Episode 15

Keesokan harinya, matahari kembali menunjukkan sinarnya yang mempesona. Perlahan Amara membuka mata dan menatap sekelilingnya.

"Rupanya aku ketiduran disini!" Kata Amara sambil menatap heran selimut yang menutupi dirinya.

"Siapa yang menyelimutimu? apa mungkin Aska?" Tanya Amara tersenyum tipis.

Amara kemudian bangun dari sofa dan melipat selimut. Ia lalu melangkah ke kamar untuk mengembalikan selimut.

Saat masuk ke kamar, ia tak mendapati Aska di dalamnya. Tapi ia mendengar suara gemercik air di dalam kamar mandi.

"Tumben dia sudah mandi jam segini," Lirih Amara sambil menatap jam dinding.

Setelah menaruh selimut, ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

Selang beberapa saat kemudian, Amara telah selesai memasak. Ia menata masakannya di atas meja makan dan siap untuk di santap. Tak lama kemudian Aska pun datang dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam tampak gagah dan berwibawa.

Amara menatap kagum Aska, di akuinya Aska adalah pria yang benar-benar berparas tampan dan menawan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Aska, ia langsung duduk begitu saja di hadapan Amara.

"Tidak apa-apa," Jawab Amara. Kemudian Amara mulai mengambilkan nasi dan lauk pauk buat Aska.

"Ibu tidak ikut sarapan?" Tanya Aska.

"Aku baru saja ke kamar ibu tadi, tapi ibu masih tidur!" Jawab Amara.

"Oh," Balas Aska singkat.

Sambil tersenyum Amara menuangkan minuman untuk Aska. Aska memperhatikan Amara yang tak seperti biasanya.

"Kenapa kau tersenyum?" Tanya lagi Aska.

"Senang saja bisa melayani mu," Jawab Amara.

Aska hanya mendecih.

"Tadi malam apa kau yang menyelimuti ku?" Tanya Amara dengan nada gugup.

"Ah.....ya tapi kau jangan salah paham, aku hanya kasihan melihatmu meringkuk kedinginan!" Ujar Aska.

"Terimakasih!" Lirih Amara tersenyum tipis.

Aska yang mendengar ucapan terimakasih dari Amara pun seketika hatinya merasa terenyuh.

Selesai makan Aska pun minum lalu bersendawa.

"Aku berangkat dulu!" Ucap Aska. Ucapan itu terasa asing bagi Amara, karena selama ini Aska tak pernah berpamitan padanya.

"Iya baiklah, hati-hati. Apa mau ku antar sampai depan?" Tawar Amara.

"Tak usah!" Ujar Aska dengan singkat berlalu begitu saja.

Amara lagi-lagi tersenyum sambil meremas kain lap yang ia pegang.

"Sepertinya sudah ada perubahan dalam dirinya!" Batin Amara.

Sebaliknya Davina saat ini juga sedang sarapan pagi bersama kedua orangtuanya.

"Aku tidak suka kepada laki-laki yang kau bawa tadi malam!" Ucap Heru membuka suara di tengah keheningan.

Seketika mata Davina melirik ke ayahnya begitupula dengan Herlina.

"Memangnya kenapa ayah?" Tanya Davina.

"Vina.....kau itu mau ku jodohkan dengan anak dari teman ayah, dia juga sama sepertimu seorang dokter terkenal. Seminggu lagi dia akan pulang dari luar negeri!" Jelas Heru.

"Apa dijodohkan? Tidak ayah aku tidak mau!" Bantah Davina bergeleng kepala.

"Tidak ayah, pokonya aku tidak mau. Lagipula aku sudah memiliki kekasih dan kami pun saling mencintai!" Ujar Davina.

"Berani-beraninya kau membangkang, selama ini kau ku didik agar bisa menurut denganku tapi lihatlah sikap mu yang sekarang sudah berubah!" Gumam Heru.

Tiba-tiba saja Davina merasa mual dan pusing. wanita itu tanpa menghiraukan perkataan ayahnya, langsung saja berlari menuju ke arah toilet kemudian muntah-muntah.

Herlina yang menyusul Davina ke toilet, hanya bisa melihat dan memperhatikan putrinya.

Davina lalu mengangkat pandangannya sambil mengusap mulutnya ia tertegun.

"Aku juga sama sepertimu dulu," Tegur Herlina.

Davina sedikit terkejut, ia lalu berbalik badan menatap Herlina.

"Aku bisa tahu dengan melihatnya dari belakang saat seseorang sedang hamil!" Ucap Herlina membuat Mata Davina melotot tak percaya.

"Apa maksudnya?" Tanya Davina tersenyum tipis.

"Dulu aku juga begitu saat sedang mengandung anak pertamaku," Jawab Herlina. "Kau sedang hamil bukan?" Tanya balik Herlina.

Seketika senyum di wajah Davina memudar.

"Jangan asal bicara!" Ketus Davina.

"Ini memang kenyataannya Davina, mau kau tutupi dengan cara apapun pasti perutmu makin hari makin membesar. Lihatlah, dari kemarin-kemarin aku memperhatikan perutmu yang membuncit itu!" Ujar Herlina.

Sontak Davina langsung memegangi perutnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bagaimana jika ayahmu tahu jika kau sedang hamil di luar nikah?" Lirih Herlina dengan suara pelan.

"Ayahmu akan marah besar!" Ucap Herlina sedikit membuat Davina takut.

"Tutup mulutmu!" Sergah Davina kemudian berlalu begitu saja.

"Kenapa kau membentak ibumu!" Sambung Heru tiba-tiba menghampiri.

"Haruskan aku memberitahu ayahmu?" Bisik Herlina.

"Jangan....jangan...aku mohon! biarlah ini menjadi rahasia dulu!" Pinta Davina dengan mata berkaca-kaca.

"Davina, kau itu kenapa? ku perhatikan akhir-akhir ini seperti orang yang berbeda!" Tanya Heru.

"Tidak kenapa-kenapa ayah, Davina pergi dulu!" Seru Davina berlalu begitu saja.

Siang hari,Aska dan Davina memutuskan untuk bertemu di salah satu restoran yang tak jauh dari kantor Aska.

"Apa dia sudah tahu bahwa kau akan menikahi ku?" Tanya Davina.

"Apa ibuku yang kau maksud?" Tanya balik Aska.

Davina menggelengkan kepalanya, "Bukan, tapi istrimu!" Jawab Davina.

"Belum, tapi malam ini aku akan memberitahunya!" Kata Aska.

Davina menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya. "Baiklah!"

"Tapi Aska, Ibu tiriku sudah tahu jika aku sedang hamil!" Ucap Davina.

"Baguslah, jika ibumu sudah tahu. Sekarang tinggal memberitahu ayahmu saja." Kata Aska.

"Tapi aku rasa dia akan memberitahu ayahku, sebelum aku dan kau memberi tahu terlebih dahulu." Tutur Davina.

"Kita lihat saja nanti!"

"Ingat Vin, apapun yang terjadi aku akan tetap disisi mu. Jadi jangan khawatir dengan semua itu." Aska mencoba menenangkan Davina.

Terpopuler

Comments

kholifah ifah

kholifah ifah

pengen waktu Aska memberitahu Amara kalo mau menikah lagi ,Amara pergi dari rumah tapi mikir lagi Amara sudah berjanji pada ibunya Azka tidak akan pergi....apakah Amara Sudi untuk dimadu???

2022-09-10

1

Wirda Wati

Wirda Wati

lanjut
aku ingin Amara pergi....dapat suami yg mencintainya dg tulus.
punya suami kaya...tapi ngga peduli sama sekali.sama aja nohong

2022-08-23

1

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

lanjut j thor

2022-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!