Episode 3

Teman-teman Aska semua ikut berjoget, sedangkan Aska dan Ferdi hanya duduk sambil menikmati minuman mereka.

"Kenapa kau tidak ikut bersama mereka Aska?" tanya Davina menghampiri mantan kekasih nya.

"Itu menguras tenaga!" jawab Aska.

"Kalau begitu minum lah dengan ku." ajak Davina membuat Aska dan Ferdi terkejut.

"Wuaaah, aku tidak menyangka jika kau seorang peminum." ujar Ferdi.

"Diam kau!" bentak Davina.

"Kau seorang Dokter,tapi kenapa kau minum minuman seperti ini?" tanya Aska sambil menyulut api rokok.

"Karena aku suka,bahkan di apartemen ku saja aku menyediakan berbagai minuman alkohol dari beberapa negara," jelas Davina.

Aska tersenyum miring, entah bagaimana perasaan pria itu sekarang. Aska melentikkan ke dua jari nya, pria ini meminta satu botol minuman beralkohol. Aska dan Davina kemudian minum, Ferdi hanya bergeleng kepala melihat nya.

Malam semakin larut, satu persatu dari mereka memutuskan untuk pulang. Aska terlihat begitu mabuk karena sudah menghabiskan beberapa botol minuman.Sedangkan Davina yang juga minum bersama Aska hanya merasa sedikit pusing.

"Fer,tolong antarkan Aska untuk pulang ke rumahnya!" pinta Davina.

"Ujung-ujungnya aku juga yang susah!" ucap Ferdi langsung membuang nafas kasar nya.

"Kau tahu bukan sangat berbahaya jika seseorang mengemudi dalam keadaan mabuk!" ketus Davina.

"Iya....iya cerewet sekali kau!" tukas Ferdi.

Mau tidak mau Ferdi pun harus mengantarkan Aska pulang ke rumahnya.Sesampainya di rumah Aska,Ferdi langsung memencet bel rumah.Beberapa kali memencet bel akhirnya ada yang membukakan pintu.

"Siapa?" tanya Amara sambil melirik ke arah Aska "Ha......"

"Ada apa dengannya?" tanya Amara dengan nada cemas.

"Aska tak sadarkan diri akibat minum terlalu banyak," jawab Ferdi.

"Ayo.....bawa dia kedalam....." titah Amara.

Didalam tepat di ruang tengah,Ferdi langsung menghempaskan tubuh Aska ke sofa.

"Hah....ternyata berat sekali tubuhnya!" keluh Ferdi dengan nafas tersengal-sengal.

"Terimakasih karena kau sudah mengantarnya pulang!" kata Amara.

"Baik sama-sama,perkenalkan aku Ferdi temannya Aska dari kecil!" ucap Ferdi sambil berjabat tangan.

"Aku..." baru ingin berkenalan,Ferdi sudah memotong pembicaraannya.

"Shut.......aku sudah tahu kau,namamu dan siapa kau!" ujar Ferdi tersenyum.

"Kalau begitu aku mau pulang dulu!"

"Baiklah sekali lagi terimakasih dan hati-hati di jalan!" ucap Amara.

Ferdi kemudian pergi meninggalkan kediaman Aska.

"Haus.....haus....cepat ambilkan aku minum!" titah Aska dengan mata tertutup.

"Ba-baik tuan," Amara lalu bergegas pergi ke dapur.

Tak lama Amara kembali dengan membawa segelas air putih.

"Ini tuan,ayo minumlah!" kata Amara.

Aska meneguk air minum,setelah itu ia kembali tertidur.

"Tuan.....tuan.....apa tuan tidak pindah ke kamar?disini dingin tuan!" ucap Amara.Tapi Aska sudah terlelap tidur.

"Bagaimana ini,tubuh nya terlalu besar mana mungkin aku kuat memindahkannya ke kamar," ujar Amara. "Lebih baik aku ambil selimut untuknya!"

Amara bergegas menuju kamar Aska untuk mengambil selimut.Setelah itu Amara pun menyelimuti seluruh tubuh Aska.

Tak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul satu dini hari,Amara mengantuk dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena besok ia harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan.

Keesokan harinya,Amara yang sudah bangun dari tidur langsung bergegas menuju dapur untuk memasak.Amara melewati ruang tengah dan melihat Aska yang masih tertidur pulas.Walaupun Amara sudah resmi menjadi istri dari Aska,Amara sama sekali tidak berani untuk membangunkan suaminya itu.

Pukul setengah tujuh Aska baru saja bangun dari tidurnya.Kepala terasa pusing dan perut terasa mual, membuat laki-laki itu bolak balik berlari ke wastafel untuk muntah.

"Tuan....apakah tuan baik-baik saja?" tanya Amara yang berada dibelakang Aska.

Aska menatap gadis itu dari pantulan cermin,lalu ia mencuci wajahnya.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku!" tanya Aska.

"Maaf tuan,tapi aku hanya takut mengganggumu!" jawab Amara .

"Sial! aku terlambat!" kata Aska.Pria itu berlalu begitu saja.

"Tuan.......silahkan sarapan dulu!" panggil Amara yang melihat Aska lewat.

Aska menghentikan langkahnya,ia menatap jam yang melingkar ditangannya.Lalu menoleh melihat sosok Amara yang terlihat biasa-biasa saja memakai kaos oblong.

"Aku buru-buru,apakah kau sudah mengantar sarapan untuk ibu?" tanya Aska.

"Ini sebentar lagi akan ku antarkan,"

Aska lalu kembali mengayunkan langkahnya meninggalkan Amara yang termangu.

Wanita itu menghembuskan nafas kasarnya,lalu menatap nanar ke arah makanan yang sudah ia tata rapi di meja makan.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

nanti jatuh cinta, nyesel deh... 😇

2022-09-15

1

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjuut

2022-08-23

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

masih lanjut....

2022-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!