Istri Tanpa Cinta

Istri Tanpa Cinta

Episode 1

Seorang gadis muda berusia dua puluh satu tahun. Gadis cantik dengan mata lebar dan bulu mata lentik terlihat begitu sedih. Bagaimana tidak, ayahnya kabur entah kemana meninggalkan hutang yang begitu banyak.Tak berapa lama kemudian terdengar suara pintu di dobrak paksa. Amara terkejut dan segera berlari untuk melihat siapa orang itu. Beberapa orang bertubuh kekar menatap tajam Amara hingga membuat nyali Amara menciut.

"Siapa kalian?" Tanya Amara gemetar. Tanpa menjawab pertanyaan Amara,seseorang dari pria misterius itu mengeluarkan sapu tangan lalu menempelkan ke wajah Amara, hingga membuat Amara tak sadarkan diri.

Amara tersadar dari pingsan nya, dilihat sekelilingnya hanya ada tembok putih, seperti nya hanya sebuah ruangan kosong. Tangan dan kaki nya diikat. Entah apa yang sebenarnya terjadi. "ayah..ibu tolong aku..dimana kalian." Amara menangis tersedu sedu, tak berapa lama kemudian terdengar suara pintu di buka dengan kasar. Seorang pria tampan dan berwibawa, berbadan tegap, memiliki mata yang kecokelatan dan tatapan yang tajam dan dingin.

Senyuman nya begitu memikat tapi menusuk.Amara tidak berani menatap mata pria di hadapan nya itu, ia menunduk ketakutan. Pria itu membelai rambut Amara, mengelus wajah mungil itu. Seketika pria itu menjambak rambut Amara dengan kuat, membuat Amara meringis kesakitan.

"Apakah kau putri dari seorang penipu itu..!" bentak pria itu dengan wajah mengerikan.

"Apa maksud mu tuan, aku tidak mengerti?" Amara mulai terisak. Air mata mulai mengalir.

"Hei gadis sialan, ayahmu berhutang padaku, Tapi bukannya membayar hutang malah kabur begitu saja!" ucap pria itu semakin kuat menarik rambut Amara.

Amara hanya bisa menangis, seluruh badan nya bergetar karena ketakutan. Ia tak sanggup berkata-kata. Yang di pikirkan nya sekarang adalah mengapa begitu tega ayahnya meninggalkan nya dengan berhutang pada orang kejam ini.

"Jadi sebagai penebus hutang orang tua mu, kau harus menikah denganku.Jika kalau kau menolak maka ku pastikan ayahmu dan kau akan mati ditanganku!" ancamnya dengan nada dingin.

"Tuan, jangan lakukan itu aku mohon.Aku bersedia menikah denganmu tuan,tapi tolong jangan sakiti ayah saya," ucap Amara memohon.

"Hahaha, gadis bodoh!" Pria itu tertawa terbahak-bahak sambil berlalu meninggalkan Amara sendiri di ruangan itu.

Amara yang mendengar itu hanya bisa menangis tersedu-sedu, ia sangat ketakutan dan bingung apa yang harus dilakukan.

Tidak ada pilihan lain selain menikah dengan pria asing ini.

Sementara di ruangan lain, pria itu menatap lurus di depannya. Tatapan matanya begitu tajam kemudian ia tersenyum sinis.

"Dimas, kau urus semuanya, besok aku akan menikahi gadis itu!" ucap pria itu kepada pengawalnya sekaligus orang kepercayaannya.

"Secepatnya tuan? Apa anda yakin?" tanya Diam menyelidik.

"Haha, aku hanya ingin mempermainkan wanita ****** itu, lagipula ayah nya sendiri yang menawarkan nya padaku" ucap pria itu.

"Baik tuan, aku akan segera mengurus nya untuk mu" ucap pria itu menunduk kemudian berlalu.

Keesokan paginya Amara terbangun dari tidur nya, tangan dengan kaki yang masih dalam keadaan terikat.Amara merasakan sakit di tangan dan kaki nya akibat ikatan tali yang kuat. Tak berapa lama kemudian datang beberapa pengawal melepaskan tali ikatan itu.

"Nona, atas perintah tuan Aska kau akan menikah dengan nya hari ini disebuah hotel.Jadi persiapkan diri anda nona!" serunya. " pelayan! Cepat urus nona ini."

"Baik,tuan" ucap pelayan serentak.

Amara dituntun beberapa pelayan, kaki yang rasanya sangat perih tidak ia rasakan lagi, pikirannya tidak karuan.

Pelayan membersihkan dirinya, Setelah itu ia di bawa ke sebuah ruangan yang besar dan disana sudah ada beberapa perias menunggu dirinya.

Amara dipersilahkan duduk.

Perias lalu mendadani Amara sedemikian rupa.

Ia tidak menginginkan pernikahan ini, tapi dia juga tidak mau ayah dihabisi pria yang akan menjadi suaminya. Bagaimanapun juga Surya adalah orangtua Amara.

Selang beberapa saat,Amara berdiri di depan cermin melihat pantulan dirinya sendiri. Sangat cantik dan menawan.Tubuhnya mengenakan gaun berwarna peach dengan dua tali pita sebagai kerah yang diikatkan di bagian belakang, membingkai leher. Hingga nampak bahu yang lebar dan indah. Dengan rambut di gerai menambah kecantikan gadis itu.Tidak seperti pengantin biasanya yang tersenyum dihari pernikahannya.Berbeda dengannya,ia nampak cukup gelisah dan khawatir dengan acara yang sebentar lagi akan berlangsung.

"Nona,kau sangat cantik sekali" ucap salah satu perias. "Coba lihatlah! kau sangat cantik, aku yakin tuan Aska akan terpikat dengan mu, nona," ucap perias itu penuh antusias.

Amara menatap arah cermin di depan nya, terlihat jelas rasa takut terlukis di wajah cantik itu. Hanya saja ia pandai menutupinya dengan senyuman. Ia tidak ingin siapapun tahu tentang pernikahan penebus utang ini. Amara hanya bisa menguatkan dirinya sendiri, biarlah ia menahan rasa sakit nya sendirian.

Ia tak akan pernah menyangka bahwa ia akan menikah dengan seorang pria yang bernama Aska Andreas Sanjaya pria yang usia nya terpaut jauh diatasnya, yaitu tujuh tahun.

Saat nya telah tiba,Amara berjalan di dampingi para pelayan menuju tempat dimana pria tampan dan berwibawa itu telah menunggunya di altar pernikahan.Tak banyak orang di pernikahannya,hanya ada beberapa orang saja.Sekarang Amara tepat berhenti di hadapan pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Aska melihat tajam ke arah gadis di depan nya, ada perasaan kagum. Gadis yang baru saja ia kenal tempo hari lalu kini berdiri tepat di depan nya. "Tidak buruk !" batin Aska.

"Deg!"

Amara yang ditatap seperti hanya bisa menunduk. Perasaan nya campur aduk.

Akhirnya pernikahan yang singkat dan tak bermakna telah usai. Janji suci sudah di ucapkan, ke dua cincin sudah melingkar di jari manis masing-masing.

Acara telah selesai, orang-orang sudah pergi dari ruangan itu.Amara bingung tak tahu harus melakukan apa. Sejak tadi ia tidak melihat pria itu. Padahal tanpa sepengetahuan nya Aska telah pergi duluan entah kemana.

"Nona Amara, saya di perintahkan tuan Aska untuk mengantarkan nona," ucap Dimas.

Amara hanya menjawab dengan menundukkan kepalanya.Pandangannya tentu saja datar. Pertanyaan di kepala nya bermunculan, akan di bawa kemanakah dia.

Di dalam perjalan Amara hanya diam saja, tatapan nya kosong menatap ke arah luar kaca mobil. Dimas sesekali melirik ke arah Amara, di lihat nya gadis itu sesekali menyeka air mata yang keluar dari ke dua sudut mata indah itu.

Beberapa saat kemudian, sampailah Amara di rumah yang sangat megah, banyak pepohonan rindang di sekitarnya. Suasananya tenang dan damai. Amara dapat merasakan itu.

"Nona, kita sudah sampai," ucap Dimas. Kemudian ia bergegas turun untuk membukakan pintu mobil. Tampak kekaguman di wajahnya Amara .Baru kali ini ia melihat rumah semegah ini.

"Tuan Aska akan segera pulang, jadi nona masuk dan beristirahat lah didalam," ucap Dimas.

Dimas membuyarkan lamunan Amara. "Nona, ini adalah rumah nya tuan Aska, mulai sekarang anda tinggal bersama tuan Aska," ucap Dimas melanjutkan. "Kalau begitu, saya pamit pergi dulu nona, silahkan masuk," ucap Dimas kemudian berlalu.Amara segera masuk ke rumah itu.

Amara di buat kagum dengan seisi rumah itu, terlihat barang barang dan perabotan rumah yang super mewah. Terdapat banyak ruangan di dalam nya. Tapi Amara heran mengapa rumah seluas dan sebesar ini terlihat sepi. Tidak ada orang atau bahkan pelayan dan pengawal nya sama sekali.

Terpopuler

Comments

Nyai iis Rt1234

Nyai iis Rt1234

gak seru

2023-10-16

1

gꋬ𝑛𝖘

gꋬ𝑛𝖘

aku mampir disini di kasih apa ya 🤭🤭

2022-09-29

1

Bidan Simba

Bidan Simba

mampir

2022-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!