Bab. 19. Perampokan di bank

Sebuah surat berada di meja kepala penjara tampak dari wajahnya ekspresi bercampur marah, sedih dan terharu.

"Hoammm, bahkan suasana di tempat tinggal sendiri masih seperti asing karena cukup lama menyamar di penjara tengkorak, " ucap Tono.

"Woyy sarapan, " sahut Robert.

"Wawww mengagumkan, tumben Bert lu masak, " ucap Tono.

"Emang engk boleh? " tanyanya.

"Robert... "

"kenapa Kal engk enak yaa, " ucap Tono.

"Sumpah ini enak banget, " jawab Haikal.

"Masa sihh. "

"Syukurlah berarti ilmu dari orang-orang di penjara tengkorak membawa berkah kesini, " balas Robert.

"Juan sini sarapan, " ucap Robert.

"Wihh ada nasi goreng nih. "

Robert senang melihat kelahapan teman-temannya.

"Pak Zaenal di apartemen saya buat nasi goreng ini masih ada sisanya, " ucap Robert menyodorkan untuk bos-nya.

"Wih kebetulan, dari rumah saya belum sarapan. "

"Emang istri kemana pak. "

"Semenjak saya menyamar di penjara, istri saya ngambek pulang kerumah orangtuanya. "

"Di datangi atuh Pak sekalian bawakan hadiah biar luluh, " tukas Haikal.

"Nantilah akhir pekan. "

Sebuah mobil berhenti didepan kantor mereka.

"Semuanya bagaimana kabarnya, " sapa Jaksa Lee.

"Wih mobil baru lagi nih. "

"Hehe iya dong, ohiya saya datang untuk menepati janji saya, uang akan saya transfer dan mobil akan saya tambah lagi di team kalian terus ini kunci kantor."

"Wuaahhhh mantap sekali. "

"Ohhiya ada kabar lain lagi, tadi ada kiriman dari penjara tengkorak nanti sekertaris saya yang antarkan kesini isinya barang-barang kalian yang ketinggalan disana, katanya mereka agak sedikit sedih karena kalian pergi begitu saja tapi gapapa itulah tugas team J berarti memang penyamaran kalian berhasil saya senang jadi pertahankan, " ucap Jaksa Lee.

Rahut wajah mereka keliatan sedih mau bagaimana lagi karena itu tidak bisa di bocorkan jika mereka sedang bertugas.

Kotakan sudah diserahkan ke tangan team J mereka pelan-pelan membuka kertas koran yang membungkus kotak itu ternyata kartu ucapan dari beberapa orang di sana lalu barang mereka seperti hp yang dititipkan saat mereka masih menyamar disana lalu beberapa kue kering pemberian Bu Lida ada disana.

"Bert ini dari koki wanita itu, " ucap Haikal memberikan sebuah keresek hitam didalamnya terdapat surat dan 5 baju kemeja.

Seminggu kemudian team J beraktivitas seperti biasa hari ini adalah hari dimulainya bersih-bersih untuk pindah ke kantor baru.

"Sungguh tidak sabarnya kita pindah ke kantor baru, " ucap Haikal.

"Saya juga bakalan nambah rekan baru di team J, " balas Pak Zaenal.

"Ide bagus pakk sekalian rekrut wanita saya bosen kalau cowo terus, " ucap Tono.

"Tobat Ton lu udah punya cewe masih aja ngelirik yang lain" ucap Haikal.

"Apasihh lu. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Breaking news telah terjadi perampokan dan penyekapan di sebuah bank swasta di jalan xxxx mereka berjumlah dua orang yang menggunakan penutup kepala dan membawa senjata api. Salah satu pelaku menodongkan pistol kearah kepala satpam dibalik pintu kaca yang anda bisa saksikan dari layar televisi.

"Makin hari makin menyeramkan dunia ini, " ucap Haikal.

Semua orang didalam bank sangat ketakutan...

"Bahkan kalian bisa mati perlahan di sini kalau diluar polisi masih mengepung kita, " ucap sambil menunjukkan pistolnya.

jangannn,,, kumohon.

anak dan istri saya menunggu dirumah.

"Sudah terlambat. " ucap pria itu mulai menekan tombol bom itu.

12 Jam yang lalu...

Aktivitas antar pegawai bank dengan para nasabah terlihat adem ayem tiba disuatu ketika saat salah seorang kakek menerima panggilan nomor antrian untuk maju ke teller.

"Ada yang bisa saya bantu Pak? "

"Saya ingin melakukan deposit, " lirihnya.

"Bisa diperlihatkan kartu identitasnya dahulu. "

Kakek itu merogoh di dalam tasnya mencari kartunya saat berdiri ia menyenggol seorang laki-laki yang menggunakan jaket tebal, kacamata hitam dan masker yang hendak ke teller sebelahnya.

"Maaf mas saya tidak melihat. "

Laki-laki jaket tebal itu menjatuhkan senjata api yang diduga akan dipakai merampok bank tersebut. Di bagian pintu utama ada seorang siswa yang hendak masuk dicegat satpamnya.

"Selamat pagi ada keperluan apa dek. "

"Saya mau urus beasiswa Pak, " jawab si siswa itu.

"Dari sekolahan mana? "

"SMA xxxxx"

"Saya tanyakan dulu ke teller nya yaa. "

Satpam itu menuju ke teller untuk menanyakan perihal keperluan siswa SMA itu.

"Misi mba Desi. " Alangkah terkejutnya satpam tersebut melihat seorang laki-laki menodongkan pistol kearah mba teller.

"Jangan bergerak kalau anda tidak mau tertembak, " ucap penodong pistol itu.

Satpam itu sangat ketakutan melihat perampok itu ia hendak berbalik untuk lari, tapi karena cemas pria itu langsung melepaskan tembakan kearah satpam membuat orang disekitar kaget hingga berlarian, siswa SMA itu perlahan mundur dan ingin lari untung saja berhasil lolos karena bersembunyi di samping mobil yang diparkir. Ia juga melihat satu orang pelaku lagi masuk kedalam menggunakan masker yang juga menodongkan kebeberapa orang.

Siswa SMA itu masih sangat gemeteran ia beranjak dari duduknya berlari sekuat tenaga mencari orang lain untuk dimintain tolong tapi ia tidak menemukan sampai disaat ia masuk ke sebuah kedai di dekat lokasi meminta tolong disitu.

"Permisi ada yang bisa menolongku, " ucapnya sambil menangis.

"Kamu kenapa dek, " ucap ibu sang pemilik kedai.

"Tolongg... ada perampokan disana, " ucapnya sambil menunjuk kearah bank.

"Coba pelan-pelan dek, " ucap salah satu pelanggan.

"Tolong bu kasihkan adeknya air putih. "

"Iya Pak. "

"Bagaimana sudah agak baikan, " tanya si pelanggan lainnya.

"Iya"

"Coba kamu pelan-pelan bicaranya, " tanya yang lainnya.

"Saya tadi hendak ke bank xxxx untuk mengurus beasiswa saya tapi disana ternyata ada seseorang yang menodongkan pistol bahkan satpamnya tertembakk, saya langsung melarikan diri,,, saya sangat takutt, " tukasnya begitu gemeteran.

"Baiklah saya antar kamu pulang yaa, bu berapa harga makanan saya, " ucap Sentosa.

"30 ribu pak"

"ayo dek"

"Kalau boleh tau om siapa, " tanya si siswa itu.

"Nama saya Sentosa, saya dari Kepolisian kebetulan lagi bertugas juga. "

"Kok pakaiannya kaya tukang parkir. "

"Saya lagi menyamar dek. "

Laki-laki itu mengantar anak SMA itu pulang dimobil ia menghubungi rekan kerjanya yang juga satu profesi dengannya.

"udin kerahkan anggota ada perampokan di bank swasta xxxx " ucap pak Sentosa.

"baik Pak " ucap lawan bicaranya di balik telepon.

Semua orang didalam bank sangat ketakutan tapi ada seorang wanita duduk dipojokan melamun memikirkan cara untuk keluar dari situ.

"Permisi mass, saya mau kekamar mandi bisa engk? " ucap wanita itu memohon.

"Tidak ada yang boleh kemana-mana kamu pipis aja disitu. "

"Aduhh perutku sakit sekali tadi malam abis makan jengkol dan pete mau saya buang disini biar semuanya kebauan, " ucapnya.

"Won biarkan aja dia ke kamar mandi daripada kita yang repot. "

"Yaa sudah cepatan saya tuntun kamu kesana, "

"Baiklah kalau gitu. " ucap wanita itu kegirangan.

Sesampainya di kamar mandi laki-laki itu menunggu di depan.

"Bagaimana caranya gue kabur dari sini jendelanya kecil banget untuk dilalui terpaksa harus pakai kekerasan, " ucapnya dengan tatapan tajam kearah pintu kamar mandi.

Tendangan menghantam pintu itu menimpa perampok yang berdiri di belakangnya. "Hei lu kurang ajar yaa, " ucap perampok itu langsung menembak tapi untung wanita itu langsung menghindar.

"Anak dajjall,,, nama gue maria bukan hei,, untung saja engk kena tembak gue. " ucap Maria langsung lari.

Maria dengan hati-hati berjalan entah kemana untuk menghindari kejaran perampok tadi. "Gue lupa kenapa engk gue ambil tuh senjata sialann,, gara-gara tuh om Hansel gue kena getahnya, " ucap Maria.

Perampok itu jalan sempoyongan kearah rekannya dia terluka dibagian kepala dan punggung. "Wong lu ngapain aja. "

"Wanita ****** itu sangat kuat gue kena hantam pintu gara-gara dia, " jawabnya penuh kekesalan.

"Sialann kita berpencar carinya aja. "

"Gue ke lantai atas lu cari dibagian sini aja. "

"Oke"

Maria mengambil sebuah alat pemadam api ringan atau APAR menuju sebuah ruangan disitu ia langsung mengarahkan kearah jendela kaca agar pecah. Setelah berhasil melarikan diri ia langsung menghubungi atasannya (Om Hansel).

"Om kenapa susah betul dihubungi sih"

"kenapa sih mar om lagi meeting"

"alahh bilang aja lagi ketemuan sama gadis-gadis PSK"

"jaga mulut kamu yaa"

"oke gini cepat kirimkan jemputan nanti maria sharelok sekarang maria lagi dalam keadaan darurat "

"iya nanti om kirimkan sudah yaa"

sambung terputus...

"Hallo omm,,, sialann" ucap Maria berniat melempar hpnya tapi tidak jadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Team J sekarang kalian bantuin kepolisian untuk menangani perampokan dan sandera di bank xxxx" ucap panggilan sekali dari kejaksaan.

"Kalian dengar? " tanya Pak Zaenal.

Mereka berhenti sejenak akan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Robert masak, Juan dan Haikal sedang mengecat, Tono makan sedangkan Pak Zaenal duduk sambil minum kopi.

"Aisshh gue baru mau makan. "

"Ayo Ton cepatan nanti lagi makannya, " ucap Robert.

"Bentar gue belum makan sejak pagi, "

Robert datang menyeret Tono yang masih menyendok mie-nya.

" Tidakkk mieee-kuuuu" ucap Tono.

.

.

Melihat seorang wanita menunggu di depan bank membuat Pak Zaenal memberhentikan mobilnya. "Hei nona sedang apa disini, " tanyanya.

"itu aki-aki ngapain berhenti disini "

"Pak kenapa berhenti disini. " tanya Haikal.

"Nona itu sepertinya pernah kulihat tapi dimana yaa. " ucap Pak Zaenal.

Wanita itu langsung pergi begitu saja saat ditegur Pak Zaenal.

Mobil team J segera jalan menuju kearah tempat yang dituju. sudah banyak sekali mobil polisi ditempat kejadian.

"Pak Sentosa yaa"

"Iya saya Sentosa"

"Bukannya anda divisi narkoba ngapain disini. "

"Kebetulan saya menyamar untuk menangkap pengedar tapi malah ketemu salah satu saksinya. "

"ohh iya sekarang kemana saksinya? "

"Saya antar pulang,, anak SMA dia. "

"Syukurlah,, bagaimana perkembangannya, " tanya Pak Zaenal.

"Katanya didalam masih berunding untuk membebaskan para sandera. "

"Emang ada apa kenapa bisa disandera juga" tanya Robert.

"Mereka imigran salah satu keinginannya supaya dipulangkan ke negaranya tapi dengan cara merampok dan menyandera. "

"Susah ini untuk dilakukan bisa sampai malam " ucap Haikal.

"Dia mantan aparat juga bisa dibilang seniorlah, " gurau Pak Zaenal.

"Ohh begitu" ucap Sentosa.

Suara tembakan berbunyi lagi dari dalam..

"Sudah 2 kali suaranya engk tau apa bisa dinegosiasi tuh para perampok nya. "

Robert berjalan kearah samping gedung menemukan sebuah jendela yang pecah ditutupi balok panjang.

"Ini seperti pecahan kaca. " ucap Robert langsung mengeser balok didepannya. "Sepertinya ada sandera yang berhasil lolos. " Ingatan Robert mengarah ke wanita yang mereka lihat di halte.

"Jangan-jangan wanita itu yang pecahin lagi. "

"Bert apa yang lu lakukan,, wahhh lu yang pecahkan? "

"Bukan, sepertinya wanita yang kita temui di halte salah satu sanderanya yang melakukan ini. "

"Jangan ngadi-ngadi Bert" ucap Haikal.

"Seriusann. "

Suara tembakan berbunyi lagi untuk kesekian kalinya...

"Kita harus membebaskan mereka. "

"Bert jangan gegabahh. "

"Kal cepat bersiap didepan dengan yang lainnya kalau ada keanehan didalam segera dobrak, " pinta Robert.

"Oke Bert hati-hati lu"

Pelan-pelan Robert menghampiri kedua pelaku yang sedang menghadap ke kaca pintu bernegosiasi dengan aparat. Tapi karena salah satu wanita cerewet bersuara membuat pelaku menoleh akhirnya melepaskan tembakan kearahnya untung saja Robert menghindar dengan berguling-guling kearah tembok dengan mengatur nafasnya Robert melihat ke sekeliling dilihatnya diatas ada alarm kebakaran dengan menekan akan keluar air dari alat diatas langit-langit.

Segeralah berlari lagi kearah tembok disisi kirinya ada APAR ia melepaskan untuk membuat seluruh tempat berasap pelaku tidak bisa melihat ia langsung melepas tembakan sekali lagi Robert mencegahnya dengan melompatinya.

"Serahkan pistol ini. "

"Tidak akan. " ucap pelaku.

Robert berhasil mengambilnya dan langsung menembakin alarm kebakaran dan berbunyi lalu air dari atas mengeluarkan air membuat tempat itu basah pelaku tidak bisa melihat karena air dari atas.

Pintu dihancurkan dengan ditabrak oleh mobil aparat untung saja tidak ada korban jiwa pelaku berhasil diamankan saat ingin melarikan diri. Saat pelaku dimasukan ke dalam mobil tahanan ia mengambil pistol dari saku aparat dan menembaki kearah Robert tapi malah haikal yang mendorong Robert hingga dia yang terkena.

Haikalll

Haikal ambruk matanya pelan-pelan berkedip, saat membuka mata sekali lagi ia melihat sudah ada rekan team J dihadapannya mereka sudah berada di mobil ambulance.

"Bertahan Kal kita hampir sampai, " ucap Juan.

Melihat Tono menangis sejadi-jadinya.

Robert tidak ada bersama dengan mereka ia pergi ke kantor polisi untuk memukul pelakunya karena tadi belum sempat ia pukul keburu dibawa kedalam mobil.

Episodes
1 Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2 Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3 Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4 Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5 Bab. 5 penyamaran Part 2
6 Bab. 6.
7 Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8 Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9 Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10 Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11 Bab. 11. Taman bermain
12 Bab. 12. Taman bermain part 2
13 Bab. 13. Perampok berlian part 1
14 Bab. 14. Perampok berlian part 2
15 Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16 Bab. 16. Penjara Tengkorak
17 Bab. 17. Narkoba Internasional
18 Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19 Bab. 19. Perampokan di bank
20 Bab. 20. Asal usul Maria.
21 Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22 Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23 Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24 Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25 Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26 Bab. 26 kesalah-pahaman
27 Bab. 27. Menjalankan misi
28 Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29 Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30 Bab. 30. kecurigaan
31 Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32 Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33 Bab. 33. Penangkapan si Jack
34 Bab. 34. Jack di adili
35 Bab. 35. Hal yang memalukan
36 Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37 Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38 Bab. 38. Mulai mencari tau
39 Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40 Bab. 40. Pertemuan kembali
41 Bab. 41. Maria masuk ke team J
42 Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43 Bab. 43. Hampir menjadi korban
44 Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45 Bab. 45. Mencari kebeneran
46 Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47 Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48 Bab. 48. Robert mencari adiknya
49 Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50 Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51 Bab. 51.
52 Bab. 52.
53 Bab. 53.
54 Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55 Bab. 55. Perompak menyerang kota
56 Bab. 56. Mencari Adik Robert
57 Bab. 57. Mencari adik part 2
58 Bab. 58. Tidak menyangka!
59 Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60 Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61 Bab. 61. Menyusun rencana.
62 Bab. 62. Sandrina menghilang....
63 Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64 Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65 Bab. 65. Siapa dia?
66 Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67 Bab. 67. Robert di rawat
68 Bab. 68. Masalah baru lagi
69 Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70 Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71 Bab. 71. Perkara 100 Juta
72 Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73 Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74 Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75 Bab. 75. Haikal menghilang
76 Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77 Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78 Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79 Bab. 79. Juan di culik
80 Bab. 80. Villain sesungguhnya...
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab.1 Berawal terjadinya masalah
2
Bab. 2. Bertemu mayat di waduk
3
Bab. 3. Minuman beracun di sekolahan
4
Bab. 4 Penyamaran di swalayan
5
Bab. 5 penyamaran Part 2
6
Bab. 6.
7
Bab. 7. Skandal jual-beli organ
8
Bab.8 Skandal jual-beli organ 2
9
Bab. 9. Kasus Pimpinan pembangkit listrik
10
Bab. 10. Kasus Pimpinan Pembangkit Listrik Part 2
11
Bab. 11. Taman bermain
12
Bab. 12. Taman bermain part 2
13
Bab. 13. Perampok berlian part 1
14
Bab. 14. Perampok berlian part 2
15
Bab. 15. Mengunjungi Penjara Tengkorak
16
Bab. 16. Penjara Tengkorak
17
Bab. 17. Narkoba Internasional
18
Bab. 18. Narkoba Internasional 2
19
Bab. 19. Perampokan di bank
20
Bab. 20. Asal usul Maria.
21
Bab. 21. Maria merencanakan pembunuhan
22
Bab. 22. Maria Membunuh Edi
23
Bab 23. Kepergian orang yang disayangi
24
Bab. 24. Mencari keberadaan Jon
25
Bab. 25. Penyesalan Bu Lim
26
Bab. 26 kesalah-pahaman
27
Bab. 27. Menjalankan misi
28
Bab. 28. Perjalanan mengungkap bandar narkoba
29
Bab. 29. Pembunuhan di perumahan elite
30
Bab. 30. kecurigaan
31
Bab. 31. Bar tempat penyimpanan benda terlarang.
32
Bab. 32. Mulai melakukan pergerakan...
33
Bab. 33. Penangkapan si Jack
34
Bab. 34. Jack di adili
35
Bab. 35. Hal yang memalukan
36
Bab. 36. Tentang Maria dan Lukas
37
Bab. 37. Pembunuhan di Rumah sakit citra alam.
38
Bab. 38. Mulai mencari tau
39
Bab. 39. Pembunuhan di apartemen
40
Bab. 40. Pertemuan kembali
41
Bab. 41. Maria masuk ke team J
42
Bab. 42. Masuk kerja di hari pertama
43
Bab. 43. Hampir menjadi korban
44
Bab. 44. Panti Asuhan Yen Iman
45
Bab. 45. Mencari kebeneran
46
Bab. 46. Tetaplah bersyukur
47
Bab. 47. Mengajak Sari jalan
48
Bab. 48. Robert mencari adiknya
49
Bab. 49. Menemukan hal yang menganjal
50
Bab. 50. Kejadian menyeramkan
51
Bab. 51.
52
Bab. 52.
53
Bab. 53.
54
Bab. 54. Menyelinap ingin kabur
55
Bab. 55. Perompak menyerang kota
56
Bab. 56. Mencari Adik Robert
57
Bab. 57. Mencari adik part 2
58
Bab. 58. Tidak menyangka!
59
Bab. 59. Perusahaan Geuning Long
60
Bab. 60. Pertemuan tak terduga!
61
Bab. 61. Menyusun rencana.
62
Bab. 62. Sandrina menghilang....
63
Bab. 63. Sandrina ditemukan dan kehancuran geuning long
64
Bab. 64. Mencari siapa pembunuhnya?
65
Bab. 65. Siapa dia?
66
Bab. 66. Pelakunya ternyata..
67
Bab. 67. Robert di rawat
68
Bab. 68. Masalah baru lagi
69
Bab. 69. Pembajakan di dalam pesawat
70
Bab. 70. Pembajakan di pesawat Part 2
71
Bab. 71. Perkara 100 Juta
72
Bab. 72. Benda apa yang dicari?
73
Bab. 73. Ketakutan dokter Arjuna
74
Bab. 74. Dokter Arjuna Meninggal
75
Bab. 75. Haikal menghilang
76
Bab. 76. Misteri Tewasnya Selegram Andina Part 1
77
Bab. 77. Misteri Tewasnya Selebgram Andina Part 2
78
Bab. 78. Pemimpin baru di negara Pertiwi
79
Bab. 79. Juan di culik
80
Bab. 80. Villain sesungguhnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!