"Segera cari diberbagai tempat yang Robert datangin, " ucap Pak Zaenal.
Mereka mulai mencar mencari keberadaan Robert. Tono dan Haikal menggunakan motor berboncengan, sedangkan Pak Zaenal menggunakan mobil pribadinya dan Juan melacak keberadaan Robert di dalam mobil.
Robert sudah berada di depan penjara tengkorak yang butuh setengah jam dari kejaksaan menaiki kapal penyebrangan, untuk kesebrang karena letak penjara itu berada di atas bukit tertinggi di kota itu yang sangat terjal karena permukaan berasal dari bebatuan alami gunung merapi didekat laut kota sehingga tidak sembarangan orang masuk ke daerah penjara tengkorak.
"Kamu yang disana silahkan masuk," ucap petugas keamanan.
"Baiklah Pak. "
"Untuk keamanan silahkan menaruh tas anda di sini, " pintanya kepada Robert.
Robert menurutinya.
"Silahkan menunggu disini, kepala penjara akan menemui anda."
"Apa kabar mas Robert," ucap kepala penjara yang langsung menyalim Robert.
"Saya baik Pak," balasnya.
"Saya Yosep kepala penjara di tempat ini, mari saya bawa anda mengelilingi penjara ini."
"Di sini keamanannya sangat terjaga bahkan jika ada tahanan melarikan diri mereka akan terlacak oleh satelite kami, mau lewat laut atau darat, disini juga tahanan tidak akan merasa bosen karena memiliki pusat penyegaran rohani maupun jasmani. Makanan disini sangat dijaga,.lalu kita akan pergi kearah ruang para tahanan disini ada 3 tipe untuk pria dewasa akan ditempatkan di lantai 1 didalam jeruji ini ditampung 3/4 orang, fasilitas lumayan juga yaitu ada kamar mandi dan tempat untuk tidur yaa walaupun seadanya.
" Lalu dilantai 2 ada penjara khusus anak maupun perempuan yang juga sama dengan jeruji pria dewasa."
"Bukannya penjara tengkorak untuk pria aja? " tanya Robert.
"Anda salahh... penjara tengkorak sudah diresmikan untuk tahanan kelas kakap yang artinya mereka melebihi pencuri, mereka pembunuh berantai. "
Perampokan berbahaya dan narkoba juga bisa ditaruh disini tergantung situasi aja sih, pokoknya harus dilihat tingkatannya, makanya petugas disini harus dilatih secara militer agar bisa menangani tahanan berbahaya ini."
"Terus kenapa anda nerima saya? " tanya Robert lagi.
"Bukannya kamu keponakannya Jaksa Lee, " ucapnya.
"Saya? "
"ohh iya benar, kan saya lagi menyamar" batinnya.
"hehe iya Pak."
"Oke kalau begitu kamu akan ditempatkan dibagian keamanan aja jadi kalau ada tahanan mencurigakan kamu selaku team keamanan tinggal menekan tombol untuk memberitahukan petugas penjaga," tukas Yosep.
"Tapi saya bisa bela diri Pak, jadi bisa tempatkan di penjagaan saja. "
Yosep menepuk punggung Robert. "Saya tidak bisa melakukan itu karena kamu keponakannya Jaksa lee teman baik saya jadi ditaruh di bagian aman saja, " tukasnya lalu melanjutkan langkahnya.
"Tapi Pak. " Robert mengikuti Yosep.
******
Kembali kebagian team J yang terus mencari keberadaan Robert.
"Bagaimana sudah ada kabar? " tanya Pak Zaenal.
"Tidak ada Pak."
"Kemana lagi tuh anak,hadehh meresahkan sekali, " sunggut Haikal.
"Pak saya mendapat signal dari barang milik saya," ucap Juan.
"Kemungkinan Robert bersama peralatan itu menuju kesuatu tempat engk mungkin dia meninggalkannya, tapi daerah ini sepertinya memiliki suatu alat yang tak bisa di tembus oleh alatku. "
"Kemana Robert membawa peralatan itu? " tanya Tono. Dibalas gelengan kepala Juan yang tak tau.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kalau begini terus, rencana tidak akan berjalan." Robert mikir keras saat sudah masuk kedalam ruang kerjanya.
"Permisi ada yang bisa membantu petugas kebersihan membawa perlengkapan ke lantai 2 ? " tanya seorang staf kepada beberapa orang di dalam ruang pengawas.
Semua team keamanan pergi dari ruangan tersisa Robert dan salah satu pria yang sedang fokus kerja.
"Saya aja bu," sahut Robert.
"Terima kasih nak sudah dibantu," ujarnya.
"Sama-sama, kalau boleh tau kenapa ibu diusia maaf tidak kuat masih mau bekerja? " tanya Robert saat mereka mulai menaiki tangga bersama si ibu.
"Saya kedesak ekonomi mas, dan kebetulan saya sudah hampir berpuluh tahun bekerja disini. "
"Hebat ibunya." Puji nya.
"Sebenarnya tahun lalu harusnya sudah pensiun tapi karena anak saya sudah meninggal jadi saya harus menyambung hidup untuk cucu saya," sambungnya.
"Benar-benar wanita kekar, aku aja udah keram betis naik tangga setinggi ini lama-lama bengkak ini kaki kenapa di penjara ini ada lift tapi yang harus digunakan tangga mana dari tadi kaga sampai-sampai lagi, " tukasnya membuat si ibu terkekeh.
Keesokannya waktu sarapan dikantin, Robert mencari ke kiri dan kanan orang yang dia incar.
"Ada apa Bert kamu mencari siapa? " tanya rekan kerjanya.
"Tidak pak saya hanya melihat situasi apa aman atau tidak, " ucapnya bohong.
"Kamu tidak lihat penjaga bersenjata dimana-mana jika ada keributan bakalan ditembak mati ditempat, " jawabnya.
"Wihh sadis sekali."
"Itu atas perintah atasan, mau bagaimana lagi. "
"Makanya disini diberi senyaman mungkin karena pada akhirnya mereka akan mati, " sambungnya.
"Maksudnya? "
"Saya kasih tau yaa rahasia ditempat ini, semua tahanan bisa masuk tapi tidak akan bisa keluar, dibawah kedalaman air ada salah satu ruang menggunakan lift turun, disana kamu akan mendengar rintihan kesakitan orang yang pernah disiksa setiap setahun sekali akan ada evaluasi untuk tahanan berkelakuan baik dan kurang ajar. Mereka yang berkelakuan jahat itu akan di lempar kesana tidak dikasih makan lalu ditembak mati."
"Sadis sekali."
"Begitu sudah penjara tengkorak," ucapnya.
Begitu sampai diruang kerjanya Robert menghadap komputernya untuk melakukan tugasnya.
"Kalau dipikir-pikir bagus juga kalau membuat kericuhan kepada orang yang mencelakai adikku, aku ingin melihatnya menderita hingga akhir hayatnya," ucap Robert.
Pada pukul 2 pagi suara alarm berbunyi semua tahanan dibangunin membuat Robert yang tengah tertidur dimeja terbangun.
"Suara apa itu pak."
"Itu penanda ada hal buruk terjadi."
"Semua petugas pergi ke pusat utama penjara segera." Pemberitahuan menyadarkan semua orang untuk segera melakukannya.
"Emang ada apaan ini," tanya Robert ke petugas disampingnya lagi.
"Ini hanya latihan tiap seminggu sekali kalau ada bahaya mereka bisa tahu," jawabnya.
"Begitu yaa bikin jantungan aja."
Sudah begitu lama Robert ditempat itu sekitar 2 bulan, bahkan team J tidak lagi mencarinya membuatnya penasaran.
"Semuanya segera pergi ke pusat kesehatan, " ucap Yosep.
"apa semua orang akan diperiksa." batin Robert.
"Silahkan duduk pak." ucap salah satu orang didepannya menggunakan masker.
Dlihat-lihat wajahnya sangat mirip dengan Pak Zaenal tapi engk mungkin mereka berada disini.
"Sudah selesai Pak," jawab perawat itu.
Robert selama ini sudah mencari keberadaan tahanan yang dia cari, bahkan sudah menemukan kunci kamar ruang tahanan itu. Di bantu salah satu petugas kebersihan yang Robert bantu dari tindakan pemerkosaan oleh salah satu tahanan.
Flasback kejadian itu...
"Daya mohon jangan lakukan ini pak, " ujar wanita cantik itu.
"Apa kamu tidak tertarik denganku, aku ini begitu tertarik dengannya cantik, " kekehnya.
"Maaf pak saya sudah mempunyai kekasih, " balasnya.
"Bagaimana jika kekasihmu tau kamu sudah tidak perawan haha, " ucapnya kepada 2 orang temannya yang lain.
" Angkat dia masuk," perintahnya kepada kawannya.
"Tolong… tolong saya, " ucapnya memanggil seseorang diluar.
"Teriak lah disini tidak akan ada yang menolongmu haha. "
"Ehh gue duluan dong yang coba. "
"Enak aja gue yang bawa dia kemari," jawab yang lainnya.
Robert yang berada dikamar mandi sebelah mendengarkan hal menjijikkan itu dan mulai bereaksi. "Woy kalian disebelah," ucap Robert menendang dinding kamar mandi.
"Apa maumu!"
"Bukannya tobat kalian malah semakin berbuat jahat disini," ucap Robert begitu kesal.
"Bukan urusanmu pergi dari sini atau kamu akan mau mati ditangan kami, hah. " Ia semakin brutal ingin menarik baju si staf wanita itu.
"Cukup saya bilang atau saya bakalan…"
"Apaa bakalan mau pukul kita, ayo silahkan seberapa hebat sih elu, " ucapnya terkekeh lagi.
Robert langsung menonjok rekan dari sang pembuat onar yang terus berbicara hingga terjatuh.
Bug
"Sialan, kenapa kalian diam aja serang dia, " ucapnya memerintah teman yang lain.
Dua temannya berkelahi dengan Robert belum setengah menit sudah dikalahkan oleh Robert. Dengan sekali lagi Robert menghajar bos mereka dengan berlari 3 langkah, melompat, dengan gerakan kaki menghantam wajah laki-laki itu hingga mimisan bertubi-tubi.
Flasback selesai...
" Bagaimana situasinya Sri, " ucap Robert.
"Aman mas, pokoknya dijam segini masnya harus segera selesai menuntaskannya, soalnya akan ada petugas patroli lewat, " ucap Sri memperlihatkan arlojinya.
"Makasih Sri sudah membantu, sekarang ini terakhir kalinya saya minta bantuan ke kamu. "
"Kenapa ngomong gitu mas, kalau tidak ada mas Robert waktu itu engk tau lagi bagaimana nasib saya, pokoknya saya akan terus bantu sampai penjahat itu mendapatkan ganjarannya, " ucap Sri.
"Baiklah kalau gitu, " ucap Robert.
" Langsung masuk aja mas, saya jaga disini. "
Langkah kaki Robert berjalan melewati ruang itu, terdapat kasur dilantai tidak ada penghuninya. "Masa dia dikamar mandi."
Waktu Robert berjalan tiba-tiba dari belakang ada yang ingin memukul Robert untung saja ia langsung menghindar. Setelah itu laki-laki itu terbaring dikasur dan mulai membuka matanya.
"Akhirnya anda sadar juga," ucap Robert.
"Kamu bukannya yang waktu itu," tanya laki-laki itu.
"Benar sekali, aku disini ingin menanyakan terkait masalah adikku. "
"Haha bagaimanapun lo berusaha gue tetap tidak akan bicara. "
"Ini lihatlah, pasti kamu tau saat melihat wajahnya, " ucap Robert sambil menyodorkan secuil foto.
Laki-laki itu enggan melihat ia tetap menutup matanya membuat Robert geregetan.
"Apa kamu tidak memiliki hati nurani sedikitpun, saya sangat cape mencarinya kemana-mana jika kamu merasakan kehilangan keluarga juga bagaimana, apa kau bakalan seperti saya? " ucapnya begitu amarah dan sedih jadi satu.
"Gue tidak mempunyai keluarga, jadi engk ngerasain kehilangan," jawabnya ketus.
"Tolonglah ingat sekali lagi, dimana anda menjualnya, " ucap Robert lagi.
Dengan ingatan samar-samar pria itu melihat foto itu dan langsung mengingatnya. "Dia berada di kota ini."
"Benarkah? "
"Waktu itu anak itu ingin ku jual kesalah satu restauran di negara cc untuk di jadikan pelayan tetapi ada seorang wanita muda yang berada di bandara menghampiri kami katanya dia ingin membeli anak itu, karena harga yang ditawarkan tinggi saya langsung menjualnya," ucapnya terkekeh.
Robert masih menahan amarahnya. "Apakah kamu tau mereka sekarang dimana. "
"Gue engk tau tapi orang suruhan gue bilang jika anak itu sudah hidup enak, padahal gue rencananya ingin menculiknya lagi haha. "
"Benar-benar bejatt. "
"Woyy gue sudah jelasin, masih aja dipukul", " jawabnya menahan sakit di pipi.
"Saya sudah geram melihatmu waktu pertama kali kita ketemu akhirnya rasa amarah sudah kulakukan diwajahmu, saya akan membuat anda sangat menderita habis ini, " ucap Robert langsung pergi meninggalkan pria itu yang masih terlilit oleh kasurnya.
"Woyy lepasin dulu ini. "
"Bagaimana mas?" tanya Sri.
"Saya sudah mendapat informasi itu terkait adik saya."
"Akhirnya mas. "
"Kamu segera pergi saya yang akan mengunci ruang ini kembali, " ucap Robert.
Robert berjalan menuju lorong gelap dilihatnya beberapa bayangan dibelakang mengikutinya. "Siapa mereka, apa suruhannya orang itu."
Tiba-tiba dari arah samping ada yang menarik Robert.
"shutt lo ribut, kita semua ketahuan," ucap seseorang yang Robert kenal.
Loh Haikal, Juan, Tono.
"Robert membawa mereka ke gudang tak terpakai. " Ngapain kalian kesini? "
"Sebulan yang lalu kita nyariin lo dan signal dari tas peralatan gue ada di tempat ini sebenarnya kita engk percaya tapi tiba-tiba Jaksa Lee datang ke kantor kita dia mengatakan kalau lo ada di penjara tengkorak, katanya HP lo susah dihubungi.
" Iya HP gue lowbet jadi engk bisa kepake, " ucap Robert.
"Seriusan kalian kesini untuk aku, " tanya Robert mulai terharu.
"Sebenarnya sih ada benarnya ada juga salahnya, " Jawab Haikal.
"Maksudnya? "
"Jadi maksud kami. kesini juga atas perintah Pak Lee katanya ada misi lain yang kita harus lakukan," ucap Juan.
"Ohh gitu aku kira kalian semua khwatir," ucap Robert kecewa.
"Itu juga kami khwatir dari penjelasan Pak Lee aja kami ketakutan apalagi kamu berani kesini sendirian."
"Emang kasus apa? " tanya Robert.
"Nantilah kita jelaskan. "
"Bagaimana sudah nemu orang yang menculik adikmu dulu," tanya Juan.
"Sudah ini bekas tonjok nya."
"Bert lu benar-benar lama-lama jadi pembunuh loh, " ucap Haikal.
"Tenang dia engk sampai mati kok, saya pukulin. "
Sementara di ruang tahanan, laki-laki yang Robert hajar terus saja berusaha melepaskan ikatan sprei yang melilit nya sesekali menyumpahin Robert atas perbuatannya.
.
.
Kabar dari ruang tahanan 050 telah meninggal dunia akibat gantung diri di kamar mandi.
Robert mendengar kabar itu langsung segera mendatangi ruang tahanan itu sementara ditempat sudah ada team forensik yang menanganinya.
"Tunggu pak saya harus melihatnya," ucap Robert membuka pelan-pelan penutup itu.
"Maaf pak kami harus segera membawanya."
Robert ditenangkan oleh Juan, Haikal dan Tono ke tempat tenang. Robert mengeluarkan semua emosinya dengan menonjok dinding beberapa kali tapi sudah di larangan Juan tapi Haikal menahan Juan.
"Sudah Juan biarkan saja, biar dia menghilangkan emosinya dulu," pinta Haikal.
"Tapi itu tangannya sudah sangat luka."
"Nanti diobatin," balas Tono.
Selesai mereda, Robert berkata jika dia anak laki-laki yang tidak bisa diandalkan waktu dulu karena kedua orangtuanya bekerja sehingga pernah terjadi sesuatu dengan adiknya, membuat dia menjadi bulan-bulanan amarah ayahnya.
"kami tidak bisa mengatakan kata-kata semangat tapi kita ini sudah seperti saudara jadi kami harap kamu, kita semua bisa membagikan kesedihan masing-masing, " pungkas Juan.
Mereka semua saling menguatkan satu dengan yang lain. "Ayolah Bert ada kami soal menemukan adikmu serahkan kepada Juan," canda Haikal.
"Makasih kalian sudah membantuku selama ini, " ucap Robert memeluk semua kawannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments