Zalfa terbangun merasakan pundaknya dingin tersapu sejuknya AC. Kepalanya menggeleng-geleng berusaha mengusir kantuk.
Ah, kenapa rasa kantuk tak juga lenyap dari tubuhnya. Tangannya bergerak mencari remot AC di nakas. Dan ia menemukannya.
Tunggu dulu… kenapa pundak Zalfa kedinginan seperti tidak tertutup kain? Bukankah ia tidak menanggalkan pakaian saat hendak tidur? Zalfa membelalak menatap lengannya yang polos. Dengan degup jantung mengeras, ia membuka selimut di dadanya dan terkejut melihat tubuhnya yang polos.
“Astaghfirullah…” jerit Zalfa hampir menangis.
Apa yang sudah terjadi padanya? Apakah kejadian malam tadi… Memori di kepalanya memutar adegan percintaan tadi malam.
Oh Tuhan… Berarti itu nyata. Kenapa Zalfa sama sekali tidak menyadarinya? Seakan-akan kejadian itu berada di bawah alam sadarnya?
Jantung Zalfa berdenyut cepat melihat sosok pria tertidur pulas di sisinya. Tubuh kekar pria itu tertutup selimut dari pinggang sampai kaki. Sementara dada bidangnya tampak polos terekspos. Sepertinya pria itu sangat lelah hingga gerakan tubuh Zalfa yang membuat spring bed terayun, tak membuat tidurnya terganggu.
Zalfa menarik kimono yang tersampir di kursi dekat nakas dan segera menutupi kulit tubuhnya. Ia melompat turun dari ranjang.
“Mmpph… apa yang kamu lakukan di sini?” Arkhan menatap Zalfa dengan mata menyipit akibat masih mengantuk. Ditatapnya gadis yang berdiri di sisi ranjang dengan dada naik turun seiring nafasnya yang seperti baru saja lari cepat karena ingin marah, namun tangis gadis itu membuat tak bisa berkata-kata.
Tatapan gadis itu nanar menunjukan amarah.
Jahanam! Terkutuk!
Ya Rabb, ampuni Zalfa yang mengumpat dalam hati. Sebelumnya ia tak pernah mengoleksi umpatan, hatinya selalu dijaga dengan zikir. Hidupnya yang berasal dari keluarga taat agama, tentu tidak mengenal bahasa kotor.
Arkhan bangkit duduk. Kesadarannya terkumpul. Ia ingat adegan mengesankan yang ia cetak tadi malam. Betapa bodohnya dia, yang sempat melupakan apa yang ia lakukan bersama gadis itu tadi malam sampai akhirnya ia harus bertanya apa yang gadis itu lakukan di kamarnya.
Tapi melihat bola mata hitam gadis itu yang nanar menatapnya, jelas wanita itu sedang ingin meluapkan amarah dan menyesali kejadian tadi malam.
Cepat-cepat Arkhan mengenakan pakaiannya dengan terburu-buru saat mendengar derap langkah menuju ke kamarnya. Baru saja ia menaikkan celana, Reza nyelonong masuk. Secepatnya Reza memalingkan pandangan saat memergoki Arkhan, dan Zalfa masih membeku di tempat dengan kondisi yang sama.
“Maaf, bos. Seharusnya aku nggak nyelonong masuk dan mengganggu privasimu. Ya ampun, betapa tololnya aku.” Baru saja Reza memutar badan, ia bertemu pandang dengan Ismail dan Atifa yang sudah berada di ambang pintu.
“Bangs*t! Baji*gan!” Ismail memaki saat mendapati Arkhan yang tengah menyambar kaos. Ismail langsung tahu apa yang sudah terjadi melihat muka Zalfa yang terlihat muram dengan air mata menetes-netes. Bahkan penampilan Zalfa dalam keadaan tidak pantas, hanya mengenakan kimono yang panjangnya tidak bisa menutupi seluruh auratnya, bahkan tanpa hijab.
Seperti kesetanan, Ismail berlari mengalahkan pelari nasional, menerobos masuk kamar dan melayangkan hantaman bertubi-tubi kepada Arkhan. Mulanya Arkhan memilih diam dan mengalah, membiarkan pria yang tak dikenalnya itu menghajar tubuhnya dengan membabi buta. Menurut dugaannya, pria itu adalah kekasih dari wanita yang menemaninya tadi malam. Wajar saja pria itu marah.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Juan Sastra
jika ggak salah ingat, itu perbuatan atifah sama reza ya thorr,, sengaja menjebak zalfa dan arkhan.. karena pengen hidup mewah, bahkan dia pun selingkuh sama reza
2024-11-15
0
Taginustelenggen Taginustelenggen
nnn
2022-12-02
0
Taginustelenggen Taginustelenggen
slmt mlm
2022-12-02
0