Mereka berlima sudah menuju ke TKP identitas mereka tidak diketahui bahkan pihak polisi yang berjaga di tempat pun tidak tau. Tunggu semua siap baru menginfokan kepada pengadilan untuk segera membantu.
"Baik kita bakalan memencar terlebih dahulu Juan kamu berada di mobil siap? "
" Siap pak"
" Oke jangan sampai alat pendengar itu terjatuh dan diketahui orang lain. "
"Baik Pak "
" Bert aku ikut denganmu" ucap Tono.
" Tumben, biasanya sama Haikal "
" Dia sedang ingin melakukannya sendirian."
"Saya akan ke belakang toko" kata Pak Zaenal.
Diwaktu sudah cukup menaruh beberapa perangkat yang diinginkan mereka semua kembali ke mobil.
" Besok kita bakalan menyamar diharapkan kalian beristirahat dengan baik malam ini" ucap Pak Zaenal.
" Baik pak "
...----------------...
Keadaan di apartemen di huni 3 laki-laki, dipojok sofa ada Haikal yang sedang vc-an dengan kekasihnya yang jauh. Sedangkan Tono sedang main game di ponselnya lalu Juan yang selalu berada di kamar untuk persiapan besok.
Juan keluar kamar dan menyuruh kawannya untuk tidur karena kebiasaan mereka selalu kesiangan. " Woy sudah tengah malam masih aja brisik tidur engk" ucapnya sambil melemparkan bantal sofa kemuka Haikal dan Tono.
" Sabar napa ini jarang banget gue telponan sama pacar gue," ucap Haikal.
" Iya nih kasih ruang dikit gue sudah lama engk main ML" ucap Tono.
" Parahh awas yaa gue engk mau bangunin kalian besok."
Keesokannya...
Benar saja kata Juan kalau Tono dan Haikal telat bangun hingga masuk kedalam kantor pun dalam keadaan mengantuk.
Pak Zaenal datang dengan ceria menyapa rekannya. " Selamat pagi semuanya, " sapanya.
" Pagi pak, " jawab mereka berbarengan.
" Loh kenapa ini malah ngantukan. "
Suara alarm penanda bahaya sesama rekan kerja berbunyi. Juan segera menuju ke mobil untuk mengecek lokasi.
" Ada apa Juan? "
"Robert dia lagi mengalami luka dia mengirim pesan alamat rumah sakitnya"
" Punya anak buah kelakuannya diluar akal sehat semua hadehh minggirr," mendorong tono yang menghalangi jalan.
Juan yang duluan menemui ruang tempat Robert di susul Pak Zaenal yang langsung memarahi Robert.
" Kamu bagaimana sih Bert kok bisa begini, "
Tono dan Haikal membuat keributan di lorong rumah sakit karena dikira Robert terluka parah.
"Bert huhuhu kamu dimana, " jawab Haikal dengan ekspresi sedih berjalan menuju ke ruang perawatan Robert di rawat.
" Ya ampun kok bisa begini sih kamu, " ucap Tono nangis seseguk.
"Tau engk tadi Tono kencingin celananya gara-gara kaget kamu terluka huhuhu, " ucap Haikal sambil menangis seseguk.
"Goblok! " sambil menjitak kepala Haikal. " Kenapa diomongin disini ada cewe disini hehe maaf. " Yang dimaksud adalah suster yang berada di ruangan untuk mengecek keadaan infus.
Semua orang tertawa...
" Kalian ini berisik sekali dari tadi," sungut Pak Zaenal.
"Karena Robert masih butuh istirahat kita berempat yang akan turun ke TKP, " ucap Pak Zaenal.
" Siap pak."
*****
Selesai istirahat makan siang, mereka langsung memulai penyamaran dengan Tono dan Haikal sebagai karyawan sedangkan Pak Zaenal sebagai tukang bersih-bersih.
" Semuanya alat pendengar sudah aktif apa kalian mendengarkanku, " tanya Pak Zaenal.
" Dengar Pak," menjawab serentak..
"okeyy"
" Bagian pintu menuju gudang memiliki sistem keamanan yang sangat susah ditembus karena menggunakan kode teka-teki mungkin kalian bisa hati-hati menyelinap, " ucap Pak Zaenal lagi.
" Okeii serahkan kepadaku, " ucap Haikal
Haikal membaca beberapa kosakata yang agak bikin pusing kepalanya bahkan Juan menyuruhnya segera pergi karena ada beberapa security mendekat.
Pintu terbuka akhirnya Haikal masuk sebelum ketahuan security swalayan.
"Good job" ucap Juan.
" Dulu gue salah satu yang memiliki IQ tinggi dalam menyelesaikan tes kecerdasan di ," ucapnya sangat menyombongkan diri.
"Bagus-bagus" ucap Pak Zaenal tanpa melihat situasinya saat ini yang lagi membersihkan wc yang sedang di pakai banyak cowo di dalamnya. " ehmm lanjutkan lagi aktivitas kalian saya mau pergi, " ucapnya sangat gugup.
"Apa dia engga waras? " ucap salah satu cowo didalam kamar mandi itu ke sesama yang lainnya.
" Ton lu dimana tunjukin wajahmu di kamera, " tanya Juan.
" Gue lagi boker njirr"
" Shitt bisanya lu boker di situasi seperti ini" ucap juan.
" Mau bagaimana lagi kalau jam segini jadwal b*rak gue, " jawab Tono.
Selesai menuntaskan hajatnya Tono masuk kebagian para karyawan yang sedang menyusun beberapa jenis makanan ringan ke rak-nya.
Disebelah barisan rak ada karyawan yang sedang membicarakan sesuatu yang membuat Tono begitu penasaran.
" Tau engk akhir-akhir ini aku selalu mimpiin mety aku kita ketahuan pernah ikut bully Jeni "
" Huss diam kalau ada yang tau kita pernah bully Jeni bisa-bisa nasib kita sama kaya Mety"
"Jadi mereka temannya almarhum, sepertinya gue harus baikin mereka biar banyak informasi yang gue tau "
Jam pulang kerja semua karyawan telah keluar dari swalayan kecuali Tono yang mengikuti dua perempuan teman Mety ke ruang ganti. " Kalau dari sini engk kedengeran apa gue manjat aja kali yaa." Baru nginjak satu langkah sudah terjatuh berakhir ketahuan oleh dua perempuan itu.
"Aaaaaaa penguntit"
Juan menjemput Pak Zaenal, Tono dan Haikal. Tono yang terakhir masuk kedalam mobil agar sekiranya aman untuk berdiskusi, mobil berhenti di pinggir jalan sepi.
" Bagaimana hasil yang kalian dapatkan," tanya Juan.
" Kalau saya belum dapat besok bakalan ke ruang pemimpin swalayan itu, " ucap Pak Zaenal.
" Gue dapat info walau bonyok begini kalau masalah keadilan gue gapapa deh, " ucap Tono.
"Apa yang kamu dapatkan? "
"Jadi gini ada dua wanita yang menjadi saksi dimana Mety sebelum meninggal membully Jeni dan gue yakin motif pembunuhan karena Jeni sakit hati ke Mety, " pungkas Tono.
" Lalu selanjutnya? "
"Kalau gue menemukan beberapa makanan yang sudah kadaluwarsa di gudang penyimpanan, " ucap Haikal.
"Oke besok kita harus lebih dari hari ini semangat semuanya!! " ucap Pak Zaenal memberi semangat kesemua anggotanya.
" Semangat...yaa semangat sih tapi ini gue bonyok, lelah berdiri seharian kaga ada di traktir gitu? " celoteh Tono.
" Aman... nanti kita makan," ucap Pak Zaenal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Besok saya akan jengukin Robert semoga aja dia tidak melarikan diri," ucap Pak Zaenal sambil bicara ngelantur setelah minum alkohol.
" Duh ngaco lagi nih kakek tua, " ucap Tono.
Mereka semua mabuk kecuali Juan yang tahan dengan efek mabuk masih saja meneguk lagi dan lagi.
Juan berakhir menuntun Pak Zaenal, Tono dan Haikal keluar kedai karena membuat keributan. " Maaf Bu kelakuan boss dan rekan saya, " ucap Juan memberikan uang ganti rugi atas kerusakan perbuatan rekannya.
"iya gapapa haha suami saya dulu pernah begitu tapi dia sudah tenang di alam baka, " jawab ibu pemilik kedai.
" Saya turut berdukacita bu, " balas Juan.
" duh sudah hampir 20 tahun lamanya engk usah di ucapin saya sudah bahagia punya suami baru, " ujar si ibu tampak malu-malu.
Juan kaget karena serba salah bertanya lalu segera menuju mobilnya. Beberapa detik kemudian kunci di masukan untuk siap berangkat dari halaman kedai itu.
******
Mereka pagi-pagi sudah bersiap kerja menyamar di swalayan tapi masih ada efek mabuk sehingga jalan pun sempoyongan.
" Nih minum sup pegar bisa menghilangkan efek mabuknya" ucap Juan yang pagi-pagi sudah menyiapkan untuk semua team.
"Makasih boss" ucap Haikal.
Tiba waktunya mereka bersiap dengan posisi masing-masing Pak Zaenal dengan pel dan sapu menyelusuri bagian lorong sedangkan Tono dan Haikal kebagian melayani costumer dalil mencari informasi.
" Permisi bu ada yang bisa dibantu? '
" saya kesusahan ambil itu "
" Ohh sebentar bu
" Makasih yaa, kalau boleh tau kamu baru disini? soalnya saya sudah lama belanja disini jadi kenal semua orang disini, "
" Iya bu "
" Kamu tau engk soal pembunuhan disini minggu lalu viral loh sampai suami saya larang belanja disini tapi mau bagaimana lagi sudah langganan dan murah, " jawab si ibu.
" Iya bu saya tau "
" Padahal kasihan karyawan wanita yang namanya Jeni di jailin terus sama seniornya pengen laporin bossnya malah saya takut jadi ada untungnya meninggal tapi kasihan juga Jeni anak baik yang dituduh"
" Tapi bukannya ada buktinya yaa"
" Haha barang bukti bisa aja di palsukan, kamu tau engk boss mereka pilih kasih masa Mety yang selalu di banggakan, yang saya penasaran kenapa Mety meninggal, kayanya dalangnya bossnya karena mereka dekat dan rahasianya bossnya ketahuan jadi Mety dibunuh tapi itu opini saya aja sih engk tau benar apa tidak, "
" Wahh benar-benar itu ibunya cocok jadi pengintai itu akurat sekali jawabnya, " ucap Haikal dari seberang dari alat di telinga Tono.
"Ngaco kamu, " sahut Tono yang didengar si ibu dikira dia yang dibicarakan.
" Kamu bicarain saya? " Lalu Tono menggerakan tangannya dengan kata Tidak.
Seseorang mencolek nya dari belakang, Tono langsung menoleh dan ternyata bossnya yang menegurnya " Kenapa disini sana kerja! "
" Maaf Pak "
Karena kepikiran apa yang diomongin si ibu itu membuat Tono tidak selera makan padahal dia yang selalu doyan makan.
" Ton lu kenapa itu mie ayam dingin sudah, " tanya Haikal.
" Gue kaga selera makan kal"
" Emang kenapa lu, sakit?"
" Gue jadi curiga sama pak madi, "
" Boss kita? "
" Iya seperti dia dalangnya deh, "
" Belum tentu Ton bukti aja belum banyak, " ucap Haikal.
" Firasat gue Kal engk pernah salah"
Mereka berkumpul untuk berdiskusi hasil temuan di tengah pembicaraan muncul Robert.
"Hai gess apa kabar.."
"Robert" Tono langsung melompat kegirangan menghampiri Robert kemudian diikuti Haikal minta di gedong juga langsung kena jitak dari Juan begitu kebersamaan dan kekeluargaan mereka sangat melekat diantaranya.
" Besok-besok gue sakit lagi nih gara-gara kalian" canda Robert.
" Partynya nanti kita bahas dulu ini untuk besok," sahut Pak Zaenal memasuki ruangan.
" Jadi kita sudah dapat bukti sedikit yang pertama ada saksi pembullyian Jeni lalu ibu customer yang perkataannya masih kalbu lalu dokumentasi beberapa makanan yang sudah kadaluwarsa jadi semua mengarah ke boss mereka," pungkas Juan.
" Kita bagi tugas lagi Robert bakalan temui Jeni kunci dari kasus ini lalu Pak Zaenal harus berhasil masuk kedalam kantor boss swalayan lalu Tono dan Haikal mencari informasi"
...****************...
" Misi Pak saya tukang bersih yang ditugaskan buat membersihkan ruang bapa, " ucap Pak Zaenal.
" Tunggu dulu mana ibu hana yang biasa bersihkan ruangan saya, " tanya Pak madi.
" Ibu hana sedang cuti dia yang menyuruh saya kesini, "
" Tidak, engk mungkin saya tadi lihat Bu Hana kok"
" Kalau seandainya boss itu tidak mau bagaimana?"
" Kita pakai cara kasar"
Keingat perkataan juan semalam Pak Zaenal langsung gerak cepat memukul pundak boss itu hingga pingsan. menyeretnya ke dalam ruangannya sementara ia bergegas mencari bukti.
" Maaf pak ini cara terbaik saya cuman sebentar aja kok" ucap Pak Zaenal.
Segera mengeledah dari ujung ke ujung mencari tau lalu mata tertuju keatas lemari ada kotak coklat mencurigakan terbukti dari banyaknya surat bukti dana khusus pelayanan swalayan yang dipindahkan ke rekening lain, lalu ada foto tiga orang di gambar seperti keluarga.
" Kukira belum menikah tau-tau sudah punya istri dan anak"
Di tempat lain Robert bertemu Jeni di penjara karena dituduh membunuh rekan kerjanya. "selamat pagi mbak Jeni"
"kamu siapa?"
"saya Robert seorang pengacara " mengulurkan tangan ingin berjabat.
Dengan tatapan kosong, Jeni mulai menceritakan penganiayaan Mety terhadapnya.
" Setiap berakhir jam kerja dia selalu menamparku, memukulku rasa sakit di pipi dan badanku sudah mulai hilang saya senang akhirnya tidak ada yang memukulku lagi hahaha"
"Apa kamu yang membunuhnya? "
Dengan cepat Jeni berhenti tertawa dan meneriaki Robert "BUKAN AKUUU YANG MEMBUNUHNYA"
"Iya saya tau apa kamu tau siapa pelakunya?"
"Tidak, tapi mungkin ini bisa membantumu menemukannya" Jeni memberikan hardisk kepada Robert.
Malamnya Pak Zaenal, Tono, Haikal, Juan dan Robert berkumpul dan mendengarkan rekaman milik Jeni disitu perkataan Mety bilang bahwa dia akan segera menikah dengan Pak Madi boss swalayan tersebut. dia akan membully Jeni terus-menerus sampai menderita.
"tega benar si Mety" ucap tono.
"Tapi tidak dengan cara membunuhnya " ucap Haikal yang menuduh Jeni membunuh Mety.
"Rekaman ini belum bisa membuktikan kalau Pak Madi yang membunuh"
" Tunggu dulu itu ada file lagi coba putar"
Sebuah video pendek yang memperlihatkan tempat yang agak minim penerangan disitu direkam langsung oleh CCTV jika seorang pria yang menarik Mety lalu di angkat ke pintu bilik ruang ganti.
"Gue akan perbaiki lagi kualitas videonya" ucap Juan.
Butuh waktu yang lama membuat Juan begadang untuk video itu dan akhirnya keesokannya bisa di tonton dengan kualitas bagus.
"Berarti kita harus cari orang ini kalau perlu minta tolong sama pihak penyidik kejaksaan"
Mereka menaruh disetiap jalan poster si pembunuh di bantu pihak kepolisian yang mencari keberadaan si pelaku. Dan di informasikan dari kepolisian di kota cukup jauh dari Nusantara bahwa pelaku sudah menjadi warga di tempat itu selama 5 bulan sejak pembunuhan itu akhirnya langsung diamanin walau agak kesulitan karena harus kejar-kejaran dengan pihak kepolisian akhirnya berhasil di tangkap.
Lalu diadili di hari berikutnya ternyata setelah pria itu tertangkap terbukti bahwa dia hanya pembunuh bayaran yang menyuruh adalah istri dari Pak Madi karena merasa dihianati akhirnya menyuruh pembunuh bayaran menghabisi Mety yang akan menikah dengan suaminya, suaminya tau yang dilakukan istrinya malah menfitnah Jeni karena tidak ingin terlibat.
Akhirnya si pembunuh bayaran di jatuhi hukuman mati langsung di eksekusi sedangkan si istri di hukum 20 tahun penjara sedangkan suaminya 15 tahun sehingga swalayan di sita kejaksaan karena makanan yang dijual telah kadaluwarsa.
......................
Spoiler....
Suster masuk menangani seseorang yang belum siuman. tiba-tiba jari-jemarinya mulai bergerak dan dilihat suster.
dok...
Dokter itu masuk bersamaan dengan suster itu lalu segera memeriksa seorang wanita cantik yang terbaring di tempat tidur yang dikelilingi alat medis dan minim cahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments