Episode 4

Tok.....tok....tok.....

"Ibu waktunya sarapan pagi!" Amara melangkah masuk ke dalam kamar.Namun Amara terlonjak kaget saat melihat Marta jatuh dari tempat tidurnya.Segera ia menaruh sarapan yang ia bawa ke atas nakas, lalu mendekati Marta.

"Astaga.....ibu.....ibu....." panggil Amara yang melihat serpihan gelas pecah.

"Ibu....bangun....Bu...." Amara begitu sangat panik.

"Bagaimana ini,sedangkan Aska saja sudah pergi ke kantor!"

Amara berlari menuju ke lantai bawah untuk memanggil Dimas, karena hanya Dimas yang saat ini berada di rumah.

"Dimas.....Dim.....Dimas....." panggil Amara dengan nada tinggi.

Tak lama Dimas datang dengan langkah cepat.

"Ada apa nona,apa yang terjadi?" tanya Dimas.

"Dim....ibu Dim....ibu jatuh dari tempat tidur, ayo kita pergi rumah sakit!" ujar Amara dengan nada cemas.

"Hah....ayo nona!"

Amara dan Dimas pun bergegas ke kamar.Dimas segera mengangkat tubuh nyonya Marta yang sudah tidak sadarkan diri.Mereka pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit,nyonya Marta segera di tangani oleh Dokter.

"Bagaimana dok dengan keadaaan nya?" tanya Amara.

"Ibu anda tak sadarkan diri karena tiba-tiba mengalami serangan jantung .Keadaannya sudah lumayan membaik,mungkin sebentar lagi akan siuman." jawab sang Dokter yang tak lain itu adalah Davina.

"Syukurlah....." Amara menghembuskan nafas beratnya.

"Ibu anda juga boleh pulang hari,tapi di rumah harus di awasi ya! dan jangan lupa beri obat dengan teratur," ucap Dokter Davina.

"Baik Dok, terimakasih!" Amara menganggukkan kepalanya.

Akhirnya mereka pun pulang dari rumah sakit.Nyonya Marta juga sudah sadarkan diri dari pingsan nya, Amara langsung memberikan obat sesuai anjuran Dokter.

"Ibu....ibu baik-baik saja kan sekarang?" tanya Amara.

Tapi nyonya Marta hanya diam saja dengan wajah murungnya.

"Ibu.....ibu....ibu....." Suara berat memanggil dari arah luar yang tak lain itu adalah Aska.

Amara menoleh ke arah pintu, melihat Aska datang dengan wajah cemas mendekati sang ibu.

"Minggir kau!" seru Aska pada Amara.

"Ibu.....ibu tidak apa-apakan?" tanya Aska menggenggam kedua tangan ibunya.

Marta menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Aska menghela nafas, " Syukurlah ibu, aku sangat mengkhawatirkan mu dari tadi!" kata Aska lalu memeluk sang ibu.

Aska beranjak dari tempat tidur,ia lalu berdiri menatap tajam Amara yang juga sedang berdiri dengan pandangan wajah tertunduk.

"Ini pasti gara-gara Kau yang tak becus merawat ibuku, bukan?" Tanya Aska dengan nada kesal.

Amara menggelengkan kepalanya, "Tidak tuan,tadi saat aku ingin mengantar sarapan....." belum selesai berbicara Aska langsung memotongnya.

Aska mengangkat satu tangannya,. "Sudah, aku tidak mau mendengar alasanmu apapun itu!" tukas Aska.

"Tapi tuan...."

"Keluar dari kamar ini," bentak Aska. Amara dengan wajah sedih dan langkah gontai pun keluar dari kamar tersebut.

"Ibu.....tidurlah ibu harus beristirahat lebih banyak!" kata Aska membaringkan tubuh ibunya yang awalnya bersandar.

Di meja makan Amara duduk termangu dan tiba-tiba Aska datang menghampiri dirinya dengan kedua tangan di saku celana.

"Aku ingin kau memperhatikan dan merawat ibuku dengan benar-benar, tapi kenapa kau tak becus!" gumam Aska.

Amara beranjak dari kursi, menatap datar suaminya.

"Ibu jatuh sendiri tanpa sepengetahuanku!" kata Amara.

"Awasi ibu,jangan sampai kejadian ini terulang lagi, jika ini terulang lagi maka tak segan-segan aku menghukum mu!" Aska memberi peringatan pada Amara.

"Baik tuan!"

"Hubungi aku jika sesuatu terjadi pada ibu!" pinta Aska kemudian berlalu begitu saja.

Siang berganti malam,Amara baru saja keluar dari kamar ibu mertuanya setelah mengantarkan makan malam.Ia tak sengaja berpapasan dengan Aska yang baru saja menuruni anak tangga.

Langkah Amara terhenti ia memandangi suaminya itu yang malam-malam begini berpakaian sangat rapi.

"Kau....bagaimana apa ibu mau makan?" tanya Aska.

Amara mengangguk. "Tuan mau kemana? aku sudah menyiapkan makan malam untuk tuan!" kata Amara.

"Aku mau pergi keluar, jaga ibu!" ucap Aska melanjutkan langkahnya.

Di sebuah cafe ternama di pusat kota,Aska berjanjian untuk bertemu dengan Davina.

"Hay.....Aska maafkan aku karena membuat dirimu lama menunggu!" tegur Davina yang baru saja datang.

"Hey.....Davina! ayo silahkan duduklah!" Aska beranjak lalu menarik kursi untuk Davina.

Aska lalu memesan beberapa menu terenak di cafe ini.

"Sudah lama tidak bertemu ternyata kau berbeda sekarang!" tutur Davina.

"Apa maksudmu Vin?" tanya Aska.

"Sekarang kau semakin tampan Aska, apa kau tidak sadar?" puji Davina.

"Ah...kau bisa saja!" ucap Aska yang terlihat salah tingkah.

"Aku serius Aska,"

"Kau juga sekarang sangat terlihat cantik Vin,bahkan jauh lebih cantik dari sebelumnya!" kata Aska.Membuat Davina tersenyum manja.

"Terimakasih......"

"Ngomong-ngomong apa kau akan kembali lagi ke luar negeri?" tanya Aska.

"Tidak, aku sudah memutuskan untuk menetap disini!" jawab Davina.

"Hah, yang benar? berarti masih ada lagi kesempatan untuk diriku?" tanya Aska, Davina pura-pura tak mengerti.

"Kesempatan apa itu?"

"Jujur Vin, aku masih mencintaimu dan aku masih mengharapkan mu Vin sampai detik ini," jelas Aska.

"Setelah di acara reuni kemarin, saat aku melihatmu ternyata perasaan itu datang lagi, aku juga sebenarnya masih mencintaimu,Aska." ucap Davina.

Aska menggenggam kedua tangan Davina yang berada di atas meja.

"Kau masa laluku yang paling indah Vin,mana mungkin aku bisa melupakanmu." dengan sangat ringan kata-kata buaya itu keluar dari mulut Aska yang sudah beristri.

Davina tersipu malu mendengar perkataan dari Aska.Wanita itu sama sekali tidak tahu bahwa sebenarnya Aska telah menikah.

Tak terasa malam sudah larut, Aska dan Davina pun beranjak meninggalkan cafe tersebut. Aska mengantarkan Davina pulang,setelah itu barulah Aska pulang ke rumahnya.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

memanas... semakin penasaran pembacanya.

2022-09-15

1

kholifah ifah

kholifah ifah

wes nyesek sek bacanya😭😭😭

2022-09-10

0

Hsnahh

Hsnahh

gw tggu pnyeselanmu aska

2022-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!