Kiambang Bersaksi

Kiambang Bersaksi

Bab 1 - Pendahuluan

Adiyasa Group menggelar perhelatan akbar Adiyasa Couple TV. Lokasi acara berada di ballroom gedung Adiyasa Couple TV itu sendiri. Semua undangan dan tamu VIP berbondong menghadiri acara tersebut.

Acara sudah dimulai saat sebuah mobil plat hitam edisi terbatas berhenti di pelataran Adiyasa Hotel. Akses penerimaan tamu telah ditutup.

"Lewat jalur lain, Gamma! Kita terlambat." Seorang pemuda klimis bergegas turun dari pintu penumpang. Dialah Januar Galaksi, putra sulung pemimpin besar bisnis manufaktur seantero Kota Galaksi, 'Galaksi Group'.

"Hanya ada akses pintu belakang, Tuan," sahut seorang lain yang baru disebut namanya, tak kalah gesit keluar dari pintu kemudi. Dia pemilik nama lengkap Gamma Sagitari, Sekretaris pribadi Januar Galaksi.

"Tempuh saja! Hindari kamera!"

"Baik, Tuan!"

Januar terburu-buru menembus pintu lain area ballroom demi menghadiri pesta ulang tahun tersebut. Pemuda itu terjebak di salah satu lorong penghubung menuju pintu masuk. Hingga seseorang berlari menghampirinya.

"Maaf, Tuan. Tinggal satu akses menuju ke dalam."

"Di mana?"

"Di sana." Gamma mengarahkan telunjuk ke lorong pembatas panggung dan meja jamuan.

"Ada yang lain?"

"Tidak, Tuan."

Pemuda itu tampak berpikir keras sebelum akhirnya setuju melewati akses dimaksud. Menyusur lorong berdinding megah di tutup kain emas terurai panjang, ditemani liukan suara latar penuh energik.

'Terima kasih para pesohor berdedikasi, brand ambassador 'Pesohor Beauty Family' yang telah bekerja keras selama masa pengabdian. Semoga tahun ini semuanya tetap diberi kesehatan layak dan masih berkesempatan untuk mempersembahkan karya-karya terbaik demi menebar banyak cinta untuk para putra-putri ibu pertiwi.'

Dari arah jajaran tamu, tampak beberapa pasangan familiar. Termasuk  Tuan Gala Dirga dan Nyonya Clara Anggini, orangtua Januar Galaksi. Wanita berwajah ketus itu tampak memamerkan senyum semringah mengingat malam ini merupakan momen spesial mengeratkan hubungan Januar dengan gadis pilihannya–Ratu Ellen. Baginya cuma gadis itu yang bisa membuka hati putra sulungnya yang sekeras baja.

“Sepertinya kau terlalu percaya diri dengan keberhasilan rencanamu?” Gema suara seseorang kedengaran sinis melukai gendang telinga Nyonya Clara. Memaksa sudut matanya beralih ke arah datangnya suara. Lalu siapa yang ia temui, tidak lain sosok yang selama hidupnya paling ingin dijauhi.

‘D-dia ... m-masih hidup?’ Clara dibuat terperangah dengan kehadiran sosok yang sama sekali tidak pernah ia duga.

'Kenapa tidak game over saja si tua bangka itu?’ batinnya lagi penuh dendam membara. "Mm ... Bu, kapan pulang?” Wajah Clara berubah pias meski sudah berupaya keras untuk menyembunyikan keterkejutannya. Wanita disebut mama itu tersenyum sinis.

"Minggu lalu.” Dialah Nyonya Miranda Permana. Ibu mertua yang cara berpikirnya selalu saja berseberangan dengan Clara sejak zaman awal kehadirannya menjadi menantu keluarga Galaksi.

Selama ini Clara berpikir bahwa wanita itu telah meninggal dunia dalam rencana besar yang telah dia buat bersama anak buah kepercayaannya. Namun, keajaiban terjadi. Target meleset! Kenyataan, Miranda Permana malah selamat dan berpanjang umur.

“K-kenapa tidak beri kabar? Biar Gala atau aku saja yang menjemput Ibu?” Wanita itu mencoba menepis gusar.

“Aku memang sengaja ingin memberi kejutan untuk anak dan para cucuku,” paparnya datar. “Karena kejutan itu perlu," tambahnya pelan, namun menekan setiap kata yang ia lontarkan.

Hening ....

"Kenapa? Kau melihatku seperti melihat arwah penasaran saja?" desis Miranda menohok.

"A-aku hanya tidak menyangka, Ibu akan kemari," dalihnya dengan wajah memerah. Clara mencebik samar melihat kemunculan ibu mertuanya yang tiba-tiba.

Wanita tua itu pindah ke negara Inggris setelah ditalak oleh suaminya, Tuan Permana. Clara merasa di atas angin dan menganggap dia lah satu-satunya nyonya Galaksi tak tergantikan. Karena dendam terus membara, maka lewat tangan orang kepercayaan, Clara sengaja memberi minuman berisi bubuk sianida kepada mertua yang tidak pernah mengakui dirinya sebagai menantu.

Fix, malam itu semua bukti konkret menggemparkan seluruh kolega dunia pebisnisan. Kabar kematian wanita tua itu sudah menyebar sejagat raya.

Kejadian perceraian dan kecelakaan kini sudah lima tahun berlalu. Namun, nyatanya malam ini ia tiba-tiba muncul dan sehat tak kurang satu apa pun. Apakah dia juga akan kembali merayu atau bersikap manis kepada Tuan Permana Galaksi?

'Sepertinya ada yang tidak beres,' pikirnya.

“Kenapa kau begitu yakin pada rencanamu? Kau pikir Januar akan menuruti semua kehendakmu yang super gila itu?” tanya Miranda membuyarkan lamunan panjang Clara.

“Jadi Ibu sudah mengetahui ini? Dari siapa?" tanya Clara bernada miring. Miranda tersenyum sinis.

"Tidak susah mencari informasi tentangmu," balasnya ketus.

"Ah, ya. Selamat datang, Ibu! Senang bertemu denganmu.” Clara dibuat panik dengan ucapan Nyonya Miranda, dia pun sengaja mengubah topik pembicaraan. Tangannya sengaja diangkat demi bisa bersalaman dengan ibu mertua, namun wanita renta berkacamata itu bergeming dan menepis angin.

Clara menghela napas lega bersamaan dengan menarik cepat tangannya ke posisi semula. Beruntung Miranda tidak membalas uluran tangannya. Jika tidak, maka kegugupannya pasti terbaca oleh si wanita renta lewat telapak tangan yang bagai mengepal tumpukan es batu. Maka sudah pasti Miranda akan semakin gencar mengejek.

"Batalkan niat Nyonya Clara, apapun caranya! Aku memilih vakum dari Top Couple tahun ini."  Januar berucap sembari melangkah cepat, diikuti sang Sekretaris dari belakang.

"Baik, Tuan!" Sahutan parau Sekretaris Gamma melawan lengkingan merdu sepasang MC andal yang lagi-lagi memandu jalannya acara.

"Sesuai aturan main, setiap peserta terdaftar memperagakan kemampuan terbaik di atas panggung. Oleh panitia penyelenggara siap menominasi secara otomatis. Pasangan terbaik versi semua pihak akan diseleksi lagi menjadi satu pasangan terpilih, 'raja dan ratu'. Namun, jika anda dan pasangan telah memenuhi semua kriteria lomba maka dengan sendirinya pasangan bersangkutan akan menang dan menggugurkan pasangan lainnya tanpa syarat apapun."

"Kita sambut peserta paling ditunggu-tunggu! Beri tepuk tangan meriah!"

Pemuda sixpack itu tanpa ragu menerobos masuk area lorong megah. Mengejar sisa waktu, membawa kaki jenjangnya terburu-buru, namun penuh wibawa. Abai pada sekeliling. Cahaya lampu sorot ikut memendar lekuk daksa yang terpahat sempurna. Mendesak aura bak super hero pun ikut menguar nyata.

"Tolong!"

Sebuah rintihan parau bersumber dari sisi berlawanan membuatnya seketika menajamkan pendengaran di sela langkah lebar dan cahaya remang menghalangi jarak netra.

"Tolongg!" Sayup, samar di sela alunan musik yang mendadak berubah agresif, seketika mempengaruhi sikap tak acuhnya pada hiruk pikuk keadaan sekitar. Rintihan itu nyata dan semakin jelas di pendengaran. Sepertinya mulai mengalihkan perhatian pemuda tersebut.

"Mamaa! Ttolong Aaya!"

Kali ini rintihannya semakin sendu. Memaksa ekor mata ikut beralih kepada sumber suara. Menembus pasti area sunyi tak berpenghuni dan didapati sekelebat daksa berbalut gaun pastel ala disney sedang limbung dan nyaris tersungkur lemas. Tak ayal kedua tangannya pun refleks menahan gerakan agar tidak sampai jatuh ke lantai. Lalu pada akhirnya ia ketahui sebagai sosok seorang gadis berwajah sendu.

Amazing!

Riuh pekikan suara kagum berasal dari balik layar tertutup saat itu.

"Are you okay?" Januar menyentak pelan. Masih belum menyadari kehebohan diciptanya mengingat saat ini hanya ada dirinya dan si wajah sendu.

Namun, gadis dengan riasan tipis itu justeru tak bisa menjawab pertanyaan refleks darinya. Wajah cantik nan melow tampak memucat lantaran sulit mengontrol diri. Entah apa yang ia rasa. Tubuhnya tampak gemetar. Keringat dingin mengucur deras dari rahang dan pelipis.

Sementara itu di beberapa detik istimewa, mata sepasang anak muda itu saling bersirobok dengan pandangan mengunci. Refleks, sama-sama terpana.

Akan tetapi pandangan tajam Januar yang menghujam ke ulu benak gadis itu justeru membuatnya semakin takut dan gemetar. Belum lagi sosok berwajah pamiliar ini segak bergaya menantang jiwa tualangnya meski dalam situasi kurang kondusif.

"Pergi!" Gadis itu berupaya melepas diri. Namun, Januar lebih sigap menahan pergerakannya.

"Kau baik-baik saja?" Ia mulai siaga.

Namun, suara riuh hadirin di balik dinding sana membuat sang gadis seperti tersesat di dunia nyata lautan manusia. Entah apa yang dirasanya, keringat dingin lagi-lagi mengucur deras di sekujur tubuh yang menggigil dan terlanjur limbung. Seakan tak mampu menantang ribuan ancaman sedang menghakimi dirinya.

“Jangan! Jangan sakiti Aya …," isaknya dengan tubuh bergetar.

Lantaran takut, gadis itu sampai kehilangan kontrol. Akhirnya memilih untuk memeluk erat tubuh kekar yang masih setia menopang jasad ringkihnya sembari menangis sendu. Tanpa menyadari benda kecil melingkar di leher itu mendadak bertaut pada jas elit yang ia kenakan.

"Mama! Jangan pergi. Aya takkkutt.” Kali ini dalam bentuk racauan berulang yang kian samar.

Januar gelagapan, pun dengan terpaksa membalas pelukan erat gadis yang tak lain adalah Aya Sofia Amaira dengan ribuan rasa berkecamuk. Antara kaget dan bingung, pemuda kekar ini masih bisa mengontrol keadaan. Membiarkan si gadis hanyut dalam ketenangan menikmati efek dari pelukan hangat maskulinnya.

"Ada apa?" Sejenak ia belum menyadari kalau sosok itu tengah terkungkung dalam perasaan mematikan yang hebat. Hingga akhirnya ia berhasil mengontrol ketakutan si gadis dengan satu kali bujukan. Refleks dan sangat halus.

“Jangan takut, ada aku di sini,” bisiknya lirih ke telinga gadis malang yang tidak dikenal realitanya namun berasa familiar di netra elang miliknya.

Di saat bersamaan, tempat pijakan itu mendadak terangkat ke atas dengan megahnya. Panggung hidrolik pelan-pelan membawa mereka menyembul ke permukaan lalu menyetarakan diri dengan posisi sepasang MC andal di panggung nan mewah. Dalam posisi tubuh masih saling menopang.

"No! No! No!

"Oh! Tidak."

Keduanya terkesiap memandang keliling.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!