Membela Elsa

Tamparan keras mendarat begitu saja di pipi Elsa. Entah sepanas apa rasanya, yang jelas lima jari Mauren membekas nyata di sana.

Elsa hendak melayangkan protes, tetapi baru saja mulutnya membuka, tiba-tiba secangkir teh hangat sudah mengguyur kepala dan wajahnya.

"Terserah apa pembenaranmu, yang jelas di mataku kamu sudah hina. Kamu membalas semua kebaikanku dengan pengkhianatan!" ucap Mauren sambil meletakkan cangkir teh. Suara dan sikapnya terlihat santai, seolah-olah tindakannya barusan adalah hal lumrah.

"Kamu gila!" teriak Elsa.

Dengan penuh emosi dia menarik kasar tangan Mauren, hingga wanita itu terhuyung dan hampir terjatuh. Tindakan Elsa membuat amarah Mauren makin membuncah. Sampai akhirnya, tak ada lagi sisa-sisa rasa iba untuk mantan sahabatnya.

Tanpa banyak kata, Mauren mendekati Elsa dan menjambak rambutnya, cukup keras sampai sanggulnya terlepas.

"Jangan gila, Ren! Lepaskan!" teriak Elsa seraya memegangi pangkal rambutnya.

Bukannya melepaskan, Mauren justru menariknya menuju pintu. Elsa makin berteriak karena rasa sakitnya makin menjadi. Mau tidak mau dia melangkah mundur agar rambutnya tidak rontok.

"Kamu benar-benar gila, Ren! Kamu udah nggak waras!" umpat Elsa. Namun, tidak mendapat tanggapan apa pun dari Mauren.

Dengan bibir yang tetap mengatup, Mauren menarik rambut Elsa seraya membuka pintu ruangan. Tanpa basa-basi, Mauren menyeretnya keluar hingga menjadi tontonan para karyawan.

"Bu Elsa!"

"Bu Elsa!"

Beberapa wanita tampak terkejut saat melihat aksi Mauren

Elsa tak menjawab. Selain malu, dia juga menahan sakit di kepalanya. Bahkan, air mata Elsa mulai menetes dan berbaur dengan teh yang belum sempat diseka.

"Tolong! Tolong saya!" teriak Elsa. Dia sudah tak tahan lagi dengan perlakuan Mauren. Dia berharap, salah seorang yang ada di sana bersedia membantu.

Namun, sebelum harapan Elsa terwujud, Mauren terlebih dahulu menghempaskan tubuhnya. Lagi-lagi dengan cara kasar, sampai dia tersungkur.

"Ahh," desis Elsa ketika sikunya beradu dengan lantai, menyisakan rasa nyeri dan juga panas.

"Kalian tahu apa yang membuat saya marah padanya?" Mauren membuka suara sambil menatap beberapa karyawan secara bergantian.

Tidak ada jawaban dari mereka. Semua mengatup rapat dengan kepala yang menunduk. Tidak ada seorang pun yang tidak tahu, tetapi mereka tidak ada keberanian untuk mengucap kata. Elsa adalah seseorang yang sangat diistimewakan Jeevan, pemimpin mereka. Jika menyinggung Elsa, bukan mustahil mereka akan dipecat.

Mauren tersenyum masam. Pasalnya, dia menyadari raut ketakutan dan juga kebingungan di wajah para karyawan.

"Aku terlalu abai dengan bisnis Papa, sampai-sampai tidak sadar kalau kedudukanku sebagai pemilik hampir digantikan oleh Mas Jeevan. Mumpung belum terlambat, aku akan mengembalikan keadaan sebagaimana mestinya," batin Mauren.

"Kalian tidak lupa, kan, dengan sosok Giorgino Alexander? Tahu jelas, kan, siapa pemilik kantor ini?" tanya Mauren.

"Maafkan saya, Bu. Saya salah sudah menyembunyikan hal besar ini dari Anda. Tapi, saya hanya karyawan kecil. Saya takut kehilangan pekerjaan jika tidak menuruti perintah Pak Jeevan," ucap Karin—salah satu staf pemasaran.

"Jadi ... kamu tahu kenapa sekarang saya emosi?" Meski pertanyaan dilayangkan kepada Karin, tetapi tatapan Mauren tertuju pada Elsa, yang saat ini sudah berdiri sambil mengepal.

"Bu Elsa sudah menggoda suami Anda, Bu," jawab Karin.

"Jaga mulutmu!" bentak Elsa dengan penuh amarah. Dia tidak rela disebut menggoda karena kenyataannya ia dan Jeevan sama-sama cinta.

"Terus ... kamu maunya dia menjawab apa? Kenyataannya kamu memang penggoda, kan? Kamu merayu suami sahabatmu yang sudah mempercayaimu seratus persen." Mauren menyahut santai. Namun, sukses membuat Elsa naik pitam.

"Kamu___"

"Jangan marah-marah, masih untung loh aku cuma bilang kamu merayu, bukan membeberkan caramu menggoda pria. Kalau sampai mereka tahu betapa liarnya kamu di ... ah, terlalu memalukan untuk dibahas." Mauren kembali memotong ucapan Elsa, bahkan sengaja bicara samar agar pendengar salah paham.

"Mauren!" bentak Elsa dengan tatapan nyalang.

"Dulu kupikir setelah Ezra risih dan memutuskan pisah, kamu akan berubah, El. Tapi, ternyata tidak. Malah suamiku juga kamu rayu. Ahh, dunia memang keras. Demi uang, harus berkorban sejauh itu ya, El." Mauren bicara tenang, seolah yang dia katakan adalah fakta. Padahal, alasan Elsa dan Ezra putus adalah pengkhianatan Ezra.

"Kamu semakin ngawur, Ren! Kamu___"

Elsa menghentikan ucapannya ketika mendengar bisik-bisik karyawan terkait masa lalunya.

"Ternyata berita itu bukan hoax, dia memang merayu Pak Ezra."

"Ternyata dia pelakor andal."

"Untung Pak Ezra sadar dan menikah dengan kekasihnya. Kalau tidak, bisa nyesel seumur hidup."

"Mudah-mudahan Pak Jeevan juga lekas sadar. Lagian, dibandingkan Bu Mauren dia itu tidak ada apa-apanya."

Elsa makin menggeram mendengar sindiran-sindiran pedas dari beberapa staf yang dulu patuh terhadapnya. Bahkan, mereka dengan berani mengulik kisah lama yang menyisakan luka bagi Elsa.

Ezra adalah kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 8 tahun dengannya. Namun, di mata publik, hubungan mereka tak lebih dari atasan dan bawahan. Sebagai pemilik Perusahaan Astoria, Ezra tak sembarang menunjukkan hubungan pribadi. Hanya segelintir orang yang tahu bahwa Elsa adalah kekasihnya.

Tanpa disangka, hal itu menjadi boomerang bagi Elsa. Ketika Ezra berkhianat dan menjalin hubungan dengan putri pengusaha, justru dirinya yang dicap sebagai orang ketiga.

"Semua ini gara-gara kamu!" Elsa berang dan hendak menyerang Mauren. Namun, Karin menarik lengannya hingga terhuyung.

Tepat pada saat itu, Jeevan datang dan melihat keadaan Elsa yang berantakan—rambut kusut, mekap setengah luntur, dan bekas tamparan di pipi kanan.

"Apa-apaan ini!" bentak Jeevan. Dia tidak rela jika Elsa diperlakukan buruk.

"Aku takut, Mas," ucap Elsa setengah menangis. Dia memanfaatkan kesempatan untuk mencari perhatian Jeevan.

"Tidak apa-apa, ada aku di sini." Jeevan meraih tubuh Elsa dan membawanya ke dalam pelukan.

Elsa tersenyum lebar, tatapannya penuh kemenangan. Terlebih saat Jeevan membubarkan kerumunan karyawan. Kini, tinggal dia, Jeevan, dan Mauren. Elsa akan memanfaatkan kesempatan itu untuk memenangkan hati Jeevan.

"Jika kamu menutup jalanku untuk menjadi istri kedua, maka jangan salahkan aku kalau menyusun rencana licik. Kamu sudah cukup lama hidup enak, sudah saatnya kita bertukar posisi, Mauren," batin Elsa.

"Mauren, jangan keterlaluan! Ini kantor dan Elsa punya kedudukan penting di sini, bisa-bisanya kamu memperlakukan dia seperti ini!" bentak Jeevan.

"Kamu saja sebagai atasan juga bisa melakukan hal hina bersama dia. Kenapa aku yang hanya begini kamu salahkan?" sahut Mauren.

"Kamu sudah gila, Mauren!" Jeevan melayangkan tatapan tajam. "Ayo, Sayang!" sambungnya seraya merangkul Elsa dan membawanya pergi meninggalkan Mauren.

Mauren menatap kepergian mereka dengan tangan yang mengepal. Meski rasa benci sudah mencapai batas maksimal, tetapi tak dipungkiri rasa sakit juga terselip di sela-sela hatinya. Bagaimanapun juga, Jeevan adalah lelaki yang sekian lama bertakhta di hatinya.

"Kamu yang keterlaluan, Mas. Mulai detik ini, jangan harap ada maaf lagi dariku," batin Mauren dengan tangan yang mengepal.

Bersambung...

🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Maaf belum bisa crazy up atau balas komentar, di RL banyak yang hajatan, jadi bolak-balik bantu ke sana-sini. Belum lagi di sekolah anak sibuk persiapan HUT RI. Sekali lagi maaf ya.

Terpopuler

Comments

Kartini Kartini

Kartini Kartini

iss jangan lemah mauren depak kedua ulat bulu itu dari perusahaan dan depak suami gak bermutu itu dari rumah sewa pengawal bodigar buat gawal kamu kamu punya hak atas rumah dan perusahaan jangan sampai sambil alih apalagi sampai di balik namakan atas nama jevan

2024-03-31

1

Lutfi Handayani

Lutfi Handayani

hadirkan sosok laki.laki.lain thor yg suka sama mauren

2024-04-26

0

YNa Msa

YNa Msa

Elsa belum Tau Jeevan udah Miskin tu

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Curiga
3 Tertangkap Basah
4 Murka
5 Bertengkar
6 Tawaran Poligami
7 Mulai Bertindak
8 Bertemu Elsa
9 Membela Elsa
10 Pemikiran Elsa
11 Membuang Jeevan
12 Dilema
13 Penawaran Menarik
14 Salah Mengira
15 Mundur
16 Ancaman
17 Pilihan yang Sulit
18 Deal!
19 Rencana yang Tersusun Rapi
20 Keputusan Baru
21 Entah Apa
22 Oh, Tidak!
23 Uang Tambahan
24 Tertangkap Basah
25 Kekecewaan Jeevan
26 Mengemis Cinta
27 Kasus Lama
28 Bukti dari Ezra
29 Rahasia Masa Lalu Elsa
30 Enam Bulan Kemudian
31 Entah Siapa Dia
32 Kaget
33 Seperti Aktor
34 Perjalanan Tak Mengenakkan
35 Tuan Andika
36 Karendra Dirgantara
37 Saya Mencintai Anda
38 Ibu Tiri
39 Antara Elsa dan Rendra
40 Menguak Identitas Andika
41 Kebenaran tentang Andika
42 Andika Tidak Masuk Kerja
43 Beauty SC
44 Balas Dendam
45 Tersandung Kasus
46 Tepat Waktu
47 Kehancuran Elsa
48 Sandiwara Rendra
49 Aku Mencintaimu
50 Tamparan Untuk Jeevan
51 Sesal yang Nyata
52 Pulang
53 Pertengkaran
54 Perubahan Sikap
55 Antara Andika dan Rendra
56 Masa Lalu Rendra
57 Mengakui Rasa
58 Makin Terluka
59 Pesan dari Rendra
60 Lamaran
61 Kasmaran
62 Patah Hati
63 Laki-laki Macam Apa Aku?
64 Berniat Pergi
65 Prewedding
66 Detik-Detik Akad
67 Sah
68 Hadiah Pernikahan
69 Pergi
70 Dalam Perjalanan
71 Sesal
72 Paris
73 Lahirnya Sang Buah Hati
74 Keanu dan Keanne
75 U-1
76 Ujung Kisah
77 Akhir Kata
78 Izinkan Aku Mencintai Istrimu
79 Kesucian Cinta yang Ternoda
80 Tentang Rasa
81 Noda
82 Cinta Ini Membunuhku
83 Sekeping Asa dalam Sebuah Rasa
84 Billionaire Courier
85 Keanu Abian Dirgantara
86 Promo (Bukan) Orang Ketiga
87 Promo Novel Mutiara Yang Ternista
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Awal Kisah
2
Curiga
3
Tertangkap Basah
4
Murka
5
Bertengkar
6
Tawaran Poligami
7
Mulai Bertindak
8
Bertemu Elsa
9
Membela Elsa
10
Pemikiran Elsa
11
Membuang Jeevan
12
Dilema
13
Penawaran Menarik
14
Salah Mengira
15
Mundur
16
Ancaman
17
Pilihan yang Sulit
18
Deal!
19
Rencana yang Tersusun Rapi
20
Keputusan Baru
21
Entah Apa
22
Oh, Tidak!
23
Uang Tambahan
24
Tertangkap Basah
25
Kekecewaan Jeevan
26
Mengemis Cinta
27
Kasus Lama
28
Bukti dari Ezra
29
Rahasia Masa Lalu Elsa
30
Enam Bulan Kemudian
31
Entah Siapa Dia
32
Kaget
33
Seperti Aktor
34
Perjalanan Tak Mengenakkan
35
Tuan Andika
36
Karendra Dirgantara
37
Saya Mencintai Anda
38
Ibu Tiri
39
Antara Elsa dan Rendra
40
Menguak Identitas Andika
41
Kebenaran tentang Andika
42
Andika Tidak Masuk Kerja
43
Beauty SC
44
Balas Dendam
45
Tersandung Kasus
46
Tepat Waktu
47
Kehancuran Elsa
48
Sandiwara Rendra
49
Aku Mencintaimu
50
Tamparan Untuk Jeevan
51
Sesal yang Nyata
52
Pulang
53
Pertengkaran
54
Perubahan Sikap
55
Antara Andika dan Rendra
56
Masa Lalu Rendra
57
Mengakui Rasa
58
Makin Terluka
59
Pesan dari Rendra
60
Lamaran
61
Kasmaran
62
Patah Hati
63
Laki-laki Macam Apa Aku?
64
Berniat Pergi
65
Prewedding
66
Detik-Detik Akad
67
Sah
68
Hadiah Pernikahan
69
Pergi
70
Dalam Perjalanan
71
Sesal
72
Paris
73
Lahirnya Sang Buah Hati
74
Keanu dan Keanne
75
U-1
76
Ujung Kisah
77
Akhir Kata
78
Izinkan Aku Mencintai Istrimu
79
Kesucian Cinta yang Ternoda
80
Tentang Rasa
81
Noda
82
Cinta Ini Membunuhku
83
Sekeping Asa dalam Sebuah Rasa
84
Billionaire Courier
85
Keanu Abian Dirgantara
86
Promo (Bukan) Orang Ketiga
87
Promo Novel Mutiara Yang Ternista

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!