Bab. 16. Penjara Tengkorak

"Segera cari diberbagai tempat yang Robert datangin, " ucap Pak Zaenal.

Mereka mulai mencar mencari keberadaan Robert. Tono dan Haikal menggunakan motor berboncengan, sedangkan Pak Zaenal menggunakan mobil pribadinya dan Juan melacak keberadaan Robert di dalam mobil.

Robert sudah berada di depan penjara tengkorak yang butuh setengah jam dari kejaksaan menaiki kapal penyebrangan, untuk kesebrang karena letak penjara itu berada di atas bukit tertinggi di kota itu yang sangat terjal karena permukaan berasal dari bebatuan alami gunung merapi didekat laut kota sehingga tidak sembarangan orang masuk ke daerah penjara tengkorak.

"Kamu yang disana silahkan masuk," ucap petugas keamanan.

"Baiklah Pak. "

"Untuk keamanan silahkan menaruh tas anda di sini, " pintanya kepada Robert.

Robert menurutinya.

"Silahkan menunggu disini, kepala penjara akan menemui anda."

"Apa kabar mas Robert," ucap kepala penjara yang langsung menyalim Robert.

"Saya baik Pak," balasnya.

"Saya Yosep kepala penjara di tempat ini, mari saya bawa anda mengelilingi penjara ini."

"Di sini keamanannya sangat terjaga bahkan jika ada tahanan melarikan diri mereka akan terlacak oleh satelite kami, mau lewat laut atau darat, disini juga tahanan tidak akan merasa bosen karena memiliki pusat penyegaran rohani maupun jasmani. Makanan disini sangat dijaga,.lalu kita akan pergi kearah ruang para tahanan disini ada 3 tipe untuk pria dewasa akan ditempatkan di lantai 1 didalam jeruji ini ditampung 3/4 orang, fasilitas lumayan juga yaitu ada kamar mandi dan tempat untuk tidur yaa walaupun seadanya.

" Lalu dilantai 2 ada penjara khusus anak maupun perempuan yang juga sama dengan jeruji pria dewasa."

"Bukannya penjara tengkorak untuk pria aja? " tanya Robert.

"Anda salahh... penjara tengkorak sudah diresmikan untuk tahanan kelas kakap yang artinya mereka melebihi pencuri, mereka pembunuh berantai. "

Perampokan berbahaya dan narkoba juga bisa ditaruh disini tergantung situasi aja sih, pokoknya harus dilihat tingkatannya, makanya petugas disini harus dilatih secara militer agar bisa menangani tahanan berbahaya ini."

"Terus kenapa anda nerima saya? " tanya Robert lagi.

"Bukannya kamu keponakannya Jaksa Lee, " ucapnya.

"Saya? "

"ohh iya benar, kan saya lagi menyamar" batinnya.

"hehe iya Pak."

"Oke kalau begitu kamu akan ditempatkan dibagian keamanan aja jadi kalau ada tahanan mencurigakan kamu selaku team keamanan tinggal menekan tombol untuk memberitahukan petugas penjaga," tukas Yosep.

"Tapi saya bisa bela diri Pak, jadi bisa tempatkan di penjagaan saja. "

Yosep menepuk punggung Robert. "Saya tidak bisa melakukan itu karena kamu keponakannya Jaksa lee teman baik saya jadi ditaruh di bagian aman saja, " tukasnya lalu melanjutkan langkahnya.

"Tapi Pak. " Robert mengikuti Yosep.

******

Kembali kebagian team J yang terus mencari keberadaan Robert.

"Bagaimana sudah ada kabar? " tanya Pak Zaenal.

"Tidak ada Pak."

"Kemana lagi tuh anak,hadehh meresahkan sekali, " sunggut Haikal.

"Pak saya mendapat signal dari barang milik saya," ucap Juan.

"Kemungkinan Robert bersama peralatan itu menuju kesuatu tempat engk mungkin dia meninggalkannya, tapi daerah ini sepertinya memiliki suatu alat yang tak bisa di tembus oleh alatku. "

"Kemana Robert membawa peralatan itu? " tanya Tono. Dibalas gelengan kepala Juan yang tak tau.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kalau begini terus, rencana tidak akan berjalan." Robert mikir keras saat sudah masuk kedalam ruang kerjanya.

"Permisi ada yang bisa membantu petugas kebersihan membawa perlengkapan ke lantai 2 ? " tanya seorang staf kepada beberapa orang di dalam ruang pengawas.

Semua team keamanan pergi dari ruangan tersisa Robert dan salah satu pria yang sedang fokus kerja.

"Saya aja bu," sahut Robert.

"Terima kasih nak sudah dibantu," ujarnya.

"Sama-sama, kalau boleh tau kenapa ibu diusia maaf tidak kuat masih mau bekerja? " tanya Robert saat mereka mulai menaiki tangga bersama si ibu.

"Saya kedesak ekonomi mas, dan kebetulan saya sudah hampir berpuluh tahun bekerja disini. "

"Hebat ibunya." Puji nya.

"Sebenarnya tahun lalu harusnya sudah pensiun tapi karena anak saya sudah meninggal jadi saya harus menyambung hidup untuk cucu saya," sambungnya.

"Benar-benar wanita kekar, aku aja udah keram betis naik tangga setinggi ini lama-lama bengkak ini kaki kenapa di penjara ini ada lift tapi yang harus digunakan tangga mana dari tadi kaga sampai-sampai lagi, " tukasnya membuat si ibu terkekeh.

Keesokannya waktu sarapan dikantin, Robert mencari ke kiri dan kanan orang yang dia incar.

"Ada apa Bert kamu mencari siapa? " tanya rekan kerjanya.

"Tidak pak saya hanya melihat situasi apa aman atau tidak, " ucapnya bohong.

"Kamu tidak lihat penjaga bersenjata dimana-mana jika ada keributan bakalan ditembak mati ditempat, " jawabnya.

"Wihh sadis sekali."

"Itu atas perintah atasan, mau bagaimana lagi. "

"Makanya disini diberi senyaman mungkin karena pada akhirnya mereka akan mati, " sambungnya.

"Maksudnya? "

"Saya kasih tau yaa rahasia ditempat ini, semua tahanan bisa masuk tapi tidak akan bisa keluar, dibawah kedalaman air ada salah satu ruang menggunakan lift turun, disana kamu akan mendengar rintihan kesakitan orang yang pernah disiksa setiap setahun sekali akan ada evaluasi untuk tahanan berkelakuan baik dan kurang ajar. Mereka yang berkelakuan jahat itu akan di lempar kesana tidak dikasih makan lalu ditembak mati."

"Sadis sekali."

"Begitu sudah penjara tengkorak," ucapnya.

Begitu sampai diruang kerjanya Robert menghadap komputernya untuk melakukan tugasnya.

"Kalau dipikir-pikir bagus juga kalau membuat kericuhan kepada orang yang mencelakai adikku, aku ingin melihatnya menderita hingga akhir hayatnya," ucap Robert.

Pada pukul 2 pagi suara alarm berbunyi semua tahanan dibangunin membuat Robert yang tengah tertidur dimeja terbangun.

"Suara apa itu pak."

"Itu penanda ada hal buruk terjadi."

"Semua petugas pergi ke pusat utama penjara segera." Pemberitahuan menyadarkan semua orang untuk segera melakukannya.

"Emang ada apaan ini," tanya Robert ke petugas disampingnya lagi.

"Ini hanya latihan tiap seminggu sekali kalau ada bahaya mereka bisa tahu," jawabnya.

"Begitu yaa bikin jantungan aja."

Sudah begitu lama Robert ditempat itu sekitar 2 bulan, bahkan team J tidak lagi mencarinya membuatnya penasaran.

"Semuanya segera pergi ke pusat kesehatan, " ucap Yosep.

"apa semua orang akan diperiksa." batin Robert.

"Silahkan duduk pak." ucap salah satu orang didepannya menggunakan masker.

Dlihat-lihat wajahnya sangat mirip dengan Pak Zaenal tapi engk mungkin mereka berada disini.

"Sudah selesai Pak," jawab perawat itu.

Robert selama ini sudah mencari keberadaan tahanan yang dia cari, bahkan sudah menemukan kunci kamar ruang tahanan itu. Di bantu salah satu petugas kebersihan yang Robert bantu dari tindakan pemerkosaan oleh salah satu tahanan.

Flasback kejadian itu...

"Daya mohon jangan lakukan ini pak, " ujar wanita cantik itu.

"Apa kamu tidak tertarik denganku, aku ini begitu tertarik dengannya cantik, " kekehnya.

"Maaf pak saya sudah mempunyai kekasih, " balasnya.

"Bagaimana jika kekasihmu tau kamu sudah tidak perawan haha, " ucapnya kepada 2 orang temannya yang lain.

" Angkat dia masuk," perintahnya kepada kawannya.

"Tolong… tolong saya, " ucapnya memanggil seseorang diluar.

"Teriak lah disini tidak akan ada yang menolongmu haha. "

"Ehh gue duluan dong yang coba. "

"Enak aja gue yang bawa dia kemari," jawab yang lainnya.

Robert yang berada dikamar mandi sebelah mendengarkan hal menjijikkan itu dan mulai bereaksi. "Woy kalian disebelah," ucap Robert menendang dinding kamar mandi.

"Apa maumu!"

"Bukannya tobat kalian malah semakin berbuat jahat disini," ucap Robert begitu kesal.

"Bukan urusanmu pergi dari sini atau kamu akan mau mati ditangan kami, hah. " Ia semakin brutal ingin menarik baju si staf wanita itu.

"Cukup saya bilang atau saya bakalan…"

"Apaa bakalan mau pukul kita, ayo silahkan seberapa hebat sih elu, " ucapnya terkekeh lagi.

Robert langsung menonjok rekan dari sang pembuat onar yang terus berbicara hingga terjatuh.

Bug

"Sialan, kenapa kalian diam aja serang dia, " ucapnya memerintah teman yang lain.

Dua temannya berkelahi dengan Robert belum setengah menit sudah dikalahkan oleh Robert. Dengan sekali lagi Robert menghajar bos mereka dengan berlari 3 langkah, melompat, dengan gerakan kaki menghantam wajah laki-laki itu hingga mimisan bertubi-tubi.

Flasback selesai...

" Bagaimana situasinya Sri, " ucap Robert.

"Aman mas, pokoknya dijam segini masnya harus segera selesai menuntaskannya, soalnya akan ada petugas patroli lewat, " ucap Sri memperlihatkan arlojinya.

"Makasih Sri sudah membantu, sekarang ini terakhir kalinya saya minta bantuan ke kamu. "

"Kenapa ngomong gitu mas, kalau tidak ada mas Robert waktu itu engk tau lagi bagaimana nasib saya, pokoknya saya akan terus bantu sampai penjahat itu mendapatkan ganjarannya, " ucap Sri.

"Baiklah kalau gitu, " ucap Robert.

" Langsung masuk aja mas, saya jaga disini. "

Langkah kaki Robert berjalan melewati ruang itu, terdapat kasur dilantai tidak ada penghuninya. "Masa dia dikamar mandi."

Waktu Robert berjalan tiba-tiba dari belakang ada yang ingin memukul Robert untung saja ia langsung menghindar. Setelah itu laki-laki itu terbaring dikasur dan mulai membuka matanya.

"Akhirnya anda sadar juga," ucap Robert.

"Kamu bukannya yang waktu itu," tanya laki-laki itu.

"Benar sekali, aku disini ingin menanyakan terkait masalah adikku. "

"Haha bagaimanapun lo berusaha gue tetap tidak akan bicara. "

"Ini lihatlah, pasti kamu tau saat melihat wajahnya, " ucap Robert sambil menyodorkan secuil foto.

Laki-laki itu enggan melihat ia tetap menutup matanya membuat Robert geregetan.

"Apa kamu tidak memiliki hati nurani sedikitpun, saya sangat cape mencarinya kemana-mana jika kamu merasakan kehilangan keluarga juga bagaimana, apa kau bakalan seperti saya? " ucapnya begitu amarah dan sedih jadi satu.

"Gue tidak mempunyai keluarga, jadi engk ngerasain kehilangan," jawabnya ketus.

"Tolonglah ingat sekali lagi, dimana anda menjualnya, " ucap Robert lagi.

Dengan ingatan samar-samar pria itu melihat foto itu dan langsung mengingatnya. "Dia berada di kota ini."

"Benarkah? "

"Waktu itu anak itu ingin ku jual kesalah satu restauran di negara cc untuk di jadikan pelayan tetapi ada seorang wanita muda yang berada di bandara menghampiri kami katanya dia ingin membeli anak itu, karena harga yang ditawarkan tinggi saya langsung menjualnya," ucapnya terkekeh.

Robert masih menahan amarahnya. "Apakah kamu tau mereka sekarang dimana. "

"Gue engk tau tapi orang suruhan gue bilang jika anak itu sudah hidup enak, padahal gue rencananya ingin menculiknya lagi haha. "

"Benar-benar bejatt. "

"Woyy gue sudah jelasin, masih aja dipukul", " jawabnya menahan sakit di pipi.

"Saya sudah geram melihatmu waktu pertama kali kita ketemu akhirnya rasa amarah sudah kulakukan diwajahmu, saya akan membuat anda sangat menderita habis ini, " ucap Robert langsung pergi meninggalkan pria itu yang masih terlilit oleh kasurnya.

"Woyy lepasin dulu ini. "

"Bagaimana mas?" tanya Sri.

"Saya sudah mendapat informasi itu terkait adik saya."

"Akhirnya mas. "

"Kamu segera pergi saya yang akan mengunci ruang ini kembali, " ucap Robert.

Robert berjalan menuju lorong gelap dilihatnya beberapa bayangan dibelakang mengikutinya. "Siapa mereka, apa suruhannya orang itu."

Tiba-tiba dari arah samping ada yang menarik Robert.

"shutt lo ribut, kita semua ketahuan," ucap seseorang yang Robert kenal.

Loh Haikal, Juan, Tono.

"Robert membawa mereka ke gudang tak terpakai. " Ngapain kalian kesini? "

"Sebulan yang lalu kita nyariin lo dan signal dari tas peralatan gue ada di tempat ini sebenarnya kita engk percaya tapi tiba-tiba Jaksa Lee datang ke kantor kita dia mengatakan kalau lo ada di penjara tengkorak, katanya HP lo susah dihubungi.

" Iya HP gue lowbet jadi engk bisa kepake, " ucap Robert.

"Seriusan kalian kesini untuk aku, " tanya Robert mulai terharu.

"Sebenarnya sih ada benarnya ada juga salahnya, " Jawab Haikal.

"Maksudnya? "

"Jadi maksud kami. kesini juga atas perintah Pak Lee katanya ada misi lain yang kita harus lakukan," ucap Juan.

"Ohh gitu aku kira kalian semua khwatir," ucap Robert kecewa.

"Itu juga kami khwatir dari penjelasan Pak Lee aja kami ketakutan apalagi kamu berani kesini sendirian."

"Emang kasus apa? " tanya Robert.

"Nantilah kita jelaskan. "

"Bagaimana sudah nemu orang yang menculik adikmu dulu," tanya Juan.

"Sudah ini bekas tonjok nya."

"Bert lu benar-benar lama-lama jadi pembunuh loh, " ucap Haikal.

"Tenang dia engk sampai mati kok, saya pukulin. "

Sementara di ruang tahanan, laki-laki yang Robert hajar terus saja berusaha melepaskan ikatan sprei yang melilit nya sesekali menyumpahin Robert atas perbuatannya.

.

.

Kabar dari ruang tahanan 050 telah meninggal dunia akibat gantung diri di kamar mandi.

Robert mendengar kabar itu langsung segera mendatangi ruang tahanan itu sementara ditempat sudah ada team forensik yang menanganinya.

"Tunggu pak saya harus melihatnya," ucap Robert membuka pelan-pelan penutup itu.

"Maaf pak kami harus segera membawanya."

Robert ditenangkan oleh Juan, Haikal dan Tono ke tempat tenang. Robert mengeluarkan semua emosinya dengan menonjok dinding beberapa kali tapi sudah di larangan Juan tapi Haikal menahan Juan.

"Sudah Juan biarkan saja, biar dia menghilangkan emosinya dulu," pinta Haikal.

"Tapi itu tangannya sudah sangat luka."

"Nanti diobatin," balas Tono.

Selesai mereda, Robert berkata jika dia anak laki-laki yang tidak bisa diandalkan waktu dulu karena kedua orangtuanya bekerja sehingga pernah terjadi sesuatu dengan adiknya, membuat dia menjadi bulan-bulanan amarah ayahnya.

"kami tidak bisa mengatakan kata-kata semangat tapi kita ini sudah seperti saudara jadi kami harap kamu, kita semua bisa membagikan kesedihan masing-masing, " pungkas Juan.

Mereka semua saling menguatkan satu dengan yang lain. "Ayolah Bert ada kami soal menemukan adikmu serahkan kepada Juan," canda Haikal.

"Makasih kalian sudah membantuku selama ini, " ucap Robert memeluk semua kawannya.

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!