. Jujur, sangat berat melepaskan kesempatan yang bisa mewujudkan impian, tetapi Mauren tidak ingin jatuh kedua kali.

Dilan mengembuskan napas kasar, terlihat jelas gurat kecewa di wajahnya. Hampir enam tahun berkecimpung sebagai manajer, Mauren adalah rekan yang paling cocok dengannya. Bahkan, mereka bekerja sama sampai dua tahun lebih.

"Sebenarnya ada masalah apa sih antara kamu dan suamimu? Nggak bisa diselesaikan baik-baik, ya? Harus banget kamu mengubur mimpimu dan beralih mengurus Victory?" tanya Dilan setelah beberapa menit saling diam.

Mauren menggigit bibir bawahnya, berusaha menghalau rasa perih yang mengiris hati.

"Dia selingkuh dengan Elsa dan sekarang kami akan cerai," ungkapnya.

"Elsa?" Dilan membelalak. "Elsa sahabat kamu atau Elsa yang lain?" sambungnya memastikan jawaban.

"Elsa sahabatku. Ternyata dia nggak hanya jadi sekretaris, tapi jadi simpanan juga. Sekian lama aku mempercayakan Victory pada Mas Jeevan dan ternyata dikhianati. Kedudukanku sebagai pemilik hampir digeser olehnya. Dari sekian banyak karyawan yang kerja di sana, cuma dua orang yang benar-benar setia dan mendukungku, sedangkan yang lain udah pro sama Mas Jeevan." Mauren menjawab dengan gamblang.

"Gila! Udah kebalik otaknya si Jeevan. Apa yang dia harapin dari Elsa. Selama sahabatan sama kamu aja cuma jadi parasit, nggak pernah modal. Dasar ya, otak dengkul mereka itu!" gerutu Dilan.

Dia tak habis pikir dengan sikap Jeevan yang amat-sangat bodoh. Sudah memiliki istri sesempurna Mauren, malah main serong dengan wanita yang tak punya kelebihan apa-apa.

"Padahal kalian udah nikah, berani banget Jeevan main api. Sikap pengecut itu, bukan jantan dia. Bagus kalau cerai, nggak rela aku kalau kamu masih bertahan dengan suami nggak guna gitu," sambung Dilan.

Dia terus mengumpat dan merutuk karena sangat kesal dengan tingkah Jeevan. Meski Dilan seorang player, tetapi sangat menghargai sebuah pernikahan. Karena baginya, itu adalah ikatan sakral yang melibatkan Tuhan.

Walau Dilan sering tidur dengan banyak wanita, tetapi tak ada satu pun di antara mereka yang statusnya istri orang. Kepada Mauren pun Dilan sangat segan. Kendati akrab, tetapi tidak melewati batas, hanya seputar pekerjaan yang membuat mereka berbincang panjang.

"Itu sebabnya aku mau fokus dengan bisnis. Aku ingin mengembalikan nama dan kekuasanku, Lan. Aku nggak mau bisnis itu hancur karena mengedepankan ego, kasihan, Papa susah payah merintisnya. Mungkin, inilah saatnya aku membuat mereka bangga. Yah, walaupun terlambat." Mauren tersenyum masam, sesak rasanya mengingat waktu silam, ketika dirinya enggan terlibat dalam urusan Victory dan malah mengejar impian lain.

"Aku mengerti. Aku akan mendukung keputusanmu," ujar Dilan.

"Terima kasih, ya." Mauren bernapas lega. "Nanti aku akan memberimu kompensasi. Aku tahu keputusan ini sangat merugikan," sambungnya.

"Nggak perlu, Ren, kita udah lama kerja bareng. Aku nggak mau makan gaji buta."

"Tapi___"

"Kakakku udah gabung di Top Star, jadi kamu nggak usah khawatir. Dalam waktu singkat aku pasti bisa mendapatkan kerjaan baru. Mmm tapi, job yang udah kamu ambil, nggak batal, kan? Pasti kamu selesaikan, kan?" pungkas Dilan.

"Iya. Aku bertanggung jawab kok," sahut Mauren.

______________

Satu minggu sudah waktu berlalu sejak Jeevan pergi dari rumah Mauren. Selama itu pula dia tinggal di kontrakan sempit dan makan alakadarnya. Bagaimana mungkin mau makan mewah, sedangkan uang saja ia meminta pada Elsa.

Sejak lima hari terakhir, Jeevan mendatangi banyak kantor guna melamar kerja. Namun, tak ada satupun yang memberikan peluang untuknya. Sampai akhirnya, Jeevan putus asa dan rela menjatuhkan gengsi.

Siang ini, Jeevan berbaring di kontrakan sambil membuka ponselnya. Dia mencari lowongan kerja di luar kantor. Ada banyak tempat yang sedang mencari tenaga, seperti rumah makan, binatu, swalayan, butik, dan juga bengkel.

"Ada fasilitas motor, lumayan nih," gumam Jeevan ketika membaca iklan milik binatu, yang kebetulan sedang mencari kurir.

Sebelum Jeevan bertanya-tanya lebih lanjut, tiba-tiba ada pesan masuk dan ternyata dari Elsa.

Jeevan bergegas membacanya dan langsung memelotot.

"Kenapa?" gumamnya lirih.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kartini Kartini

Kartini Kartini

Alhamdulillah bisa mengambil keputusan semoga bisa melewati semuanya dengan baik dan biarkan para parasit itu menyesali perbuatan nya

2024-03-31

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

bagaimana Jeevan hidupmu skrg enak kan 😄😄😄

2023-04-20

1

Dara Utami

Dara Utami

rasain lu suami parasit

2023-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Curiga
3 Tertangkap Basah
4 Murka
5 Bertengkar
6 Tawaran Poligami
7 Mulai Bertindak
8 Bertemu Elsa
9 Membela Elsa
10 Pemikiran Elsa
11 Membuang Jeevan
12 Dilema
13 Penawaran Menarik
14 Salah Mengira
15 Mundur
16 Ancaman
17 Pilihan yang Sulit
18 Deal!
19 Rencana yang Tersusun Rapi
20 Keputusan Baru
21 Entah Apa
22 Oh, Tidak!
23 Uang Tambahan
24 Tertangkap Basah
25 Kekecewaan Jeevan
26 Mengemis Cinta
27 Kasus Lama
28 Bukti dari Ezra
29 Rahasia Masa Lalu Elsa
30 Enam Bulan Kemudian
31 Entah Siapa Dia
32 Kaget
33 Seperti Aktor
34 Perjalanan Tak Mengenakkan
35 Tuan Andika
36 Karendra Dirgantara
37 Saya Mencintai Anda
38 Ibu Tiri
39 Antara Elsa dan Rendra
40 Menguak Identitas Andika
41 Kebenaran tentang Andika
42 Andika Tidak Masuk Kerja
43 Beauty SC
44 Balas Dendam
45 Tersandung Kasus
46 Tepat Waktu
47 Kehancuran Elsa
48 Sandiwara Rendra
49 Aku Mencintaimu
50 Tamparan Untuk Jeevan
51 Sesal yang Nyata
52 Pulang
53 Pertengkaran
54 Perubahan Sikap
55 Antara Andika dan Rendra
56 Masa Lalu Rendra
57 Mengakui Rasa
58 Makin Terluka
59 Pesan dari Rendra
60 Lamaran
61 Kasmaran
62 Patah Hati
63 Laki-laki Macam Apa Aku?
64 Berniat Pergi
65 Prewedding
66 Detik-Detik Akad
67 Sah
68 Hadiah Pernikahan
69 Pergi
70 Dalam Perjalanan
71 Sesal
72 Paris
73 Lahirnya Sang Buah Hati
74 Keanu dan Keanne
75 U-1
76 Ujung Kisah
77 Akhir Kata
78 Izinkan Aku Mencintai Istrimu
79 Kesucian Cinta yang Ternoda
80 Tentang Rasa
81 Noda
82 Cinta Ini Membunuhku
83 Sekeping Asa dalam Sebuah Rasa
84 Billionaire Courier
85 Keanu Abian Dirgantara
86 Promo (Bukan) Orang Ketiga
87 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Kisah
2
Curiga
3
Tertangkap Basah
4
Murka
5
Bertengkar
6
Tawaran Poligami
7
Mulai Bertindak
8
Bertemu Elsa
9
Membela Elsa
10
Pemikiran Elsa
11
Membuang Jeevan
12
Dilema
13
Penawaran Menarik
14
Salah Mengira
15
Mundur
16
Ancaman
17
Pilihan yang Sulit
18
Deal!
19
Rencana yang Tersusun Rapi
20
Keputusan Baru
21
Entah Apa
22
Oh, Tidak!
23
Uang Tambahan
24
Tertangkap Basah
25
Kekecewaan Jeevan
26
Mengemis Cinta
27
Kasus Lama
28
Bukti dari Ezra
29
Rahasia Masa Lalu Elsa
30
Enam Bulan Kemudian
31
Entah Siapa Dia
32
Kaget
33
Seperti Aktor
34
Perjalanan Tak Mengenakkan
35
Tuan Andika
36
Karendra Dirgantara
37
Saya Mencintai Anda
38
Ibu Tiri
39
Antara Elsa dan Rendra
40
Menguak Identitas Andika
41
Kebenaran tentang Andika
42
Andika Tidak Masuk Kerja
43
Beauty SC
44
Balas Dendam
45
Tersandung Kasus
46
Tepat Waktu
47
Kehancuran Elsa
48
Sandiwara Rendra
49
Aku Mencintaimu
50
Tamparan Untuk Jeevan
51
Sesal yang Nyata
52
Pulang
53
Pertengkaran
54
Perubahan Sikap
55
Antara Andika dan Rendra
56
Masa Lalu Rendra
57
Mengakui Rasa
58
Makin Terluka
59
Pesan dari Rendra
60
Lamaran
61
Kasmaran
62
Patah Hati
63
Laki-laki Macam Apa Aku?
64
Berniat Pergi
65
Prewedding
66
Detik-Detik Akad
67
Sah
68
Hadiah Pernikahan
69
Pergi
70
Dalam Perjalanan
71
Sesal
72
Paris
73
Lahirnya Sang Buah Hati
74
Keanu dan Keanne
75
U-1
76
Ujung Kisah
77
Akhir Kata
78
Izinkan Aku Mencintai Istrimu
79
Kesucian Cinta yang Ternoda
80
Tentang Rasa
81
Noda
82
Cinta Ini Membunuhku
83
Sekeping Asa dalam Sebuah Rasa
84
Billionaire Courier
85
Keanu Abian Dirgantara
86
Promo (Bukan) Orang Ketiga
87
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!